Sinopsis 'Modern Farmer' Episode 17 (Bagian 1)
Sebelumnya, silakan baca sinopsis 'Modern Farmer' episode 16.
Kisah Romance – Setelah semalam menangis sedih di bahu Kang Hyuk, pagi harinya, Yoon Hee keluar kamar dan menemukan seluruh keluarga berusaha tidak membuatnya merasa aneh – padahal itu justru membuat Yoon Hee merasa aneh. Yoon Hee menjelaskan kepada keluarga bahwa Min Ho menerima permasalahan ayahnya dengan sikap jauh lebih matang daripada yang dilakukannya. Ia meminta semuanya berhenti mengkhawatirkannya. Ketika berniat keluat membantu para tetangga, Kang Hyuk berdiri dan minta izin membantunya, karena tak ada kerjaan toh semua sawi putih sudah tumbuh dengan baik.
Di luar, Yoon Hee tahu jika Kang Hyuk berusaha membuatnya merasa lebih baik. Kang Hyuk bertanya apa Yoon Hee benar-benar baik saja? Yoon Hee mengaku bahwa dirinya tidak baik-baik saja. Namun, ia sadar jika Ayahnya Min Ho berhak memiliki kehidupannya dan keluarganya sendiri. Ia sama sekali tidak pernah berharap Ayahnya Min Ho muncul tiba-tiba untuk merawat mereka.
Tiga personel ExSo lainnya (Min Ki, Han Chul, dan Ki Joon) bicara di ruang loteng mereka, di mana Ki Joon mengungkapkan pemikirannya pada, Min Ki dan Han Chul, bahwa Kang Hyuk sepertinya menyukai Yoon Hee. Han Chul tidak setuju, tapi Min Ki memperlihatkan kekesalan dan mengelak. Benak Min Ki dipenuhi ingatan bagaimana ia melihat Kang Hyuk menghibur Yoon Hee malam sebelumnya – jelas itu mengganggunya.
Ki Joon dan Han Chul bertanya pada Min Ki, kenapa suasana hati Yoo Na terlihat buruk akhir-akhir ini? Tapi, Min Ki menghindari pertanyaan itu dan pergi. Mulut Ki Joon belum berhenti usil, dan berikutnya melontarkan pertanyaan pada Han Chul mengenai Soo Yun. Han Chul menjelaskan hubungannya makin keren, terlebih sejak Soo Yun mencium pipinya. Ki Joon tertawa dan mengatakan mengecup pipi bukanlah ciuman yang sesungguhnya.
Ki Joon bertanya apa Han Chul pernah mencium seorang wanita – bibir ketemu bibir? Han Chul memberikan reaksi berlebihan, tapi akhirnya mengakui jika dirinya belum pernah melakukannya. Ki Joon mewejangi Han Chul, karena Soo Yun sudah mencium pipinya, maka Han Chul tinggal mencari momentum yang tepat itu untuk memberikan ciuman yang sesungguhnya pada Soo Yun.
Sang Deuk bangun dari mimpi buruk diserang ibunya – setelah tidur di pusat desa untuk menghindarinya. Mi Young datang membawa beberapa makanan dan memberitahu Sang Deuk supaya pulang dan menyerah. Namun, Sang Deuk bersikeras bahwa dia bisa menangani ibunya. Melihat sandwich yang dibawa Mi Young, membuat liur Sang Deuk menetes. Ia mengambil sebuah dan langsung memakannya. Ia memuji sandwich Mi Young sangat lezat. Padahal, setelah Mi Young pergi, Sang Deuk memuntahkannya kembali. HA.
Mi Ja bertanya pada Soo Yun, yang terlihat senang mengenakan pakaian yang diberikan Han Chul dari hasil desainnya. Soo Yun menyangkal bahwa ini bukan berarti dirinya menyukai Han Chul atau apapun. Tapi, ketika Mi Ja mulai menghina penampilan dan menyebut Han Chul cabul, Soo Yun memekik Han Chul adalah pria yang baik dan tidak ada yang salah dengan penampilannya. Bahkan, Soo Yun menyebutnya lucu sebelum keluar.
