Baca sebelumnya sinopsis 'Healer' episode 6 - bagian 2.
Sinopsis 'Healer' Episode 7 (Bagian 1)
Kisah Romance – Jung-hoo terhenyak dari tidurnya ketika Min-ja membangunkannya dengan panggilan mendadak dan menyampaikan informasi mengenai penerbangan yang telah dipesankan untuknya. Guru Ki Young-jae telah memutuskan bahwa sang Healer harus berhenti sejenak dan mengabaiskan waktu setahun di Australia, hal ini mengusik rasa ingin tahu Jung-hoo untuk dua alasan: pertama, Guru telah kembali? Dan yang kedua, mengapa ia harus dikirim pergi secara tiba-tiba?
Min-ja mencoba untuk tetap tenang, tetapi Jung-hoo bersikeras mendapatkan jawaban atas rasa penasarannya. Bukan rahasia lagi bahwa Min-ja dan Guru Young-jae ingin menyimpan rapat rahasia mengenai ayahnya, namun mengirimnya pergi dengan perintah yang tidak jelas bukanlah sesuatu yang cukup meyakinkan. Usahanya untuk menjebak sang penguasa Kim Moon-shik telah menemukan titik terang, namun Min-ja secara mendadak melepaskannya dari tugas tersebut dengan alasan bahwa sang Guru akan mengambil alih tugasnya.
Jung-hoo menolaknya; ia memiliki identitas rahasia yang harus ia jaga dan pekerjaan kantoran. Min-ja menegaskan bahwa ia telah melampaui batas tiga hari yang sebelumnya disepakati, namun Jung-hoo geram karena ia memanggilnya dengan sebutan “Jung-hoo-ya”─meskipun terlontar tanpa sengaja, teras lebih menyakitkan dibandingkan dengan sebutan “Healer-ya”─dan sang Guru mengabaikan dan meninggalkannya. Kini mereka memerintahkannya untuk pergi? Tidak, jika mereka tidak ingin ia bertemu dengan Kim Moon-shik, maka ia harus bertemu dengan Kim Moon-shik. Bila sang Guru ingin menyampaikan sesuatu padanya, maka ia dapat mengatakannya secara langsung pada Jung-hoo.
Jung-hoo pun berpakaian dengan gaya teranehnya dan menuju ke gedung Someday News, dan hanya terdiam di depan gedung tersebut. Suara di dalam hatinya memberitahukan kepada kita bahwa jiwa binatangnya sedang menggelegak di dalam, mengingatkannya mengenai perangkap dan berusaha untuk memengaruhinya agar menjauh pergi.
Namun ia teringat kembali pada pengakuan memalukan Young-shin tentang kurir malam yang ia taksir. Ia berpikir, “Aku tak berniat menyapa siapapun─dengan orang-orang yang tak mungkin kutemui lagi, apa gunanya?” Tapi kedua kakinya membawanya melangkah ke dalam, dan ia menyaahkan sang Guru karena telah mendorongnya kemari (dengan mengirimnya pergi)
Ketika Jung-hoo menunggu elevator turun, ia melihat bayangan Young-shin yang berjinjit dengan wajah senang bersiap-siap untuk “mengejutkannya”. Ha, aku akan berpura-pura menyambutnya dengan “Oh, kau mengejutkanku” yang meyakinkan.
Min-ja menyampaikan pada Guru Young-jae “Aku sudah memberitahumu” mengenai Jung-hoo yang enggan mengikuti perintah dan bertanya apa langkah selanjutnya. Sang Guru membalas, sembari mengamati Jung-hoo dengan menyamar sebagai petugas kebersihan, HA.
Sang Guru menganalisa karakter dan penampilan Young-shin dengan yakin, meskipun ia berpendapat bahwa ia jauh di atas jangkauan Jung-hoo. Ia melihat ketertarikan di anatara mereka, dan memutuskan bahwa Jung-hoo harus benar-benar pergi. Dan kemudian..ia dapat mendekati Young-shin begitu si pengacau itu telah pergi. Aku membuat suara hendak muntah yang kemudian menyebabkan si ajumma di depan merasa jijik dan terdengar oleh sang Guru.
Kami menuju ke dalam, di mana Moon-ho tengah memamerkan status barunya di perusahaan surat kabar itu pada seluruh anggota tim. Kali ini Jung-hoo menatap curiga pada sang pemilik baru dan penasaran apa yang sesungguhnya direncanakan oleh Moon-ho.
Moon-shik menerima kabar bahwa Moon-ho telah menjual hewan-hewan ternaknya dan membeli perusahaan surat kabar tersebut beserta gedungnya. Moon-ho telah memberitahukan niatnya pada hyung sehingga Moon-shik telah mengetahui sebelumnya, namun sekretarisnya merasa khawatir mengenai aksinya tersebut tanpa memberitahukan terlebih dahulu pada “Ketua” ( kakek bartender yang misterius). Moon-shik membungkam si sekretaris dengan satu pertanyaan: Meskipun ia telah dua puluh tahun bekerja untuk Moon-shik, apakah ia lebih loyal pada Ketua dibanding dengan dirinya?
Min-jae menghadiri acara makan siang dengan Moon-shik, sesuai dengan permintaannya. Ia yakin hyung pasti tertarik dengan berita mengenai Moon-ho sehingga ia meminta minuman dibandingkan makan; Aku tidak heran jika membicarakan Moon-ho dapat mendorongnya untuk minum.
Di kantor surat kabar, Jung-hoo merasa kaget ketika Young-shin tiba-tiba menutup tirai ruang fotokopi dan memainkan botol pilnya. Botol itu terlepas dari genggamannya sehingga Jung-hoo secara spontan menangkap dan membuka tutupya, kemudian memberikan dua butir pil padanya─Oh tidak! Sang Healer tahu bahwa ia meminum dua pil, tidak seharusnya ia tahu (Tapi oh ya! Tapi oh tidak!)
Ia meminum pilnya dan bernapas dengan keras, dan menggenggam lengan Jung-hoo begitu ia mulai tenang. Biasanya pil itu bereaksi lebih keras, karena ia berkata dengan nada heran, “Aku merasa lebih baik. Aneh.” Ia bertanya mengapa ia mengalami hal ini jika ia tidak dalam kondisi takut dan ia pun menjelaskan bahwa ini disebabkan oleh rasa senangnya. Ia bergumam mengenai para gangster dan mimpi-mimpi buruk yang disebabkan oleh Presiden Hwang, dan Jung-hoo menambahkan mungkin hadirnya orang yang ia taksir di kantor menambah rasa syok tersebut.
Young-shin menunjukkan raut wajah tak senang pada “Bong-sookie”, karena telah menyinggung hal itu. Namun Jung-hoo menarik kursi dan berkata bahwa kemungkinan Moon-ho datang ke Someday karena dirinya. Ia berkata tak mungkin, namun pendapat itu membuatnya tersebut dan berpikir: “Apa mungkin?”
Jung-hoo bertanya apakah ia memiliki firasat and intuisi mengeni motivasi Moon-hoo─ia telah menyukai pria itu sejak lama, mungkin ia bisa membaca gelagatnya? Young-shin hanya berpendapat bahwa Jung-hoo tidak pernah mengalami cinta bertepuk sebelah tangan, dan ia setuju, ia bertanya-tanya mengapa itu bisa terjadi pada orang-orang. Young-shin menjawab bahwa cinta yang bertepuk sebelah tangan terjadi diluar kendali kita.
Ia mencoba membayangkan perasaan yang diutarakan oleh Young-shin: Suatu hari ia tengah menonton berita, dan tanpa diduga, ia merasa begitu tersentuh dengan Moon-ho. Tanpa alasan, tanpa kendali. Dan pada kesempatan lainnya, seseorang sedang membicarakan tentang orang yang enggan menjalankan tugasnya karena menyakitkan banyak orang. Ia menambahkan, “Mereka berkata bahwa ia selalu menyendiri. Ia sendirian di tengah kegelapan. Tidak ada seorang pun yang paham tentang jati dirinya, karena ia harus selalu menyendiri. Perasaan itu─kau mungkin takkan bisa membayangkannya, bukan begitu?
Jung-hoo menyembunyikan perasaan terkejutnya ketika Young-shin membeberkan penjelasannya karena ia pun pernah mengalami hal serupa saat kecil: “Ingin tak terlihat oleh siapapun, tak dikenal oleh siapapun, sendiri.”
Ia bergumam sejenak tentang dirinya yang kehilangan arah. Ia terdiam dan bertanya bagaimana Jung-hoo tahu berapa pil yang harus ia konsumsi, dan Jung-hoo terbata-bata menjawab bahwa kebanyakan orang mengkonsumsi obat tersebut sebanyak dua butir sekali minum. Young-shin percaya begitu saja, dan menghela napasnya.
Sembari menikmati minuman anggurnya bersama Moon-shik, Min-jae berbagi cerita yang ia ketahui mengenai Young-shin, meskipun tak terlalu banyak yang ia pahami. Ia mengakui bahwa ia tak tertarik untuk mengenal lebih jauh wanita cantik yang telah memikat hati Moon-ho, meskipun Moon-ho mungkin tertarik karena suatu keharusan dan bukan hal lainnya. Ia bertanya pada Moon-shik mengenai “wanita pertama-nya” Moon-ho dan tentang sikapnya yang seolah-olah ingin membalas budi.
Moon-shik menatapnya dengan tajam begitu ia mendengar pertanyaan tersebut, tetapi tak banyak yang ia ketahui dibandingkan Min-jae sendiri. Ia hanya tertawa ringan dan menjelaskan bahwa meraka bukanlah saudara semacam itu, saudara yang saling berbagi cerita. Namun, begitu ia pergi, ia langsung memerintahkan sekretarisnya untuk mencari tahu mengenai latar belakang Young-shin. Ia telah mendapatkan sedikit gambaran mengenai siapa sesungguhnya wanita itu, dengan mempertimbangkan komentar Moon-ho belakangan ini tentang peti Ji-an yang kosong selama bertahun-tahun ini, dan bertanya secara khusus apakah ia merupakan anak adopsi.
Kantor Someday sangat sibuk dengan berbagai aktivitas, Moon-ho tidak membuang-buang waktu dengan bersantai dan menyibukkan dirinya sendiri dengan memberi arahan kepada para karyawan barunya. Hal ini membuat Editor Jang resah, namun Moon-ho menolak menanggapi protesnya dan memberikan setiap reporter tugas untuk meliput berita yang berhubungan dengan Presiden Hwang/Politikus Kim.
Ia juga memberi tugas pada Jung-hoo secara paksa meskipun Jung-hoo ragu. Tugas itu adalah untuk mencari tahu tentang bar dan klab malam favorit Presiden Hwang dan Jung-hoo pun akhirnya menerima tugas itu sebelum Young-shin….yang membuatnya bebas bekerja sama dengan Moon-ho. Oh aku suka ketika ia menggerutu mengenai hal tersebut.
Jung-hoo mencoba mencari cara untuk ada diantara mereka berdua, dengan menggunakan ekspresi polosnya ia menanyankan nomor telepon Moon-ho. Kemudian ia pun memaksa berada di tengah-tengah mereka berdua lagi….dan kemudian “mengingat” bahwa ia menuju ke arah sebaliknya dan memaksa lagi untuk terakhir kalinya. Muahaha, aku suka ini. Aku ingin ia menjadi yang diabaikan namun kukuh sepanjang drama ini.
Jung-hoo mencoba memasang sebuah program di telepon seluler milik Moon-ho, dan ia mengarahkan Min-ja untuk melaksanakan tugasnya. Sekali lagi, Ajumma mencoba membujuknya untuk pergi ke Australia, namun Jung-hoo memintanya untuk menyampaikan pesan kepada sang Guru: Ia sebaiknya memberkan kabar hingga akhir hari, jika tidak maka ia tak akan pernah menghubungi sang Guru lagi.
Selanjutnya, ia berjalan menuju sebuah mobil yang dikendarai oleh si pengawal Dae-yong, yang bertanya-tanya mengapa ia meningalkan ekerjaan di tengah hari. Ia menjawabnya begitu tiba di “rumah itu” untuk terakhir kalinya, ia merasa resah.
Min-ja menelepon setelah meretas telepon Moon-ho, yang kemudian mengungkapkan detail-detail menarik. Pertama, e-mail membuktikan bahwa ia merupakan klien yang membayar sang Healer untuk mendapatkan DNA Young-shin. Namun perintah yang utama adalah, untuk melindungi Young-shin dari anak buah saudaranya dan orang-orang SS.
Moon-ho memulai sesi training-nya bersama Young-shin dengan mewawancarai para narasumber. Young-shin mulai menyombongkan cerita tentang pengalamannya, namun Moon-ho memotong pembicaraannya dengan mengungkapkan fakta yang menjatuhkan: paparazzi pengintai, mengamati situasi dengan harapan untuk mendapatkan kesempatan foto, berada di tempat terendah hingga tak dapat melakukan satupun wawancara.
Dalam upaya membela diri, Young-shin mengelak bahwa orang-orang zaman sekarang hanya tertarik pada berita hiburan dibandingkan dengan berita politik atau peristiwa sehari-hari, dan membutnya sangat sulit untuk melakukan tugasnya. Ucapannya cukup meyakinkan, jika kita semua belum mengetahui fakta sebenarnya mengenai siapa dirinya.
Moon-ho memberitahukan mengenai konferensi pers Politikus Kim yang akan diadakan minggu ini─ia berpikir untuk mengirim Young-shin. Ia pasti mampu memanfatkan kesempatan untuk bertanya langsung tentang bisnis Hwang/Yeon-hee, di hadapan seluruh media. Ia pasti akan mengajarkan Young-shin bagaimana melancarkan tugasnya─jika ia mampu. Yang tentunya, ia mampu.
Ayah membahas kasus tersebut dengan Yeon-hee, meskipun tidak jauh lebih baik daripada pertemuan mereka terakhir kalinya. Ia telah menyiapkan diri dan mengaku, serta menambahkan bahwa terdapat bukti di rumah Presiden Hwang─ia merekam sebuah peristiwa, dan menjadikannya sebagai surat kaleng. Namun Ayah paham bahwa mereka memerlukan alasan yang kuat dan surat pemeriksaan untuk mengumpulkan bukti-bukti dari Hwang, dan pengakuan darinya saja belumlah cukup.
Ajusshi si pencopet menyela untuk memberitahu Ayah bahwa ia harus meminta bantuan, sesuai dengan perintah Young-shin untuk menjaga keselamatan Yeon-hee. Berita telah tersebar dan kini para mantan narapidana telah muncul, semua patuh pada Ayah karena telah banyak membantu mereka di masa lalu. Aw, betapa manisnya melihat para pria gagah berdiri tegak dan membungkuk hormat pada “hyungnim” seolah-olah ia adalah ketua geng mereka.
Jung-hoo berkendara menuju rumah mewah Presiden Hwang, dengan menggunakan taktik pengalih perhatian yang sederhana (menjatuhkan sebuah mainan ke lantai) untuk melewati para penjaga depan SS. Sebuah metode rendahan untuk seorang Healer kelas tinggi, namun aku tak habis pikir taktik itu berhasil pada para anak buah SS yang tajam. Mendekati rumah, ia memanjat menuju lantai dua, masuk melalui pintu yang tak terkunci dan berhasil masuk ke dalam.
Ia melewati para penghuni rumah dan berjalan menuju ruang kerja Hwang, yang terkejut dengan kedatangan tamu tak diundang hingga hanya dapat menatap saja ketika Jung-hoo mengambil sebuah pena dan mengamati ke sekeliling ruangan untuk melihat koleksi barang-barang antik Hwang. Ketika Hwang mengabaikan perintahnya untuk diam, sang Healer menyayat sebuah lukisan berharga tanpa berpikir dua kali, hal ini membuat Hwang naik pitam.
Jung-hoo kemuadian mengambil sebuah tongkat golf, dan berkata dengan geram bahwa Hwang pasti gemar memukul orang, tapi belum pernah merasakan bagaimana rasanya dipukul. Ia melemparkan beberapa pukulan keras, dan Hwang menjerit hingga para pnjaga berlarian datang, meskipun pintu yang terkunci menahan mereka.
Hwang memohon ampun dan berjanji untuk memberikan apapun yang ia inginkan. Jung-hoo bertanya klab mana yang biasa datangi dan mendaptkan sebuah nama, ia juga memberikan saran pada Hwang agar tidak memukuli wanita karena kini ia tahu bagaimana rasa sakitnya. Dan ia meminta video rekamannya dan menemukan sebuah tempat penyimpanan rahasia di balik sebuah lukisan, yang berhasil ia buka tanpa usaha yang keras.
Bersambung ke sinopsis 'Healer' episode 7 - bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment