Sinopsis 'Healer' Episode 15

Baca sebelumnya sinopsis drama Korea 'Healer' episode 14 - bagian 2.

Sinopsis 'Healer' Episode 15

Kisah Romance – Jadi, mereka berciuman. Saat mereka mulai berciuman, mereka teringat saat pertama kali berciuman di atap.

Tak lama kemudian, kita melihat ada dua cangkir yang diletakkan berjejer, dua pasang sepatu di lantai, dan dua orang yang tidur berdampingan di tempat tidur. Tak ada adegan ranjang yang ditunjukkan, tapi cukup senang mengetahui apa yang terjadi pada mereka berdua.

Jung Hoo menatap Young Shin yang tertidur, dan ia terlihat tak senang saat Young Shin justru membalikkan badannya. Dengan perlahan, Jung Hoo menyelipkan tangannya ke bahu Young Shin, dan begitu posisi Young Shin kembali menghadap Jung Hoo, Jung Hoo memeluknya dengan kedua tangannya, lalu kembali tertidur, dengan kepalanya menyentuh kepala Young Shin.

Ketika Young Shin terbangun, tak ada siapa pun di sebelahnya. Namun ternyata Jung Hoo berada di sisi lain, masih menatap Young Shin. Mereka saling tersenyum, lalu Jung Hoo kembali ke tempat tidur.

Adegan berikutnya, Young Shin mengeringkan rambutnya setelah mandi. Jung Hoo mengambil alih pekerjaan itu, dan selama beberapa waktu, ia menutup mata Young Shin dengan handuk, mulut Young Shin terbuka, namun tidak seperti saat mereka berciuman di atap. Jung Hoo menciumnya, namun Young Shin menarik handuknya, dan ia melihat Jung Hoo sedang menatapnya.

Di adegan-adegan berikutnya, Jung Hoo masih menatap Young Shin, saat Jung Hoo memeluknya, ia berpikir, “Kupikir ini hanyalah mimpi. Aku tak biasa bermimpi seperti ini, tapi aku tak tahu kenapa mimpi ini berlangsung sangat lama.” Young Shin selalu menyentuh lengannya yang terluka, karena tangan Jung Hoo tak bisa diam, ia menyentuh kepala Young Shin dan membelai-belainya di pangkuannya, sambil berkata, “Aku terus berusaha memastikan apakah ini nyata atau tidak. Lalu setelah itu aku akan berpikir, bukankah tidak apa-apa kalau semua ini nyata?”

Jung Hoo tak bisa meninggalkan Young Shin bahkan untuk sedetik pun, ia selalu berusaha menyentuh Young Shin, bahkan saat Young Shin sedang sibuk memasak. Ia berada di sekitar Young Shin, bergelayutan di bahunya, dan saat Young Shin mendorongnya menjauh, ia justru mencium Young Shin. Dan kau tahu yang menarik dari semua ini? Young Shin sangat menikmatinya.

Jung Hoo mengantarkan Young Shin berjalan keluar, Young Shin melambaikan tangannya dan menaiki bus. Ternyata Jung Hoo pun ikut naik bus tersebut. Ia duduk di sudut dengan Young Shin, dan berjanji takkan menyia-nyiakan waktu saat mereka bersama.


Young Shin mengizinkan Jung Hoo ikut dengannya, namun ia harus turun di pemberhentian berikutnya. Tapi ia tak bisa berpura-pura kesal seperti itu untuk waktu yang lama, karena mereka akhirnya kembali berpelukan. Jung Hoo akhirnya turun di pemberhentian berikutnya, dan mereka saling melambaikan tangan.

Kembali di rumahnya, Jung Hoo terkoneksi dengan Min Ja, dan berkata bahwa ia begitu bingung membedakan antara yang nyata dan tidak, karena identitasnya sebagai Penyembuh memintanya untuk menggunakan identitas palsu. Setiap kali ia melangkah ke dunia nyata, ia telah menjadi sosok lain, “Tapi saat aku sedang bersamanya, aku harus menjadi diriku sendiri.”

