Sebelumnya baca sinopsis 'Healer' episode 4 - bagian 2.
Sinopsis 'Healer' Episode 5 (Bagian 1)
Kisah Romance – Terdesak di sudut jalan, Young Shin diseret oleh begundal Double S yang sedang mengejar Yeon Hee. Mereka meninggalkan Jung Hoo yang sudah dihajar habis-habisan. Karena identitasnya sebagai sang penyembuh nyaris terungkap, sepintas ia berpikir untuk melarikan diri dan tak ingin ikut campur dalam masalah itu.
Tapi tentu saja, tak mungkin baginya untuk lepas tangan, ia kemudian kembali dan melawan para berandal itu. Ia menutupi wajah Young Shin agar tak melihat tindak kekerasan yang berlangsung, saat itu Young Shin sedang berusaha untuk bernapas. Jung Hoo menutupi wajahnya saat berkelahi, dan menunjukkan aksi akrobatik saat bertarung.
Ketua gansgter Double S mengambil foto Jung Hoo dan bertanya-tanya apakah mungkin ia yang selama ini dicari-cari oleh bosnya. Jung Hoo menutupi wajahnya, memukul tangan si pria sehingga Hpnya jatuh, dan terlibat perkelahian dengannya.
Jung Hoo berhasil melepaskan diri, lalu terdengar bunyi sirene polisi dari kejauhan, yang membuat perkelahian itu berakhir. Para begundal Double S segera melarikan diri.
Selama perkelahian itu berlangsung, tubuh Young Shin gemetaran dan berusaha untuk bisa bernapas. Ia sempat melihat wajah Jung Hoo yang separuh tertutup. Jung Hoo merangkul Young Shin saat ia mencari pilnya, berusaha menenangkannya lalu mengambilkan botol obatnya. Jung Hoo berbicara dengan berbisik, agar tak dikenali oleh Young Shin. Ia bertanya berapa banyak pil yang dibutuhkan oleh Young Shin, lalu meletakkannya di tangan wanita itu.
Young Shin memutar tubuhnya untuk bisa melihat wajahnya dengan lebih jelas. Untuk kedua kalinya, Jung Hoo menarik tubuh Young Shin semakin mendekatinya, agar ia tak melihat wajahnya yang sesungguhnya. Jung Hoo meletakkan kepala Young Shin di dadanya.
Kepanikan Young Shin perlahan menghilang. Jung Hoo hampir saja membelai-belai kepala Young Shin, ketika kemudian mendengar bunyi sirene, yang merupakan pertanda bahwa ia harus segera pergi. Ketika mobil polisi tiba di lokasi kejadian, Young Shin hanya sendirian saja.
Kini ia sudah mulai mengingat tentang Bong Soo, dan berlari menuju jalan kecil tempatnya meninggalkan rekan kerjanya itu. Young Shin mengkhawatirkannya. Polisi meminta penjelasan darinya, tapi hanya fokus pada Bong Soo, ia benar-benar khawatir bila Bong Soo terluka atau malah tewas di suatu tempat. Jung Hoo mengamatinya dari atas jalan kecil itu, tapi ia tak menghentikan langkah Young Shin.
Ia menerima telepon dari Dae Yong yang melaporkan aktivitas Moon Ho, yang diikutinya hingga ke rumah kakak Moon Ho. Dae Yong heran bagaimana mungkin seorang reporter bisa hidup dengan berkelimpahan harta seperti itu.
Di dalam rumah, Moon Ho perlahan menanyakan perihal si anak gadis yang menghilang, untuk mengetahui reaksi Myung Hee. Sepertinya mereka sudah sering membicarakan topik ini, tapi hari itu, Moon Ho secara ternag-terangan menyebutkan nama Ji An, bertanya-tanya seperti apakah ia sekarang, dan apa yang dilakukannya sekarang bila masih hidup. Mendengar itu, Myung Hee menegang, Moon Ho berkata bahwa mungkin saja Ji An mengikuti jejak orang tuanya sebagai reporter. Ah, andai saja ia mengatakan yang sebenarnya. Sepertinya ia mencoba memberikan sedikit petunjuk pada Myung Hee, meskipun usahanya sedikit menyebalkan.
Sayangnya, Moon He salah membaca situasi, reaksi Myung Hee sungguh di laur dugaan. Ia menjerit-jerit dan berkata bahwa Ji An sudah tewas, dan betapa ironisnya jika ia masih hidup saat ini, sementara ibunya hidup dengan nyaman, dan ia harus hidup tanpa kehadiran ibunya di sepanjang hidupnya.
Moon Ho menyadari kesalahannya, dan memohon agar Myung Hee bisa tenang. Namun kemarahan Myung Hee malah kian menjadi, matanya melotot, dan tubuhnya gemetar menakutkan. Moon Shik tiba dan berusaha menenangkannya, ia menatap adiknya dengan penuh kemarahan. Moon Ho meminta maaf karena telah mengucapkan hal yang salah, namun ia memberikan pandangan sinis pada kakaknya.
Di luar rumah, Dae Yong menyelinap masuk rumah itu untuk bisa mengamati Moon Ho dengan lebih dekat. Moon Ho saat itu sedang berada di luar, mengingat-ingat pertemuannya dengan Young Shin, yang kita lihat dalam flashback. Ia meminta Young Shin untuk ikut meliput ceritanya, memberikan peringatan tentang bahaya yang menghadangnya, yang tak didengarkan oleh Young Shin.
Young Shin menanyakan sederet kasus penting mengenai para pejabat korup yang berhasil diliput oleh (mantan) pahlawannya, apakah itu benar-benar berita yang berhasil diliputnya sendiri, dan bukan hasil kerja orang lain. Moon Ho tak berusaha defensif, ia hanya meminta agar Young Shin menghubunginya jika cerita itu terlalu berat untuk dihadapinya sendiri. Young Shin menerima kartu namanya dengan senyum kecut, sambil berkata bahwa dulu ia berharap akan menerima kartu namanya, dan memberikan tatapan sinis. Namun Moon Ho begitu takjub melihat cara Young Shin berbicara dan menatapnya, persis seperti Myung Hee.
Moon Shik bertanya apa yang dikatakan oleh Moon Ho sehingga bisa menyebabkan kemarahan Myung Hee. Kondisi Myung Hee baik-baik saja akhir-akhir ini, sudah berbulan-bulan ia tak marah. Apa yang menyebabkan kejadian hari ini?
Moon Ho bercerita bahwa ia menerima telepon dua bulan lalu, berkaitan dengan pemindahan makam Ji An. Berita itu membuat Moon Shik menegang. Ternyata peti Ji An kosong, di dalamnya hanya terdapat batu-batu. Moon Shiklah yang bertanggung jawab atas pemakaman Ji An. Dengan terus terang, Moon Hoo bertanya, “Apakah Ji An benar-benar sudah meninggal? Apakah kau berbohong pada kakak?”
Moon Shik mengatakan bahwa Ji An benar-benar sudah meninggal. Memang berat bagi Myung Hee untuk menerima hal itu, dan akan lebih berat lagi jika ternyata itu tidak benar. “Ji An tidak mungkin masih hidup.”
Terlihat sorot tajam di mata Moon Ho saat ia mengatakan, “Jika benar gadis itu masih hidup, apakah kau mengatakan kau akan membunuhnya? Apakah itu yang kau lakukan dua-puluh tiga tahun yang lalu? Dan apakah begitu caramu mengatasi masalah Gil An (Ayah Ji An)?”
Moon Ho bertanya apakah kecelakaan itu memang murni sebuah kecelakaan, dan Moon Shik menjawab, “Apa yang akan kau lakukan jika kau tahu kebenarannya? Apakah akan ada yang berubah jika kau tahu yang sesungguhnya? Tak ada yang bisa kau lakukan.”
Moon Ho menggebrak meja. “Apa yang kau lakukan pada orang-orang itu?” Moon Shik menjawab, “Tepat seperti yang kau bayangkan.”
Moon Shik kemudian berjalan menuju rak buku dan mengeluarkan sebuah buku, yang kebetulan sudah dipasangkan kamera pengintai oleh Moon Ho. Ah, sial, ternyata dia tahu. Moon Shik tahu bahwa adiknya telah mengetahui apa saja yang terjadi di ruang kerjanya. “Tapi kau tak melakukan apa-apa,” ucapnya. “Kau pun tak berusah menghentikanku. Atau melaporkanku ke polisi, atau bahkan memberitakannya.”
Moon Ho berkata bahwa itu takkan mengubah fakta apa pun, namun Moon Shik menjawab, “Itu berarti kau berada di pihak yang sama denganku. Kita berdua, sudah berada di pihak yang sama sejak peristiwa 1992. Apakah kau tetap tak menyadarinya?”
Ajumma Min Ja meretas sistem Jung Hoo, seperti biasa, ingin membicarakan situasi mereka saat ini. Para agen Double S sepertinya tahu bahwa Jung Hoolah yang berada di lokasi kejadian, dan boss mereka, Sang Soo pastilah bertanya-tanya apa kaitan mereka dengan Young Shin.
Jung Hoo mengaku bahwa ia memang bodoh telah melibatkan diri. Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah: apakah yang akan dilakukan oleh Sang Soo berikutnya?
Di kantor Double S, yang terjadi memang sesuai dengan prediksi Jung Hoo. Sang Soo mendengar bahwa hubungan Jung Hoo dan Young Shin terlihat “istimewa” dan begitu terkejut bahwa ternyata Young Shinlah yang menulis artikel itu. Mereka harus menyelidikinya dengan lebih mendalam.
Min Ja memutuskan bahwa yang terbaik saat ini adalah Jung Hoo harus menjauh dari Young Shin. Apakah yang dikatakannya memang yang seharusnya dilakukan oleh Jung Hoo ataukah psikologi terbalik? Karena biasanya apa yang disarankan oleh Min Ja, Jung Hoo selalu melakukan sebaliknya. Min Ja menyarankan agar Jung Hoo tak ikut terlibat, ia hanya perlu mengetahui latar belakang Young Shin saja.
Jung Hoo bertanya apakah Double S punya etika tertentu saat menjalankan perintah. Ia bertanya-tanya apakah mereka siap menyiksa orang demi menjalankan perintah. Ia berkata bahwa jika ia menjauh dari Young Shin, maka para agen Double S bisa saja menjadi agresif pada Young Shin demi mendapatkan informasi. Mereka tak mungkin menculik atau menyiksa Young Shin, bukan? Tanyanya untuk memastikan.
Dengan keheranan, Min Ja bertanya,”Apakah ia secantik itu menurutmu?” Mendengar itu, Jung Hoo tersedak bir, namun ia tak berusaha untuk melindungi dirinya dari pertanyaan itu. Min Ja mengingatkannya untuk tidak melakukan apa pun.
Namun reaksi Min Ja membuat Jung Hoo berpikir, apa keistimewaan Young Shin. Ia berkata bahwa manusia melihat binatang sebagaimana binatang, tanpa melihat apakah binatang itu cantik atau tidak. Begitulah caranya memandang manusia, “Mereka semua sama bagiku. Namun di antara semua orang itu, dia memang berbeda.”
Ia menyamakan Young Shin dengan macan tutul yang pernah dilihatnya di acara dokumenter, yang mengejar sekelompok hyena saat kakinya patah. Sungguh nyata bahwa macan tutul itu pasti akan kalah, tapi ia tetap menyerang dan menolak untuk menyerah.
Ia mengingat saat Young Shin berusaha melawannya di kamar mandi dulu, dan bagaimana ia menyuruh Jung Hoo untuk melarikan diri dari para gangster itu sementara ia tetap di sana. “Ia tak punya rasa takut,” ucapnya. “Ia tetap bersikap berani meskipun ia tahu betul bahwa ia ketakutan.” (Ia mengakui bahwa tayangan dokumenter itu membuatnya lebih berani).
Ia juga mengatakan bahwa bukanlah gayanya untuk bersembunyi atau melarikan diri. Katanya saat binatang liar saling berhadapan, yang menunjukkan rasa takut biasanya lebih dahulu kalah. “Jadi jika ada orang yang mencariku, aku harus berusaha menyerang, sebelum kelemahanku terlihat oleh mereka. Begitulah cara bertahan hidup di alam liar.”
Selanjutnya baca sinopsis 'Healer' episode 5 - bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment