Sinopsis 'Secret Door' Episode 19

Sinopsis 'Secret Door' Episode 19
Baca sebelumnya sinopsis 'Secret Door' episode 18.

Kisah Romance – Rakyat jelata yang niat mengikuti ujian masuk pegawai kerajaan segera berhamburan ke dalam tempat ujian, ketika Jong Sung membuka dan mengumumkan ujian boleh diikuti semua orang. Chul Joo dan Byung Jun ikut bahagia. Orang-orang bersorak. Sun terharu. Matanya berkaca-kaca. Ia tersenyum dan mengangguk pada Dong Ki. Begitu pula pada Jong Sung, yang kemudian menutup pintu dan berjalan keluar.

Namun, para peserta ujian dari kalangan bangsawan gelisah. Bawahan Menteri Baek Sang bertanya apa yang terjadi? Tapi Baek Sang diam saja. Sun tersenyum padanya, kemudian melangkah ke depan untuk memberi pengumuman. Kasim Sang tergopoh-gopoh ke ruang raja untuk memberikan laporan. Yeongjo terkejut menerima laporan bahwa Jong Sung membiarkan rakyat jelata masuk mengikuti ujian. Kasim Sang hanya mengiyakan, begitulah kenyataannya.

Dua orang peserta ujian dari kalangan protes dengan keberadaan rakyat jelata. Mereka meminta Sun untuk mengeluarkan rakyat jelata dari tempat ujian, karena hal tersebut keluar tradisi. Baek Sang bertanya, “Kenapa kalian ingin mengeluarkannya? Apa kalian takut bersaing dengan mereka, sehingga kesempatan kalian lulus ujian semakin kecil?” Orang-orang tersenyum mendengarnya. Baek Sang kembali ke posisinya dan memberikan senyum pada Sun dan Woo Sub. Ujian pun dimulai.

Yeongjo bertanya apa Sun melanjutkan tetap ujian? Kasim Jang mengiyakan. Yeongjo memerintahkan kasim untuk memanggil Bong Han. Sementara itu, di ruang rapat, Sang Ron, Bong Han, dan Hong Gye Hee rapat. Mereka bertanya-tanya apa hal ini terjadi karena kecelakaan? Bong Han mengiyakan. Menteri Hong mengatakan bukan dan menjelentrehkan alasan-alasannya. Kim Sang Ron mengungkapkan jika mereka harus melengserkan Sun dari posisinya sebagai putra mahkota jika pendapat Menteri Hong benar. Bong Han kesal dan memilih keluar ruangan. Di luar, ia berpapasan dengan Kasim Sang yang memintanya bertemu raja secepatnya.

Rekan Soron Jong Sung mengungkapkan kepada Chae Ye bahwa semalam Jong Sung mengatakan padanya tidak berniat kembali ke kantor. Chae Ye bertanya apa alasannya? Lalu, adegan berubah menjadi adegan pertemuan Jong Sung dan rekan Soron. Jong Sung memberikan alasan kenapa tidak berniat kembali ke kantor, lantaran ia akan membantu pangeran. Rekannya bertanya kenapa Jong Sung melakukannya? Jong Sung menjawab bahwa pangeran hanyalah pemuda berusia 20 tahunan yang membutuhkan pelajaran. Ia mengatakan pangeran terus membangkang, karena ayahnya terus-menerus menolak keinginannya. Karena itu, ia memutuskan untuk mendukungnya supaya pangeran mendapatkan pelajaran.

Yeongjo memerintahkan Bong Han untuk menghentikan ujian dengan pasukannya. Bong Han bertanya apa yang akan terjadi dengan Pangeran Sun nanti? Yeongjo memekik, “Ini masalah keamanan negara, aku tak peduli apa yang terjadi padanya!” Mau tak mau Bong Han mengikuti perintah Yeongjo.

Ujian masuk pegawai kerajaan masih terus berlangsung, saat Bong Han dan pasukannya memerintahkan Jong Sung dan rakyat yang membentuk pagar manusia untuk menyingkir. Chae Ye dan temannya Jong Sung mendapat laporan jika ujian akan segera dihentikan. Mereka segera bergerak. Mereka memekik, memerintahkan Bong Han dan pasukannya untuk kembali ke istana. Sun, penguji, dan peserta ujian, resah mendengar pekikan orang-orang. Di luar, Bong Han terpaksa menggunakan kekuatan untuk menyingkirkan pagar manusia.

Baek Sang bertanya pada pangeran apa mereka harus menghentikan ujian sekarang? Sun menjawab tidak. Jika ia menghentikan ujian sekarang, maka ia tak mendapat apapun untuk dijelaskan pada ayahnya. Ia maju dan memerintahkan peserta ujian untuk fokus pada apa yang ada di depan mata mereka. Ia meminta untuk mengabaikan keributan yang terjadi di luar. Di mana, ibu kasim Jang sedang memohon-mohon pada petugas supaya membiarkan anak-anak mengikuti ujian.

