Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

December 25, 2014

Sinopsis 'The King's Face' Episode 10 (Bagian 2)

Sinopsis 'The King's Face' Episode 10 (Bagian 2)

Baca sebelumnya: sinopsis 'The King's Face' episode 10 - bagian 1.

Kisah Romance – Seorang anggota komunitas Daedoong mempertanyakan strategi yang diterapkan Do Chi, karena telah memutuskan untuk membantu Pangeran Shinsung sebagai Putra Mahkota. “Ketua, apa Anda sudah tidak waras? Pasalnya, Pangeran Shinsung adalah keponakan Gong Ryang yang terlibat berbagai jenis korupsi! Bagaimana mungkin anggota komunitas Daedong melayani orang seperti itu?”

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2
sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

Do Chi menggeleng, merasa tindakannya tepat. Ia menjelaskan alasannya pada anak buahnya itu jika mereka tidak melayani orang itu, kecuali hanya memanfaatkannya saja. “Selir Gwiin Kim memang tidak lagi sebagai selir kesukaan Paduka saat ini, tapi ia pernah menjadi selir kesukaan Paduka dalam jangka waktu terlama. Selain itu, Putranya, Pangeran Shinsung, merupakan putra kesukaan Paduka. Aku yakin Paduka telah menetapkan gelar Putra Mahkota di benaknya. Untuk orang yang memiliki kekuasaan terbesar, dan dengan kemungkinan tertinggi, aku berniat memberikan dukungan kita. Lalu kelompok kita akan memiliki kekuasaan Pangeran Shinsung yang menjadi Putra Mahkota dan calon raja. Pada hari, kematian guru kita tiga tahun silam, aku sudah menetapkan pikiranku,” jelas Do Chi, “Terlepas dari apa yang dibutuhkan, aku takkan pernah hancur lagi dengan sia-sia. Raja, balas dendam, atau kesetaraan masyarakat, kita harus memiliki kekuasaan untuk mewujudkannya.”

Pembicaraan mereka dikuping oleh anggota lainnya dari luar. Salah seorang dari mereka baru datang dan bertanya apa yang mereka lakukan? Keduanya memberikan isyarat untuk diam, dan mengajaknya bergabung.

***

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

Dalam forum pertemuan Raja Seonjo dan para pejabat menteri, PM San Hae terkekeh saat menyebutkan, seperti disebutkan utusan Hwang Yoon Gil, bila Jepang berniat berperang melawan Joseon, maka paling banter mereka hanya akan 100 kapal perang. Raja Seonjo tidak percaya pernyataan itu mentah-mentah. Ia tetap tak bisa mengabaikan kabar itu begitu saja.

Kemudian, Raja Seonjo mengungkapkan akan segera memilih salah seorang anaknya untuk menjadi Putra Mahkota tidak melihat dari usianya. Pemilihan ini dilakukan untuk mencegah kisruh di masa depan, seperti yang baru-baru ini terjadi. “Aku akan terus mengawasi lebih dekat para pangeran sampai waktunya dan memutuskan dengan hati-hati.”

***

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

Pangeran Imhae membanting semua benda yang terletak di atas meja. Ia sama sekali tidak bisa menerima jika Ayahnya, Raja Seonjo, akan menunjuk Putra Mahkota dengan mengesampingkan faktor usia. Ia menarik kesimpulan jika itu berarti Ayahnya tidak menunjuk dirinya sebagai Putra Mahkota secara langsung.

***

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

Pangeran Gwanghee duduk bersama Ayah Mertuanya dan Tuan Songkang. “Pelajar muda dari tiga tahun yang lalu telah menghilang. Tapi, seekor naga yang mengesankan duduk di depan mataku,” ucap Tuan Songkang memberikan pujiannya untuk Pangeran Gwanghee. “Sekarang, Paduka telah menyatakan bila dirinya akan menunjuk Putra Mahkota tanpa mempertimbangkan faktor usia? Anda harus mengambil keputusan untuk menjadi seekor naga, Yang Mulia.” Tuan Songkang yakin Pangeran Gwanghee akan mengambil kesempatan ini dan menyebutkan dirinya telah mengumpulkan dukungan dari Faksi Barat deminya.

Pangeran Gwanghee menggeleng. Ia menyebutkan tak berniat menjadi “boneka”, dengan kembali dari Faksi Barat. Pun demikian, ia mengucapkan terima kasih atas bantuan Tuan Songkang telah mengembalikan statusnya. Ia juga mengingatkan, “Tapi jangan berbohong lagi seperti yang kau lakukan tiga tahun lalu.”

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2
sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

Tuan Songkang bertanya apa yang sudah Pangeran lakukan demi mewujudkan tujuannya? Pangeran Gwanghee tersenyum dan menyebutkan hal pertama yang dilakukannya adalah mendengarkan suara dari rakyat.

***

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2
sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

Gisaeng teman Ga Hee menemui Ga Hee yang sedang merapikan peralatan make-upnya. Ia memberitahu sebuah pesan dari istana yang baru datang yang berisi perintah kepada Ga Hee untuk datang menemui Permaisuri lantaran ingin memberinya hadiah. Ia meminta Ga Hee tidak datang dan akan mengirimkan orang untuk mengatakan jika Ga Hee sedang pulang kampung. Ga Hee menggeleng. Apa yang ia lakukan adalah demi komunitas Daedoong. Jadi ia harus pergi ke istana, sekaligus mengumpulkan informasi.

“Jadi, kau akan pergi?” tanya teman Ga Hee.

“Aku tak berani melawan perintah Permaisuri.”

***

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

Saat Ga Hee tiba di istana, Permaisuri dengan Jung Hwa sedang membicarakan makanan kesukaan Gwanghee. Ga Hee tak bisa berkata apa-apa saat melihat mereka. Permaisuri tersenyum melihat kedatangan Ga Hee ke sana dan memuji kinerjanya merias pengantin. Ia menerangkan bahwa meminta Ga Hee datang untuk memberinya hadiah. Ia perintahkan Dayang Oh untuk memberikan hadiah yang dimaksud.

Ga Hee menyebutkan bila dirinya tak pantas mendapatkan hadiah tersebut, karena hanya melakukan pekerjaan. Permaisuri tersenyum dan meminta Ga Hee menerimanya, karena kelak ia bisa meminta bantuan Ga Hee kembali. Jung Hwa menoleh dan juga mengatakan, “Tolong bantu aku juga. Aku ingin membuat suamiku bahagia dengan bantuanmu.” Ga Hee terdiam.

Permaisuri bertanya pada Jung Hwa kenapa Gwanghee belum datang? Jung Hwa menjelaskan jika Gwanghee akan segera datang sebentar lagi, karena mampir sebentar di perpustakaan. Hal itu membuat Ga Hee pamit undur diri. Permaisuri mengiyakan.

***

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

Saat menuju ke tempat Pemaisuri, Pangeran Gwanghee berpapasan Selir Gwi In berpapasan yang tampak senang bertemu dengannya. Selir Gwi In berlari mendekati Gwanghee dan mengatakan, “Pangeran Gwanghae! Senang bertemu denganmu! Kudengar berita bahwa kau sudah kembali. Aku sangat kecewa tak memiliki kesempatan bertemu denganmu.”

Pangeran Gwanghee meledek jika saya tahu Anda sangat senang bertemu saya, seharusnya saya buru-buru kembali. Ia lalu bertanya, “Oiya, Apa Anda sudah mendengar rumor?”

“Rumor apa?” tanya Selir Gwi In.

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

“Saya dengar ada anjing liar yang memakai topeng manusia di dalam istana ini,” kata Pangeran Gwanghee, senyum di wajah Selir Gwi In mendadak sirna tapi tetap memaksakan senyumannya. “Saya akan melindungi Permaisuri dari anjing liar itu.”

