Baca sebelumnya sinopsis 'Blood' episode 1 - bagian 1.
Sinopsis 'Blood' Episode 1 (Bagian 2)
Kisah Romance – Ji Sang berlari sekuat tenaga untuk menjajal kekuatannya. Dia melompati batu-batuan, pohon, bahkan melompati dari jurang menyeberang tebing dan bergelantungan di tebingnya. Setelah itu, dia menjatuhkan diri ke dalam laut dan terlentang di pinggir pantai. Dia berteriak untuk melampiaskan kekesalannya.
Malamnya, Ji Sang pulang dengan lunglai. Serombongan preman menyuruhnya menyingkir dari jalanan, karena menghalangi jalan. Ji Sang tidak menggubrisnya dan terus berjalan. Sehingga, salah seorang preman mengomel dan menghardiknya. Ketika mau dipukul, dengan mudah Ji Sang menghindarinya lalu balas memukul. Si preman terjengkang ke kaca mobil. Mereka bersatu padu untuk menghajar Ji Sang. Tapi, dengan mudah Ji Sang menghajar mereka.
Perkelahian mereka terhenti ketika mereka ada dibawa ke kantor polisi. Semua preman luka-luka dan Ji Sang tidak apa-apa. Sun Young datang dengan cemas. Seseorang pria bertudung geletakan di kursi membuka matanya.
Ji Sang minum air putih dan Sun Young bertanya setelah memperlihatkan kekuatannya apa yang dirasakan Ji Sang? Apakah lebih baik? Ji Sang mengiyakan dan menyatakan akan menggunakannya untuk mendapatkan sedikit uang, sehingga bisa bebas hidup sesuai keinginannya. Sun Young bertanya apa itu membuat Ji Sang merasa bahagia? Ji Sang mengiyakan. Apapun itu, dia merasa hidupnya akan menjadi lebih baik. Sun Young meminta kekuatan yang Ji Sang temuka dipakai untuk melawan dirinya sendiri.
Ji Sang menjawab kasar kalau Sun Young saja hanya bisa menyelamatkan diri sendiri. Dia merasa frustasi setelah 16 tahun hidup, tidak ada yang diketahuinya tentang ayahnya. Sun Young berjanji akan menceritakan semuanya, ketika siap menanganinya. Ji Sang merasa takkan pernah bisa mengatasinya. Dia menangis dan benar-benar ingin menjadi manusia, tapi merasa tidak ada harapan. Karena itu, dia benar-benar marah. Seolah bisa merasakannya, Sun Young memeluk Ji Sang untuk menenangkannya.
Sementara itu, di Rumah sakit umum Universitas Harvard Massachusetts, USA. Sekelompok dokter tengah melakukan operasi. Mereka tengah mengoperasi tumor. Dokter utama yang mengoperasi bertanya pada para asisten bulenya tentang apa yang mereka temukan.
Di tempat lain, seorang pria tengah menyesap wine dengan menikmati musik klasik. Seseorang menghubunginya dan dia menyatakan akan melihat mereka berdua sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu.
Di hutan Ji Sang menatap pohon dan berdoa di sana. Dua pria bertudung memperhatikan mereka. Seorang cewek pergi bersama ayah dan ibunya di dalam hutan yang sama.
Segerombolan serigala menghampiri dua pria bertudung. Ayah dan ibu dan cewek sedang memotret. Cewek tertarik dengan kelinci. Ketika menengok Ayah dan Ibu tidak menemukan anaknya, Chae Yun.
Ji Sang merasakan keanehan. Serombongan serigala mulai berlarian. Chae Yun menemukan kelinci dan dia baru menyadari di sekitarnya ada serombongan serigala. Dia tak bisa melakukan sesuatu, kakinya gemetar. Ketika serigala mulai menyerang Chae Yun terjatuh. Ji Sang menusuk serigala yang menyerang itu.
Salah satu serigala menyerang Ji Sang dan cakarnya mengenai wajah Ji Sang. Serigala berhasil mendesak Ji Sang. Ji Sang pun berubah. Dia menghempaskan serigala itu ke pohon.
Ji Sang menendang salah satu serigala. Dua pria bertudung tersenym dan memutuskan untuk pergi. Di lain tempat, bos pria bertudung menghirup aroma wine. Ji Sang terduduk bersandarkan pohon besar dan meringis kesakitan. Darah keluar dari luka-luka Ji Sang. Mata Chae Yun yang tadi masih membuka lalu memejam. Pingsan.
Ji Sang meminumkan ramuan herbal pada Chae Yun. Sadarlah langsung bocah itu. Chae Yun tanya siapa Ji Sang? Hantu hutan atau bagaimana? Ji Sang mengiyakan, biar cepet. Chae Yun mendengus nggak percaya. Mana ada hantu hutan ngomong begitu? Dia mengucapkan, "Terima kasih oppa."
Di kejauhan, terdengar tim sar memanggil-manggil Chae Yun. Ji Sang pamit pada Chae Yun dan mengingatkannya untuk nggak sendirian di hutan. Tim sar mendekati Chae Yun dan memastikan cewek manis yang sedang terkapar tanpa daya itu benar-benar Chae Yun? Chae Yun mengiyakan dan bertanya dimana bapak-ibunya?
Sun Young sedang memeriksa cairan suntikan ketika mendengar Ji Sang pulang. Dia segera membereskan semuanya, menemui Ji Sang dan melihat lengan baju putranya tergores. Setelah Ji Sang bercerita, Sun Young memegang tangan Ji Sang dan bertanya, "Itu bagus. Apa si cewek baik-baik saja? Bagaimana rasanya. Apakah aneh?"
Ji Sang menjawab, "Ini kali pertamanya, tapi aku merasa senang bisa menolongnya." Ji Sang dan Sun Young saling tersenyum.
Bos si dua pria bertudung memberi perintah untuk membawa Ji Sang, hanya Ji Sang semata tanpa Sun Young. Di ranjang, Ji Sang membayangkan Chae Yun yang mengucapkan terima kasih padanya. Esok, Ji Sang lewat di depan tukang jepit. Dia membeli jepit warna pink.
Sun Young sedang bekerja di mejanya. Telinganya mendadak pekak. Dua pria bertudung masuk ke rumahnya. Mereka celingak-celinguk mencari Sun Young dan Ji Sang. Sun Young berdiri di lantai atas dengan suntikan berisi cairan kuning di tangannya. Dia meloncat turun untuk menyerang seorang pria bertudung. Tapi si pria bertudung dengan mudah menghindarinya, lalu mengangkat dan melemparnya ke lemari kaca.
Ji Sang yang baru balik sudah mengendus ada yang tidak beres di rumahnya. Dia bergegas masuk, dan menemukan dua pria bertudung telah melempar Ibunya dan mengambil suntikan. "Apa yang kalian lakukan?" pekik Ji Sang, membuat dua pria bertudung mengetahui keberadaannya. Dia melompat untuk menyerang. Karena belum jadi vampir, salah seorang pria bertudung dengan mudah melemparnya.
Seorang pria bertudung yang memegang suntikan langsung menyuntikkan serum dari suntikan itu di belakang leher Sun Young. Ji Sang lari mendekat. Ketika dihalangi dia melompat dan duduk di leher penghalangnya, kemudian berputar. Sayang kaki si pria bertudung berhasil menendangnya. Dia jatuh dan didorong ke tembok. Ji Sang tak bisa berbuat apa-apa. Sun Young merayap dan menyalakan lampu ungu violet. "Tutup matamu, Ji Sang!" Ji Sang menutup mata dan lampu ungu violet pun menyala. Dua pria bertudung ini kesilauan.
Ji Sang lari menggendong Sun Young. Mereka berhenti setelah berada cukup jauh. Ji Sang menawarkan pada Sun Young untuk ke RS, tapi Sun Young menggeleng lemah. Dua pria bertudung mencari mereka berdua dengan frustasi. Bos dari dua pria bertudung ini memegang gelas wine di ruangan rumahnya dan meremasnya hingga hancur berkeping-keping.
Ji Sang dan Sun Young kembali ke rumah. Merasa sudah tidak ada harapan lagi, Sun Young meminta Ji Sang membunuhnya. Hal ini supaya tidak ada orang lain yang terkena infeksi darinya. Ji Sang menolak. Sun Young minta jika Ji Sang pergi bawahlah foto-fotonya. Ji Sang mengambil foto dan mengangkat bingkai foto. Dia menemukan kaset video telah terjatuh.
Pada akhirnya, Ji Sang membakar rumahnya bersama Sun Young yang sudah tak bernyawa lagi di rumah. Air matanya membanjiri pipi. Detik berikutnya, kita tahu kalau Ji Sang menonton video Sun Young. Dalam video itu, Sun Young mengatakan jika sampai Ji Sang menonton film itu maka kondisinya sudah tidak enak/nyaman lagi.
Kembali ke masa sekarang, masa dimana Ji Sang sudah menjadi dokter relawan. Tampak Ji Sang menatap wajah Sun Young dengan tatapan penuh kenangan. Selanjut, kita melihat tempat itu dibombardir oleh musuh. Ji Sang lari mendekati temannya dan seorang prajurit. Mereka merawat luka-luka si prajurit.
Di tengah-tengah itu, Ji Sang menerima telpon dari seseorang yang mengatakan bla bla bla di bla bla. Rudal dilepaskan dari pemancar serangan. Tempat yang Ji Sang berada meledak. Ji Sang terlempar. Temannya yang sudah membawa seorang prajurit tadi menengok dan menemukan Ji Sang terkapar. Sejurus kemudian, Ji Sang bangun dan melempar HP-nya. Wajahnya penuh luka.
Bersambung ke sinopsis 'Blood' episode 2 - bagian 1.
0 komentar:
Post a Comment