Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

April 21, 2014

Sinopsis 'Golden Cross' Episode 1

Sinopsis 'Golden Cross' Episode 1
Ha Yoon memotret Dong Yoon dengan kedua orang tuanya. Dong Yoon baru saja lulus dari sekolah hukum. Keluarganya terlihat sangat gembira dan bangga.

Adegan pun berpindah cepat. Potongan-potongan gambar terhidang di layar kaca dari sebuah acara berita. Seorang pembaca berita menyebutkan, "Jam 3 sore ini di sebuah vila mewah di daerah Gangnam... Ada seorang pria berusia sekitar 50 tahun bernama Kang, menggunakan tongkat golf membunuh putri kandungnya. Menurut investigasi, alasan gadis berusia 20 tahun ini dibunuh adalah ayah korban yang tidak suka dengan perilaku korban. Akhir-akhir ini fenomena menerima imbalan uang sebagai bayaran atas hubungan seksual di kalangan para wanita bukanlah menjadi hal yang aneh. Hal ini membuktikan kesenjangan sosial yang mencolok."

Dong Yoon yang sedang menikmati pesta penasbihan dirinya sebagai jaksa bersama teman-temannya mendapat telpon. Telpon itu meminta Dong Yoon ke kantor polisi segera. Karena ayahnya telah membunuh Ha Yoon.

***

Di kantor polisi, Dong Yoon segera ke ruangan di mana ayahnya diinterograsi. Dong Yoon meminta konfirmasi atas kabar yang didapatnya. Ayahnya kemudian meminta maaf, karena dia benar telah melakukan pembunuhan itu.

Lalu adegan itu Dong Yoon menanyai ayahnya itu masuk ke dalam sebuah layar kaca di antara layar kaca lain yang menampilkan adegan lain. Seseorang, entah siapa, mengambil remote dan mematikan layar tersebut satu per satu.

Sinopsis 'Golden Cross' Episode 1

Tiga bulan sebelumnya...

Oh Geum Sil, Kang Do Yoon, serta Kang Ha Yoon sedang merayakan ulang tahun Kang Joo Wan secara sederhana. Setelah Joo Wan meniup lilin, Geum Sil berlalu untuk mengambilkan makanan. Geum Sil kesal karena uang 60 juta Won yang sudah mereka kumpulkan hilang sia-sia oleh adik Joo Wan.

Melihat hal tersebut Do Yoon memeluk ibunya dari belakang. "Aigoo, si Ibu kita ini... Asalkan aku berhasil menjadi jaksa, aku akan mengeluarkan surat penangkapan dan meringkus Samchon (adik laki-laki ayah). Dengan tali yang kuat... Dengan tali yang kuat," Do Yoon berkata demi menenangkan hati ibunya. Ha Yoon juga tak mau kalah. Dia menukas, "Bu, putrimu ini juga seorang artis. Begitu aku terkenal, jangankan 300 juta, 3 miliar pun sanggup kubawa pulang."

Namun karena ungkapan kedua anak mereka baru sebatas angan-angan Geum Sil tidak begitu menggubrisnya. Dia tetap meminta Joo Wan untuk bertanggung jawab, bagaimana pun caranya, meminta uang yang sudah dipinjam oleh adik Joo Wan. Joo Wan mencoba menetralkan keadaan dan memberi penjelasan bahwa tak ada yang bisa dilakukannya. Lagipula uang pensiunnya cukup untuk menghidupi Geum Sil dan keluarganya. Geum Sil kesal dan meninggalkan meja makan begitu saja.

Begitu Geum Sil pergi, Do Yoon mengatakan kepada ayahnya akan menangkap adik ayahnya itu. Namun Joo Wan mengomeli putranya itu. "Inikah alasanmu kenapa mau jadi jaksa? Demi menggertak dan menakut-nakuti orang, kau mau jadi jaksa?" hardik Joo Wan.

Do Yoon mengiyakan. Lalu pergi ke luar. Ha Yoon kemudian membuntuti Do Yoon yang berjalan menuruni tangga.

Ha Yoon kemudian menceritakan jika dirinya sudah ditawari menjadi artis oleh sebuah agensi besar, SR Entertainment. Perusahaan yang sudah banyak mengorbitkan artis besar. Do Yoon meminta adiknya itu berhati-hati. "Semuanya harus kau laporkan pada Oppa. Mengerti?" tukas Do Yoon. Ha Yoon mengiyakan. Lalu keduanya kembali ke dalam rumah.

***

Terdengar riuh penonton bertepuk tangan melihat Kim Jae Ah (eks Menteri Perekonomian) di atas podium. Jae Ah berpidato berapi-api, "Kita juga akan sama seperti Amerika, Inggris... Menggunakan uang untuk mengembangkan daya saing. Dikarenakan alasan ini, kita akan memperluas pasar keuangan kita dengan berani. Menerima pasar luar negeri. Hanya dengan cara ini, kita memperluas jalan kita sendiri. Saya yakin."

Di saat Jae Ah berpidato, Seo Dong Ha (Sekretaris Perencanaan dan Kebijakan Perekonomian) sedang berbicara dengan Michael Chang (Presiden PAX Cabang Korea). Keduanya sepertinya sedang membicarakan investasi ilegal sebesar 200 miliar Won.

Para wartawan mengerubungi Kim Jae Ah. Dengan bangga, Jae Ah memperkenalkan putrinya yang bernama Kim Se Ryeong dan cucunya yang bernama Seo Yi Re. Dong Ha mendekat dan memanggil Jae Ah dengan sebutan "ayah". Sepertinya Dong Ha adalah menantu dari Kim Jae Ah. Setelah itu, Dong Ha membisikkan sesuatu kepada Jae Ah.

"Harap Anda berhati-hati terhadap Presiden PAX, Michael Chang," Dong Ha berkata sambil melihat orang yang dimaksud. Jae Ah melihat sosok Michael Chang dari tempatnya - berkacamata dan bermuka licik.

***

Dong Ha sedang rapat bersama Park Hee Seo ('Pengacara baru' Firma Hukum) dan Kwon Se Il (Gubernur Bank Korea). Ketiganya memiliki misi untuk "memperbaiki perekonomian Korea" dengan cara yang licik, yang membutuhkan seekor kambing hitam bernama Kang Joo Wan - ayah Do Yoon. Misi ini rahasia. Tidak boleh diketahui siapapun dan dilakukan dengan cepat.

***

Hong Sa Ra menemui Michael Chang untuk memberitahukan bahwa casting artis Korea sudah dilakukan. Orang yang terpilih adalah Ha Yoon, putri Kang Joo Wan. Michael Chan dan Sa Ra melihat foto Ha Yoon dalam sebuah pigura besar. Michael Chang berkata, "Bagaimana? Tipe yang digemari oleh tua bangka itu?" Sa Ra meminta Michael Chan melihat dan menilainya sendiri.

Begitu melihatnya Michael Chan sudah bisa menebak jika Ha Yoon adalah gadis tipe yang disukai oleh "tua bangka itu". Lalu Michael Chan memerintahkan Sa Ra untuk mendekatkan Ha Yoon dengan si "tua bangka". "Harus bisa membuat tua bangka itu sampai tergila-gila padanya," pesan Michael Chan.

Sebelum mengiyakan perintah tersebut, Sa Ra bertanya, "Kenapa harus memperkenalkan putri Kepala Bagian Kang kepada Sekretaris Seo?" Michael Chan tidak menjawabnya secara langsung, tapi menyuruh Sa Ra memikirkannya saja.

***

Di Kantor Perencanaan Strategis Bank Korea, Kang Joo Wan terlihat sedang membuat laporan. Di saat bersamaan, Ha Yoon mendatangi Joo Wan dengan menenteng kimbab buatan Geum Sil. Joo Wan makan bersama Ha Yoon. Rupanya, tujuan Ha Yoon mendatangi ayahnya dengan tujuan merayunya supaya diberi izin untuk menjadi artis dari SR Entertainment. Karena keinginan Ha Yoon sangat kuat, Joo Wan akhirnya mengalah dan memberinya izin untuk menjadi artis.

***

Kim Jae Ah, Seo Dong Ha, Kim Se Ryeong, dan Seo Yi Re sedang makan malam bersama. Jae Ah dan Dong Ha membicarakan masalah pekerjaan, khususnya soal Presdir Harrison yang begitu percaya pada Michael Chang. Padahal, Michael Chang adalah orang nomor tiga di perusahaannya, namun banyak yang mengira jika Michael Chang adalah presiden kantor cabang di Korea saja.

Kim Se Ryeong kemudian protes supaya tidak membicarakan soal kerjaan saat makan. Jae Ah menanyakan kondisi Se Ryeong setelah berhenti dari bisnis perhiasan, apakah tidak merasa bosan atau bagaimana. Yi Re kemudian memotongnya. "Bagaimana mungkin bosan. Dia hidup tetap enak!" kalimat yang dikatakan Yi Re memicu pertanyaan di benak Jae Ah.

"Hidup enak? Apa maksudnya itu?" tanya Jae Ah. Yi Re mengatakan jika lebih baik kakeknya tidak mengetahui apa maksudnya. Kemudian Yi Re undur diri, karena hendak menuju suatu tempat.

***

Rupanya Yi Re pergi ke galeri lukisan untuk menemui seorang pria muda - pacar gelap ibunya (Se Ryeong).

"Apa alasanmu menghubungiku?" tanya Yi Re. Pria muda itu dengan cengangas-cengenges mengatakan tujuannya menghubungi Yi Re adalah ingin membuat Yi Re kesal, ditambah untuk mengobati sedikit rasa kangen. Yi Re kesal dan mengingatkan pria muda itu untuk tidak berbuat macam-macam.

Ketika sedang berbicara seperti itu, Se Ryeong muncul. Yi Re melihatnya dan bergegas pergi. Ketika berpapasan dengan Se Ryeong berkata, "Kau masih demi aku sebagai ibumu... demi reputasiku, kau bertempur seorang diri."

Namun Yi Re menegaskan jika apa yang dilakukan ini adalah untuk ayah dan kakeknya. "Aku khawatir mereka berdua akan terluka. Jadi, sekalipun memalukan aku tetap datang," kata Yi Re, untuk kemudian berlalu.

Se Ryeong mendatangi pacar gelapnya, yang kemudian segera mengoceh-ngoceh. Namun Se Ryeong tanpa ba bi bu langsung menamparnya. Membuat pria muda itu muntab. "Foto! Ayo foto, Hyeong! Foto semua ini dan unggah ke internet! Dosaku adalah mencintaimu. Tapi kau menganggap cintaku itu bagaikan sampah!" pekik pria muda itu kepada seseorang wartawan yang sedari tadi menunggu momen.

Orang yang diperintahkan langsung memotret. Yi Re yang belum hilang benar dari keadaan itu berbalik dan mengambil kamera sang wartawan gosip, kemudian membantingnya. Dia memberikan beberapa lembar uang pengganti kamera butut si wartawan dan artikelnya.

***

Kang Joo Wan sedang terpaku menatap layar monitor, ketika salah seorang stafnya berdiri mendekatinya. Staf itu melihat layar monitor dan langsung kaget ratio sebesar 9.14 persen. Staf itu meminta Joo Wan untuk mengubahnya. Namun Joo Wan tidak mau. Telpon kantor berdering dan Joo Wan meminta kepada stafnya itu untuk mengatakan bahwa dirinya tetap pada pendiriannya.

Di luar, Joo Wan juga dicegat oleh temannya supaya mengubah ratio persen tersebut. Dengan meminta maaf yang sangat Joo Wan memantapkan hatinya.

Ketika menemui Kwon Se Il pun, Joo Wan menyatakan hal yang sama. Hal itu membuat Kwon Se Il murka. Dia menyindir jika Joo Wan adalah orang yang tidak tahu diri, sudah ditolong tapi malah menggigit yang menolong.

Joo Wan pun membayangkan apa yang sudah terjadi padanya dulu. Karyawan Bank Korea, termasuk Joo Wan sendiri, berdemo untuk mengungkapkan semua faktanya. Jangan ada yang ditutupi. Peristiwa ini terjadi tanggal 29 Juni 1998 (berarti waktu Krisis Moneter di Indonesia juga).

Namun pihak yang berwenang atas semua itu justru menuduh Joo Wan bersalah telah melakukan kejahatan obstruksi. Joo Wan kemudian bergegas menuju kantornya dan mengambil master key-nya. Diikatkan tali kunci itu pada tangan kanannya. Seo Dong Ha datang bersama beberaa orang. Dia meminta master key itu pada Joo Wan.

Joo Wan bertanya mengapa dirinya dan teman-temannya yang harus bertanggung jawab dengan menerima pemecatan. Sementara orang-orang yang memberi perintah tidak menerima apapun. Karenanya, Joo Wan lebih baik mempertahankan master key itu. Tidak ada pilihan lain, Joo Wan dipukuli oleh orang-orang berpakaian kesatuan itu.

Kembali di ruangan Gubernur Bank, Kwon Se Il bertanya kepada Joo Wan apa dirinya mau menghadapi kembali masa-masa seperti itu. Tentu tidak. Se Il kemudian menyalakan layar dan menawarkan sebuah rumah besar untuk Joo Wan. Jika Joo Wan bekerja sama, maka rumah besar itu akan menjadi milik Joo Wan. Dengan plonga-plongo Joo Wan bimbang. Dia meminta waktu satu hari untuk memikirkan tawaran tersebut.

***

Park Hee Seo mendapat kabar bahwa Joo Wan sepertinya mau mengubah BIS. "Lihat tuh! Benar kataku, bukan? Di dunia ini tidak ada orang yang tidak suka pada uang," kata Hee Seo.

Sambil tersenyum Hong Da mengatakan, "Aku akan menghubungi pihak akuisisi. Kau selesaikan secepat mungkin!"

Hee Seo meminta Hong Da untuk tidak perlu khawatir. Jika Gubernur membawa BIS tersebut, mereka akan menyumpalkannya ke mulut Michael Chang. Hee Seo lalu bertanya apa Hong Da mau jalan-jalan?

***

Sa Ra mendapat telpon untuk mempersiapkan tiket untuk Ha Yoon ke Hong Kong.

***

Ha Yoon dan kakaknya sedang melihat-lihat rumah yang akan ditempatinya sebagai artis SR Entertainment. Kedua kakak-beradik itu tak memiliki kecurigaan apa-apa dan merasa bahwa rumah besar yang akan ditinggali Ha Yoon adalah anugerah dari kinerjanya sebagai artis yang audisi saja belum. Dong Yoon bertanya apa Ha Yoon sudah mendapat audisi. Ha Yoon menjelaskan jika dirinya disuruh menunggu sebelum mendapat panggilan audisi.

Lalu terdengar suara bel ditekan, Dong Yoon membukakannya sementara Ha Yoon mendapat panggilan. Dong Yoon menerima surat dari pak pos. Ketika kembali pada adiknya, Dong Yoon diberitahu jika Ha Yoon mendapat audisi di Hong Kong. Karena itu, Ha Yoon harus terbang ke Hong Kong.

Dong Yoon pun mengantarkan Ha Yoon ke Hong Kong. Ketika selesai mengantarkan Dong Yoon berpapasan dengan Hong Da di jalanan bandara. Namun keduanya tidak saling menyapa karena memang tidak kenal.

Di pesawat Ha Yoon duduk di pesawat kelas 1. Begitu pula dengan Hong Da, yang duduk di sebelahnya.

***

Geum Sil tetap berkeinginan kuat untuk membuka usaha restoran. Dia memaksa minta disewakan gedung kepada Joo Wan. Joo Wan meminta Geum Sil untuk tenang sebentar. Karena kehilangan duit 60 juta Won itu, Geum Sil jadi bersikap tidak sabaran. Saat itu Dong Yoon baru pulang, setelah mengantarkan adiknya. Dia kemudian mengajak ayahnya minum soju.

Dong Yoon sebenarnya mau bicara soal utang-piutang kepada ayahnya. Jadi demi mewujudkan mimpi ibunya, Dong Yoon berhasil meminjam dana sebesar 50 juta Won. Lalu, dia meminta ayahnya untuk meminjam 250 juta Won lagi dari bank.

Namun Joo Wan adalah orang yang lurus dan bersih. Dia sama sekali tidak berminat dengan ide Dong Yoon. Lalu, Dong Yoon meledek bahwa ayahnya sama sekali tidak memiliki kredibilitas yang sudah dibangunnya selama ini. "... Sama sekali tidak berharga!" ucap Dong Yoon.

Joo Wan marah mendengar Dong Yoon berkata kurang ajar seperti itu. Dong Yoon menetralkan keadaan dengan mengatakan bahwa ayahnya seharusnya mencari pinjaman selama beberapa bulan saja. Nanti jika dirinya sudah diterima bekerja, utang itu akan dilunasi kembali oleh Dong Yoon.

Joo Wan mengatakan bahwa sebenarnya dirinya bukannya tidak mampu, tapi tidak mau. "Akan kutunjukkan kemampuanku yang sebenarnya!" kata Joo Wan. Dong Joo menantang dan memint ayahnya untuk menunjukkan kemampuannya itu.

***

Ha Yoon senang ketika masuk ke dalam sebuah hotel mewah. Dia merasa hidupnya akan mudah dan bergelimang harta. Di saat seperti itu, Manajernya menghubunginya dan mengatakan bahwa orang yang membuatnya menjadi seseorang bak bintang tidak lama lagi akan segera datang. Manajer Ha Yoon memintanya untuk melakukan apapun yang dimaui orang tersebut.