Soo Yun mengerjakan muralnya kembali. Ia masih mendengus sendiri kenapa Mi Ja menghina orang yang suci seperti Han Chul? Ia sepertinya tidak sadar "orang suci" (Han Chul) yang disebutnya melirik dari balik pohon sambil menjilati bibirnya – bersiap melakukan ciuman pertama. Han Chul mengumpulkan keberaniannya dan mendekati Soo Yun untuk minta bantuan. Mendadak, nyali Han Chul menciut tepat sebelum dirinya meminta ciuman. Ia justru bertanya apakah bisa membantu Soo Yun menge-cat.
Ki Joon berjalan sendirian di sekitaran desa, dan menemukan tali sepatunya lepas – ketika coba diikat tali sepatu itu justru putus, membuatnya menganggap firasat buruk. Beberapa waktu berikutnya, Han Chul berjalan ke arah Ki Joon. Ia mengeluh jika rencana besarnya untuk mencium pertama gagal total. Ki Joon mengatakan pada Han Chul jika sebaiknya tidak meminta seorang gadis untuk menciumnya. Ia menyarankan supaya Han Chul mengajak Soo Yun minum, tujuan untuk supaya suasan menjadi lebih santai. Belum selesai dijelaskan, Han Chul keburu kabur.
Ki Joon berpapasan dengan Bul Ja yang sedang dalam perjalanan menjual tanaman herbal yang ditemukannya untuk biaya berobat ibunya di rumah sakit. Ia menawarkan diri menemani Bul Ja. Ia mengaku itu bukan karena ia menyukainya tentu saja, tapi ia beralasan tertarik cara mendistribusikan tanaman herbal, atau sesuatu ~ bergumam bergumam ~
Han Chul membawa beberapa botol makguli dan mengajak Soo Yun minum bersamanya. Ia mengklaim memiliki permasalahan, sehingga perlu minum dan curhat kepada Soo Yun. Ingin menyembunyikan sejarah sebagai seorang gadis bar, Soo Yun menolaknya halus dengan mengklaim tidak bisa menangani alkohol dengan baik. Tapi, Han Chul melakukan gerakan mata aegyo dan pergi pelan-pelan, sebelum Soo Yun memanggilnya lagi.
Mereka menemukan tempat yang bagus di tepi sungai, di mana Han Chul mendapat menuangkan makguli ke mangkuknya dan mangkuk Soo Yun. Setelah menandaskan satu mangkuk, Soo Yun bertanya apa yang ingin dibicarakan Han Chul, yang berpikir bagaimana aku bisa menciummu. Namun, Han Chul terus menuangkan makguli ke mangkuk Soo Yun.
Ki Joon mengajak Bul Ja ke seorang pedagang jalanan, setelah menjual tanaman herbal. Ia membelikan Bul Ja sepasang sarung tangan rajutan berwarna pink. Ia berpesan supaya Bul Ja memakai sarung tangan itu untuk melindungi tangannya saat memetik tanaman herbal. Ia melihat sarung tangan itu sangat lucu, walaupun kemudian menegaskan dirinya tidak membelinya karena ia menyukai Bul Ja. Ia beralasan hanya mendukung usaha lokal.
Saat mereka berjalan kaki ke halte bus, Bul Ja memegang tangan Ki Joon dengan tangannya yang memakai sarung tangan. Ia memberitahu Ki Joon untuk tidak salah paham – gandengan tangannya ini karena ia menyukainya atau apa, melainkan hanya menguji sarung tangan barunya saja. Mereka tersenyum satu sama lain, mengetahui hal ini tidak benar. Itu menjadi lelucon mereka sekarang.
Han Chul kalah telak soal minum alkohol dengan Soo Yun. Yap, ia malah tertidur. Soo Yun membangunkannya untuk menanyakan lagi apa yang membuat Han Chul khawatir. Saat itu, Han Chul memperhatikan bibir Soo Yun yang terlihat menggoda. Soo Yun menepuknya untuk menarik perhatian. Han Chul pun berteriak, “Aku ingin menciummu!” Soo Yun bertanya apa itu alasannya Han Chul mengajaknya ke tepi sungai? Dia mengaku kecewa terhadap Han Chul dan pergi meninggalkannya sendiri di sana.
