Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

April 22, 2014

Sinopsis 'Golden Cross' Episode 2

Dalam sinopsis 'Golden Cross' episode 1, Do Yoon baru sampai ke sebuah gedung untuk menyusul Ha Yun yang dibawa oleh seseorang. Dia segera turun dari mobilnya dan mencoba masuk. Do Yoon masih sempat melihat Ha Yoon dibawa masuk ke sebuah lift. Namun begitu Do Yoon coba buka, pintu itu dikunci. Do Yoon memanggil-manggil nama Ha Yoon. Hanya saja, Ha Yoon sudah sampai di atas.

Begitu keluar dari lift, Ha Yoon diajak oleh seseorang masuk ke dalam sebuah ruangan menemui seseorang.

Sinopsis 'Golden Cross' Episode 2
Rupanya orang yang ditemui oleh Ha Yoon adalah Sa Ra. Tanpa basa basi, Ha Yoon segera bertanya tentang kejelasannya sebagai seorang artis pendatang baru. Sa Ra kemudian mengatakan, "Sudah seharusnya kita perjelas semua ini. Aku pikir kau tak sebodoh dan sepolos itu kan? Hal yang patut disyukuri adalah orang itu benar-benar menyukaimu. Jadi jalanmu untuk menjadi seorang artis Korea tinggallah masalah waktu saja."

Ha Yoon menyatakan bahwa dirinya tidak sudi melakukannya. Kemudian menggertak dengan memakai nama kakaknya, yang sebentar lagi akan menjadi seorang jaksa. Bila pihak SR Entertainment membiarkan Ha Yoon pergi, maka dia takkan memperpanjang urusan ini lagi. Sa Ra tersenyum meremehkan dan justru balik menggertak bahwa orang yang ditemui Ha Yoon semalam bisa dengan mudahnya membalikkan fakta. Sehingga dalam sekejap saja mampu mengubah kakak Ha Yoon menjadi kriminal. Sa Ra menyalakan layar CCTV yang memperlihatkan Do Yoon sedang bingung mencari Ha Yoon.

"Jika kau tetap bersikeras meninggalkan tempat ini, itu tak apa-apa. Semua kembali padamu. Pilihanmu. Tapi, konsekuensi pembatalan kontrak secara sepihak akan ditanggung oleh kakakmu!" Sa Ra kemudian memegang pundak kiri Ha Yoon.

Sinopsis 'Golden Cross' Episode 2

Karena tidak menemukan jalan, akhirnya Dong Yoon berlari ke atas melalui jalan parkir mobil. Do Yoon berlari hingga dua orang petugas menegurnya. Do Yoon menjelaskan bahwa dirinya mencari adiknya yang berada di lantai 12 gedung tersebut - tepatnya di SR Entertainment.

Sebelum dua orang itu menjawab, Ha Yoon muncul di belakang Do Yoon. "Kakak!" panggilnya. Do Yoon segera menghampiri Ha Yoon dan memarahinya, karena telah menghilang begitu saja.

Do Yoon bertanya macam-macam. Namun Ha Yoon meminta tenang dulu. Dia akan menjelaskannya dalam perjalanan pulang. Keduanya pun pulang.

***

Hong Da datang dan menemui Jae Wan, yang sedang berkumpul bersama Michael Chang dan seorang wanita cantik. Michael Chang mengatakan bahwa perkembangan yang dilakukan bisa dikatakan sangat lambat. "Kita memiliki hukum dan otoritas pemantauan!" katanya mengingatkan. Kemudian, Michael Chang permisi.

***

Wartawan Gal Sang Joon yang sebelumnya sempat dihardik oleh Yi Re dan diberikan cincin oleh Se Ryeong menatap layar monitor. Dia berkata kepada dirinya sendiri, "Ternyata suamimu adalah Sekretaris Perencanaan dan Kebijakan Perekonomian, Seo Dong Ha." Sang Joon membaca lagi dan menemukan fakta bahwa istri Seo adalah Kim Se Ryeong yang memiliki satu putri bernama Seo Yi Re dan mertuanya bernama Kim Jae Ah.

Sang Joon memandangi cincin yang disematkan di jarinya - cincin tersebut yang diberikan Se Ryeong untuk membungkam mulut si wartawan supaya tidak mengoceh tentang hubungan gelapnya. "Barang kecil ini nilainya pasti lebih dari seratus juta... Cincin ditambah cek. Bisa dikatakan kalian sudah kupegang!" tukasnya.

***

Joo Wan duduk di hadapan komputer. Dia masih ragu-ragu untuk mengubah rasio BIS di bawah 8%. Kemudian stafnya mengingatkan bahwa laporan BIS itu sudah ditunggu oleh Kwon Se Il dan Direktur Jung sedang menanti laporan itu. Setelah diingatkan hal tersebut, Joo Wan akhirnya menekan angka 0, dan keluarlah laporan dari mesin printer.

***

Ketika pulang ke rumah, Joo Wan disambut Geum Sil. Istrinya yang cerewet itu mengatakan ada buket bunga yang dikirimkan oleh Gubernur Bank Hanmin Kwon Se Il. Kedangkalan Geum Sil yang tidak memahami pekerjaan Joo Wan membuatnya mengatakan bahwa sebenarnya Joo Wan adalah sosok penting di dunia perbankan. Tapi kenapa tidak bisa mengajukan kredit pinjaman?

Tanpa berkata panjang lebar, Joo Wan segera memberikan sebuah buku tabungan pada istrinya. Ketika dibuka, tertera saldo sebesar 300 juta Won di dalamnya. Geum Sil senang bukan kepalang menerima itu. Sementara itu Joo Wan masuk ke dalam kamar. Dia menggantungkan jasnya dan duduk dengan masgul. Sebab, dana sebesar itu didapatnya dari membuat laporan palsu. (peringatan untuk para cowok, supaya kelak tidak melakukan hal-hal yang melanggar prinsip hanya demi kesenangan istrinya... hehehe...).

***

Geum Sil menghubungi Ha Yoon untuk menyampaikan berita gembira ini. Dia tidak tahu jika Ha Yoon menangis tersedu-sedu mendengar suara ibu dan berita gembira itu. Dia tidak tahu betapa putri semata wayangnya itu menderita, gara-gara SR Entertainment dan Hong Da. Meski begitu Ha Yoon berusaha berbicara sewajarnya.

Joo Wan datang dan Geum Sil bertanya apa Ha Yoon mau berbicara dengan ayahnya. Namun Ha Yoon mengatakan besok saja dan menutup telpon. Do Yoon yang berada di meja makan segera menawari ayahnya untuk minum sampanye yang dikirimkan oleh Kwon Se Il. Do Yoon dan ibunya bergembira, sementara Joo Wan tetap terdiam - seolah merasa bersalah.

***

Keesokan harinya, Geum Sil menemui pemilik restoran dan berencana membayarnya. Saat hendak membayar, Joo Wan menelpon dan bertanya apa Geum Sil sudah menandatangani kontrak jual-beli? Geum Sil mengatakan belum. Lalu Joo Wan muncul dan meminta kembali buku tabungan yang diberikannya.

***

Joo Wan menemui wakilnya Yang dan bertanya, "Apa kau tahu mengapa laporan BIS dibuat di bawah 8%. Itu karena Kwon Se Il mau menjual Bank Hanmin." Wakil Ketua Yang kaget dengan informasi itu dan bertanya apa langkah selanjutnya yang akan diambil Joo Wan?

"Bagaimanapun juga, hal ini harus dihentikan. Aku harus mencari akal," tukas Joo Wan.

***

Hal yang berikutnya terjadi adalah Joo Wan mengambil laporan BIS yang asli dan pergi menemui Gu Yong Su (Ketua Serikat Buruh). Dia berkeinginan Yong Su dapat membantunya.

***

Gal Sang Joon membaca memo internal yang menunjukkan bahwa laporan BIS Bank Hanmin adalah salah. Dia melihat memo tersebut ditulis oleh Kang Joo Wan. Sang Joon mempertanyakan pengirim memo internal itu.

***

Joo Wan masuk ke dalam ruangan. Ternyata di dalam sudah menunggu Kwon Se Il, Gu Yong Su, dan satu orang lagi. Ketiga orang tersebut sudah sepakat tetap akan menjual Bank Hanmin. Sebab, tidak jadi soal Bank Hanmin berada di bawah kepemilikan siapa, yang penting tidak ada pemecatan karyawan. Yong Su menyalami Kwon Se Il dan undur diri.

Ketika berpapasan dengan Joo Wan mengatakan, "Bank sudah dijual dengan cara ilegal. Bisakah stabilitas kerja diwujudkan?"

Yong Su mengatakan bahwa pemecatan tidak bisa dilakukan jika tidak ada tandatangan darinya. Joo Wan baru ingat jika Yong Su adalah serigala berbulu domba. Dialah orang yang dulu bertanggung jawab atas pemecatan 1000-2000 orang pekerja.

Sepeninggalnya Yong Su, Joo Wan tidak berkata apa-apa. Kecuali hanya menyerahkan id card-nya di meja. Lalu dia kembali dan berniat menghapus file laporan BIS. Namun dua orang petugas segera mematikan secara paksa komputer Joo Wan. Kemudian teman Joo Wan yang dulu meminta Joo Wan mengubah rasio BIS datang. Karyawan lain bangun. Teman Joo Wan itu mengambil satu bendel laporan dan berjalan mendekati Joo Wan. Begitu dekat, dia langsung memukulkan bendel laporan itu ke kepala Joo Wan. Membuat karyawan lainnya duduk. Joo Wan diam saja. Temannya itu mengatakan supaya Joo Wan tidak mencari masalah lagi.

***

Joo Wan jalan dengan masgul. Dia baru saja dipecat.

Ketika Joo Wan lewat di depan resepsionis, ternyata wartawan Sang Joon sedang bertanya soal Joo Wan. Resepsionis menunjuk Joo Wan yang sedang berjalan. Sang Joon menjejeri Joo Wan dan memberikan kartu namanya. Seolah mengerti Joo Wan akhirnya bekerja sama untuk meringkus pelaku.

Melalui Sang Joon, Joo Wan berkata bahwa yang harus dicari pertama kali adalah orang-orang yang terlibat dalam skandal tersebut. Sebab mereka mengira bahwa Kwon Se Il tidak berani bertindak sendirian. Sang Joon kemudian memulai investigasinya. Dia membuntuti Se Il dan memotret orang-orang yang ada bersamanya. Ternyata dia menemukan ada Hong Da di antara orang-orang yang bersama Se Il. Sang Joon sedikit kaget melihat hal tersebut. Karena tidak menyangka.

***

Kwon Se Il menemui Hong Da dan Hee Seo. Kedua orang tersebut mengeluhkan sikap Se Il yang terburu-buru dengan memecat orang yang akan dijadikan kambing-hitam. Se Il menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki pilihan lain. Sebab, Joo Wan mau melibatkan Serikat Buruh. Hee Seo mengatakan jika Joo Wan terpaksa harus disingkirkan dan menenangkan semua orang bahwa dirinya memiliki anak buah yang solid dan punya kemampuan tinggi menghilangkan seseorang.

Hong Da meminta Hee Seo mengubah cara berpikir. Mereka memang sedang dalam sebuah misi. Tapi bukan misi yang menghalalkan segala cara.

***

Joo Wan pergi menemui anggota parlemen Im. Mereka sepertinya akan membicarakan sesuatu.

***

Hong Da datang menemui Ha Yoon dengan membawa belanjaan yang banyak. Namun Ha Yoon diam saja melihat Hong Da membawa begitu banyak belanjaan. Ponsel Ha Yoon berbunyi. Ha Yoon buru-buru mengangkatnya. Ternyata Do Yoon sedang berada di rumah sakit menemani Geum Sil, yang naik darahnya karena ayah mereka telah mengambil lagi uang untuk membeli restoran. Geum Sil mengambil telpon Do Yoon dan mengeluh sepuasnya kepada Ha Yoon.

Hong Da melihat hal itu dan menawarkan bantuannya. Kemudian mereka pun pergi ke rumah sakit bersama-sama.

***

Begitu keluar dari rumah, kamera Sang Joon sudah mengintai dan membidik Hong Da dan Ha Yoon. Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan bergegas berlalu. Sang Yoon menurunkan tempat duduknya ke belakang, kemudian membuntuti mobil yang dibawa Hong Da dan Ha Yoon dalam jarak yang cukup.

Hong Da menurunkan Ha Yoon di rumah sakit. Ketika turun Ha Yoon memanggil ayahnya yang sudah tiba lebih dulu. Dan Hong Da berlalu. Sang Joon yang berada tepat di belakang mereka turun dan mengintai keluarga Joo Wan dari kejauhan.

Do Yoon berbicara dengan ayahnya. Dia tidak mengerti dengan sikap ayahnya yang plin-plan. Joo Wan mengatakan bahwa dirinya sedang berada dalam situasi yang cukup sulit. Do Yoon tidak mau mendengarkannya lagi.

***

Di mobil, Sang Joon menghubung-hubungkan fakta yang telah didapatnya. Dia membalikkan arah mobilnya dan pergi menemui Ha Yoon.

Rupanya, Sang Joon membawa Ha Yoon pergi ke tempat kerja Joo Wan sekarang. Di manakah itu? Di tempat pembangunan sebuah gedung. Ya, sekarang Joo Wan menjadi kuli setelah dipecat dari bank. Sang Joon mengatakan bahwa Joo Wan kerja di tempat yang sekarang karena ada suatu alasan. Karena itu, dia meminta Ha Yoon untuk membantunya mencari bukti-bukti keterlibatan Hong Da.

***

Se Ryeong mendapat foto-foto hubungan gelap Hong Da dengan Ha Yoon di ponselnya. Hal itu jelas membuat Se Ryeong mendidih hatinya. Hal yang sama juga terjadi pada Hong Da, yang juga mendapatkan bukti cetak foto-foto kemesraan Se Ryeong bersama kekasih gelapnya. Hong Da juga kesal. Namun kekesalannya itu harus ditunda ketika Yi Re datang. Hong Da buru-buru memasukkan foto-foto itu ke dalam tasnya.

Yi Re kemudian mengajak ayahnya bercengkerama seperti waktu kecil dulu. Di saat itu, Se Ryeong datang dan meminta Hong Da untuk melihat foto apa yang ada di ponselnya. Hong Da meminta Yi Re keluar ruangan dulu dan menutup pintunya. Di dalam Se Ryeong murka dan mengingatkan bahwa sebaiknya Hong Da menjadi suami dan ayah yang baik saja. Hong Da juga mengingatkan bahwa selama dia sudah memainkan perannya sebagai seorang suami dan ayah yang baik.

***

Ketika sampai di kantornya, Hong Da makin kesal. Dia menghancurkan semua foto-foto kemesraan istri bersama kekasih gelapnya.

***

Waktu Hong Da mandi, Ha Yoon diam-diam mengambil memo Hong Da yang terletak di jaketnya. Kemudian, karena sudah berniat membantu Sang Joon, Ha Yoon memotret memo-memo itu. Hong Da keluar dan bertanya dengan sedikit curiga apa yang dilakukan Ha Yoon dengan jaketnya. Ha Yoon mengatakan bahwa dia sebenarnya mau mengambilkan jaket itu untuk Hong Da. Hong Da percaya namun masih meninggalkan sedikit kecurigaan di pikirannya.

***

Kang Do Yoon sekarang sudah ditahbiskan sebagai mahasiswa yang sudah lulus dari fakultas hukum. Dia mendapat gelar sarjana hukum. Dan akan menjadi jaksa beberapa waktu ke depan. Keluarganya pun merayakannya dengan makan-makan bersama. Hanya Joo Wan yang terlihat diam saja, tidak bersemangat.

***

Hong Da masuk diam-diam ke rumah yang ditinggali Ha Yoon. Dia tersenyum begitu melihat Ha Yoon sedang menelpon di lantai atas. Karena itu dengan diam-diam, Hong Da ingin memberi kejutan sebuket bunga kepada Ha Yoon. Namun begitu berdiri di depan kamar Ha Yoon, Hong Da mendengar jika Ha Yoon menyebutkan bila ayahnya bekerja di bank Hanmin.

Hong Da pun menghubung-hubungkan kejadian yang beberapa lama ini dicurigainya. Lalu dia tertawa karena semua fakta itu menghubungkan dalam satu titik. Ya, Ha Yoon adalah putri Joo Wan. Dia pun hilang kendali dan membunuh Ha Yoon dengan tongkat golf. Kemarahannya itu tidak semata-mata dilandasi oleh kenyataan bahwa Ha Yoon adalah putri Joo Wan, namun juga karena kejengkelan terhadap istri dan mertuanya.

Melihat Ha Yoon mati bersimbah darah, Hong Da kebingungan. Dia memanggil Park Hee Seo. Pengacara b*ngs*t itu kemudian mempunyai ide untuk mengkambing-hitamkan Joo Wan. Dia punya ide untuk menjebak Joo Wan, membuatnya seolah-olah telah membunuh putri kandungnya sendiri.

***

Joo Wan dikirimi pesan singkat dari telpon Ha Yoon. Inti pesan itu berbunyi jika Joo Wan untuk datang secepatnya ke rumahnya. Joo Wan pun segera datang ke rumah yang dimaksud dan menemukan Ha Yoon dalam keadaan bersimbah darah.

Di saat bersamaan, sekelompok polisi datang dan menangkap Joo Wan. Mereka membuat laporan palsu bahwa Joo Wan-lah yang telah membunuh putrinya sendiri.

***

Di kantor polisi Joo Wan mau menghubungi Do Yoon. Namun, seorang polisi yang menangani Joo Wan mengambil ponsel tersebut dan membawanya ke sebuah ruangan. Di sebuah ruangan itu, Joo Wan berteriak jika dia meminta diizinkan untuk menelpon putranya.

Pengacara Hee Seo lalu meminta Joo Wan tenang dan memintanya mengaku. Joo Wan tetap menyatakan dirinya tidak bersalah. Karena itu Hee Seo mengancamnya akan meledakkan restoran istrinya jika Joo Wan tidak mau bekerja sama. Mau tak mau Joo Wan mengatakan bahwa dirinya telah membunuh Ha Yoon. Ketika dia mengucapkan itu, Joo Wan melihat di balik tablet yang dibawa Hee Seo sebuah kata-kata bijak: "Suatu saat kebenaran akan terkuak!".

Hee Seo keluar dan meminta polisi yang menangani Joo Wan untuk menghubungi Do Yoon.

***

Do Yoon pun datang secepat-cepatnya ke kantor polisi. Dia bertanya kepada ayahnya apa benar sudah membunuh Ha Yoon. Ayahnya mengiyakan. Do Yoon tetap tidak percaya. Namun dia bingung harus berbuat apa?

===the comments===
Episode kedua ini membuatku mengerti betapa cerdiknya orang-orang yang berada di pemerintahan. Mereka bisa memutar-balikkan fakta sesuka hati. Jangan-jangan ini gambaran tentang kondisi pemerintah di seluruh dunia, termasuk di sini. Ah, aku nggak mau nebak-nebak. Tapi, episode ini keren banget konspirasinya. Salut buat tim produksi.

Bersambung ya ke sinopsis Korea drama 'Golden Cross' episode 3.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Golden Cross' Episode 2

0 komentar:

Post a Comment