Chul Joo dan Byung Jun memprovokasi orang-orang untuk menghentikan aksi kekerasan yang terjadi di luar tempat ujian. Chae Ye dan rekan Soron Jong Sung datang. Chae Ye meminta Bong Han untuk menghentikan aksi kekerasan, ketika tiba-tiba massa tambahan datang. Bong Han menjawab tidak bisa. Ia tidak mau memberi laporan ujian tidak bisa dihentikan pada raja. Chae Ye berjanji akan memberi laporan sendiri. Ia langsung kembali ke istana, begitu Bong Han meminta aksi kekerasan dihentikan.

Chae Ye melapor pada Yeongjo bahwa ujian tidak bisa dihentikan, lantaran rakyat jelata makin banyak berdatangan. Yeongjo mengangguk dan duduk di singgasananya. Hal itu membuat Chae Ye bingung apa yang harus dilakukannya. Yeongjo menyuruhnya pergi, karena ia sudah paham apa yang dilaporkan.

Bong Han menyatakan bila suami putrinya sudah bertindak di luar batas. Bahkan, pihak Noron pun menolak tindakan Sun. Hyegyeong bertanya apa maksud ayahnya? Bong Han menjawab jika kubu Noron sudah bersiap melengserkan Sun dari posisinya sebagai putra mahkota. Hyegyeong terkejut, matanya berkaca-kaca.

Pada akhirnya, ujian berhasil diselesaikan. Semua peserta ujian mengumpulkan jawaban. Tim penguji memeriksa jawaban para peserta dipimpin langsung oleh Sun. Sementara, peserta ujian menunggu dengan harap-harap cemas. Tidak berapa lama kemudian, hasil ujian pun diumumkan. Ada empat nama dari rakyat jelata yang lulus ujian, dua di antaranya adalah Dal Suk dan Dong Ki. Kasim Jang bersorak-sorak girang. Sun memberikan seragam kepada semua peserta ujian yang berhasil mendapatkan hasil ujian terbaik, yang sebagian besar diisi oleh rakyat jelata.

Yeongjo memerintahkan putranya untuk membatalkan hasil ujian. Jelas, Sun menolaknya. Ia memperlihatkan kertas hasil ujian, di mana peserta dari golongan lainnya tak kalah dari golongan bangsawan. Yeongjo merampas kertas hasil ujian dari tangan Sun dan memberikannya pada Kasim Sang dan memerintahkannya untuk membakarnya. Ia menyebutkan bahwa Joseon didirikan dengan empat kelas sosial, yang harus dijaga pada posisi masing-masing. Jika kelas sosial ini saling menabrak, maka akan muncul ketidakseimbangan yang menurunkan wibawa keluarga kerajaan.

Yeongjo kembali ke singgasananya dan memberi Sun pilihan terakhir: menghukum Jong Sung dengan tangannya sendiri dan memberikan jubah kepangeranannya kepada rakyata, atau kehilangan status keputra-mahkotaannya. Dengan mata memerah, Sun memilih yang kedua. Yeongjo memalingkan wajah untuk mengelap air matanya.

Chae Ye, yang mendengar semuanya dari luar ruangan, memohon pada raja untuk memberinya waktu mengubah pikiran pangeran. Ia yakin pangeran akan mengikuti nasihatnya. Yeongjo bertanya bagaimana jika Chae Ye gagal? Chae Yee menyebutkan jika raja boleh mengambil nyawanya sebagai hukuman.

Selir Yeongjo terkekeh senang mendengar berita Sun melengserkan diri sendiri dari kursi putra mahkota. Ketua Noron menegaskan jika ini kesempatan bagi selir raja untuk memposisikan diri, sehingga janin yang dikandung akan menjadi pewaris takhta kerajaan selanjutnya. Di sisi lain, Hyegyeong juga menerima laporan dari dayang Choi yang menyebutkan Sun bukan putra mahkota lagi. Sun menemui putranya yang makin pintar membaca. Hyegyeong hanya melihat semuanya dari luar dengan tatapan khawatir.

Jong Sung memutuskan untuk masuk ke dalam penjara atas kemauan sendiri. Rekannya di Soron memintanya memikirkan kembali, tapi Jong Sung sudah tetap hati. Ia meminta rekannya tersebut untuk melapor pada Sun, “Bila ia berniat mengambil tindakan berisiko demi menyelamatkanku, akan kucabut nyawaku sendiri!”

Yeongjo memastikan pada kasim Sang bahwa Jong Sung masuk penjara atas keinginan sendiri. Kasim Sang mengiyakan. Yeongjo bertanya-tanya orang seperti apa putranya ini? Kenapa orang-orang, seperti Jong Sung dan Chae Ye, rela mengorbankan nyawa demi dirinya. Bahkan, Baek Sang yang Noron sejati pun dibuat goyah pendiriannya dan mengambil keputusan bodoh. Ia memuji kepandaian Sun dalam berpolitik.

Kasim Sang bertanya kenapa setelah Sun memutuskan untuk menanggalkan status keputra-mahkotaannya, raja mengutus Chae Ye untuk membujuk Sun kembali? Yeongjo menegaskan bahwa biar bagaimanapun Sun adalah putranya! Lagipula, ia belum memiliki pengganti Sun yang akan mewarisi takhta kerajaan. Jika ia mengenyahkan Sun begitu saja, akan muncul chaos memperebutkan takhta kerajaan. Ia mengaku akan membuat Sun tetap duduk di kursi putra mahkota, walaupun sebagai boneka, setidaknya sampai memiliki pengganti.

Rekan Soron Jong Sung datang menemui Sun untuk menyampaikan pesan Jong Sung, supaya Sun menyerah pada keinginannya. Sun menjawab tak bisa melakukannya. Bahkan jika ia harus kehilangan nyawa, apalagi hanya status pangeran. Chae Ye kemudian datang menemui Sun dan meminta hal yang sama.

Baek Sang menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Yeongjo. Ia menegaskan tetap akan mengundurkan diri, meskipun raja tidak mengizinkannya. Yeongjo bertanya apa yang sudah Sun katakan pada Baek Sang sebelum ujian berlangsung? Baek Sang menegaskan bahwa ia tidak melakukan atas dasar perintah Sun, melainkan atas apa yang dipercayainya. Yeongjo kehilangan kata-katanya.

Setelah menimang-nimang apa yang diucapkan Chae Ye semalam, Sun memutuskan menemui ayahnya untuk mengatakan bahwa ia akan mengikuti kemauan ayahnya: menghukum Jong Sung dan membatalkan hasil ujian. Yeongjo bertanya apa alasan Sun mengubah pikiran secepat itu? Belum dijawab, Yeongjo menyambung dengan memberi nasihat Sun untuk tidak mengancamnya dengan membuang kepangeranannya sembarangan, apalagi mengatakan tidak membutuhkannya! Karena, bisa jadi akan ada seseorang yang akan mengambilnya dan takkan mengembalikannya pada Sun.

Sun menemui Jong Sung di penjara dan mengungkapkan bahwa dirinya tidak bisa melindungi Jong Sung dan setia pada keputusannya sendiri. Jong Sung tersenyum. Ia senang Sun akhirnya membuat keputusan. Ia meminta Sun melaksanakan hukuman seperti yang diperintahkan raja padanya dan menggenggam tangan Sun untuk menguatkannya. Ia berpesan supaya Sun tetap menjaga kepangeranannya hingga menjadi Raja Joseon ke-22. Kemudian, Jong Sung bersujud memberi hormat. Sun hanya bisa menatapnya tanpa berkata apapun.

Ketika Jong Sung dibawa ke tempat hukumannya, Sun hanya bisa mengeluarkan air mata. Bersama Woo Sub, ia kemudian kembali ke kediamannya. Di sana sudah menunggu, Dong Ki, Dal Suk, dan dua orang lainnya (rakyat jelata yang lulus ujian masuk pegawai kerajaan). Mereka semua membawa pakaian pegawai kerajaan. Melihat Sun datang, mereka segera menyerahkan pakaian itu, karena tidak ingin Sun kehilangan kepangeranannya. Sun menatap Kasim Jang sekilas.

Sun meminta maaf kepada empat rakyat jelata itu, karena tidak bisa mempertahankan sikapnya. Mereka mengatakan tidak masalah, tapi Dal Suk mengingatkan jika mereka tidak menyerahkan pakaian itu selamanya. Nanti jika Sun sudah menjadi raja Joseon ke-22, mereka berharap Sun memasukkan mereka kembali ke istana. Mereka berharap Sun akan tetap mengingat mereka sampai hari itu tiba.

Sun berjanji akan melakukannya dan meminta mereka tidak kehilangan harapan. Keempat rakyat jelata itu mengangguk. Saat keluar, keempatnya menangis tersedu-sedu. Begitu juga dengan kasim Jang yang ikut menangis saat mengantar mereka. Masih di tempatnya, Sun juga menangis tidak bisa berbuat apa-apa.

Bersambung ke sinopsis 'Secret Door' episode 20.