Baca sebelumnya sinopsis 'Healer' episode 13 - bagian 1.
Sinopsis 'Healer' Episode 13 (Bagian 2)
Kisah Romance – Detektif Yoon dan temannya merasa terkejut saat melihat mobil patrol polisi mengikuti mereka dan sampai di depan markas besar Double S. Para polisi mengatakan bahwa mereka mendapat laporan bahwa ada korban penculikan di dalam bangunan tersebut.
Moon Shik diminta untuk keluar melalui pintu belakang agar tak terlihat, dan Guru terus menyanyikan lagu Tiga BEruang. Tak lama kemudian, kedua detektif itu datang.
Diam-diam, ibu Jung Hoo dipotret saat ia bertemu dengan Jung Hoo di depan apartemennya. Jung Hoo tahu bahwa mereka sedang diawasi, dan dengan pelan memberitahu ibunya. Ia meminta agar seolah ibunya baru bertemu lagi dengannya setelah sepuluh tahun, dan ia menjawab bahwa mudah saja untuk terlihat senang saat bertemu dengannya.
Mereka lalu pergi ke kafe, dan Jung Hoo meminta maaf karena tak pernah sekalipun memberikan nomor HPnya dan hanya meneleponnya jika ingin bertemu saja. Namun ia tak bisa melakukannya untuk saat ini, demi keamanan ibunya. Ibunya sama sekali tak protes atau bertanya, dan mereka sama-sams melihat sang penguntit memasuki kafe dan duduk di dekat mereka. Sosok itu mengeluarkan HP-nya dan merekam pembicaraan mereka.
Ketika Jung Hoo berkata bahwa itu adalah hari terakhir ia bisa bertemu ibunya, ibunya diam saja. Jung Hoo meminta ibunya untuk hidup bahagia dengan keluarga barunya dan lebih baik melupakannya saja. Ibunya telah melakukan hal yang benar dengan meninggalkannya, karena itu bisa membuatnya mencari jalan hidupnya sendiri.
Meskipun kata demi kata yang mereka ucapkan adalah scenario, namun ibu menjadi sangat emosional saat Jung Hoo meminta maaf. Jung Hoo mengucapkan selamat tinggal dengan cara yang dingin, dan mengatakan bahwa ia akan menutup seluruh bisnisnya di Korea, dan takkan pernah kembali lagi. Ia meminta agar ibunya tak menangis, namun begitu ia pergi, ibunya terisak-isak.
Flashback. Ibu melihat putra lainnya bermain di tempat bermain, begitu terkejut saat Jung Hoo datang dan mengatakan, “Aku menemukan ibu.” Jung Hoo menatap ibunya dengan sinis namun ibunya mengkhawatirkan kesehatannya dan memberikan jaketnya, namuan Jung Hoo menolaknya. Ibu jatuh berlutut dan menangis, lalu adik tirinya mendekatinya dan menggigit kakinya, memintanya untuk tidak membuat ibunya menangis.
Jung Hoo baru tahu kalau ibunya sudah memiliki keluarga baru, dan hal itu membuatnya terluka. Ia bertanya, “Mengapa ibu bisa hidup dengannya, tapi tidak denganku?” Ibunya menangis, “Maafkan ibu,” lalu Jung Hoo berteriak memintanya untuk tidak menangis, karena hal itu membuatnya tak mampu mengucapkan apa-apa.
Saat Jung Hoo pergi, seorang pria berlari mengejarnya dan mengatakan bahwa semua adalah salahnya. Bahwa ia memaksa ibu Jung Hoo untuk menikah dengannya dan bahwa ibu selalu menangis tiap kali menceritakan tentang Jung Hoo. Jung Hoo melihat ke arah ibunya yang sedang melihat mereka. Jung Hoo bertanya apakah ibunya menangis setiap hari. Suami baru ibu menjawab bahwa ibu sangat mudah menangis, dan Jung Hoo memintanya untuk menenangkan ibu agar ia tak perlu menangis lagi.
Ia tahu bahwa jaket yang dibawakan oleh pria itu adalah untuknya, dan dengan asal-asalan mengambilnya hanya untuk membuat ibunya senang, lalu berjalan pergi. Ahh, sungguh ia telah tumbuh dewasa sebelum waktunya.
Jung Hoo lalu pergi menemui Moon Ho, yang meyakinkannya bahwa takkan ada lagi seorang pun yang bisa mendekati ibunya, karena sebenarnya Moon Shik melakukan itu untuk memastikan apakah Jung Hoo sang penyembuh atau bukan. Moon Ho berkata bahwa kakaknya tak serendah itu untuk terus melakukannya. Terlihat betapa naifnya Moon Ho, tapi semoga saja yang diucapkannya benar.
Jung Hoo mengingatkannya bahwa kakaknya menggunakan ibunya sebagai umpan dan telah berusaha membunuh Young Shin. Ketidaksabarannya bertentangan dengan ketenangan Moon Ho. Ia bertanya mengapa Young Shin menjadi target, dan memastikan bahwa Young Shin tak boleh lagi berada dalam bahaya. Moon Ho memberitahunya bahwa seseorang yang disebut dengan Ketua adalah sosok di balik semua itu, dan sosok itulah yang menjadi target mereka berikutnya.
Jung Hoo bertanya siapa “kita” yang dimaksud oleh Moon Ho, dan Moon Ho hanya menjawab, “Kau dan aku, mungkin Young Shin bisa ikut juga.” Jung Hoo tampak tak terlalu tertarik, ia menebak taktik Moon Ho adalah untuk mengekspos si Ketua melalui media. Jung Hoo hanya tertarik untuk menemukan arsip ayahnya yang berada di kantor polisi dan mencari siapa penjahat sesungguhnya. Moon Ho menjawab bahwa percuma saja membunuh Ketua karena nantinya pasti aka nada Ketua baru untuk menganggantikan posisi Ketua yang lama.
Lalu terdengar bunyi bel pintu, Moon Ho meminta Jung Hoo membukanya, lalu berkata, “Itu adalah wanita yang kusayangi.” Dengan marah, Jung Hoo membuka pintu dan ternyata Young Shin berdiri di sana. Hm, apakah Moon Ho baru saja mengungkapkan perasaannya?
Mereka hanya berdiri saling berhadapan, terpaku. Ada hawa kekakuan di antara mereka berdua. Lalu Jong Soo tiba-tiba muncul, membuat tim menjadi lengkap.
Moon Shik memaksa Myung Hee untuk meminum pilnya dan tidur, namun Myung Hee memutuskan untuk tidak tidur terlalu lama. Ia mengatakan tak mengapa jika merasa sakit, tapi ia ingin berpikir sejenak, karena sudah lama sekali ia tak melakukannya. Ia mulai dari dua puluh tahun lalu, ia bertanya mengenai biaya rumah sakitnya, ia berada di ruang VIP selama setahun, dari mana Moon Shik mempunyai biaya untuk membayarnya?
Moon Shik menjawab bahwa ia telah menjual stasiun penyiarannya, namun dengan senyuman dingin Myung Hee berkata bahwa ia akan mulai mengkalkulasinya. Ketika Moon Shik meraih tangan Myung Hee, ia melepaskannya.
Moon Shik tak mengerti mengapa Myung Hee bisa berubah secara tiba-tiba, dan hal itu membuatnya tak tenang. Ia lalu memandang gelas, dan bergerak mendekatinya. Ia mendorong gelas itu hingga ke tepian.
Young Shin mulai mengerjakan berita baru, yaitu menggali latar belakang kandidat walikota berikutnya, yang tak lain dan tak bukan adalah Moon Shik. Ia mewawancarai Moon Ho. Young Shin melacak dari tahun 1992, dan merasa bahwa peningkatan kariernya di bidang pemberitaan sungguh aneh.
Moon Ho teringat masa-masa di mana ada begitu banyak tamu yang datang, namun mereka bukanlah dari media. Suratkabar Jeil sedang berada di ujung kebangkrutan, tapi kemudian sebuah perusahaan bernama Omega menanam saham, dan tak lama kemudian Moon Shik menjadi presiden suratkabar Jeil. “Bukankah hal itu sangat menarik?” tanyanya.
Jung Hoo segera menghubungi Min Ja, ia mengkhawatirkan kondisi Guru yang sedang ditahan di kantor polisi. Ia siap untuk membobol kantor polisi demi bisa membebaskan pria tua itu, namun Min Ja memerintahkannya untuk tak berbuat apa pun dan meyakinkannya bahwa Guru pasti bisa mengurus dirinya sendiri.
Jung Hoo kesal karena Young Shin berada jauh darinya, dan sedang asyik tertawa-tawa dengan bos serta asistennya. Moon Ho menugaskan masing-masing dari mereka dengan setumpuk penelitian yang harus sudah selesai dikerjakan keesokan harinya, dan mengabaikan protes Jung Hoo yang mengatakan bahwa ia sangat sibuk malam itu. Namun di sisi lain, jong Soo merasa senang bisa pulang dengan Young Shin dan bekerja bersama. Sementara Jung Hoo merasa sangat kesal.
Ketiga reporter itu menuju kafe, dan Ayah berkenalan dengan Jong Soo. Jong Soo berusaha keras untuk memikat hati ayah Young Shin, hal itu membuat Jung Hoo semakin kesal. Ayah dan ajusshi bertanya-tanya praia manakah yang telah membuat Young Shin menangis. Awalnya mereka berpikir Bong Soo-lah orangnya, namun melihat Young Shin yang terlihat akrab dengan Jong Soo, mereka berubah pikiran.
Jung Hoo member tatapan sinis pada Jong Soo saat ia membaca dokumen dengan Young Shin. Akhirnya, karena kesal, ia berjalan keluar untuk mencari minum, dan Young Shin mengikutinya lalu memberikan pilihan: timur atau barat. Jung Hoo memilih timur, dan Young Shin memberitahu artinya, yaitu mereka akan berbicara selama beberapa menit.
Jung Hoo bertanya apa jadinya jika ia memilih barat, dan ketika Young Shin berkata bahwa itu artinya mereka bisa berpelukan selama sepuluh menit, segera saja Jung Hoo merentangkan tangannya kea rah Young Shin dan berkata, “Aku ingin mengganti pilihanku.”
Hal itu membuat Young Shin tertawa, dan Jung Hoo merasa lega, karena ia berpikir bahwa Young Shin marah padanya. Young Shin menjawab, “Aku tidak marah padamu, aku hanya menahan diri.”
“Apa maksudmu?” tanya Jung Hoo. “Aku menahan diri dari keinginan untuk menggenggam tanganmu.”
Jung Hoo menatapnya, ekspresinya tampak terkejut. “Aku ingin berpelukan, dan berbicara sepanjang malam,” jawab Young Shin. “Dan berciuman juga.” Ah, Jung Hoo tampak sangat terkejut. Lalu Young Shin mengklarifikasi, “Aku benar–benar ingin melakukan hal itu dengannya, tapi aku menahan diriku.”
Dalam bahasa Korea, seolah ia benar-benar ingin melakukannya dengan Bong Soo, kecuali di kalimat terakhirnya. Mungkin Young Shin memang berniat mengucapkan kalimat ambigu itu, dan mungkin memang itu salah satu caranya untuk mengungkapkan perasaannya sembari menjaga rahasia mengenai identitas asli Jung Hoo.
Ketika Young Shin bergerak menjauh, Jung Hoo menghentikannya lalu mendekati wajahnya, seolah ia hendak mengatakan sesuatu atau melakukan sesuatu. Namun kemudian, ia menggelengkan kepalanya, tak mampu berbuat lebih jauh lagi.
“Ia masih belum datang juga,” ucap Young Shin. Lalu Jung Hoo berkata, “Ia pasti punya alasan.” Young Shin sepakat dengan ucapan Jung Hoo, meskipun tetap menyebut pria itu brengsek. Dan meskipun ia masih ingin menunggu pria itu, ia merasa sangat sebal.
Untuk beberapa saat, Young Shin menyandarkan dahinya di bahu Jung Hoo. Jung Hoo bergerak untuk menyentuhnya, namun kemudian Young Shin menarik tubuhnya dan berjalan melewati Jung Hoo, tangan mereka sedikit bersentuhan. Jung Hoo berusaha meraih tangannya, namun tak bisa. Ia tampak hancur.
Keesokan paginya, Min Ja melihat kegiatan yang mencurigakan di layar: Sekretaris Oh sedang menemui seseorang. Kita tak bisa melihatnya dengan jelas, tapi Min Ja sepertinya mengenali orang tersebut.
Guru makan pagi di kantor polisi, dan Detektif Yoon datang untuk mewawancarainya. Ia memulai dengan menyebutkan nama Jo Min Ja. Guru mengabaikannya, namun tak mudah untuk mengelabui Detektif Yoon, karena Min Ja, seniornya, telah terdaftar sebagai pengunjung Guru di kantor polisi sebanyak lima kali. Min Ja-lah yang mengajarinya segala sesuatu tentang meretas, dan kemarin ia mengamati pola yang sangat familier baginya.
Guru tersenyum dan mengatakan bahwa Guru harus mengaku bahwa ialah sang penyembuh.
Di luar kantor polisi, seorang polisi membuang sesuatu di tempat sampah, dan kamera mengarah ke sebuah botol kecil.
Min Ja menelepon Jung Hoo begitu ia mengenali sosok yang sedang bertemu dengan Sekretaris Oh, yaitu salahs eorang anak buah Detektif Yoon. Ah, jadi polisi itu bekerjasama dengan pihak jahat. Mendengar hal itu, Jung Hoo segera berlari.
Guru memberikan pernyataannya, menceritakan kegiatan penyembuh, dimulai dari pekerjaan terakhirnya lalu mundur ke belakang. Ia memainkan kerah bajunya dan menambahkan, “Aku tak punya banyak waktu,” Apa isi botol kecil itu? Apa yang dimakannya tadi pagi?
Young Shin melanjutkan penelitiannya dan menemukan foto Moon Shik dan istrinya, ia tampak bahagia dalam foto itu. Entah mengapa, ada perasaan aneh saat melihat foto Myung Hee.
Guru menawarkan untuk memberi informasi mengenai aktivitas terakhirnya berkaitan dengan Moon Shik, menyatakan bahwa ia mengetahui kasus-kasus Go Sung Chul dan Presiden Hwang.
Namun tiba-tiba saja, mulutnya mulai berbisa, namun itu tak menghapuskan senyuman dari wajahnya. “Sudah kuberitahu,” ucapnya. “Aku tak punya banyak waktu.”
Kepalanya terkulai lemas ke arah dadanya. Detektif Yoon segera berlari keluar ruangan untuk mencari bantuan.
Jung Hoo segera berlari menuju kantor polisi, dan melihat ada ambulans di depan. Ada sesosok tubuh yang dibawa keluar dengan wajah yang ditutupi. Dari salah satu lengannya yang terkulai lemas, tampak jelas luka milik sang Guru.
Bersambung ke sinopsis 'Healer' episode 14 - bagian 1.
0 komentar:
Post a Comment