Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

November 30, 2014

Sinopsis 'The King's Face Episode 4

Sinopsis 'The King's Face Episode 4
Sebelumnya baca: sinopsis 'The King's Face episode 3.

Sinopsis 'The King's Face Episode 4
Sinopsis 'The King's Face Episode 4

Kisah Romance – Raja Seongjo bertanya pada Go San, apa hanya Ga He satu-satunya wanita yang bisa melengkapi wajahnya? Go San mengatakan jika hanya Ga He yang sejauh ini terbaik dilihatnya. Namun, ia menjanjikan akan coba mencari wanita lain.

Pasukan kerajaan mendobrak masuk di mana Ga He berada. Mereka menyatakan bahwa Tuan Kim akan dieksekusi besok, karena itu istri dan anaknya akan jadi budak pemerintah. Mereka menyeret paksa Ga He tanpa peduli permintaannya untuk bertemu Go San.

Kasim memberitahu Gwanghee bahwa Ga He dibawa pasukan untuk dijadikan budak. Sebab Tuan Kim, ayahnya Ga He, akan dieksekusi. Kemudian, para algojo sudah melakukan gerakan menebas leher Tuan Kim. Sementara Gwanghee naik kuda menyusul rombongan pasukan kerajaan yang membawa orang-orang untuk dijadikan budak.

Dalam perjalanan Do Chi dan komunitas Daedoong menyamar sebagai pedagang keliling. Mereka kemudian menyelamatkan para tahanan yang akan dijadikan budak. Setelah berhasil mengeluarkan semua tahanan, Do Chi memerintahkan mereka pergi. Ga He dan ibunya melarikan diri. Tombak prajurit berhasil menembus tubuh ibunya. Do Chi menyelamatkannya dan menjauh dari kejaran prajurit.

Gwanghee tiba terlambat. Ia hanya bisa menangis melihat batu giok Ga Hee berada di salah satu mayat.

Saat Seongjo berlatih memanah, Gwanghee yang kembali langsung berdiri di antara dirinya dan target. Sambil menangis Gwanghee bertanya pada ayahnya kenapa ketakutan dengan garis wajah, sehingga membunuh rakyat tak bersalah dan menjadikan keluarganya budak? Seongjo mengarahkan panahnya pada Gwanghee, membuat semua orang kaget. Ia kemudian melepasnya dan menancap persis di depan Gwanghee berlutut.

Seongjo menyuruh Gwanghee mengambil anak panah itu, tidak peduli mau digunakan untuk bunuh diri atau membunuh dirinya. Karena itu, takdir Gwanghee yang memiliki garis wajah raja. Meski begitu, ia menyatakan telah mengambil keputusan. Tiba-tiba hujan turun, raja dan pengikutnya berbahagia tanpa mempedulikan Gwanghee lagi yang masih terus menangis.

Cerita pun bergulit tiga tahun kemudian...

Terlihat orang-orang mengantri. Salah seorang yang baru datang bertanya pada seorang wanita ada apa? Si wanita menjawab bahwa ada pembaca wajah yang bisa meramal wajah seorang, bahkan sampai bayi yang belum lahir pun bisa diketahui takdirnya. Yang bikin antrian mengular adalah gratis.

Siapa pembaca wajah ini tak lain tak bukan adalah Gwanghee yang membuka praktik pembacaan wajah gratis. Beda dengan dulu, kali ini, ia berada di balik layar dan mengintip wajah pasien dari lubang. Di baliknya, Gwanghee penuh dengan gambar wajah. Karena itu, ia jadi bisa mengungkapkan wajah seseorang ya... Hahaha.

Seorang pria minta Gwanghee untuk meramal di rumahnya. Tapi, Gwanghee menolaknya, sehingga pria itu melemparkan sekantong uang untuk merayunya. Gwanghee tetap tak bergeming. Pria itu marah dan menjungkir-balikkan papan pembatas. Ia mengacungkan pedang ke leher Gwanghee. Diancam seperti itu, Gwanghee segera meloloskan diri keluar, sehingga terjadilah aksi kejar-mengejar.

Pada akhirnya, Gwanghee harus terpojok dan pria itu siap membabatkan pedangnya. Belum pedang terayun, sebuah anak panah berwarna merah menancap persis di depan wajah si pria. Anak panah merah itu dilesatkan oleh Ga He yang kini berpakaian bak pendekar. Pria itu tidak jadi membabat Gwanghee dan memindahkan sasarannya pada Ga He. Sayang, pria itu tidak berhasil mengalahkan Ga He. Justru sebaliknya, ia yang dikalahkan oleh duet Ga He – Gwanghee.

Setelah pria itu tumbang, Ga He buru-buru pergi. Gwanghee menegurnya untuk mengetahui siapa nama Ga He (jadi Gwanghee nggak ngeh orang yang menolongnya itu Ga He). Namun, Ga He segera berlalu setelah menyatakan dirinya tergesa-gesa.

Kasim Gwanghee mendekat dan bertanya apa Gwanghee tidak apa-apa. Gwanghee mengatakan apa ia terlihat tidak apa-apa – sambil mendekatkan tangannya yang tersiram kuah sayur. Kasim Gwanghee menutupi hidungnya. Gwanghee menebak pria yang menyerangnya pasti orang suruhan Jang Seo Tae, karena sebelumnya ia pernah melaporkan Seo Tae menaikkan beban sewa tinggi sekali.

Mendadak Gwanghee ingat ada anak panah yang masih menancap. Ia mendekatinya dan mencabut anak panah itu. Kasim menyatakan itu adalah anak panah bambu merah dan bertanya siapa yang melesatkannya? Gwanghee bertanya pada kasimnya (namanya Young Shin) apakah anak panah itu masalah besar? Young Shin menjawab itu anak panah yang berasal dari darah kebencian mendalam. Ia bertanya apa Gwanghee tidak tahu kenapa disebut anak panah bambu merah? Gwanghee menggeleng. Young Shin tersenyum dan menyatakan sebaiknya Gwanghee tidak perlu tahu. Ia berniat pergi, tapi Gwanghee memanggilnya.

Young Shin menjelaskan sejak pembantaian komunitas Daedoong tahun 1589, di Pulau Jook mulai tumbuh bambu berwarna merah. Ia menyebutkan hal ini mungkin cuma rumor, tapi meyakinkan jika bambu merah hanya tumbuh di sana. Gwanghee meminta Young Shin mencari anak bambu merah itu (mungkin yang dimaksud adalah kelompok).

Pria yang mengejar-ngejar Gwanghee sebelumnya melakukan transaksi jual ginseng dengan seseorang. Ketika mereka akhirnya sepakat, sebuah anak panah menancap persis di peti. Melihat anak panah berwarna merah, mereka memekik jika kelompok anak panah merah berada di sekitar. Ga He muncul diikuti oleh rekan-rekannya yang segera menghajar para pedagang tersebut. Dalam beberapa saat saja, kelompok anak panah merah berhasil membekuk para pedagang yang ternyata orang-orang Jepang yang membeli ginseng dari orang-orang Joseon. Do Chi membuka sedikit pakaian yang dikenakan pedagang Jepang. Ia meminta orang itu pergi.

Ketika kembali ke rumahnya, pria yang mengejar Gwanghe dan anak buahnya dipukuli oleh majikannya, yang bernama Jang Seo Tae (pemilik penginapan). Seorang pelayannya bernama Oh Gil mencoba menghentikannya, tapi justru ia yang kena pukulan berikutnya. Seo Tae bertanya siapa yang telah melihat transaksi tersebut? Pria yang mengejar Gwanghee menjawab kelompok anak panah merah!

Baca selanjutnya sinopsis 'The King's Face' episode 4 part 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'The King's Face Episode 4

0 komentar:

Post a Comment