Tidak lama kemudian Hong Da datang. Ha Yoon menyambutnya dan terdiam ketika melihat kedatangan Hong Da.

***

Esoknya, Dong Yoon oleh Ha Yoon. Tapi begitu Dong Yoon mengangkatnya Ha Yoon mematikan telponnya. Dong Yoon coba menghubungi balik Ha Yoon namun tidak diangkatnya.

***

Di penginapan mewahnya, Hong Da dihubungi oleh Ri Ye. Sementara Ha Yoon duduk tercenung sendirian di tempat tidur. Ha Yoon menyesal. Dong Ha balik ke tempat tidur dan bertanya apa Ha Yoon akan baik-baik saja pulang ke Korea sendirian? Ha Yoon tidak menjawabnya.

***

Dong Yoon berjalan sambil menggumam bahwa adiknya mungkin saja sedang melakukan audisi sehingga tidak mengangkat telponnya. Karena itu, Dong Yoon bergegas ke ruangan Ri Ye dan memperkenalkan dirinya sebagai karyawan magang. Semua orang di ruangan itu menyambutnya. Lalu Dong Yoon pergi lagi.

***

Di mobil, Hong Da terlihat mesam-mesem. Dia sepertinya masih teringang-ingang apa yang sudah dilakukannya terhadap Ha Yoon. Pun mengingat betapa molek dan indahnya tubuh Ha Yoon.

Hong Da tidak sadar bila dirinya telah menghancurkan hidup dan impian seorang gadis yang baru menginjak masa dewasa. Ha Yoon terlihat berjalan menuju bandara dengan keadaan hidup tapi seolah tidak hidup.

***

Hong Da masuk ke sebuah gedung dan segera naik melalui lift ke lantai 20. Dia sepertinya pergi menemui Jae Ah.

Di dalam ruangannya, Jae Ah sedang memarahi anak buahnya, yaitu Baek Jong Tae (Kepala Pengawas Keuangan). Hal itu karena rencananya untuk mengkambing-hitamkan Kim Kab Won tidak berjalan sesuai rencana. Eks Perdana Menteri itu meminta Jong Tae keluar dulu. Jong Tae lalu undur diri.

Di luar, Jong Tae berpapasan dengan Hong Da. Jong Tae menyapa Hong Da dan memintanya membujuk Jae Ah agar tidak menjadikannya sebagai Kepala Pengawas Keuangan dengan masa jabatan paling singkat. Hong Da mengiyakan dan meminta Jong Tae tidak perlu mengkhawatirkannya. Dia pasti akan menyampaikannya.

Di dalam Hong Da menyapa Jae Ah. Jae Ah bertanya bila Presdir Harrison ingin mengajak Hong Da main golf bersama. "Kapan kau ada waktu?" tanya Jae Ah. Hong Da mengatakan bila dirinya harus melihat jadwalnya dulu. Nanti jika sudah baru diberi tahu. Hong Da kemudian keluar ruangan.

Di luar, Sa Ra melihat Hong Da dan menyapanya. "Sekretaris Seo, anda sudah pulang..." Hong Da pamit dari hadapan Sa Ra. Ketika pergi dari hadapan Hong Da, Sa Ra terus menatap Hong Da tanpa berkedip, membuat Hong Da salah tingkah ketika naik ke lift menghadap ke arah Sa Ra.

***

Dong Yoon mencoba terus menghubungi Ha Yoon namun belum diangkat-angkat. Ketika sampai di sebuah rumah, Dong Yoon melihat adiknya dibawa oleh seseorang dengan mobil. Dong Yoon mengikutinya. Ha Yoon rupanya dibawa masuk ke sebuah gedung, di mana Hong Da tadi juga masuk ke sana.

Dong Yoon yang baru sampai segera turun dari mobilnya dan mencoba masuk. Dong Yoon masih sempat melihat Ha Yoon dibawa masuk ke sebuah lift. Namun begitu Dong Yoon coba buka, pintu itu dikunci. Dong Yoon memanggil-manggil nama Ha Yoon. Hanya saja, Ha Yoon sudah sampai di atas.

Begitu keluar dari lift, Ha Yoon diajak oleh seseorang masuk ke dalam sebuah ruangan menemui seseorang (belum digambarkan). Sementara itu Dong Yoon tetap terus memanggil-manggil nama Ha Yoon. Aksi Dong Yoong yang bingung dipantau oleh seseorang melalui layar monitor.

Bersambung ke sinopsis drama Korea 'Golden Cross' episode 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Golden Cross' Episode 1

0 komentar:

Post a Comment