Sinopsis 'Healer' Episode 13 (Bagian 1)

Baca sebelumnya sinopsis 'Healer' episode 12 - bagian 2.

Sinopsis 'Healer' Episode 13 (Bagian 1)

Kisah Romance – Kita mundur kembali di saat ibu Jung Hoo didekati oleh Sekretaris Oh di restoran. Ia berbohong telah kehilangan kontak dari putranya selama sepuluh tahun, dan mengatakan bahwa ia berada di sana untuk menemui seorang teman. Sekretaris Oh mengatakan hendak menunggu bersamanya. Ketika ibu Jung Hoo izin pergi ke toilet dengan gelisah, Sekretaris Oh mengambil HP milik ibu Jung Hoo.

Ternyata ibu Jung Hoo tak berada dalam bahaya, karena ia berhasil menyelinap keluar melalui pintu belakang. Namun Jung Hoo tak mengetahui hal itu karena HP ibunya yang diberi alat pelacak itu menunjukkan keberadaannya di mobil Sekretaris Oh, dan ia malah menuju jebakan itu. Ia melawan para agen Double S di tempat parkir hingga akhirnya ia terkena panah. Ia berhasil melarikan diri dan sampai ke tangga menuju atap.

Lalu muncullah sosok yang menggantikan perannya, yaitu sang Guru, yang mengenakan pakaian persis seperti si Penyembuh, kacamatanya, bahkan jaket berdarahnya. Ia juga tak lupa melukai tangannya agar tampak persis dengan Jung Hoo.

Ketika Yo-Yo dan anak buahnya memintanya untuk menunjukkan diri, Guru menghadapi mereka dengan seringai di bibirnya. Ia berkata, “Ups, aku tertangkap.”

Min Ja menelepon Young Shin dan memintanya untuk mencari Bong Soo, yang terluka parah. Young Shin segera mengelilingi area itu dan tiba di areal parkir begitu para agen Double S berkumpul.

Young Shin mendengar Detektif Yoon melaporkan melalui telepon bahwa ada seseorang yang berhasil ditangkap, sambil melihat kea rah darah yang berceceran. Ketika Min Ja menelepon Young Shin, dengan gelisah ia mengatakan bahwa mungkin saja Bong Soo sudah ditangkap oleh para agen itu.

Namun dengan tenang Ajumma berkata bahwa Bong Soo dalam keadaan tak bergerak, dia tersembunyi di suatu tempat. Denganc uriga Young Shin bertanya bagaimana mungkin Min Ja bisa mengetahui hal tersebut, namun Ajumma menyuruhnya untuk bergerak cepat karena waktu menjadi masalah yang sangat penting dalam situasi tersebut. Young Shin melanjutkan pencariannya, dan ketika dia mengingat Bong Soo berkata bahwa ia menyenangi tempat-tempat tinggi, ia segera menuju atap.

Ia tiba di atap, ada ceceran darah yang menunjukkan keberadaan Jung Hoo. Jung Hoo berada di sudut. Young Shin menghampirinya, dan menutupi tubuh Jung Hoo dengan jaketnya. Sambil menangis, ia menelpon pelayanan darurat untuk segera datang.

Jung Hoo segera dibawa ke UGD, para dokter justru lebih mengkhawatirkan pingsannya daripada lukanya. Mereka bertanya-tanya apakah mungkin Bong Soo mengonsumsi obat-obatan. Sementara Bong Soo sedang dirawat, Young Shin menghubungi nomor telepon Ajumma, namun ia mendapati suara rekaman yang mengatakan bahwa nomor tersebut tidak tersedia.

Young Shin duduk di sisi Jung Hoo dan memohonnya untuk bangun, karena ada begitu banyak pertanyaan yang ingin ditanyakannya. Dengan bercanda ia mendekatkan wajahnya ke wajah Bong Soo sambil bernyanyi, “Bong Soo, ayo bangun…”

Perlahan mata Bong Soo mulai terbuka, hal itu membuat Young Shin senang. Jung Hoo bisa melihat Young Shin meskipun kabur, dan ia menyebut namanya. Namuan tak lama kemudian, Jung Hoo kembali tertidur, meskipun jemarinya menggenggam erat jemari Young Shin. Young Shin teringat genggaman tangan si penyembuh.

Terakhir kali dia mengingat hal itu, ia berusaha menyingkirkan pikiran itu, tapi hari ini otaknya bekerja dengan cara yang berbeda. Ia mulai mengingat detail-detail yang mulai terasa masuk akal, seperti misalnya si penyembuh yang bertanya berapa banyak pil yang harus diminumnya, lalu Bong Soo yang menyodorkan pil tersebut.

Karena syok, ia melepaskan genggaman tangannya dari jemari Jung Hoo, dan mulai memandangnya dari sudut yang berbeda. Ia segera berlari ke mobil Jung Hood an mulai mencari petunjuk, dan menemukan koper kecil. Di dalamnya ada sebuah kertas kecil yang dilipat, itu adalah bintang yang dibuatnya saat berbicara dengan Bong Soo di telepon, saat itu ia membicarakan si penyembuh yang tak kunjung mendatanginya. Ah, Jung Hoo memang sosok yang romantis. 


Ia mengingat pernyataan cinta Jung Hoo di atap, saat Jung Hoo mengatakan, “Aku bisa hidup sesuai dengan kemauanmu, untuk waktu yang lama, dengan sangat berhati-hati berada di dekatmu.”

Ketika kembali ke rumah sakit, Jung Hoo sudah terbangun. Ia telah berganti pakaian yang dibawakan oleh Dae Yong, yang segera pergi. Jung Hoo membeku saat melihat Young Shin, ia tahu bahwa ia harus membuat alasan yang masuk akal. Tapi sayangnya, ia tak punya alasan.

Akhirnya Jung Hoo mengatakan bahwa ia minum obat tidur yang efeknya datang terlambat. Tangannya terluka karena “aku tiba-tiba saja tertidur, lalu tersandung.”

Young Shin bertanya bagaimana Dae Yong bisa tahu ia berada di rumah sakit. Jung Hoo tak mampu menjawab pertanyaan Young Shin. Lalu Young Shin berkata bahwa ia menerima telepon yang kemungkinan besar adalah ibunya, dan karena ia terlalu sibuk mengurus Jung Hoo, ia lupa meneleponnya kembali. Mungkin saja ibunya sudah mencari-cari ke semua rumah sakit di sekitar sana.

Jung Hoo bertanya apakah kejadian itu membuat Young Shin ketakutan? Dan ketika Young Shin menjawab iya, Jung Hoo segera minta maaf.

Terlihat jelas bahwa mereka berdua sama-sama tahu bahwa mereka saling membohongi, dan mereka mengikuti skenario tersebut karena tak tahu lagi harus berbuat apa. Saat Young Shin hendak pergi, ia bertanya pada Jung Hoo apakah ia akan berangkat ke kantor keesokan harinya, seolah ia sangat takut Jung Hoo takkan berangkat ke kantor lagi. Jung Hoo memberikan tanda iya.

Begitu ia meninggalkan Jung Hoo, ia tak dapat membendung airmatanya.

Di mobil, Min Ja memberitahu Jung Hoo bahwa ibunya berada di rumah dalam keadaan selamat. Itu adalah berita baik, namun ia juga sedih karena sang guru harus ikut terlibat. Tiba-tiba ia teringat sesuatu, lalu merasa lega setelah tahu bahwa kertas kecil itu masih ada di tempatnya.

Jung Hoo mengacuhkan perintah Ajumma untuk beristirahat, dan malah menuju rumah Moon Shik. Si brengsek itu sudah mulai melibatkan ibunya dan juga Young Shin: “Aku harus memastikan dia tak melakukannya lagi.” Ajumma bertanya apakah itu berarti ia akan menghajarnya seperti ia enghajar Hwang, namun Jung Hoo menjawab, “Aku akan membunuhnya.”

Ajumma dan Dae Yong menlak untuk mengantarkannya ke sana, dan Jung Hoo memaksa Dae Yong untuk keluar dari mobil. Dae Yong cukup tangguh dan ia mencoba melawan. Dae Yong berhasil memukul Jung Hoo yang masih lemah.

Untung saja Dae Yong tak takut melawannya, lagipula, ia yang memegang kunci mobil. Ia menyodorkan HP di wajah Jung Hoo, agar Min Ja bisa meneriakkan hal-hal yang bisa menyadarkannya, bahwa ia bisa saja membunuh siapa pun yang diinginkannya, namun apakah itu berarti ia siap untuk tidak bertemu dengan Young Shin lagi? Mereka perlu mencari tahu mengapa Young Shin menjadi target, tanpa melupakan  fakta bahwa ibu kandung Young Shin tinggal di rumah itu juga.

Merasa frutrasi, Jung Hoo berusaha mengambil kendali mobil, namun tindakannya dapat dihentikan.

Di rumah, keanehan sikap Young Shin membuat ayahnya khawatir. Ia hanya menatap ayahnya dengan berlinang airmata.

“Ayah,” ucapnya, “si bodoh itu telah membohongiku selama ini. Setiap hal yang diucapkannya padaku adalah kebohongan semata. Aku tak menyadarinya, dan kukatakan semuanya padanya.” Lalu ia mengatakan bahwa ia tak sanggup mengonfrontir Jung Hoo mengenai hal tersebut, “Karena jika aku melakukannya, ia akan pergi meninggalkanku. Mungkin aku takkan bisa bertemu dengannya lagi, dan karena itulah aku tak mampu mengatakannya. Aku tak sanggup jika ia meninggalkanku.”

Ayah tak meminta penjelasan apa pun, tapi kedua pria itu merasa penasaran dengan sosok yang membuat Young Shin patah hati ini.  Kedua Ajusshi ini tahu bahwa ada dua orang pria yang disukai oleh Young Shin, namun mereka tak berpikir bahwa ini berkaitan dengan salah satu dari mereka. Pikiran mereka justru tertuju pada Bong Soo karena Young Shin tak pernah menceritakan tentang perasaannya pada Bong Soo pada mereka, tapi ia justru sangat terbuka padanya. “Pasti dialah yang dimaksud.”

Ayah membuatkannya minuman hangat, dan bertanya mengapa dulu ayah memilihnya, sembari menegaskan, “Aku adalah orang yang sulit untuk dicintai.” Ada begitu banyak anak lain di panti asuhan itu yang lebih mudah dicintai, sementara ia dalah adalah anak yang sangat sulit.

Ayah hanya tertawa mendengarnya, tapi mengatakan bahwa ia tak memilih Young Shin, “Aku menunggu, dan kamu datang.” Ayah mengatakan bahwa ia sedang duduk-duduk saat Young Shin menggenggam tangannya, karena itulah Ayah membawanya pulang. Ayah berkata bahwa ia telah bersiap-siap untuk menunggu lebih lama lagi, namun ternyata Young Shin datang lebih cepat dari dugaannya. Ayah lalu mengingatkannya bahwa Young Shin tak terlalu keras kepala.

Young Shin menyandarkan kepalanya di bahu Ayah, dan memastikan bahwa ia sudah hampir selesai menangis.

Saat sedang mengamati cctv, Min Ja melihat Moon Shik dan para agen Double S tiba di markas besar Double S. Lalu tak lama kemudian ada dua buah mobil yang datang. Ia tertawa melihat Detektif Yoon, dan segera mengambil HP-nya.

Moon Shik dipersilakan masuk untuk mengonfrontir si penyembuh, yang mengatakan bahwa mereka adalah teman lama. Moon Shik meminta agar mereka hanya bicara berdua saja, lalu mengulurkan tangannya, namun ditolak mentah-mentah oleh Guru.Ia menjelaskan bahwa ialah sang penyembuh selama ini, dan dengan tertawa, ia berkata bahwa ia merasa senang sudah memanfaatkan uang Moon Shik. Lalu Guru bertanya, “Apakah Myung Hee masih tertidur? Berapa jam dalam sehari ia tidur?”

Lalu flashback di sebuah rumah sakit, setelah kecelakaan yang dialami oleh Myung Hee. Guru tiba-tiba saja datang, setelah bebas dari penjara selama beberapa bulan. Moon Shik menyapanya dengan hangat, namun saat itu Guru dipenuhi kemarahan dan dengan jujur mengatakan bahwa tindakan Moon Shik dicurigai. Ia menyebutkan serentetan peristiwa: Tiga “beruang” pergi keluar mencari berita, dan dua orang meninggal. Sosok yang selamat menutup stasiun pemberitaannya lalu mendapatkan posisi tinggi di kantor suratkabar. Moon Shik hendak menjelaskan, namun Guru menolak mendengarnya.

Di masa kini, Moon Shik menjelaskan bahwa Jung Hoo datang padanya dan bertanya mengenai ayahnya, dan bahwa anak-anak itu tak memahami pengorbanan yang telah mereka buat untuk dunia. Guru tertawa mendengarnya, namun Moon Shik mengingatkan, “Aku tak bisa menolerir orang-orang yang merusak ketenangan yang telah kita ciptakan di dunia ini. Kami menyebut orang-orang itu sebagai penjahat. Untuk apa kau hidup sebagai penjahat?”  Guru menjawab, “Karena aku adalah seekor beruang.”

Moon Shik bertanya apakah Guru sudah bekerjasama dengan Moon Ho untuk menggali masa lalu. Sang Guru berkata bahwa dua papa beruang sudah tewas, meninggalkan dua mama beruang dan dua anak beruang. “”Harus ada tiga ekor beruang untuk membuat nyanyiannya terdengar merdu.” Lalu ia mulaimenyanyikan lagu anak-anak tentang keluarga beruang yang terdiri atas Mama, Papa dan bayi beruang.

Moon Shik mengingatkan Guru bahwa ia benar-benar marah, dan lebih baik jika Guru tak membuatnya lebih marah lagi. Guru bertanya, “Apakah Gil Han dan Joon Seok orang-orang terakhir yang kau bunuh? Ada lebih banyak lagi, bukan?  Tapi jangan sekali-sekali kau piker bisa berurusan dengan dua anak beruang itu. Aku akan melindungi mereka, karena aku adalah teman si Papa beruang.”

Bersambung ke sinopsis 'Healer' episode 13 - bagian 2.