Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

November 6, 2014

Sinopsis 'Secret Door' Episode 13

Sinopsis 'Secret Door' Episode 13

Baca sinopsis 'Secret Door' Episode 12.


Yeongjo memerintahkan membunuh semua orang yang memiliki buku yang menuduhnya terlibat pembunuhan adiknya. Sun datang dan bertanya apakah ayahnya turut menandatangani maeungi? Apa nama alias ayahnya adalah Chuk Pa? Apa yang tertulis di dalam buku adalah kebenaran?

Yeongjo makin marah dihadapkan pada kebenaran itu. Sun makin menekan, “Kenapa ayah takut? Semenakutkan apa sih itu? Nggak ada seorang pun yang mengancam untuk membunuhmu? Jika Anda tidak ikut menandatangani maeungi kenapa takut mereka membuat Anda?” Yeongjo menjawab jika Sun adalah anaknya maka itulah yang harus ditanyakannya.

Mata ayah dan putranya berlinang air mata – Sun berlutut, air matanya tumpah. Ia minta maaf, karena menuduh tanpa dasar dan tidak tahu perjuangan Yeongjo hidup sebagai saudara raja sebelumnya.

Penyesalan Sun sepertinya menyentuh hati Yeongjo. Sun kemudian meminta jika dirinya tidak tahu ketulusan raja, maka rakyat juga akan menarik kesimpulan yang sama.

Wajah Yeongjo berubah lagi. Ia mulai menggaruk-garuk telinganya. Yeongjo menjerit lagi bahwa jika dirinya mengatakan kebenarannya, maka takhtanya akan jadi taruhannya.

Pernah idealis, Sun menangis bahwa orang akan mengingat siapa dia sebenarnya dan berdiri di belakangnya, dan bahwa hal itu mungkin mereka akan bertepuk tangan dia untuk mengambil pendekatan langsung dengan mengakui dosa-dosanya sendiri dan membawa para penjahat ke dalam cahaya. Sun: "Tidak peduli apa kesulitan terbentang di depan, saya akan bertahan dengan Anda."


Yeongjo mencemooh seperti dia berbicara kepada seorang anak, dan mengatakan dengan jelas bahwa orang yang perlu membuat keputusan di sini bukan dia, tapi Sun.

Ia mengatakan kepada Sun jika benar-benar ingin melindungi ayahnya, maka yang harus dilakukannya adalah pergi mencari orang-orang berkomplot melawannya. Kemudian, Sun harus membunuh mereka dengan tangannya sendiri.

Air mata Sun keluar lagi. Kali ini lebih sedih dan terluka. Ia mengaku tidak bisa melakukannya. Yeongjo memintanya untuk menutup perangkap itu dan berjalan keluar.

Dalam kamarnya, Yeongjo meminta kasim nya jika pendekatan Sun sebenarnya mungkin-ia harus mengatakan yang sebenarnya dan menaruh imannya dalam masyarakat? Tapi dia menjawab pertanyaannya sendiri dengan menyatakan bahwa mereka telah datang terlalu jauh untuk itu.


Seorang utusan membawa laporan yang memberikan keterangan detail siapa saja orang yang berkhinat. Nama-nama yang dilaporkan merujuk pada orang-orang dari kubu Soron yang pernah melakukan pemberontakan tahun 1728. Pemberontakan itu bertujuan untuk melengserkan Yeongjo, karena telah membunuh saudaranya raja Gyeongjong.

Yeongjo menyimpulkan bahwa pemberontakan baru Soron akan segera terjadi. Ia membakar gulungan laporan.

Sun yang mendengar apa yang terjadi bergegas menuju ruang pertemuan darurat di istana raja. Tapi pengawal memintanya tidak masuk, karena instruksi raja – pangeran tidak diperkenankan masuk.


Yeongjo memerintahkan Menteri Hong untuk menangkap semua orang yang berhubungan dengan berita pemberontakan dan publikasi buku. Shin Chi Won, seorang Soron yang berceloteh, maju dan menyatakan bahwa ia yang bertanggung jawab. Sehingga, raja tidak perlu repot-repot mencarinya di tempat lain.

Yeongjo bertanya bagaimana bisa orang yang makan gaji dari istana melakukan hal seperti itu? Shin berdalih bahwa gaji yang dimakannya adalah uang rakyat. Jadi, ia merasa perlu membayar rakyat dengan mengungkapkan kebenaran.

Shin memang tidak salah, tapi entah apa yang ada di benaknya. Ia kemudian mengatakan bahwa catatan saat Yeongjo membawakan saudaranya obat adalah bukti yang diperlukannya. Yeongjo panas dan memerintah Shin diseret keluar. Shin memilih untuk pergi sendiri dan memberikan peringatan terakhir kepada raja untuk menyembunyikan langit dengan tangannya.


Para menteri Soron kebingungan, waktu Yeongjo memerintahkan untuk menangkap mereka yang secara ilegal telah menyalin dan mendistribusikan buku. Park Mun Su meminta raja untuk tidak melakukannya. Sebab, jika begitu, hanya akan membuat mereka berpikir bahwa isi buku itu benar adanya. “Orang-orang yang menentang Anda adalah orang-orang Anda juga,” kata Park.

Park kemudian bertanya apa jangan-jangan isi buku itu benar? Semua orang di ruangan pun menegang. Eks PM Kim Taek hanya memperhatikan saja.

Mendapat pertanyaan menekan seperti itu, membuat Yeongjo menyatakan bahwa ia sama sekali tidak meracuni saudaranya. Yang ada ia memberikan obat. Park tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Yeongjo secara sepihak memutuskan bahwa Park adalah Soron yang membuat skenario untuk mengubah dirinya menjadi buruk di mata rakyat. Ia memerintah Menteri Hong untuk menangkap semua menteri dari kubu Soron.

Saat semua menteri dari kubu Soron dibawa keluar untuk disiksa dan diinterogasi. Kubu Noron merasa di atas angin. Namun, Kim Taek mengingatkan bahwa mereka takkan aman sampai pangeran disingkirkan.

Sun panik mendengar para menteri Soron ditangkap. Kasim Jang menerobos masuk ke ruangan dan mengabarkan berita buruk, bahwa petugas kerajaan menangkap semua pustakawan ilegal.

Sun keluar istana melihat para pustakawan ilegal ditangkap. Bahkan, ayah Ji Dam yang sedang bekerja di dalam ruang bawah tanah rahasianya juga didatangi petugas untuk kemudian ditangkap.


Saat dibawa, Ji Dam datang dan mencoba menghalangi petugas. Ia menangis, menolak para petugas membawa ayahnya. Chul Joo menahannya sebelum Ji Dam menghalangi petugas. Sebelum dibawa lebih jauh, ayah berbalik dan meminta Chul Joo menjaganya. Ji Dam meraung melihat ayahnya dibawa pergi.

Setelah ayahnya sudah dicokok, Ji Dam duduk bersedih di gibang. Chul Joo meminta Woon Shim untuk mengabari pangeran – untuk meminta bantuannya.

Beberapa saat kemudian Sun datang. Ia bertanya di mana ayah Ji Dam. Ji Dam menyeka air matanya dan mendekati Sun, dan bertanya apakah Sun tidak tahu di mana ayahnya? Ia kemudian mempertanyakan apa yang dilakukan ayahnya? Apakah fakta yang ditulis di dalam buku itu tidak benar?


Sun tidak menjawabnya. Ji Dam terus mengoceh, jika buku itu benar, berarti raja-lah yang salah. Namun, kenapa justru ayahnya yang ditangkap. Sun hanya menundukkan kepalanya dan meminta maaf.

Ji Dam mengambil tangan pangeran dan bertanya, matanya penuh harap, “Anda akan melepaskan ayahku kan?” Sun berjanji akan melakukan apapun demi membebaskan ayahnya Ji Dam.


Pangeran kembali ke istana menemui ayahnya. Ia berlutut memohon kepada ayahnya untuk mengubah pikirannya. Sun berjanji akan berdiri di depan ayahnya atas semua perbuatan ayahnya. Secara personal, ia akan menemui masyarakat jika diperlukan.

Ia memegang kaki ayahnya. Tapi Yeongjo sepertinya tidak bergeming dan meninggalkannya pergi tanpa memandanginya lagi.

Kim Taek melakukan manuver cepat untuk menjebloskan Sun ke dalam penjara. Ia memberitahu raja bahwa Sun, menurut gosip, merupakan salah satu orang yang berada di balik penerbitan terlarang keluarga Seo.

Yeongjo menampik kata-kata Kim Taek. Tapi saat kasimnya menginformasikan bahwa Sun pergi ke tempat Ji Dam begitu ayah Ji Dam ditangkap, Yeongjo bertanya-tanya apakah informasi dari Kim Taek benar adanya?


Sun memanggil Petugas Min Woo Sub untuk bergabung dengannya dalam latihan memanah. Sun bertanya apakah Woo Sub pernah membunuh seseorang, dan apa tugas pengawal kerajaan? Woo Sub menjawab bahwa ia kembali berada di istana atas perintah partai Norong untuk mengorek informasi dari pangeran. Sementara, pangeran ingin Woo Sub melakukan sebaliknya.

Sun bertanya kenapa Woo Sub memberitahunya semua ini. Ia menjawab tidak mau terlibat dalam semua itu, untuk alasan apapun. Sun bertanya apakah ada pengecualian, jika itu berarti menyelamatkan nyawa seseorang? Yang memang sudah bagian dari tugas pengawal kerajaan. Woo Sub berhenti mempertimbangkan kata-kata pangeran.


Kemudian, kita lihat Sun memberikan salinan maengui kepada Woo Sub untuk dibaca. Mata Woo Sub melebar, mengetahui konspirasi yang terjadi antara raja dan faksi-faksi politik. Sun mengatakan ia membutuhkan maeungi asli, yang bisa jadi berada di tangan Kim Taek. Ia menambahkan jika tidak direbut, maka rakyat tidak bersalah akan jadi korban.

Woo Sub terbata-bata bertanya apa yang akan terjadi pada ayahnya jika maeungi ditemukan dan diberikan pada pangeran? Sun membalik pertanyaan Woo Sub, apa yang akan terjadi pada ayahku? Ia mengungkapkan bahwa mereka berdua sama-sama ingin melindungi ayah masing-masing, tapi ia mengingatkan tanpa mengorbankan orang lain.

Sun menatap mata Woo Sub dalam, dan mengatakan bahwa mereka berdua anak dari orang tua yang salah. Jadi, mereka berdua yang harus memperbaikinya.

Meskipun dilema, Woo Sub menjawab bahwa ia akan ikut mencari maeungi. Sun memegang kedua tangan Woo Sub dengan penuh rasa syukur. Penasihat Chae lega setelah tahu Woo Sub ada di pihak mereka.

Ketika mau mencari maeungi, Sun dicegat pasukan istana dan memposisikannya sebagai tahanan rumah. Kasim membisiki pangeran telah dicurigai sebagai pengkhianat dan diperintahkan tinggal di kediamannya sampai pemberitahuan lebih lanjut.


Yeongjo memanggil Penasihat Chae dan segera menuduhnya melakukan konspirasi melawannya bersama pangeran. Ia mengklaim akan menemukan bukti yang akan bisa menurunkan status pangeran. Segera setelah itu, ia akan membunuh keduanya. Penasihat Chae berlutut minta ampunan raja, bukan untuknya, tapi untuk pangeran.

Ancaman Yeongjo dilakukan untuk memanipulasi Penasihat Chae yang jika mau menyelamatkan nyawa pangeran, maka ia harus mau berhenti menjadi orang kepercayaan pangeran dan melakukan pekerjaan di bawah perintahnya. Tidak peduli seberapa banyak pangeran meminta bantuannya. Mau tak mau Penasihat Chae sepakat dengan permintaan raja.

Yeongjo memerintahkan Penasihat Chae untuk membuang kesetiaannya langsung di depan pangeran. Penasihat Chae menangis sambil membungkuk menunjukkan rasa terima kasihnya.


Ia segera menemui pengeran dan mengatakan bahwa ia sudah diberikan posisi lebih enak, jadi takkan mengikuti pangeran lagi. Sun tak percaya itu. Penasihat Chae mengklaim itu dilakukannya supaya bisa tetap hidup. Lagipula, ia tak mau mati sia-sia di sisi pangeran.

Penasihat Chae mengatakan raja Yeongjo benar dan pangeran salah. Di dalam hatinya, ia meminta maaf. Semua dilakukannya demi menyelamatkan pangeran. Sebelum pergi, Penasihat Chae mengatakan satu pesan supaya pangeran tidak bertindak sembrono lagi.

Mereka berdua saling menangis. Pangeran Sun menyunggingkan senyum lemah. Penasihat Chae masih sedih harus berpisah, membungkuk untuk terakhir kali.


Ji Dam mengerima informasi pangeran menjadi tahanan rumah. Ia bertanya apa yang bisa dilakukannya untuk menyelamatkan sang ayah? Chul Joo memerintahkan anak buahnya bergerak menyelamatkan ayah Ji Dam.

Penasihat Chae meminta para tahanan untuk menandatangani pengakuan bersalah. Jika itu dilakukan maka raja akan melepas mereka. Menteri Soron memilih lebih baik mati daripada melanggar prinsip. Park bicara untuk mengatakan bahwa salah satu di antara mereka harus hidup demi melindungi pangeran. Ia meminta yang lain untuk tandatangan, sementara ia sendiri tak melakukannya.

Ayah Ji Dam kemudian minta untuk tandatangan yang pertama. Shin Chi Woon mengatakan bahwa ayah Ji Dam telah melakukan hal yang benar. Sebab, gara-gara dirinya, ayah Ji Dam ikut terseret masalah ini.


Sun dan kasim Jang bertukar pakaian. Sun mengatakan hal ini bahaya jika ketahuan. Nyawa kasim Jang-lah yang menjadi taruhannya. Kasim mengatakan tidak apa-apa, walaupun sebenarnya takut juga.

Di waktu bersamaan Putri Hyegyeong khawatir dengan keadaan Sun. Karena itu, ia pergi menemui Sun dengan alasan anaknya mau bermain-main.

Dengan bantuan Dayang Choi, Sun melewati penjaga sebagai kasim Jang. Penjaga bertanya apa yang mau mereka lakukan? Dayang Choi mengatakan bahwa mereka perlu melakukan sesuatu. Tepat di saat mereka diizinkan pergi, Hyegyeong berpapasan dengan mereka. Tapi Sun dan Dayang Choi berhasil melewati Hyegyeong dengan cepat.


Pas masuk ke dalam, Hyegyeong marah karena Kasim Jang telah berposisi sebagai Sun. Dayang Choi kembali dan meminta maaf atas nama Sun yang pergi untuk menyelamatkan hidup seseorang. Hyegyeong mendesah kenapa mereka berdua setuju melakukannya. Padahal nyawa pangeran bisa saja sebagai taruhannya.

Hyegyeon pun berteriak keras untuk meminta Sun bermain dengan anaknya – seolah-olah pangeran ada di sana. Itu dilakukannya guna menghindari kecurigaan para penjaga.

Di sisi lain, sang pangeran sendiri telah menemui Woo Sub untuk mencari maeungi yang asli. Woo Sub memberitahu bahwa ada kemungkinan maeungi ada di perpustakaan Kim Taek. Kebetulan saat Kim Taek meletakkan maeungi, Woo Sub mengintip dari luar. Tapi mereka tidak menemukan apa-apa di sana.


Ayah Ji Dam memberikan pengakuan kepada Penasihat Chae, tapi yang diberikan bukanlah pengakuan melainkan surat. Ia meminta Penasihat Chae memberikannya pada Chul Joo. Chul Joo sendiri sudah menyerbu benteng waktu Penasihat Chae mau keluar. Ayah Ji Dam memarahi Chul Joo, karena bisa jadi ia akan melakukan sesuatu yang bodoh.

Ayah Ji Dam mengaku takkan menyerah begitu saja dan akan keluar dari penjara dengan kedua kakinya sendiri. Ia lalu membahas Ji Dam dan mengatakan kebanggaannya padanya. Jika ia tidak kembali, maka ia berkumpul bersama ibu Ji Dam di surga. Ia meminta Chul Joo menyampaikan Ji Dam untuk hidup panjang umur.


Dalam pakaian militer, Yeongjo siap memimpin persidangan dan berjalan diikuti pengawal. Beberapa menteri Soron memberikan pengakuan. Yeongjo mengacuhkannya. Sebenarnya, ia hanya ingin mendapat pengakuan Park. Maka, Yeongjo menemui Park di selnya.

Park kaget melihat raja mengenakan pakaian militer. Sebab, itu tanda mereka dalam kondisi peran. Yeongjo menjelaskan memang dalam kondisi perang, sebab orang-orang sedang mengancamnya.

Yeongjo meminta dengan lembut, sebelum terlambat, Park Mun Su untuk menandatangani pengakuan dan jadi temannya lagi. Park menolaknya. Yeongjo tertawa dan mengatakan bahwa Park Mun Su bukanlah Park Mun Su jika tidak berusaha sampai akhir.

Yeongjo mengatakan bahwa ia takkan membiarkan Park mati dengan mudah. Ia akan membiarkan Park melihat ia membunuh teman-teman Soronnya.


Woo Sub dan Sun masih terus mencari buku yang dimaksud di perpustakaan, tempat buku itu dipindahkan. Pada akhirnya, mereka pun menemukan maeungi tersembunyi di balik buku.

Saat sidang dimulai, halaman istana dipergunakan sebagai tempat penyiksaan para tahanan. Sesuai janjinya, ia memaksa Park berlutut untuk melihat mereka semua, tanpa bisa berbuat apapun.

Yeongjo masih meminta mereka semua untuk membuat pengakuan yang belum terlalu terlambat. Shin Chi Woon berteriak yang harusnya mengaku adalah raja. Yeongjo memerintahkan petugas untuk melanjutkan penyiksaan. Shin Chi Woon kembali dibakar sampai meninggal.

Park dan ayah Ji Dam meratap kehilangan teman mereka. Park hanya bisa menangis. Yeongjo senang telah membunuh musuhnya. Yeongjo menyuruh untuk terus menyiksa tahanan. Park hanya bisa melihat teman-temannya mati satu per satu.


Frustasi, ayah Ji Dam mengatai semua petugas yang menyiksa gila semuanya telah melayani raja seperti ini. Yeongjo menarik pedangnya dan mendekat pada ayah Ji Dam. Tapi ayah Ji Dam tidak mundur, dan bertanya apa Yeongjo tidak malu menghadapi seseorang yang tidak berpedang? Suara ayah Ji Dam hilang begitu Yeongjo membabatnya.
Darah ayah Ji Dam menyiprat ke wajah Yeongjo. Park berteriak sedih. Yeongjo benar-benar melewati batas.


Chul Joo menyampaikan berita buruk kepada Ji Dam yang kemudian menangis tersedu-sedu untuk ayahnya.

Sun berusaha keras menuju ke istana. Tapi ketika sampai menemukan ayahnya berdiri di atas tumpukan mayat.

Sun meminta ayahnya berhenti. Yeongjo menyuruhnya tidak ikut campur. Sun mengatakan tak bisa berhenti sekarang. Ia mengaku sudah mempublikasikan maeungi kepada publik. Ayah dan anak ini saling menatap saling menjatuhkan di hadapan semua orang.

Bersambung ke sinopsis 'Secret Door' episode 14.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Secret Door' Episode 13

0 komentar:

Post a Comment