Sinopsis Three Musketeers Episode 2
Kalian bisa baca dulu sinopsis Three Musketeers episode 1. Segera setelah kekacauan terjadi, seorang Sanggung (dayang istana) mengabari kepada Seja-bin bahwa Dal Hyang telah membuat kekacauan, dengan memanah kuda peserta lain, saat ujian masuk pegawai kerajaan dilaksanakan. Banyak diantara tetinggi istana terluka. Bahkan, raja dikabarkan mengalami luka ringan. Seja-bin bertanya bagaimana dengan suaminya? Sanggung menenangkan Seja-bin kalau suaminya tidak apa-apa. Soalnya Seja tidak berada dalam jalur amukan kuda Dal Hyang. Seja-bin tersenyum dan bisa menghela napas lega.
***
Pada episode sebelumnya, kita tahu kalau Seja terpingkal melihat kekacauan yang disebabkan Dal Hyang. Melihat itu, raja marah karena menilai putra mahkota tidak punya etika dan malah bahagia diatas penderitaan orang lain. Seja menghentikan tawanya begitu menyadari raja terluka.
***
Dal Hyang kemudian hanya bisa pasrah ketika nasibnya ditentukan melalui sidang yang dilakukan tetinggi istana. Hampir semua diantara mereka, termasuk raja, sepakat bahwa Dal Hyang tidak akan diluluskan dan harus dihukum. Hanya Seja yang punya pandangan lain dibandingkan mereka semua. Dia meminta raja meluluskan Dal Hyang, karena nilainya di segala bidang yang terbaik diantara peserta ujian. Nantinya Dal Hyang bisa ditempatkan di istana bagian yang paling rendah. Keputusan pun diambil: Dal Hyang diluluskan!
Seorang petugas kemudian diutus untuk mengabari Dal Hyang lulus ujian dan akan menempati bagian paling rendah di kerajaan. Dia juga tidak akan diberi gaji dan pangkat. Dal Hyang mengucapkan terima kasih berita baik yang diterimanya. Tapi petugas itu menyuruh Dal Hyang berterima kasih pada Seja. Soalnya Seja yang membela Dal Hyang mati-matian di sidang. Dal Hyang mengernyitkan dahi: kenapa Seja melakukan itu? Petugas mengatakan mungkin Seja punya pandangan tersendiri terhadap Dal Hyang.
***
Lulus dari ujian membuat Dal Hyang mendapat perlakuan istimewa dari pemilik penginapan. Kemudian pemilik penginapan memberikan surat kepada Dal Hyang dari Samchongsa. Surat itu berisi permintaan maaf mereka karena telah menggagalkan Dal Hyang dalam ujian masuk. Mereka mengundang Dal Hyang ke Gibang. Dia bertanya pada diri sendiri haruskah datang?
Dal Hyang memutuskan menulis surat untuk kedua orang tuanya tentang kelulusannya. Karena ruangan kamarnya pengab, Dal Hyang membuka jendela untuk membiarkan angin masuk. Tak dinyana, di luar tampak Seja-bin berdiri. Dal Hyang menyuruhnya masuk, tapi Seja-bin tidak mau. Hal yang mau disampaikan Seja-bin hanya permintaan maaf pada Dal Hyang karena telah melanggar janji yang diucapkannya sendiri. Meski begitu dia memperingatkan untuk melupakan masa lalu dan harus menatap lurus ke depan. Seja-bin memberitahu kalau dia sudah membakar suratnya dan meminta Dal Hyang tidak berbuat di luar dugaan. Jika tidak, maka Seja takkan menoleransi hal tersebut untuk kali kedua. Dal Hyang bisa memahami situasinya.
Seja-bin juga mengucapkan selamat atas kelulusan Dal Hyang di ujian masuk pegawai kerajaan. Setelah itu, Seja-bin pergi. Dal Hyang sendiri kemudian melanjutkan menulis surat untuk orangtuanya. Dalam suratnya dia meminta maaf belum bisa mengundang kedua orang tuanya ke istana. Dia juga minta mereka melupakan Yoon Seo untuk dijadikan menantu dengan alasan dia tergoda banyak wanita cantik di Hanyang.
