Baca sebelumnya sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' episode 1 - bagian 1.
Sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' Episode 1 (Bagian 2)
Kisah Romance – Hae Ra-Ibunya dan Se Chan-Se Jong-Ibunya berkumpul di rumah Hae Ra. Mereka sudah lama bertetangga dan berhubungan baik, sehingga sudah dianggap keluarga sendiri. Se Jong menanyakan kenapa Ibunya menunda membuka toko? Ibu diam saja. Ibunya Hae Ra coba memberitahu, tapi Ibunya Se Chan-Se Jong memintanya tidak mengatakan apapun.
Berita di televisi menyebutkan bila telah terjadi peningkatan jumlah belalang menjijikkan di wilayah pemukiman warga. Gosipnya belalang ini membawa wabah penyakit berbahaya. Hae Ra takut bila belalang itu datang ke rumahnya, karena rumahnya sudah berumur dua puluh tahun lebih. Se Jong mengatai Hae Ra kecut sama belalang. Hae Ra balik meledek bila Se Jong-lah yang kecut, terbukti tangannya gemetaran waktu disebut kata “belalang”. Mendengar kata “usia rumah dua puluh tahun”, Ibunya Hae Ra terkenang suaminya yang pergi meninggalkannya sepuluh tahun silam, itu tepat di waktu dirinya dan Hae Ra pindah dan menjadi tetangga Se Chan-Se Jong.
Januari 1998
Hae Ra menantikan kedatangan Ayahnya yang hendak merayakan ultahnya. Dia menghubungi Ayahnya yang menjawab akan segera datang setelah merampungkan lagu hadiah ultah untuk Hae Ra. Sayangnya, sang Ayah tak pernah sampai ke tempat di mana mereka akan merayakan ultah. Dia terkena serangan jantung tepat di depan rumah sesaat sebelum pergi. Di sebelah tubuh Ayahnya ditemukan secarik kertas berisi lirik lagu – hadiah ultah untuk Hae Ra.
Ketika pindah di rumahnya yang sekarang, Hae Ra menyanyikan lagu Ayahnya. Hae Ra terperangah waktu seorang bocah laki-laki memperhatikannya. Dialah Se Jong kecil. Saat itu usia Hae Ra 11 tahun. Dia berpikir dirinya takkan mendapatkan sebuah kado ultah. Nyatanya, munculnya Se Jong sudah seperti hadiah tersendiri baginya. Di belakang Se Jong, berdiri pula Se Chan kecil. Matanya tak henti-hentinya menatap Hae Ra. Mereka mendekati Hae Ra.
Setelah tersadar dari lamunannya, Hae Ra ingat belum mengembalikan jaketnya Se Jong yang tergantung di jemuran. Dia berniat mengembalikan setelah menyemprotkan minyak wangi pada jaket tersebut. Dia masuk ke rumah Se Jong dan tak menemukan siapapun di sana. Dari dalam kamar mandi terdengar suara musik. Rupanya, yang sedang mandi adalah Se Jong sambil diiringi musik (apa musisi harus sampai sejauh itu ya menghayati musiknya?).
Hae Ra menunggu Se Jong keluar dari kamar mandi. Bosan, dia mengenakan jaketnya Se Jong saja. Tiba-tiba, terdengar Se Jong berteriak dari kamar mandi. Hae Ra masuk dan melihat Se Jong ketakutan di sudut kamar mandi – dia menelan ludah melihat bentuk tubuh atas Hae Ra yang macho. Rrrr... Ternyata, ketakutan Se Jong disebabkan ada seekor belalang (woalah). Dia lalu bersembunyi di belakang Hae Ra yang kemudian coba membunuh pak belalang pakai sandal. Sayangnya, pak belalang lincah betul menghindari pukulan Hae Ra, sehingga tanpa sadar kakinya slip. Beruntung tidak langsung jatuh ke lantai, tapi menimpa Se Jong.
Se Jong makin memeluk erat tubuh Hae Ra ketika pak belalang bergerak ke arah tubuhnya. Ketika menyadari, mereka tampak kikuk, tapi sepertinya Hae Ra tampak nyaman dipeluk Se Jong (cieh). Tidak lama kemudian, Se Chan datang dan bertanya apa yang sedang mereka berdua lakukan? Baik Se Jong maupun Hae Ra langsung berdiri. Bahkan Hae Ra langsung pergi.
Seminggu kemudian, Ibunya Hae Ra keluar dari rumahnya sambil menelpon. Dia melihat Hae Ra dan langsung memanggilnya untuk menyuruhnya mengantarkan tentengan yang dibawanya pada Se Jong di kampus. Hae Ra senang menerima tugas itu, karena memang libur kerja part-time-nya dan bisa ketemu Se Jong. Dia segera beranjak, tapi menghentikan langkahnya dan melihat sepatunya yang belang (tidak sepasang). Dia pulang ke rumah untuk ganti sepatu, tapi menemukan hampir semua sepatunya juga tidak sepasang. Dia mendesis, "Alkohol memang musuh banget!" Kemudian, dia memilih sepatu hak tinggi untuk dipakai.
Di kampus, Se Jo yang memakai jas dokter menikmati aktivitasnya. Dia tampak menghayati setiap suara yang dihasilkan dari sekitarnya dan menjadikannya irama musik. Saking menghayatinya, dia berkhayal sambil memejamkan mata menjadi seorang komposer musik. Ketika berbalik dan membuka mata, Se Jong terkejut (musik berhenti) melihat jangkrik di dalam kandang.
Se Jong sedang melakukan latihan tes kebohongan bersama dua temannya. Teman Se Jong yang wanita bertanya pada teman mereka yang menjadi pasien apa tipe idealnya? Dia menengok dan menemukan Hae Ra berdiri di sana membawa tentengan untuk Se Jong. Di layar tampak detak jantungnya bersinar dan perempuan seperti Hae Ra-lah yang menjadi tipe idealnya.
Hae Ra menyapa Se Jong yang segera mendekatinya. Dia langsung memberikan tentengannya pada Se Jong. Temannya Se Jong yang menyatakan bahwa Hae Ra adalah tipe idealnya langsung berdiri mendekati Hae Ra. Dia bertanya ini - itu pada Hae Ra, dan melontarkan satu pertanyaan terakhir padanya: apa Hae Ra dan Se Jong pacaran? Hae Ra berharapan Se Jong mengiyakan. Sayangnya Se Jong menjawab Hae Ra hanyalah teman biasa (yang sebentar lagi mesra ya?). Hae Ra cemberut.
Karena itu, temannya Se Jong meminta Hae Ra untuk menjajal alat lie detector. Pertanyaannya sama, seputar Hae Ra pernah dipeluk pria dan apa hubungan Hae Ra dan Se Jong? Ketika Hae Ra menjawab tidak, lie detector memperlihatkan jika Hae Ra telah berbohong. Kondisi yang tidak nyaman membuat Hae Ra pergi dengan alasan terlambat. Seperginya Hae Ra, Se Jong bertanya pada temannya apa maksud semuanya? Temannya Se Jong menjawab bahwa dia hanya melakukan tugasnya sebagai peneliti lie detector, tidak ada yang salah. Se Jong pergi dan menyusul Hae Ra. Dia melemparkan jasnya pada temannya.
Di luar, Hae Ra jatuh lagi sepatu hak tingginya patah. Dia mengeluh. Se Jong datang dan menawarkan diri menggendong Hae Ra dan pulang ke rumah jalan kaki. Di tengah jalan, Se Jong mengatakan jika Hae Ra pasti berbohong saat dideteksi dengan lie detector. Dia mengatakan bobot tubuh Hae Ra pasti lebih dari 50 kg. Hae Ra menoyor kepala Se Jong yang nyengir kemudian.
Giliran Hae Ra yang bertanya apa Se Jong hanya menganggapnya teman? Dia menyatakan tak mau hanya menjadi teman biasa bagi Se Jong. Dia mau lebih! Se Jong menghentikan langkahnya. Dia mau menjawabnya, tapi Hae Ra buru-buru menutup mulut Se Jong dengan tangannya. "Pikirkan baik-baik dan katakan setelah Superstar K," tukas Hae Ra. Se Jong tersenyum dan melanjutkan langkahnya.
Se Chan yang berjalan dari arah depan melihat Se Jong sedang menggendong Hae Ra. Dia buru-buru mendekati keduanya dan bertanya apa yang terjadi? Hae Ra turun dari gendongan Se Jong. Se Chan menawarkan diri untuk gantian menggendong Hae Ra. Tapi, Hae Ra menolaknya dan pergi begitu saja. Se Jong memberikan sepatu hak tinggi Hae Ra yang patah pada Se Chan. Dia mengatakan harus kembali ke lab lagi.
Se Chan menatap sepatu hak tinggi Hae Ra yang patah. Dia membayangkan saat Hae Ra ngeloyor saat diminta naik di punggungnya.
Ketika sedang kerja part-time di toserba, Hae Ra mendapat pesan dari Se Chan, mengajaknya keluar. Tapi Hae Ra membalas bahwa dirinya tidak bisa. Hae Ra pulang dan menemukan Se Chan tengah menungguinya sambil mendengarkan musik. Dia mendekatinya dan Se Chan langsung mengatakan, "Tangan?" (Ngajak gandengan). Namun, Hae Ra meminta Se Chan berhenti main-main. Se Chan belum putus asa dan mengajak Hae Ra makan camilan dulu sebelum pulang, tapi lagi-lagi Hae Ra menolaknya dengan alasan lelah. Dia melihat inisial kalung Hae Ra dan ingin menyentuhnya, tapi Hae Ra tidak mengizinkannya.
Mungkin merasa frustasi cintanya tak dibalas, Se Chan nyosor mencium bibir Hae Ra, yang kemudian segera mendorong tubuh Se Chan menjauh. Se Chan menangkap tangan Hae Ra dan memegangnya kuat-kuat. Hae Ra marah dan berkata, “Kau serius atau bercanda sih?” Se Chan menjawab bahwa faktanya dia menyukai Hae Ra. Tak ingin memberikan harapan kosong pada Se Chan, lantang Hae Ra mengatakan bahwa mereka hanya teman saja. Dia mengimbuhi bahwa dirinya sedang pacaran dengan orang lain. Pernyataan itu membuat Se Chan tercengang. Hae Ra pergi setelah menepis tangan Se Chan.
Rasa sakit yang dirasakan Se Chan dituangkan dalam bentuk lirik lagu. Dia memegang-megang bola kasti di atas tempat tidur sambil bergumam, 'Hae Ra, Hyung, bisakah kita bersama-sama seperti dulu lagi?' Dia melemparkan bola kastinya tepat mengenai saklar lampu, sehingga lampu mati. Saat itu dia bertanya pada Se Jong yang telah terlelap, “Hyung apa Hae Ra punya seseorang yang disukainya? Aku suka banget nih sama dia.” Se Jong membuka matanya dan tersenyum.
Kemudian, Se Chan keluar balkon dan menulis pesan untuk Hae Ra di billboard yang tertempel di dinding. Tapi beberapa kali dia menghapus pesannya, setelah dirasa tepat dia membiarkannya dan duduk di balkon. Sementara itu, Se Jong masih dalam posisi tidur tapi matanya terbuka. Hal yang sama juga tampak pada Hae Ra.
Keesokan paginya, Hae Ra bangun dan langsung ke balkon, tapi tidak membaca pesan Se Chan karena sudah dihapus. Ibunya Hae Ra mengingatkan Hae Ra untuk segera berbenah agar tak terlambat. Hae Ra mengiyakan dan segera masuk ke dalam.
Ketika acara Superstar K dimulai, semua peserta yang lolos tahap audisi telah berkumpul. Pemandu acara mengatakan bahwa tahap selanjutnya adalah membentuk sebuah grup. Dia meminta beberapa orang untuk maju menjadi leader. Se Chan maju menawarkan diri. Dia menunjuk Hae Ra, Henry, Jang Gun, Woo Ri sebagai anggota, dan menyisakan Se Jong sendiri dengan tatapan memelas. Hae Ra menatap Se Chan, seolah memintanya untuk menarik Se Jong sebagai anggota mereka. Ya, pada akhirnya Se Chan melakukannya.
Mereka kemudian berkumpul. Se Chan tidak membiarkan Hae Ra duduk di dekat Se Jong. Kelompok yang dipimpin oleh Se Chan berdiskusi bagaimana harus membuat penampilan yang bagus. Henry menawarkan dance kungfu, tapi Se Jong menawarkan konsep akapela saja karena tidak memiliki waktu banyak untuk berlatih dance. Se Chan tidak setuju usulan Se Jong (karena sentimen personal). Tapi, Jang Gun, Woo Ri, dan Hae Ra setuju usulan Se Jong. Pada akhirnya, Se Chan memutuskan untuk membuat konsep lainnya saja.
Mereka pun berlatih gerakan-gerakan dance yang cukup melelahkan. Woo Ri sampai tepar saking lelahnya. Se Jong dan Hae Ra mengajak Se Chan untuk istirahat. Awalnya Se Chan menolaknya, tapi setelah melihat kondisi Woo Ri, dia akhirnya menyetujuinya.
Jang Gun dan Woo Ri berbincang. Woo Ri mengeluarkan satu toples kecil tomat, tapi toples itu tidak sendirian, toples itu berderet ke bawah. Sambil bicara dia memakan banyak tomat-tomat itu (pantes chubby). Jang Gun kemudian mengatakan bahwa dirinya melihat Woo Ri di tahap audisi, ketika dia memeluknya. Woo Ri ketawa-tawa, sehingga tomat yang dimakannya nyangkut. Dia minta tolong pada Jang Gun untuk menarik tubuhnya dari belakang. Jang Gun yang cinta kebersihan agak kebingungan melakukannya karena tidak mau menyentuh orang lain, tapi akhirnya dia melakukannya. Tomat yang makan Woo Ri meloncat ke tempat sampah. Woo Ri mengucapkan terima kasih padanya. Se Chan mengajak semuanya berkumpul untuk kembali latihan.
Ketika menunggu giliran, tim Perseverance yang dikomandoi Se Chan harap-harap cemas di belakang panggung setelah melihat siapa juri yang akan membantai mereka. Yang kukenal cuma satu orang: Park Ji Sung (kenapa orang ini selalu ada di drama bergenre musik seperti ini? Dulu di Monstar juga ada. Apa dia pemilik Mnet?). Ketika giliran Perseverance tiba, juri bertanya-tanya dulu sebelum meminta mereka memperlihatkan hasil latihan grup. Satu hal pokok yang ditanyakan adalah bagaimana latihannya. Se Chan menjelaskan jika awalnya ada perbedaan mengenai konsep penampilan, tapi semuanya berhasil diatasi dengan baik. Para juri mempersilakan mereka untuk menampilkan hasil latihan.
Mereka tampil dengan baik. Seseorang di belakang panggung menilai bahwa Se Chan dan Se Jong bisa bernyanyi. Dia sepertinya si pencari bakat dari Presdir siapa gitu. Tiba-tiba, Henry terlalu banyak berputar, sehingga akibatnya dia terjatuh. Se Chan menghentikan menyanyinya dan bertanya apa Henry baik-baik saja? Mereka semua membantu Henry bangun. Hasilnya, para juri kecewa berat. Mereka memutuskan tim Perseverance didiskualifikasi. Semua turun panggung, menyisakan Se Chan yang tampak bersalah. Saat semua sedang berlalu, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita memintanya menunggu.
Bersambung ke sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' episode 2 - bagian 1.
0 komentar:
Post a Comment