Sinopsis 'Secret Door' Episode 24 - (Bagian I)

Sinopsis 'Secret Door' Episode 24 - (Bagian I)

Sebelumnya bacalah sinopsis 'Secret Door' episode 23.

Kisah Romance – Yeongjo meminta Sun untuk menyerahkan takhta kepangeranannya. Karena nama baik Sun sudah cemar, dicap pengkhianat. Sun menolak, sebab merasa difitnah. Jika begitu, Yeongjo bertanya, kenapa Sun mendukung pembentukan pasukan pemberontak? Walaupun tetap menyangkalnya, Yeongjo beranggapan mendirikan akademi untuk rakyat jelata sama halnya dengan memberontak yang akan menyebabkan Sun kehilangan takhta pangeran, termasuk San juga.

Yeongjo meminta Sun mundur dari takhta kepangeranannya secara sukarela atas pendirian akademi. Sedangkan, cap pengkhianat akan dilimpahkan pada Chul Joo, karena dialah yang telah membentuk pasukan pemberontak. Sun tetap menjawab tidak bisa. Yeongjo memintanya memikirkannya baik-baik dan pergi.

Ketika Chae Ye datang, Yeongjo tengah mendengarkan cucunya, San, belajar di dalam ruangan. Yeongjo meminta Chae Ye membujuk Sun untuk mengundurkan diri secara sukarela sebagai putra mahkota. Chae Yee coba membantah dan hanya dihadiahi hardikan Yeongjo, yang menyebutkan bahwa inilah satu-satunya cara supaya mereka bisa bertahan.

Di ruangannya, Sun memikirkan permintaan ayahnya. Sementara di sisi lain, Yeongjo juga memikirkan mengenai putranya.

Keesokan harinya, Chae Ye menemui Yeongjo dan membawa surat pengunduran dirinya. Ia mengaku tidak pernah bisa melakukan perintah raja kepada orang yang telah diabdinya selama 20 tahun. Ia kemudian menemui Sun dan meminta supaya Sun sehat selalu. Yeongjo mengucapkan pada Kasim Sang bahwa ia akan melakukannya sendiri, selalu begitu sejak dulu. Ia pun memerintahkan penangkapan Woo Sub sebagai kaki tangan pangeran.

Woo Sub yang sedang duduk di rumahnya melihat ayahnya kembali. Ia bertanya kenapa ayahnya kembali ke kota di waktu genting seperti ini? Baek Sung menjawab bila dirinya memahami kondisinya. Pasukan istana datang dan menangkap Woo Sub sebagai utusan yang berkomunikasi dengan pemberontak.

Sipir membuka pintu sel dan memanggil Jae Ho – Kasim Jang. Mereka kemudian diasingkan. Sun terkejut menerima informasi itu dari Dayang Choi dan berusaha melakukan sesuatu, tapi belum keluar pintu Hyegyeong datang.

Hyegyeong menyatakan akan mengikuti apapun keputusan Sun, walaupun itu berarti menjalani hidup di pengasingan. Ia menyatakan siap menjalaninya hingga ajal menjemput, dan melupakan impiannya menjadi ibu negara dan permaisuri dari raja. Tapi, ia tak bisa melihat hidup San berada dalam bahaya. Karena itu, ia meminta Sun untuk mengundurkan diri secara bijaksana seperti yang dimaui orang-orang.

Yeongjo bertanya pada Kasim Sang apakah Sun telah mengeluarkan pernyataan? Kasim Sang menyatakan belum. Tiba-tiba dari luar terdengar suara Baek Sung, dan segera masuk ruangan raja. Ia berlutut dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Orang yang patut dipersalahkan adalah dirinya. Yeongjo menyuruhnya pergi dan hidup dengan rasa bersalah itu selamanya. Ia memerintahkan pengawal mengeluarkan Baek Sung.

Kasim Sang membawa surat dari Baek Sung kepada raja dan menyebutkan jika Baek Sung telah meninggal bunuh diri. Isi surat Baek Sung sama, permintaan membebaskan Woo Sub. Yeongjo berkomentar menjadi ayah dari rakyat jelata sangatlah enak, berbeda dengan dirinya yang tidak bisa mengambil keputusan serampangan.

Sipir membuka sel penjara Woo Sub dan menyuruhnya keluar. Di luar, Yeongjo menyuruh Kasim Sang mengatakan pada Woo Sub untuk membuat upacara kematian yang layak bagi Baek Sung. Ia akan memanggil Woo Sub kembali setelah selesai tiga tahun masa berkabung.

Sun bertanya kepada Dayang Choi bagaimana Woo Sub sekarang? Dayang Choi menyebutkan jika Woo Sub sudah dibebaskan.

Woo Sub sendiri menangis tersedu-sedu menatap jenazah ayahnya. Ia ingat sebelum bunuh diri, ayahnya sempat mengatakan letak kesalahan Woo Sub dan Sun. Meski begitu, ayahnya mengaku bangga atas apa yang dilakukan Woo Sub.

Sang Ron dan Gye Hee minum bersama. Mereka berdua merasa kehilangan teman sekaligus rekan kerja yang hebat. Sang Ron bertanya kenapa Baek Sung harus berakhir seperti sekarang? Wajah Sang Ron mengeras. Ia yakin sekali jika semuanya pasti gara-gara Baek Sung mengikuti impian gila Sun. Jadi, ia memutuskan akan menghentikan ambisi Sun supaya orang-orang tidak mengikuti impian gilanya.

Noron bertanya apa yang akan dilakukan raja untuk menghukum Sun? Yeongjo mengatakan bahwa ia akan mengasingkan pangeran ke tempat terjauh dan memastikannya takkan muncul lagi di dunia manapun. Noron tidak bisa menerimanya. Mereka menyatakan bahwa akan ada kemungkinan pangeran membangkitkan semangat rakyat untuk kembali memberontak. Mereka tidak bisa menanggung risiko itu. Karenanya, jalan satu-satunya adalah menghukum mati pangeran.

Yeongjo berang! Ia keluar supaya tidak mendengar permintaan Noron lagi. Justru sebaliknya, di luar, Noron lainnya juga meminta hal yang sama. Yeongjo limbung dan merapat ke tembok. Noron yang ada di dalam ruangan keluar dan meminta permintaan yang sama.

Hyegyeong terkejut mendengar Noron menginginkan suaminya dihukum mati.

Di ruangannya, para Noron bersepakat untuk menjatuhkan juga keturunan putra mahkota, Sun. Mereka beranggapan putra pemberontak tetaplah putra seorang pemberontak juga.

Bong Han yang mendengar kesepakatan itu menemui raja dan meminta jika pangeran dihukum mati demi mengembalikan citra raja di mata para pengikutnya. Yeongjo menolak dengan tegas. “Aku adalah Raja Joseon, tapi kenapa aku tidak bisa mendidik putraku sesuai keinginanku?” tanya Yeongjo. Bong Han menyebutkan jika Noron tengah bersepakat untuk menjatuhkan San juga. Apa yang akan dilakukan raja jika kehilangan Sun dan San secara bersamaan?

Ji Dam memberitahu jika Noron tengah mengupayakan untuk menghukum mati Sun dan menjatuhkan San. Ia mengatakan jika tak ada pilihan lain selain menggerakkan pasukan. Sun mempertanyakan maksud Ji Dam? Ji Dam menjelaskan jika ia menerima informasi dari Chul Joo jika kelompoknya sudah datang ke kota dan siap menerima perintah. Ia mengutarakan biar bagaimanapun Sun tetap kehilangan semuanya. Maka, melawan merupakan pilihan terakhir yang bisa ditempuh. Lagipula, jika tidak dilakukan perlawanan, apa yang mau Sun katakan kepada rakyat yang telah mendukungnya?

Seorang pria melompati pagar istana, di mana Ji Dam dan Dayang Choi telah menunggu kedatangannya. Pria itu ternyata Chul Joo. Dayang Choi minta Chul Joo mengikutinya.

Chul Joo menjelaskan rencananya pada Sun, bahwa penyerangan akan difokuskan pada penangkapan Noron, yaitu Sang Ron dan Gye Hee. Ia menegaskan akan menyerahkan keputusan pada Sun menyangkut raja. Sun tidak langsung memutuskannya dan minta waktu untuk berpikir. Chul Joo mengiyakan, tapi mengingatkan mereka tidak memiliki banyak waktu lagi.

Sun berpikir sendirian di perpustakaan rahasianya. Ia kemudian menulis: “Harimau yang mengaum jauh di dalam gunung telah membuat angin yang kuat”.

Yeongjo mengatakan kepada Sang Ron bahwa istana boleh menghukum mati Sun, tapi tidak boleh menyentuh San sebagai keturunan putra mahkota. Sang Ron mengatakan bahwa itu tidak bisa dan menyebutkan alasannya. Namun, Yeongjo menegaskan bahwa ia akan menjadikan San penerusnya yang harus diadopsi olehnya sendiri. Sementara riwayat bahwa Sun adalah ayah dari San akan dihapus dari pohon keturunan. Ia memastikan jika sampai Sang Ron menyentuh San, maka itu berarti perang, sampai salah satu di antara mereka mati!

San bertanya pada ibunya apa yang akan terjadi dengan ayahnya? Apa benar ayahnya takkan bisa menjadi raja? Hyegyeong menyuruh San diam dan bertanya siapa yang mengatakannya? San menjawab bila para pelayan yang membicarakannya. Hyegyeong mengatakan ayahnya San akan menjadi raja yang hebat, bahkan raja yang hebat di antara raja-raja lainnya.

Bersambung ke sinopsis 'Secret Door' episode 24 - bagian 2.