Min Ki membuatkan Yoo Na ramyun. Mendadak, mood baik mereka hilang begitu Yoon Hee dan Kang Hyuk pulang. Min Ki pura-pura tidak merasa terganggu waktu Kang Hyuk pergi ke kamar Yoon Hee untuk meminjam komputernya, dimana Yoon Hee melangkah tepat di belakangnya. Meski begitu naluri Yoo Na bermain. Ia sadar Min Ki tidak terlihat baik-baik saja.
Sang Deuk meminta maaf kepada ibunya yang berada di balik selimut. Ia memohon supaya ibu menerima Mi Young demi dirinya. Tapi, begitu menarik selimut, ia langsung ketakutan - menemukan ibunya tidak sedang menangis, melainkan melotot dengan memegang kayu. Sang Deuk kabur.
Han Chul mengejar Soo Yun, berusaha meminta maaf. Tapi, Soo Yun tidak menggubrisnya semua itu. Ia mengejar terus Soo Yun sampai ke rumah Sang Deuk, di mana terlihat kakek duduk di beranda mengemut cokelat almond favoritnya. Kakek menawarkan Han Chul beberapa almond, tapi Han Chul menolaknya mentah-mentah. Saat itulah, Sang Deuk lari keluar rumah – kabur dari kejaran ibunya.
Dalam gerak lambat yang indah, Sang Deuk menyenggol tubuh Kakek, yang kemudian jatuh dalam pelukan Han Chul. Mereka berdua jatuh ke tanah. Tanpa sengaja, bibir kakek dan bibir Han Chul menempel. Mereka membeku sejenak dalam posisi itu. Han Chul duduk dan mengeluarkan beberapa almond dari mulutnya. Air mata Han Chul tak henti-hentinya mengalir – sedih ciuman pertama direnggut oleh seorang kakek bukan oleh Soo Yun. Kekeke...
Soon Boon kembali bertanya pada Man Gu kenapa tidak mau membelikan kafe kopi untuk Yi Ji. Ia merasa Yi Ri telah tumbuh dewasa sekarang dan akan bekerja keras. Man Gu menjawab jika membelikannya, maka ia hanya akan menemukan adiknya menyerah dalam beberapa bulan ke depan. Ia menolaknya lagi, sebelum terdengar suara aneh di luar rumah.
Ki Joon dan Bul Ja masih berpegangan tangan, ketika ia mengantarkan Bul Ja di depan pertanian Man Gu. Tampaknya Ki Joon benar-benar jatuh cinta. Mereka tidak bertengkar sekarang. Bul Ja bahkan harus meminta Ki Joon melepaskan tangannya dua kali. Ia melihat Ki Joon pergi sambil melambai-lambaikan tangan bak orang bodoh.
Tapi itu hal baik terakhir, seperti yang kita lihat orang-orang yang menggedor pintu rumah Man Gu adalah pemeriksa para pekerja ilegal yang sedang bertugas menangkapinya. Man Gu dan Soon Boon bersumpah bahwa semua pekerja mereka legal. Di saat itu, Bul Ja masuk ke dalam rumah kaca.
Ada beberapa menit menegangkan, ketika inspektur membuat lelucon tentang panggilan Bul Ja yang erat kaitan dengan istilah “pekerja ilegal”. Soon Boon segera mengajak Bul Ja keluar dari sana. Tapi, seorang petugas lainnya meminta mereka berhenti dan menuntut untuk melihat KTP Bul Ja.
Ki Joon menahan satu orang petugas, sementara satunya terus mengejar Bul Ja. Namun, waktu berniat menangkap Bul Ja, truk datang memotong langkahnya. Rupanya sang sopir adalah Man Gu! Ia pura-pura truknya mogok, sehingga memberikan waktu bagi Bul Ja untuk bisa terus melarikan diri. Ki Joon menemukan satu sarung tangan merah muda Bul Ja terjatuh di bawah roda truk. Ia menepis-nepisnya untuk menghilangkan debu yang menempel.
Baca selanjutnya: sinopsis 'Modern Farmer' episode 17 (bagian 2).
0 komentar:
Post a Comment