Selir Gwi In bertanya apa Pangeran Gwanghee tahu siapa gerangan 'anjing liar yang memakai topeng manusia' itu? Pangeran Gwanghee mengedikkan bahu. Ia kemudian menyebutkan, “Saya hanya tahu bahwa anjing liar itu melukis dengan arsenik.” Kemudian, pergi meninggalkan Selir Gwi In yang senyumannya berubah menjadi cemberutan.

***

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

Raja Seonjo sedang jalan di istana diiringi beberapa pengawalnya ketika hujan turun tiba-tiba. Kasim Song meminta Raja Seonjo masuk ke sebuah ruangan terlebih dulu. Raja Seonjo menurutinya. Merasa pengap, ia membuka jendela ruangan dan melihat Ga Hee sedang berdiri di luar, berteduh dari hujan.

Ga Hee sedang mengeringkan pakaiannya dari air hujan ketika giok hijaunya terjatuh. Begitu mau memungutnya, ia melihat sepasang kaki pria dan terkejut begitu menemukan Raja Seonjo berdiri di hadapannya. Raja Seonjo memungutnya dan memberikannya pada Ga Hee, “Apa ini yang kau cari?” Ga Hee mengangguk-angguk dan sedikit ragu mengulurkan tangannya untuk mengambil giok itu.

“Kau adalah hamba wanita penghibur dari Jinjoogak,” tanya Raja Seonjo saat teringat wajah Ga Hee pernah ditemuinya di rumah Gwanghee. “Bukankah kau wanita penghibur? Kenapa kau kesini?” Ga Hee menjelaskan dirinya datang untuk merias Permaisuri. Kasim Song membawakan payung untuk Raja Seonjo, dan sedikit terkejut ketika melihat Ga Hee ada di sana. Ia mengajak raja untuk kembali.

Saat Raja Seonjo berjalan pergi bersama Kasim Song, Ga Hee buru-buru pergi. Raja Seonjo menoleh ke arah Ga Hee pergi. Ia mengungkapkan pada Kasim Song bahwa dirinya seperti mengenal Ga Hee. Tapi, di mana?

***

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2
sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

Di dalam kamar, Ga Hee menangis seorang diri sambil memegang giok hijaunya. Suara Do Chi di luar memanggilnya, memaksanya untuk menghentikan air mata dan menyembunyikan gioknya. “Ga Hee,” pekik Do Chi, “Aku masuk ya?”

Saat di dalam, Do Chi mengkonfirmasi apa benar Ga Hee pergi ke istana lagi? Apa telah terjadi sesuatu? Nada suara Do Chi terlihat khawatir. Ketik Ga Hee mengatakan tidak ada apa-apa, Do Chi seolah protektif terhadap Ga Hee dan memintanya untuk tidak kembali ke istana lagi, meskipun diperintahkan oleh Permaisuri. Ga Hee mengangguk. Do Chi terlihat tersenyum dan menggenggam tangan Ga Hee. “Oiya, ada yang mau kukatakan padamu? Tapi tidak sekarang. Temui aku di toko buku besok,” kata Do Chi. Ga Hee mengangguk-angguk dan menarik tangannya dari genggaman Do Chi.

***

sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2
sinopsis The King's Face episode 10 - bagian 2

Keesokan hari, Do Chi ditanyai oleh Selir Gwi In mengenai rencananya mengukuhkan Pangeran Shinsung sebagai Putra Mahkota. Do Chi menyebutkan bahwa rencana pertamanya adalah mengadu domba. Selir Gwi In mengernyitkan dahi, meminta penjelasan.

“Telinga manusia itu suatu misteri,” kata Do Chi, “Hamba mendengar banyak orang berkumpul di sekitar Pangeran Gwanghae sejak menikah. Jadi, orang yang merasa paling khawatir, saat ini, pastilah Pangeran Imhae. Jadi, Hamba akan memanfaatkannya.”

Bersambung ke sinopsis 'The King's Face' episode 10 - bagian 3.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'The King's Face' Episode 10 (Bagian 2)

0 komentar:

Post a Comment