Ia berhenti sejenak untuk berpikir, “Tapi seperti apa diriku yang sesungguhnya? Apakah aku yang sesungguhnya memang benar-benar ada?”

Ajumma mengomel, katanya Jung Hoo terlalu banyak berpikir, dan seharusnya ia tak melakukannya. “Saat kau berpikir, kau justru membawa masalah.” Jung Hoo mengucapkan terima kasih pada Ajumma, sementara Ajumma hanya mengacuhkannya. Ketika Jung Hoo mengatakan bahwa ia akan mencari tahu jati dirinya yang sebenarnya, Ajumma berkata bahwa sudah saatnya ada pergantian. Tentu saja yang dimaksudnya adalah sosok Penyembuh.

Saat Moon Ho tiba di rumah, ia begitu terkejut melihat Jung Hoo menunggunya dengan membawa enam kaleng bir. Moon Ho sangat senang bisa melihatnya lagi, dan mengutarakan kekhawatirannya.

Moon Ho bertanya apakah Young Shin mengetahui identitas aslinya, dan Jung Hoo menjawab ya. Jung Hoo sedang mempertimbangkan seberapa banyak yang harus diketahui oleh Young Shin, namun ternyata Young Shin tak mengucapkan satu pertanyaan pun padanya. Moon Ho tersenyum, “Kau menyukai Ji An. Karena itulah kau tak bisa mengatakannya padanya, tentang siapa dirinya sebenarnya, siapa ayahnya, atau bahkan mengenai ayahmu.” Moon Ho memohon pengertian Jung Hoo, karena ia sangat menyayangi Myung Hee dan Ji An, dan karena alasan itulah ia tak sanggup mengatakan yang sesungguhnya.

Jung Hoo mengatakan bahwa ia berniat membalas dendam atas kematian Guru, dan juga untuk mengembalikan nama baik ayahnya. Ia juga ingin tahu kapan waktu terbaik untuk mengatakan pada Young Shin bahwa ibu kandungnya masih hidup. Moon Ho juga merasakan hal yang sama, namun ia beranggapan bahwa lebih baik bagi mereka untuk merahasiakannya dulu, hingga situasi cukup aman bagi Myung Hee. Waktu yang tepat adalah setelah mereka berhasil menyelesaikan dua tujuan utama mereka.

Jung Hoo tak mengajukan keberatannya, lalu bertanya metode apa yang akan digunakan oleh Moon Ho. Moon Ho menjawab bahwa ia hanya memiliki satu cara saja, “Yaitu cara yang digunakan oleh ayahmu dan ayah Chae Young Shin, metode yang telah kulakukan sepanjang hidupku. Apakah kau bersedia melakukannya bersamaku?”

Mereka minum bersama untuk merayakan hari itu. Jung Hoo mengakui bahwa memang benar ia menyukai Young Shin. Mendengar itu, Moon Ho tersenyum senang.

Kemudian mereka mulai bekerja. Moon Ho memberitahukan sebuah fakta penting pada Jung Hoo: bahwa Moon Shik mulai bekerja pada Ketua sejak 1992. Ia kemudian mulai berjalan sendiri beberapa tahun kemudian, dan sang Ketua mempekerjakan Sekretaris Oh untuknya. Sekretaris Oh memiliki beberapa identitas palsu, termasuk sebagai pengacara.

“Hubungan mereka berdua sungguh menarik.” Moon Ho mendeskripsikan Moon Shik dan Sekretaris Oh yang bagaikan dua sisi koin yang berbeda. Sekretaris Oh selalu mengerjakan pekerjaan “kotornya”, agar imej Moon Shik tetap baik di mata semua orang. Terkadang Moon Shik menganggap dirinya tak bersalah, dan selalu berpura-pura tak ingat atas semua tindakannya, karena itulah Moon Ho berhasil dikelabui untuk waktu yang sangat lama.

Hal itu memang benar adanya. Moon Shik tiba di rumah sakit untuk mengurus pemakaman Guru. Ia menyebut dirinya teman baik Guru, dan ia hanya menginginkan temannya mendapat yang terbaik. Ia tampak begitu sungguh-sungguh dengan ucapannya, dengan membawa foto Guru, seolah ia sama sekali tak terlibat dengan kematiannya.

Dengan berpakaian serba hitam, Jung Hoo memasuki rumah sakit. Ia berniat mengambil abu Guru, dengan meninggalkan kotak di tempat asalnya. Ia melihat Moon Shik pergi meninggalkan rumah sakit dengan membawa kotak abu palsu. Jung Hoo berkata bahwa ia tak bisa membiarkan orang semacam itu membawa abu gurunya. Ia pun berjanji akan menaburkan abu Guru di Laut Pasifik Utara, tempat yang sangat disukai oleh sang Guru.

Di kantor Someday, Moon Ho mengkoordinir anak buahnya untuk siaran mereka selanjutnya. Berkat agen ganda mereka, Jong Soo, mereka berhasil mendapatkan pertanyaan yang sudah disiapkan untuk siaran langsung pidato dan wawancara Moon Shik. Jong Soo juga memberitahukan pihak musuh bahwa Someday sedang menyiapkan suatu hal besar untuk menyaingi acara siaran langsung Moon Shik itu. Mereka menebak bahwa pihak Moon Shik pasti akan semakin memperketat keamanan.

Moon Ho menginstruksikan Young Shin untuk menghubungi Detektif Yoon, sesuai dengan rencana. Ia juga menyuruh Young Shin untuk bekerja dengan seorang reporter lepas sementara Bong Soo berhalangan masuk kerja.

Young Shin pergi untuk menemui orang tersebut, yang tak lain adalah Jung Hoo. Ia sudah menunggu di sana untuk bertemu dengan Young Shin. Jung Hoo memperkenalkan dirinya pada Young Shin seolah itu adalah pertama kalinya mereka bertemu. “Aku adalah Seo Jung Hoo. Aku adalah reporter lepas yang akan membutuhkan bantuanmu hari ini.”

Young Shin mengucapkan nama Jung Hoo beberapa kali. “Seo Jung Hoo. Tuan Seo Jung Hoo, atau Jung Hoo saja?”

Jung Hoo meminta maaf karena butuh waktu yang sangat lama baginya untuk bisa bertemu dan memperkenalkan diri seperti itu. Young Shin tersenyum dan berkata, “Akhirnya kita berkenalan,” lalu tersenyum pada Jung Hoo.

Young Shin lalu berkata bahwa Jung Hoo pantas menerima tendangan darinya, lalu ia memberikan beberapa tendangan padanya.

Mereka menuju kantor polisi, Young Shin bertanya apakah Jung Hoo perlu melakukan penyamaran untuk bisa menyelinap masuk ke dalam. Jung Hoo menjawab bahwa ia akan melakukan apa pun, tergantung situasinya. Ia lalu memakaikan baret yang berisi mik di kepala Young Shin. Jung Hoo menyuruh Young Shin untuk mengucapkan sesuatu untuk mengetes mik itu, ia lalu berkata, “Aku merindukan Park Bong Soo.” Ah, bukankah kita juga merasakan hal yang sama?

Jung Hoo mengikuti Young Shin yang berjalan menuju kantor polisi. Ia tetap menjaga jarak agar terlihat bahwa mereka tak saling mengenal. Namun setelah Young Shin diperbolehkan masuk, Jung Hoo segera mendekat pada Young Shin.

Jung Hoo harus membiarkan Young Shin menemui Detektif Yoon sendirian. Jung Hoo terlihat bagaikan seekor anak ayam yang kehilangan induknya. Ketika Jung Hoo mulai menjelaskan bagaimana caranya bereaksi saat bahaya mengancamnya, Young Shin menegaskan bahwa mereka sedang berada di kantor polisi, dan tentu saja dikelilingi oleh polisi. Kemudian ia segera menemui Detektif Yoon, yang telah sepakat untuk saling bertukar informasi: Detektif Yoon berjanji akan memberitahukannya mengenai kematian Presiden Hwang, jika Young Shin bersedia memberikan informasi padanya mengenai sang Penyembuh.

Jung Hoo pergi ke lantai atas untuk melakukan misinya sendiri. Ia menyamar sebagai polisi, sambil mendengar Detektif Yoon yang minta izin pada Young Shin untuk menyelesaikan masalah network server, melalui mik yang tertempel di baret Young Shin. Ajumma menyadari apa yang dilakukan oleh Detektif Yoon, dan langsung saja menyebutnya gila.

Hasil retasan terakhirnya pasti sudah membuat Detektif Yoon pusing bukan kepalang, karena sekarang ia malah menutup seluruh akses luar menuju website kepolisian. Ya, itu berarti dia juga memblokir Ajumma. Ajumma merasa sangat tersinggung, apa yang dilakukan oleh Detektif Yoon juga mengakibatkan pihak kepolisian tak bisa mengakses dari luar kantor polisi.

Jung Hoo mengingatkannya, hal itu bukanlah urusan Ajumma, dan mereka kembali melakukan tugas mereka. Ajumma mengarahkannya ke komputer yang tak digunakan untuk bisa mengakses sistem, dan sangat penting bagi mereka untuk bisa segera masuk, karena server akan direset lima belas menit lagi.

Dengan santai, jung Hoo duduk di meja komputer, berusaha untuk tampak tenang. Namun usahanya untuk log in malah gagal, dan Min Ja menyimpulkan bahwa meskipun akses dari luar sudah diblokir, setidaknya Detektif Yoon masih membutuhkan satu computer khusus untuk mengakses, dan itu pastilah komputernya sendiri.

Saat Detektif Yoon bertanya pada Young Shin mengenai informasi yang akan diberikannya tentang sang Penyembuh, Young Shin berpikir cepat lalu mengakui bahwa ia pernah bertemu dengannya. Lalu dengan dramatis, ia menunjuk ke arah pintu. “Itu dia di sana! Ia ada di sini!”

Dengan senang, Detektif Yoon mengikuti Young Shin yang keluar menuju lorong, melewati Jung Hoo. Ia mengarahkan Detektif Yoon sejauh mungkin dari Jung Hoo. Dalam perjalanan keluar, ia menunjukkan letak komputer Detektif Yoon pada Jung Hoo dengan topinya, lalu memberikan tanda pada Jung Hoo untuk segera ke sana.

Jung Hoo menuju kantor divisi cyber, dan duduk di meja Yoon. Ia kemudian membuka akses pada Ajumma, dan segera keluar sebelum ada yang melihatnya.

Young Shin menggiring para polisi keluar, lalu di satu titik ia terlihat bingung dan mengatakan bahwa ia telah salah melihat orang. Ia pikir ia telah melihat sosok pria yang disukainya, ternyata bukan. Hahaha... Young Shin telah berbohong, dan ekspresi di wajah Detektif Yoon sungguh lucu.

Detektif Yoon segera kembali masuk, ia bahkan tak melihat Jung Hoo yang berjalan melewatinya keluar kantor polisi. Jung Hoo menyebutkan pelanggaran yang telah dilakukan oleh Young Shin, seperti misalnya, mengganggu pekerjaan polisi. Dengan berat Young Shin berkata, “Ya, aku tahu, itulah yang akan kuterima akibat memiliki pacar sepertimu!” lalu tertawa, “Ini sungguh menyenangkan.”

Young Shin kembali masuk ke dalam, sementara Jung Hoo memandangnya dengan tak percaya. Sepertinya ia menjadi seperti itu setelah mendengar kata “pacar”.

Moon Shik menerima kabar bahwa Jung Hoo memang benar-benar baru tiba dari Rusia belum lama ini, berdasarkan data dari pabean. Namun Sekretaris On memiliki foto-foto Bong Soo yang telah berhasil diambil oleh polisi bayaran mereka, sebelum waktu kedatangan Jung Hoo dari Rusia. Hal ini semakin meyakinkan Moon Shik bahwa Jung Hoo memang benar sang Penyembuh, dan bahwa ia memiliki kemampuan untuk mengotak-atik data pabean.

Sekretaris Oh lalu memutar rekaman telepon antara Young Shin dengan Myung Hee. Ah, tentu saja, kau harus menyadap telepon istrimu, bukan?

Moon Shik memastikan bahwa Jung Hoo tumbuh dewasa tanpa orang tua, dan Young Shin tumbuh dengan dikelilingi oleh para mantan narapidana. “Jadi, mereka tak pernah belajar untuk berada di lingkungan yang baik,” ucapnya, sambil memutuskan bahwa adalah tugasnya untuk “terlibat”. Ah, mengapa kau tiba-tiba berniat baik pada mereka, Paman Moon Shik? Pria ini sungguh pintar sekali memutarbalikkan fakta demi kepentingannya sendiri.

Di kantor polisi, kita akhirnya tahu siapa identitas polisi bayaran yang telah memberikan informasi pada pihak jahat. Ajumma mendapatkan namanya, Park Ki Jung, lalu mengirimkannya pada Jung Hoo, yang sama sekali tak bisa tenang meninggalkan Young Shin sendirian di kantor polisi. Apalagi setelah kematian Guru di sana. Namun Min Ja mengingatkannya agar tetap bertindak sesuai rencana.

Young Shin kembali ke pembicaraan mereka yang terputus, dan mengatakan pertemuannya dengan sang Penyembuh pada Detektif Yoon. Sebagian besar ceritanya memang benar, namun cerita selanjutnya membuat Detektif Yoon memandangnya dengan skeptis. Ajumma memintanya untuk tinggal lebih lama, dan Young Shin terus melanjutkan ceritanya, ia membuat kisahnya terdengar sedikit aneh.

Detektif Park menerima sms dari nomor tak dikenal, di dalam sms itu terdapat foto pertemuannya dengan Sekreatris Oh. Dan seramnya lagi, sms itu juga menyebutkan alamat lengkapnya.

Jung Hoo tiba di apartemen Park dan segera masuk. Ada sebuah foto keluarga, namun tak ada siapa pun di apartemen itu, karena keluarga Park pergi ke Kanada. Jung Hoo menghubungkan komputer itu dengan Ajumma, kemudian berkeliling untuk menyelidiki tempat itu.

Jung Hoo menemukan dokumen penting yang disembunyikan di belakang tangki toilet, yang di dalamnya terdapat buku rekening dengan menggunakan nama palsu. Di dalamnya juga terdapat botol kecil yang berisi narkoba. Jung Hoo memotretnya, dan kemudian mengirimkannya ke Detektif Park melalui sms, yang merasa frustasi dalam perjalanan pulang.

Moon Ho juga menerima foto yang sama, termasuk buku rekening dengan nama palsu itu. Ia segera menelepon Detektif Yoon, yang masih duduk dengan Young Shin. Moon Ho menawarkan akan memberikan informasi penting hanya agar Detektif Yoon bersedia bekerja sama. Moon Ho berkata bahwa ia tahu tentang sang Penyembuh (versi sang Guru) dan berkata hendak menangkap orang yang telah membunuhnya. Ia lalu mengirimkan foto-foto itu pada Detektif Yoon. Intinya, ia ingin menunjukkan pada Detektif Yoon bahwa salah satu anggota kepolisian telah menerima uang secara reguler dari pihak jahat.

Detektif Yoon segera keluar, mengumpulkan anak buahnya untuk mengejar Detektif Park. Moon Ho menawarkan untuk memberikan semua informasinya, dengan syarat ia diberikan izin untuk meliput berita itu dan menyiarkan berita penangkapannya. Tentu saja itu permintaan yang terlalu banyak, karena itu berarti akan mengekspos polisi yang membunuh seseorang yang berada dalam tahanan.

Karena tak bisa menghubungi Detektif Park, para polisi segera menuju tempat tinggalnya. Jong Soo sudah bersiap-siap merekam, dan Young Shin mengambil mik untuk meliput berita di tempat kejadian.

Detektif Park tiba di rumah dan menemui dokumen-dokumen pentingnya telah diambil. Ia menelepon Sekreatris Oh dengan panik, yang menghentikannya dengan pertanyaan penuh curiga, “Telepon mana yang kau gunakan untuk meneleponku?” Lalu koneksi terputus.

Detektif Park segera mengambil koper dan mulai memasukkan baju ke dalamnya. Beberapa detik kemudian, Jung Hoo menyerangnya dari belakang, dan dengan mudahnya melumpuhkannya.

Di luar apartemen, para detektif dan reporter mulai bergerak naik dan bergegas masuk. Para reporter tak bisa menaiki lift yang sudah penuh, jadi Young Shin memulai liputannya dari tempat itu, sambil mewawancarai para detektif yang juga ketinggalan.

Saat para polisi tiba di pintu Park, mereka menemukan kertas yang ditempel dengan hiasan gambar panah, yang mengarah ke sekumpulan kunci. Di dalam apartemen, bukti-bukti telah diatur dengan rapi di meja dapur. Ah, si penyembuh ini memang sangat membantu tugas polisi! Entah memang ia begitu, atau sebenarnya ia meragukan kecerdasan para polisi.

Panah lain mengarah ke sebuah ruangan, di mana teman mereka terikat, dan tampak sangat malu.

Para reporter merekam saat Detektif Park ditangkap dan dimasukkan ke mobil polisi. Jung Hoo mendekati Young Shin di depan gedung apartemen itu, dan bertanya, “Nona, apakah Anda punya sedikit waktu?” Young Shin membelalakkan matanya dan berbicara pada Ajumma melalui mik, agar tidak mengajari Jung Hoo ucapan murahan seperti itu.

Jong Soo telah selesai merekam dan kemudian menyadari bahwa ia kembali ditinggalkan sendirian oleh rekan-rekannya.

Adegan flashback, tahun 1980, fokus pada peran sang Guru sebagai pengendara motor yang mengalihkan perhatian saat teman-temannya melakukan siaran ilegal di luar truk mereka. Moon Ho mengucapkan narasi saat kamera menyorot sekelompok anak muda yang sungguh berani mengungkapkan kebenaran yang diabaikan oleh media besar, dan bagaimana sang Guru menghabiskan waktu sebelas tahun di penjara untuk kejahatan itu.

Siaran Someday mampu menghubungkan beberapa titik, yang menggambarkan sang Guru, yang tahu banyak hal berbahaya mengenai orang-orang penting, dan justru tewas saat berada di tahanan.

Moon Ho menggaris bawahi setoran bulanan yang dikirim ke rekening Detektif Park, dan rekaman pembicaraan dengan Sekretaris Oh, yang sedikit menyeramkan saat mendengar bahwa mereka harus segera “bergerak” dan melarikan diri.

Moon Ho berusaha menghubungkan antara Sekretaris Oh dengan Moon Shik, lalu dengan peristiwa penculikan Guru. Mereka juga menyiarkan cctv yang menunjukkan keberadaan Moon Shik di saat penculikan terjadi. Ah, rupanya Moon Ho sudah mengerakan PRnya dengan baik.

Moon Ho segera menemui Myung Hee, yang ternyata juga menonton siaran itu. Saat itulah ia baru tahu bahwa teman lamanya telah tewas, dan dengan gugup Moon Shik berkata bahwa alasan ia tak memberitahu Myung Hee adalah karena ia tak ingin Myung Hee sedih. Myung Hee tak mau memandangnya, dan memintanya untuk meninggalkannya sendirian. Myung Hee menutup pintu tepat di depan wajah Moon Shik.

Myung Hee kembali menonton siaran Moon Ho, tepat saat Moon Ho berkata bahwa ada begitu banyak orang yang tersiksa karena tewas dalam ketidakadilan, namun sama sekali tak mendapatkan pemberitaan yang layak di suratkabar. “Bahkan jika kami tak bisa menceritakan seluruh kisah mereka,” ucapnya dengan sedih, “setidaknya kami ingin menceritakan salah satu kisahnya saja.”

Sekali lagi, Moon Ho berhasil membuat para stafnya takjub saat ia berkata, “Kami mengingat Anda. Kami sengaja menyiarkan berita ini untuk mengingatkan Anda. Terima kasih telah menonton siaran kami.” Sekali lagi ia membungkuk untuk menunjukkan hormat.

Ah, Moon Ho memang benar-benar hebat. Ia memiliki cara berbicara yang bisa membuat semua orang yang menontonnya menjadi takjub padanya.

Young Shin dan Jung Hoo menonton siaran itu bersama-sama, sambil berpelukan. Abu sang Guru ada di meja dekat mereka. Young Shin bertanya apakah sang Guru adalah orang yang baik semasa hidupnya, dan Jung Hoo menggelengkan kepalanya, “Tidak. Ia pria tua yang cabul.” Young Shin tersenyum dan berkata, “Tapi kau sangat menyayanginya.” Jung Hoo menjawab iya.

Young Shin mengatakan bahwa ada begitu banyak orang baik di sekitarnya, sambil menyebut Ajumma dan Guru, “Dan aku juga. Di antara mereka, akulah yang terbaik.”

Jung Hoo memeluknya dengan erat, dan kembali teringat pada Guru, dan seperti apa rasanya telah dididik olehnya, lalu ditinggalkan begitu saja.

Moon Shik menelepon Moon Ho malam itu, dan seperti biasa, nada bicara mereka terdengar sangat ringan, sementara mereka berdua sama-sama menyimpan kemarahan. Dengan hormat Moon Ho berbicara mengenai pencalonan Hyung sebagai walikota, lalu mengatakan bahwa “kami” baru saja memulai tugas kami, dan bahwa Moon Shik tak punya siapa pun yang bisa membantunya.

Namun di sisi lain, dengan merendahkan, Moon Shik berkata bahwa Moon Ho masih muda, dan bahwa ia punya orang yang bisa membantunya. Ia menyebutkan bahwa orang-orang yang berada di sisinya adalah orang-orang yang berhasil diseleksinya melalui pemilihan, meskipun mereka saling berselisih, mereka akan tetap bersatu. Sementara tim Moon Ho, hanya dipersatukan oleh hal-hal yang tak substansial.

Moon Ho berusaha keras untuk meredam kemarahannya saat kakaknya bertanya apakah “bocah-bocah itu” memercayainya. Moon Ho mengingatkan  kakaknya agar tak berurusan dengan “bocah-bocah itu”, tak peduli seberapa dalamnya ia akan tenggelam.

Moon Shik berkata, “Bukankah kau yang lebih dulu berurusan dengan mereka? Mereka sudah tumbuh dengan baik, untuk apa kau berurusan dengan mereka? Kudengar kau masih terus mengalami mimpi buruk. Bukankah sudah cukup kau yang mengalaminya tanpa melibatkan bocah-bocah itu?”

Moon Ho kemudian bertanya apakah ia bisa menyimpulkan pembicaraan mereka itu sebagai deklarasi perang antara mereka berdua. Mendengar itu, Moon Shik hanya tertawa, dan berkata bahwa Moon Ho-lah yang memulai segalanya melalui siaran langsung itu.

Keesokan paginya, jung Hoo terbangun (sendirian), dan segera meraih teleponnya. Saat ia menelepon Young Shin, Young Shin malah menerima telepon lain.

Ternyata telepon itu dari Myung Hee, yang mengajaknya untuk bertemu dan mengundangnya datang ke rumahnya. