Baca sebelumnya sinopsis 'Healer' episode 8 - bagian 2.
Sinopsis 'Healer' Episode 9 (Bagian 1)
Kisah Romance – Jadi, sebuah ciuman. Sungguh tempat yang menarik, si atap setelah si penyembuh menyelamatkan Young Shin dari peristiwa mengerikan di elevator. Jung Hoo menarik Young Shin dengan pelan, menatapnya dengan penuh ekspresi. Aahh…
Young Shin mengulurkan tangannya pada Jung Hoo, namun Jung Hoo bergerak menjauh, karena identitasnya sebagai superhero harus dijaga. Ia terus menatap Young Shin saat bergerak menjauh, sementara Young Shin masih terus mengulurkan tangannya, menyentuh salju. Itu adalah salju pertama di musim dingin, yang tentu saja menambah keromantisan suasana.
Moon Ho tiba di atap, begitu ketakutan dan penuh kecemasan, sehingga tanpa sadar ia memanggil Young Shin dengan nama Jin An. Young Shin tampak tak menggubris panggilan itu (rupanya ciuman itu benar-benar membuatnya tak berdaya) dan ia membutuhkan waktu beberapa saat untuk membuat dirinya kembali sadar. Sambil menangis dan dengan tergagap-gagap ia menjelaskan bahwa ia datang ke bangunan itu atas perintah Moon Ho, dan ia nyaris mati di elevator itu, namun sang penyembuh berhasil menyelamatkannya.
Dia mulai hiperventilasi sebagai bentuk perasaan shock-nya. Moon Ho memeluknya, menepuk-nepuknya untuk menenangkan. "Orang itu ... hampir mati karena aku ..." katanya menambahkan.
Moon Ho membawanya turun, kali ini ia menyebutnya dengan nama Young Shin. Young Shin berhenti sejenak untuk mencari HPnya, yang dulu merupakan milik ibunya, dan tentu saja dia tak boleh menghilangkannya. Ia menyangka HPnya masih berada di elevator, namun Moon Ho berkata akan lebih baik jika mereka mencarinya nanti saja.
Diam-diam, di sudut, Jung Hoo memerhatikan mereka berdua pergi. Ia memberitahu Min Ja bahwa telah ada yang sengaja mengotak-atik elevator itu agar jatuh, dan pelakunya pasti masih berada di bangunan saat elevator itu terjatuh. Ia meminta Min Ja untuk memeriksa cctv serta melacak Moon Ho. Saat ajumma bertanya apa yang hendak dilakukannya, ia tampak sedikit bingung saat mengatakan ia akan mencari sesuatu. Mungkinkah ia akan mencari HP Young Shin?
Namun saat berjalan, tiba-tiba saja ia terhuyung-huyung. Min Ja tak percaya saat Jung Hoo mengatakan bahwa ia tersandung. Ia mengamati keanehan Jung Hoo dengan penuh kekhawatiran, sementara Jung Hoo menyentuh dadanya lalu bibirnya, Ah, sungguh memesona.
Young Shin juga sama anehnya, dan karena Moon Ho hanya mengetahui separuh alasannya, ia menepikan mobil dan memeriksa denyut nadi Young Shin. Young Shin memastikan bahwa ia baik-baik saja dan tak perlu ke rumah sakit. Setelah sadar sepenuhnya, ia kini mulai ingat alasannya pergi ke bangunan itu. Bukankah mereka harus menemui informan mereka?
Moon Ho bertanya apa yang dikatakan oleh si penelepon, dan meminta maaf telah membuat Young Shin nyaris terluka karena peringatan yang sebenarnya diberikan untuknya. Karena menyadari bahwa rumah Young Shin terlalu berbahaya, maka ia mengarahkan mobil ke rumahnya. Ia membuatkan minuman untuk Young Shin dan tersenyum melihat suasana hatinya yang sudah membaik. Young Shin mengakui bahwa ia bahagia, dan hal itu membuatnya sangat ingin menyanyi.
Ia juga mengatakan bahwa ia menahan diri untuk tidak menanyakan sesuatu pada Moon Ho. Ia tak tahu mengapa ada yang menggunakannya untuk mengirimkan peringatan pada Moon Ho. Lagipula, kini ia ingat Moon Ho memanggilnya dengan nama lain.
Awalnya Moon Ho tampak tak peduli dengan kebingungan Young Shin (“Benarkah aku begitu?”) lalu menjelaskan bahwa Ji An adalah seorang gadis yang dikenalnya, dan yang terjadi tadi hanyalah sebuah kesalahan yang diakibatkan oleh kepanikannya. Ia mencoba mengalihkan pembicaraan, namun Young Shin berkata jika Moon Ho tidak bersedia menjawabnya, maka ia akan pulang. Moon Ho mengingatkan akan bahaya yang mungkin mendatanginya, Young Shin menjawab, “Aku akan baik-baik saja. Si penyembuh akan melindungiku.”
Moon Ho memberitahunya bahwa penyembuh melakukan pekerjaan untuk mendapatkan uang, dan ia tak pernah melakukan suatu pekerjaan hanya dengan alas an demi kebaikan atau kebenaran. “Jangan percaya padanya.” Moon Ho memintanya untuk tinggal, karena jika tidak, maka ia akan merasa sangat tidak enak. Akhirnya, karena ketulusan yang ditunjukkan oleh Moon Ho, Young Shin pun tinggal.
Moon Ho berjalan keluar apartemennya, ia curiga melihat pintu tangga darurat yang terbuka. Ia memeriksanya ternyata tak ada siapa-siapa. Namun ia tahu siapa yang sebenarnya ada di sana, lalu berkata, “Terima kasih sudah melindunginya hari ini. Aku bersedia membayarmu dengan penuh hormat, anggap saja sebagai bonus atau ungkapan terima kasihku. Namun aku punya satu permintaan. Jika kau menerima pekerjaan dari pihak oposisi yang melawanku, kumohon kau memberiku peringatan. Karena aku adalah klien regulermu, kau pasti bisa melakukannya untukku, bukan?”
Ia kemudian pergi, dan Jung Hoo menatapnya dari atas.
Young Shin masih tetap tak bisa memercayai Moon Ho, ia lalu mengingat ucapan ayahnya, sata pertama kali mengadopsinya. “Jika kau bersedia mencoba memercayai seseorang, maka kau pasti akan berusaha memercayai lebih lagi.”
Flashback, ayah mendatangi Ji An yang sedang ketakutan, sedang berada di taman bermain panti asuhan. Sang direktur sudah memberitahu ayah tentang kesulitan yang mereka hadapi tiap kali berusaha mendekatinya, karena ia selalu menyembunyikan diri dan tak bersedia tidur di dalam kamar. Mereka selalu meletakkan makanan di tempat persembunyiannya.
Tanpa memedulikan cerita itu, ayah membuat ekspresi-ekspresi lucu lalu duduk di luar tempat persembunyiannya. Ayah bercerita dan bernyanyi. Ji An sama sekali tak bereaksi, namun ia terlihat tertarik, lalu tiba-tiba saja ia keluar, dan duduk di samping ayah. Ia ikut bernyanyi bersamanya.
Young Shin menulis sebuah pesan untuk Moon Ho. Ia mengatakan bahwa dunia tidak membuatnya semakin percaya sejak bertemu dengan ayahnya, karena ada beberapa kesempatan yang membuatnya terluka karena terlalu membuka diri pada orang lain.
Young Shin meninggalkan apartemen Moon Ho, namun ia berhenti saat melihat pintu elevator yang terbuka. Ia berusaha untuk menghilankan rasa takutnya, dan berpikir, “Taka pa-apa. Jika ada seseorang di dunia ini yang benar-benar bisa kau percayai, bahkan saat kau tersakiti, makan kau takkan merasa terlalu sakit.”
Akhirnya ia turun melalui tangga, sambil berpikir, “Lebih sulit untuk tidak percaya pada orang daripada belajar memercayai mereka.” Ia mulai menuruni tangga, sambil bernyanyi. Di lantai atas, si penyembuh mulai bergerak turun mengikutinya.
Karena sudah bisa menebak pelakunya, Moon Ho mendatangi Sekretaris Oh dan memaksanya masuk ke ruangan kakaknya. Ia bertanya apakah Moon Shik sudah tak memiliki keinginan lagi untuk menjadi manusia. Moon Shik sudah jelas berada di sisi yang salah karena sejak ia memberitahu para anak buahnya untuk melaksanakan tugas tanpa secara spesifik memberitahukan metodenya. Moon Ho berpikir bahwa kali ini tak ada bedanya. “Kau tak seharusnya menyentuh Ji An.”
Mendengar nama itu disebut, Moon Shik tampak sangat waspada. Moon Ho menyingkirkan Sekretaris Oh dan berkata pada kakaknya, bahwa ia bisa memahami alasan Moon Shik mengakui Ji An sudah mati meskipun sebenarnya ia tahu bahwa Ji An masih hidup, jika itu hanya untuk membuat Myung Hee tetap hidup. Ia tak bisa percaya saat kakaknya tampak terkejut dengan ucapan Moon Ho bahwa Ji An masih hidup dan sudah ditemukan, lalu memberikan peringatan agar tak melanjutkan omong kosong semacam itu.
Moon Shik bersumpah bahwa ia tak mengetahuinya.Moon Ho bertanya apakah sang Ketua yang mengirimkan “pesan” tersebut. Dengan geram, Moon Ho memberikan peringatan, “Siapa pun orangnya, jika ia sampai menyentuh Ji An, maka Myung Hee menjadi orang pertama yang mengetahuinya. Itu yang sangat kau takutkan, bukan?”
Moon Shik mengatakan bahwa kali ini Moon Ho sudah kelewat batas. Moon Ho berkata bahwa ia juga sangat menyayangin Myung Hee, tapi ia juga tak tega melihatnya hidup seatap dengan pria yang menyakiti putrinya. Wajah Moon Ho menunjukkan kesedihan saat mengucap, “Aku tak bisa melakukannya.”
Saat Moon Ho melangkah keluar, Myung Hee menyapanya dengan penuh kehangatan. Ia mengomentari pertengkaran antara kedua saudara itu. Moon HOil menatapnya dengan ekspresi penuh kasih sayang sambil meminta maaf. Myung Hee berkata tak apa-apa, Moon Ho lalu menyandarkan kepalanya di pangkuan Myung Hee, menangis.
Dari kejauhan Moon Shik melihat pemandangan itu, lalu bertanya pada sekretarisnya apa sebenarnya perintah sang Ketua. Apa yang seharusnya dilakukan Sekretaris Oh pada Ji An, dan apa yang disembunyikan darinya?
Saat itu, panel tersembunyi di ruangan itu terbuka, sebuah tv menyala dan menunjukkan jam. Suara ajumma menggema, memberitahu mereka bahwa jam itu menunjukkan sisa waktu yang mereka punya sampai penyembuh menyerahkan pembunuh Go Sung Chul pada polisi, sekaligus memberitakannya di tv.
Min Ja lalu menelepon Dae Yong, yang sedang mengawasi rumah Young Shin. Jung Hoo sibuk dengan aktivitasnya sendiri, Min Ja menghubunginya, namun Jung Ho mematikan salurannya.
Tiba-tiba saja terdengar suara sang Guru, yang tentu saja membuat Min Ja terkejut. Ternyata sang Guru menikmati berada di rumah Jung Hoo, ia memakan kue ulang tahun yang dibawanya. Ia membutuhkan konfirmasi atas beberapa fakta, karena otaknya sedang menghubungkan beberapa titik penting, Moon Ho menginginkan DNA seorang wanita yatim piatu, dan ia sangat yakin bahwa itu adalah Ji An.
Malam itu, Young Shin berjalan dengan sangat waspada. Ia berjalan sambil melihat sekelilingnya, seolah berusaha melihat sesuatu yang luput dari pandangan si penyembuh. Ia tak menyadari bahwa Jung Hoo sedang memerhatikannya dari sisi lain, sambil menjaga jarak darinya.
Sebuah ide muncul, Young Shin lalu memasuki boks telepon umum dan menelepon Bong Soo (untung saja ia mengingat nomor teleponnya, karena ia kehilangan HP). Jung Hoo menerima panggilan itu sambil mengamatinya dari sebuah bangunan terdekat. Young Shin berbohong, ia berkata sedang menguji memorinya dengan mengingat-ingat nomor telepon, dan bahwa ia berada di urutan sebelas. Tentu saja hal itu membuat Jung Hoo tersenyum.
Young Shin bertanya mengapa suara Jung Hoo terdengar aneh, dan dengan bercanda, Jung Hoo menjawab bahwa jam tidurnya sudah lewat sedari tadi. Young Shin meminta maaf dan hendak menutup telepon. Jawaban Jung Hoo sungguh menggemaskan, ia mengatakan bahwa toh kini ia sudah terbangun, dengan gaya bicara tak formal. Young Shin lalu mengatakan bahwa ia bisa berbicara tak formal dengannya, karena gaya bicara Jung Hoo yang berubah-ubah hanya membuatnya bingung saja.
Jung Hoo menyetujuinya, dan ia bersedia mendengarkannya berbicara sepanjang malam, seolah itu untuk menunjukkan rasa terima kasihnya. Ia menebak Young Shin meneleponnya hanya untuk berbicara, dan Young Shin pun mengakuinya. Young Shin akhirnya mencari posisi duduk yang nyaman untuk memulai percakapan, Jung Hoo pun melakukan hal yang sama.
Ia mulai dengan mengutarakan kesedihannya atas kehilangan HP yang merupakan peninggalan ibunya. Katanya HP itu bisa membuatnya merasa hangat. Jung Hoo mengeluarkan HP dari sakunya begitu Young Shin berbicara. Hp itu rusak, tapi yang penting HP itu berada di tangannya.
Jung Hoo bertanya-tanya mengapa Young Shin tak segera pulang, Young Shin menjwab bahwa ia sedang tak ingin mendengar celoteh ayahnya, meskipun alasan sebenarnya ia sedang menunggu seseorang. Jung Hoo lalu bertanya, “Kau menunggu seseorang?”
Young Shin berkata, mungkin orang itu akan muncul jika ia menunggunya, mungkin ia akan muncul secara tiba-tiba dari belakangnya. Namun sepertinya orang itu takkan datang, ucap Young Shin dengan penuh kekecewaan. “Seharusnya ia mengatakan sesuatu padaku,” katanya. “Ia tak boleh diam saja.”
Ia mendesah, lalu mulai menangis saat berkata, “Aku siap untuk mendengar apa yang akan dikatakannya. Tapi ia tak datang. Sepertinya ia takkan datang lagi.”
Mendengar itu, Jung Hoo kelihatan sedih, ia hanya bisa mendengarkan Young Shin menangis tanpa bisa berbuat apa-apa.
Bersambung ke sinopsis 'Healer' episode 9 - bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment