Sinopsis 'Healer' Episode 3 (Bagian 2)

Baca sebelumnya sinopsis 'Healer' episode 3 - bagian 1.

Sinopsis 'Healer' Episode 3 (Bagian 2)

Kisah Romance – Ayah Young Shin mengeluarkan strategi hukumnya untuk menangani kasus Yeon Hee. Young Shin mengatakan bahwa ia akan menuliskan kasus tersebut. Tapi ketika ayahnya menanyai keseriusannya, ia berkata bahwa ia tidak tertarik menulis berita semacam itu, dan hanya tertarik dengan berita hiburan. Tapi ayahnya berkata bahwa Yeon Hee masih berurusan dengan dunia hiburan, ia adalah aktris kecil yang terlibat di beberapa proyek kecil.

Kasus ini melawan Presiden Hwang yang mengumpulkan aktris-aktris muda yang sedang memperjuangkan karier mereka. Ia  menghubungkan mereka dengan para pria kaya. Awalnya ia akan membuat para wanita itu mabuk agar mereka bersedia melakukan hubungan seksual dengan para pria kaya itu. Namun akhirnya mereka diancam, foto-foto mereka akan disebarkan. Yeon Hee sudah melapor ke polisi, namun tak ada cukup bukti bahwa dia dipaksa. Bosnya mengancam akan membunuhnya, tapi alasannya belum melakukannya karena sponsornya menyukainya.

Sponsor yang dimaksud adalah politisi kuat bernama Kim. Mendengar nama itu disebut, Young Shin hanya bisa menelan ludah dan berkata bahwa ia hanyalah reporter kelas kecil dan kasus semacam ini di luar jangkauannya. Tapi ayah Young Shin punya ide, ia akan melawan Presiden Hwang dan Politisi Kim atas tuntutan prostitusi paksaan. Karena polisi tak tertarik dengan kasus ini, ayah Young Shin mengatakan bahwa mereka membutuhkan jasa media untuk membuat berita ini menjadi besar. Di masa sekarang ini, netizen punya pengaruh yang sangat besar.

Senang melihat ayah Young Shin menasihati anaknya. Young Shin suka berbicara besar mengenai keinginannya menjadi reporter besar, dan bahwa ia tak memiliki rasa takut dalam bertugas. Namun ia malah komplain dan mengeluh, ia merasa menyesal telah mengucapkan kata-kata tersebut. Tapi kita tahu bahwa ia akan menjadi reporter besar.

Jung Hoo mengikuti mobil Moon Ho menuju rumah kakaknya. Ia melihat gerbang tinggi dan besar, para penjaga, dan kamera pengawas di mana-mana. Ia memarkir motornya, dan berjalan kaki. Dengan mudahnya ia bisa memanjat pagar.

Myung Hee menyambut Moon Ho, bertanya-tanya mengapa Moon Ho datang saat larut malam. Moon Ho melihat arlojinya, ternyata baru satu jam empat puluh menit ia berkendara. Ia tampak bingung hendak bicara apa, lalu Myung Hee mempersilakannya masuk.

Young Shin membalik-balikkan badan di tempat tidur. Karena tahu bahwa Yeon Hee juga masih bangun, ia turun ke lantai, dan menginatkan Yeon Hee bahwa ia akan melalui masa-masa sulit. Young Shin sudah menyaksikan banyak kejadian selama bertahun-tahun, dan mengatakan bahwa persidangan akan dipenuhi hal-hal kotor, dan mungkin saja nanti Yeon Hee akan terseret-seret ke hal-hal yang tidak baik dan diberikan sebutan yang tidak baik. Namun Yeon Hee merasa yakin. Ia merasa salah harus mati sendirian di malam itu.

Young Shin sepakat bahwa bunuh diri adalah ide yang sangat buruk. Lalu Yeon Hee menambahkan, “Jika aku mati sendiri, akan menjadi hal yang sangat memalukan. Apalagi masih ada orang-orang brengsek yang lebih pantas mati.” Ia menjelaskan bahwa dunia akan menjadi tempat yang lebih baik tanpa kehadiran orang-orang semacam itu, dan berjanji akan membawa serta orang-orang itu bersamanya. “Aku takkan mati sendirian.” Ia kemudian mengatakan bahwa jika Young Shin terlalu takut untuk membantunya, maka ia harus berhenti saat ini juga.

Young Shin memukul dadanya, dan mengatakan bawhwa Yeon Hee sungguh hebat. “Aku percaya pada takdir dan hubungan antara satu hal dengan hal lain,” ucap Young Shin. “Untuk apa aku mengatakannya jika aku tak bermaksud demikian? Jika aku berkeinginan untuk mundur, sudah terlambat. Kita sudah bertemu, hubungan antara kita sudah terjalin, dan takdir kita sudah ditentukan.”

Jung Hoo melihat penjaga keamanan berkeliling. Ia menghindari merkea dengan cara memanjat pipa buangan menuju atap rumah, lalu meloncat ke balkon. Dari sana ia memasuki kamar.

Ia melihat meja rias Myung Hee, lalu menatap foto keluarga di samping tempat tidurnya.

Melihat itu, ia tertawa dengan tak percaya. Ia berkata pada Min Ja bahwa selama ia hidup, ia hanya hidup tanpa melihat ada hal yang menarik. “Tapi sekarang, segala seuatu tampak menjadi semakin menarik,” ucapnya, sambil menatap foto itu lebih dekat.

Ia tertawa saat mengingat lima orang temannya di tahun 1980, sambil berkata, “Hatiku....tergelitik. Ah, pertama kalinya terjadi padaku.”

Sebuah pertemuan rahasia berlangsung di sebuah garasi bawah tanah. Di sana para agen Double S bertemu dengan sekretaris Moon Shik. Mereka membawa sang sekretaris untuk bertemu dengan  si Double S sendiri, Bae Sang Soo, yang menerima pekerjaan yang ditawarkan.

Namun sang sekretaris punya cara unik mempresetasikan pekerjaan: ia menyebut bosnya sebagai “pemiliknya” dan menjelaskan bahwa ia ingin menguasai perusahaan itu. Sang Soo membual bahwa ada banyak orang yang tertarik, tapi sang sekretaris sudah melakukan penelitian, dan sudah menambah jumah bayaran yang ditawarkan. Sang Soo bisa menjalankan perusahaan seperti biasa, tappi yang membedakan hanya bahwa ia kini mempunyai “pemilik”. Sang Soo bertanya apa maksudnya, sang sekretaris menjawab, “Kau harus menjual jiwamu.” “Oh, cuma itu?”

Sang Soo merasa ragu selama kira-kira sepuluh detik sebelum akhirnya menyetujuinya. Ia memasuki mobil, dan berttatap muka dengan Moon Shik.

Keesokan paginya, Young Shin berpikir sejenak sebelum berangkat kerja. Ia datang ke kantor dan meminta maaf. Sungguh menyenangkan melihat caranya berbicara pada bosnya. “Maafkan saya telah berbuat kesalahan. Saya tak punya alasan yang bsia saya ungkapkan. Saya mohon, bunuh saja saya!” Ia lalu membungkuk memberi hormat, lalu dengan suara melengking mengatakan bahwa mereka tak bisa selamanya mengejar-ngejar selebriti.

Ia berbicara dengan sangat dalam, dan si editor harus memberitahunya beberapa kali untuk diam, agar ia bisa memperkenalkan karyawan baru. Ah, Jung Hoo?

Jung Hoo menunjukkan pesona ala Clark Kent-nya, dan memperkenalkan diri sebagai Park Bong Soo. Sungguh lucu.

Jung Hoo tberpura-pura terlihat gugup di hadapan Young Shin, dan Young Shin memintanya untuk memanggilnya sunbae dan memperlakukannya dengan hormat. Young Shin mengajaknya keliling kantor, dan memberitahunya peraturan kantor, seperti misalnya menghormati label tulisan makanan yang ada di dalam kulkas. ucunya dia menjelaskan hal itu sambil memakan makanan milik rekan kerjanya.

Young Shin memperkenalkannya pada setiap orang di kantor, yang sebagian besar adalah orang-orang eksentrik. Earphone yang berada di telinga Jung Hoo diketahui oleh salah seorang reporter, yang dijelaskannya dengan gugup bahwa itu adalah alat bantu dengar. Untung saja, kecurigaan itu berubah menjadi simpati.

Melalui alat pengintai yang dipasang oleh Jung Hoo, Moon Ho menonton rekaman dari kantor ayah Young Shin, ia senang melihat Young Shin yang berkeinginan untuk membantu kasus yang ditangani oleh ayahnya, dengan mengatakan bahwa ia akan mewujudkan impiannya menjadi jurnalis Italia Oriana Fallaci. Ah, itu menjawab pertanyaannya tentang cita-cita Young Shin.

Adegan flashback, Moon Shik  duduk dengan tak sabar untuk bertemu dengan pasangan orang tua baru. Sebenarnya ia tak benar-benar ingin bertemu dengan mereka, namun pada akhirnya bersama Moon Ho, bertemu dengan Ji An untuk pertama kalinya.

Young Shin mengakhiri tur perkenalannya dengan Jung Hoo, yang gugup mendengar pertanyaan Young Shin apakah mereka pernah bertemu sebelumnya. Kita tahu bahwa gugup itu merupakan bagian dari akting saja, tapi sungguh menakjubkan melihat si penyembuuh berakting ketakutan. Ia menjawab tak mungkin mereka pernah bertemu sebelumnya tanpa mengingatnya. Bukankah reporter selalu menjunjung tinggi ingatan mereka?

Sungguh lucu melihat Young Shin menatapnya dengan iba, beranggapan bahwa mungkin dulu saat sekolah, Jung Hoo tak punya teman. Ia menyeret pergelangan tangan Jung Hoo seperti seorang ibu yang menyeret anaknya. Ternyata pemandangan itu diperhatikan oleh Moon Ho, yang baru saja tiba di depan kantor.

Ia mengikuti mereka dari kejauhan, sekali lagi berpikir bahwa ia harus berhenti dihantui oleh mimpi-mipinya.“Aku telah berbuat dosa,” katanya. “Aku telah berbuat dosa dengan hanya diam.”

Ia melihat dari seberang jalan saat Young Shin berbicara dengan Jung Hoo, tertawa-tawa saat menunggu lampu lalu lintas berganti warna. Moon Ho kembali teringat saat pertama kali melihatnya, waktu itu ia masih bayi, saat Ji An menggenggam jarinya, lalu Moon Ho menciumnya, dan Ji An tersenyum.  

Itu adalah ingatan yang sangat kuat, dan Moon Ho berusaha menyingkirkannya. Ia kembali ke masa kini, dan menatap Young Shin dari seberang jalan.

Baca selanjutnya sinopsis 'Healer' episode 4 - bagian 1.