Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

February 16, 2015

Sinopsis 'The King's Face' Episode 23 (Bagian 2) - END

Baca sebelumnya sinopsis drama Korea 'The King's Face' episode 23 - bagian 1.

Sinopsis 'The King's Face' Episode 23 (Bagian 2)


Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Kisah Romance – Sebelumnya, Ga Hee menemui Gwanghee di ruang lukisan para Raja Joseon. Pertemuan itu berlangsung dramatis, karena Ga Hee mengakui perbuatannya, telah membunuh Raja Seonjo. Dan apa yang dilakukannya ini demi Gwanghee seorang. Meski begitu, Gwanghee tidak bisa menerimanya. Ga Hee minta maaf. Biar bagaimanapun semua telah terjadi. Gwanghee mengeluarkan pedang dan mengacungkannya ke leher Ga Hee. “Bagaimana mungkin aku memaafkanmu? Kau dan aku... Bagaimana mungkin kita memaafkan diri kita?” tukas Gwanghee.

Tapi, aksi heroik Gwanghee terganggu tatkala terdengar suara seseorang memanggil namanya. Gwanghee membuka matanya, dan menemukan Young Shin berdiri di hadapannya untuk menanyakan kenapa Gwanghee tidur di ruang lukisan para Raja Joseon.  Dalam keadaan masih sayu atas kesedihan yang menimpanya bertubi-tubi, Gwanghee memerintahkan Young Shin untuk mencari tahu apakah Ga Hee masih hidup atau sudah mati. Bila masih hidup, dia berniat bertemu. Tiba-tiba mata Gwanghee menyipit. Dari mulutnya keluar satu kalimat: “Semua ini terjadi karena Kim Do Chi! Aku akan menangkapnya terlebih dulu!”

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Kemudian, kita melihat Gwanghee pergi menemui Permaisuri Sosung. Karena sudah kalah telak dari Gwanghee beberapa waktu sebelumnya, tanggapan Permaisuri Sosung terhadap Gwanghee menjadi lebih baik. Tanpa basa-basi, Gwanghee minta Permaisuri Sosung untuk menuliskan surat dengan isi yang didiktenya. Hal ini demi untuk menangkap penjahat negara yang telah mengguncangkan dasar negara. Permaisuri Sosung bertanya, “Apa maksudmu, Kim Do Chi?” Gwanghee mengiyakan.

Di tempat lain, Do Chi membuka surat yang dikirimkan Permaisuri Sosung untuknya. Membaca kalimat per kalimat, dia yakin benar jika surat itu tidak ditulis oleh Permaisuri Sosung, melainkan oleh Gwanghee. Mengetahui Gwanghee “memanggil” Do Chi, Imhae yang duduk di seberang meja Do Chi, merasa mereka tidak perlu menurutinya. Do Chi nyengir kuda. Dia merasa tidak bisa menolak untuk tidak datang memenuhi panggilan Gwanghee. Imhae melongo. Tak percaya!

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Do Chi memberi penjelasan bahwa Gwanghee memiliki aura wajah seorang raja. Karena itu, dia selalu berusaha menghindari pertikaian secara langsung dengannya, sebisanya, sejak lama. Tapi kali ini dia merasa tak lagi bisa menghindari. Konfrontasi harus dilakukan. Maka, dia mengatakan pada Imhae bahwa sebelum upacara penobatan esok hari, akan dibunuhnya Gwanghee.

Imhae coba memberi penjelasan bahwa ini adalah jebakan. Do Chi mengimbuhi, “Jika anda bisa mendukung saya dengan pengawal pribadi anda, ini bukan jebakan yang tak bisa saya hindari. Atau mungkin anda sudah menyerah? Kita harus segera menjatuhkan Putra Mahkota dan membuat anda naik takhta!” Selanjutnya, kita melihat Do Chi menarik pedang di hadapan para pengikutnya. Dia memekik: “Akhirnya, ini adalah hari besar! Kita bertahan selama 6 tahun terakhir untuk hari ini! Hari ini kita akan singkirkan Joseon yang korup dan membangun Joseon yang baru!”

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Di istana, Gwanghee mengadakan rapat dengan para prajurit inti. Dia minta seluruh prajurit istana dipersenjatai semuanya dan menyergap para penjahat (Kim Do Chi, dkk.) yang akan masuk istana. Gerombolan penjahat ini bertujuan untuk membunuhnya. Salah seorang prajurit bertanya kenapa membiarkan penjahat masuk ke istana? Gwanghee menjawab bahwa dirinya tak ingin darah berceceran di tempat lain. Karena itu, dia memerintahkan mereka untuk bergerak jika sudah ada perintah. Para prajurit inti yang berapat itu pergi meninggalkan ruangan, menyisakan Kepala Keamanan Seo yang ingin bicara empat mata dengan Gwanghee.

“Kenapa kau tidak pergi?” tanya Gwanghee. Kepala Keamanan Seo berlutut dan meletakkan pedangnya. Dia merasa bersalah telah mengkhianati Gwanghee dan minta dibunuh saja. Gwanghee mengatakan bahwa dirinya memang belum mengampuninya, karena telah terbutakan oleh jabatan kepala keamanan. Sehingga, melaporkan tiap pergerakan Gwanghee pada Raja Seonjo dulu. Jadi, Gwanghee menegaskan bahwa sekarang akan menjadi yang terakhir. Gwanghee meminta Kepala Keamanan Seo membantunya membunuh Do Chi, karena doi mengenal Do Chi dengan baik.

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Kita kemudian melihat Do Chi dan prajuritnya memasuki istana yang lapang. Sesampainya di tengah-tengah halaman istana, Do Chi memerintahkan prajuritnya untuk menyebar ke beberapa tempat lain. Sehingga, dia sendirian. Kita berpindah ke prajuritnya yang masuk ke dalam ruangan, di mana Young Shin dan prajurit istana sudah bersembunyi untuk menyergap mereka. Tidak lama kemudian Young Shin menampakkan diri di depan prajurit Do Chi. Dia perintahkan menyerang. Lalu dari pintu yang ada di lorong keluarlah pedang-pedang untuk membunuh prajuritnya Do Chi. Matilah mereka semua. Ada satu yang selamat, langsung dihabisi Young Shin. Tanpa ampun.

Kita pindah keluar, dimana Kepala Keamanan Seo bertarung dengan gagah berani membunuh beberapa orang prajurit Do Chi. Di sekitarnya, prajurit istana bertarung dengan para pemberontak. Gwanghee berjalan tenang di tengah-tengah pertarungan tersebut dan menemui Kepala Keamanan Seo untuk menanyakan dimana Do Chi berada? Kepala Keamanan Seo menyatakan sudah menghabisi banyak prajurit Do Chi, tapi belum melihat Do Chi sendiri.

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Gwanghee pergi ke ruang raja dan membuka pintunya. Dugaannya benar Do Chi ada di sana, duduk di atas singgasana. Dia memekik: “Hei, beraninya kau duduk di sana! Kau tak berhak duduk di sana!” Do Chi tenang membalas pekikan Gwanghee, jika dirinya tidak berhak apa Gwanghee berhak. Dia menambahkan apa Raja Seonjo telah duduk di kursi panas itu selama 40 tahun dan mendorong Joseon ke dalam bencana juga punya hak? Dia menyatakan telah berusaha sedemikian keras supaya bisa masuk ke istana dan bertanya apakah dirinya benar-benar tidak berhak?

Gwanghee menjelaskan bahwa maksudnya kursi panas itu bukan untuk menikmati berbagai kekuasaan dan hak istimewa. Itu kursi untuk menerima tanggung jawab atas segala yang terjadi di negeri ini! Itu pula yang membuat Raja Seonjo menderita dan dirinya takut mendapat limpahan itu sekarang. Gwanghee menegaskan kalau Do Chi tidak tahu apa-apa, makanya tidak berhak duduk di sana.

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Do Chi bangkit dan turun dari tangga. Dia memekik takkkan mengampuni Gwanghee. Kemudian, pertarungan di antara keduanya pun tak terelakkan. Trang tring trang tring, begitu suara bunyi pedangnya. Pertarungan itu sengit, hingga Gwanghee berhasil membabat Do Chi yang kemudian jatuh terlempar ke luar. Young Shin dan boybandnya, eh prajuritnya segera mendekati Do Chi dan mengacungkan pedang padanya.

Gwanghee memerintah prajuritnya mengikat Do Chi supaya bisa dipenggal di depan rakyat. Do Chi memekik, “Itu takkan terjadi!” Dia mengambil pedang salah seorang prajurit dan menusuk dirinya sendiri sampai tewas.

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Kini, Gwanghee telah menjadi Raja ke-15 Joseon. Dia mengadakan forum para pejabat tinggi untuk mengatakan bahwa pasca-perang kehidupan rakyat masih sulit, petisi terus berdatangan akibat kerugian dari pembayaran pajak tak langsung. Lee San mengatakan bahwa hal ini sudah menjadi masalah yang cukup kronis di kerajaan, bahkan sebelum terbentuknya Dinasti Joseon. Karena sudah berurat akar, sulit menemukan solusinya. Gwanghee berdiri dan bertanya, “Benarkah?”

Lee San mengimbuhi bahwa masalah ini sudah berusaha diselesaikan sejak zaman Raja Sejong sampai Raja Seonjo. Tapi, tak seorang pun mampu mengatasinya. Gwanghee menyatakan masalah itu tak bisa diselesaikan, karena semua orang terlibat dalam pengambilan keuntungan akibat kegagalan sistem. Salah seorang pejabat ada yang menyarankan untuk meninjau kembali “Hukum Penyeragaman Pajak Tanah” dari Tuan Lee Won Ik. Dimana beras bisa menggantikan gandum sebanyak 8 mal per petak tanah tiap musim semi dan gugur. Dengan demikian, orang kaya akan membayar lebih berdasarkan jumlah yang mereka miliki. Gwanghee berjanji akan memikirkannya kembali.

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Lee San kemudian meminta Gwanghee untuk meninjau kejahatan yang dilakukan Permaisuri Sosung atas kejahatan sebelumnya, bekerjasama dengan Do Chi. Gwanghee berbalik dan mengatakan bahwa dirinya takkan melakukan itu. Dia menganggap tidak mendengar apa yang Lee San barusan katakan.

Seorang pedagang korup mengatakan di depan forum para pejabat yang juga korup. Dia mengatakan bahwa untuk bisa bertahan sebagai pedagang perantara, maka kecepatan informasi, kecepatan keputusan, dan kecepatan tindakan harus berjalan beriringan. Dia mengoceh kesana kemari dan memberikan contoh abalone. Dia akan menjual abalone itu di wilayah pegunungan dan menjualnya 10 – 100 kali lipat dari harga normalnya. Dia bahkan mengatakan telah menyuap semua pejabat sehingga takkan ada yang akan menolak barangnya, selain membelinya. Semahal apapun. Hasilnya akan dibagikan ke beberapa pejabat pemerintah dan pemerintah kota. Tujuannya supaya usaha mereka tetap lancar di tahun-tahun berikutnya.

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Gwanghee datang dan menuding inilah tempat sarangnya koruptor. Pedagang perantara yang nyata, yang memeras keringat dan darah rakyat. Dia memerintahkan pejabatnya untuk mencari para pedagang perantara seperti itu. Karena itulah yang harus mereka lakukan sebelum menerapkan “Hukum Penyeragaman Pajak Tanah”.

Jungwon mengatakan bahwa sekarang istana tampak lebih tenang. Gwi In yang sedang menciumi keindahan bunga-bunga mengatakan bahwa ketenangan istana itu hanya bersifat sementara. Tak bisa dipungkiri jika istana adalah tempatnya orang rebutan kue takhta. “Kita menemukan jalan untuk hidup berdampingan dengan Gwanghae. Tapi apa kau akan diam seperti ini?” tanya Gwi In. Jungwon tersenyum dan mengatakan bahwa dirinya takkan tinggal diam.

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Gwanghee ada di dalam ruangan raja. Sendirian. Bayangan Raja Seonjo datang dan bertanya apa yang membuat Gwanghee tak bisa tidur? Dia menanyakan apa rasanya duduk di singgasana? Gwanghee menyatakan akan menjadi raja yang bijak sesuai keinginannya. Raja Seonjo menyatakan bahwa dirinya akan mengawasi Gwanghee untuk melihat seberapa baik Gwanghee melakukannya. Dia menambahkan posisi raja seperti posisi bunga di atas jurang. Takkan ada seorang pun yang akan datang membantu. Karena itu, dia meminta Gwanghee percaya pada kemampuan diri. Gwanghee terbangun. Sadar jika dirinya hanyalah bermimpi.

Gwanghee menemui Ga Hee sedang berdoa di kuil. Rupanya Ga Hee berhasil diselamatkan Jung Hwa. Di luar kuil, Gwanghee mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkannya. Jika bukan karena Ga Hee, mungkin sekarang Gwanghee sudah lengser dan bahkan mati. Meski begitu, Gwanghee menyatakan tak bisa menemui Ga Hee lagi dan meminta maaf. Dalam hati, Ga Hee merasa bersalah karena masih mendapat kesempatan hidup. Gwanghee merasa singgasana yang didudukinya adalah harga atas hilangnya suara dan hidup Ga Hee sebagai pendosa seumur hidup. Dia takkan melupakannya.

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Gwanghee mengaku semalam membaca buku rahasia “The King's Face”. Setelah membacanya, dia menarik kesimpulan bahwa wajah raja adalah wajah yang menyimpan hati rakyatnya. Karena itu, dia berniat untuk melepas semuanya, termasuk rasa bersalah dan kebenciannya pada Ga Hee, juga rasa sakit akibat merinduinya. “Ga Hee,” tukas Gwanghee, “Aku takkan datang menemuimu lagi.”

Gwanghee bicara dengan Heo Gyun. Dia minta Heo Gyun untuk memberitahunya jika dirinya keluar dari jalur untuk menjadi raja yang bijak.

Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2
Sinopsis 'The King's Face Episode 23 - Bagian 2

Gwanghee mengumumkan bahwa dirinya akan menerapkan Hukum Penyeragaman Pajak Tanah. Dia juga berjanji akan aku akan membangun negara yang adil dan lebih baik. Orang-orang memuji Gwanghee.[kr/the end]

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'The King's Face' Episode 23 (Bagian 2) - END

0 komentar:

Post a Comment