***
Dalam episode ini, mulai diperkenalkan beberapa tokoh baru yang mungkin akan memengaruhi plot cerita. Tokoh-tokoh itu adalah Yol Gol Dae (seorang Jenderal dari Dinasti Qing) dan dua orang utusan: No Soo dan Jo Mi Young.
Yol Gol Dae yang sedang berada di Pyungan-do (kini sekitara wilayah Korut) menerima laporan bahwa Kim Ja Jum mengirimkan dua orang utusan. Ini dilakukan Ja Jum supaya bisa bertemu Gol Dae sebelum tiba duta besar Qing di Hanyang. Gol Dae kemudian menemui kedua utusan ini dan mengkonfirmasinya pada No Soo.Tapi Mi Young yang bisa berbahasa Cina menyatakan bahwa mereka cuma utusan. Karena itu, sama sekali tdak bekerja untuk siapapun, termasuk Ja Jum.
***
Dal Hyang pergi ke Gibang untuk menemui para Samchongsa. Disana dia bertemu Min Seo, karena Seung Po tengah asik main judi bersama para gisaeng. Min Seo mempersilakan Dal Hyang dan mengucapkan selamat atas kelulusannya. Dal Hyang menolak dan minta Min Seo menjelaskan kenapa menipunya? Min Seo mengaku kalau ide dan eksekusi itu bukan darinya dan langsung menimpakan kesalahan terhadap Seja dan Seung Po.
Min Seo menjelaskan kalau beberapa malam lalu, mereka sedang menyelinap keluar istana. Seja bukanlah orang yang dengan mudah berkeliaran diluar istana. Waktu mereka membantu Dal Hyang membekuk para pembunuh beberapa malam sebelumnya, mereka berpikir itu sudah selesai. Tapi takdir justru membuat mempertemukan mereka lagi melalui surat tersebut.
Dal Hyang bertanya para yang dilakukan para Samchongsa malam itu? Min Seo mengaku tidak bisa memberitahu itu. Lagipula Min Seo dan Seung Po hanya mengawal Seja. Dal Hyang tidak percaya. Kenapa kalau pengawal mereka berdua, terutama Seung Po, terlihat kasar pada Seja... terlihat akrab. Min Seo tersenyum.
Dia kemudian bertanya kalau Seung Po, pria yang sedang berjudi di meja bersama gisaeng, adalah putra pertama Jenderal Heo Sok. Informasi ini membuat Dal Hyang tersentak. Min Seo menceritakan kalau Seung Po - Seja besar bersama. Keduanya belajar filsafat dan ilmu beladiri bersama-sama. Dalam sebuah adegan tampak Seung Po - Seja sedang berlatih ilmu beladiri bersama. Seung Po tidak mau kalah dengan desakan Seja. Dia ngotot mendesak Seja, hingga Seja entah sengaj entah tidak malah memegang bokong Seung Po. Ha. Kemudian menarik kaki Seja hingga tersungkur. Para pengawal yang melihatnya tentu saja kaget. Tapi Seja tidak marah. Dia justru terkekeh dan melempar Seung Po dengan sepatunya yang terlepas. Kemudian malah main kejar-kejaran. Ha lagi. Keakraban ini membuat Seung Po tidak takut dengan Seja. Ada kemungkinan, ini akan menjadi masalah buat Seung Po kelak.
Dal Hyang manggut-manggut. Untuk cerita Seung Po okelah, tapi Dal Hyang mempertanyakan bagaimana dengan Min Seo sendiri? Min Seo mengaku bahwa dirinya dulu seorang biksu dari kuil Seojin. Ketika Dinasti Qing menyerang Joseon - sekisaran 9 tahun sebelumnya - mereka membantu melindungi Seja. Usai perang, Seja datang untuk memintanya menjadi pengawal.
Selesai Min Seo menjelaskan pada Dal Hyang latar belakang para samchongsa, Seung Po datang menemui mereka. Dia mengatakan semua minuman dan makanan akan masuk tagihannya. Dal Hyang mau bertanya sesuatu, tapi Seung Po memotongnya untuk mengucapkan selamat atas kelulusan. Tanpa meminta izin, Seung Po mengatakan bahwa mulai saat ini dia akan bicara informal kepada Dal Hyang. Soalnya mereka teman. Dal Hyang kaget. Dia tidak merasa mau berteman dengan para samchongsa. Seung Po bertanya apa Dal Hyang masih marah? Kemudian dia menjelaskan pada awalnya, semua hanya lelucon saja. Dia memberikan surat itu kepada Seja supaya Seja cemburu. Dengan begitu hubungan Seja - Seja-bin membaik. Di luar dugaan, Seja justru tertarik dengan Dal Hyang.
***
Seja tengah sibuk dengan sebuah peta saat kasim memberitahu kalau Seja-bin sudah pulang dari rumah orangtuanya. Seja mengangguk mengerti dan memerintahkan kasim pergi. Kasim justru tidak pergi dan mengatakan bahwa kini Seja-bin ada di belakangnya. Seja mengangkat kepalanya. Seja-bin maju dan kasim pergi meninggalkan mereka berdua. Seja bertanya tentang kondisi Ibunya Seja-bin, tapi Seja-bin menampik kalau itu bukanlah hal yang ingin dibicarakannya.
Seja-bin mempertanyakan alasan Seja berdiam diri setelah bicara tentang suratnya? Dia juga mempertanyakan alasan Seja membantu Dal Hyang? Seja tersenyum. Dia mengaku kalau sama sekali dirinya tak meragukan sang istri dan mengagumi Dal Hyang. Seja-bin masih belum teryakinkan. Seharusnya, Seja membuang surat itu dan membenci Dal Hyang bukan sebaliknya. Seja mengatakan bahwa dirinya bukan tipe orang yang berpikiran sempit seperti itu.
Emosi Seja-bin keluar. Dia mendekati suami dan mengatakan jika Seja mencintainya maka seharusnya Seja cemburu. Seja tetap kalem. Dia kemudian menawarkan solusi atas masalah yang dirasakan istrinya. Jadi, dia akan menangkap Dal Hyang dan menjebloskannya dalam penjara dan membuang suratnya. Lalu dia juga akan mengganti posisi Seja-bin sebagai calon permaisuri. Seja-bin makin kesal. Air matanya bercucuran. Dia mengungkit wanita lain, cinta pertama Seja yang seharusnya menjadi calon permaisurinya.
Dalam kilas balik 5 tahun sebelumnya, kita jadi tahu apa alasan Yoon Seo menikahi Seja. Itu karena dia terpilih sebagai calon permaisuri. Yoon Seo mencoba protes pada Ibunya kalau sebelumnya kan sudah ada calon permaisuri yaitu putrinya Menteri Yoo? Ibu mengatakan kalau hal tersebut batal. Soalnya putri Menteri Yoo meninggal gantung diri. Yoon Seo menangis, karena harus mengingkari janjinya sendiri pada orang lain (Dal Hyang maksudnya).
Seja-bin mengatakan kalau semuanya bukan kesalahannya. Kematian wanita cinta pertama Seja bukanlah kemauannya. Pernikahannya bersama Seja juga bukan keinginannya. Itu takdir. Seja-bin mengaku sudah menerimanya. Tapi, kenapa Seja begitu dingin terhadapnya. Tak ada perubahan dalam raut wajah Seja. Dia tetap terlihat biasa saja. Bahkan dia menganggap pemikiran Seja-bin berlebihan dan salah. Dia tidak seperti yang Seja-bin pikirkan. Seja-bin mengungkapkan orang-orang juga menilai sama. Seja menjawab kalau penilaian orang juga salah terhadapnya. Demi menyudahi pembicaraan, Seja meminta maaf. Sama sekali tak ada maksud untuk berbuat seperti itu. Seja-bin pun pergi begitu saja.
Sepeninggalnya Seja-bin, kini raut wajah Seja berubah. Dia tak terlihat tenang dan justru agak sedih dan kesepian. Apa dia kepikiran ucapan Seja-bin? Sesampainya di kamar, Seja-bin meminta sanggung keluar. Kemudian dia menangis sendirian.
***
Kita kembali lagi ke Gibang. Disana, Seung Po telah bicara secara jujur tentang putrinya Menteri Yoon yang bunuh diri. Dal Hyang mempertanyakan apa alasannya? Apa karena tidak mau jadi Seja-bin. Seung Po menilai bahwa itu tidak masuk akal. Biar bagaimana mereka berdua saling mencintai.
Min Seo kemudian datang dan memberitahu kedatangan Ju Jam. Seung Po menguping pembicaraan Jam Ju dan beberapa tetinggi istana yang tidak diketahui Seung Po. Ju Jam mengatakan bahwa tidak lama lagi duta besar Dinasti Qing akan datang ke Hanyang. Mereka akan menawarkan hubungan kerjasama yang berbeda. Bukan lagi sebagai sekutu tapi sebagai raja dan bawahannya. Para tetinggi, begitu pula dengan Seung Po.
Dal Hyang memutuskan membantu Seung Po, sementara Min Seo kembali ke istana melaporkan pandangan matanya pada Seja. Para tetinggi istana menjawab kalau Raja Inho pasti takkan menyetujui usulan tersebut. Ju Jam mengatakan itulah tujuannya dia mengumpulkan para tetinggi istana di Gibang. Dia ingin para tetinggi meyakinkan duta besar Dinasti Qing kalau mereka setuju dengan usulan tersebut. Juga meyakinkan Raja Inho. Biar bahaimana pun Hanyang akan kalah berhadapan dengan Dinasti Qing.
***
Min Seo kemudian melaporkan apa yang dilihatnya pada Seja. Dia mengajak Seja melapor pada Raja Inho, tapi Seja melarangnya. Seja beranggapan Raja sangat sensitif dengan ini dan akan jadi bumerang bagi mereka jika melaporkan tanpa bukti. Seja mengatakan harus memastikan lebih dulu siapa petinggi istana yang terlibat dalam pertemuan dengan Ju Jam.
Sementara itu, Raja Inho terbangun dari tidurnya setelah dipanah Yoon Gol Dae. Dia teringat perang dengan Dinasti Qing yang terjadi 9 tahun lalu. Karena itu, dia memutuskan menemui Seja, setelah tahu Menteri Choi Myung Gil sedang tugas keluar kota.
***
Di Gibang, No Soo dan Mi Ryung datang di pertemuan Ja Jum dan pejabat tinggi. Ja Jum memperkenalkan mereka sebagai utusan yang membawa pesan. Tapi belum menyampaikan pesan No Soo sadar ada seorang mengintip di ruang sebelah. Dia menyerang dan Seung Po ketahuan mengintip. Waktu itu, Seung Po berusaha menutupi wajahnya. Tapi dengan begitu dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa para tetinggi istana yang ikut dalam pertemuan tersebut.
Begitu Dal Hyang keluar, Seung Po memintanya mengurus No Soo. Sementara dia akan mengejar para tetinggi istana yang kabur. Dia harus memastikan wajah dan nama mereka. No Soo pun berkelahi dengan Dal Hyang. Dalam beberapa serangan Dal Hyang terdesak, beruntung Seja - Min Seo tiba tepat waktu dan menyelamatkannya.
Bersambung ke sinopsis drama Korea Three Musketeers episode 2 part 2.











0 komentar:
Post a Comment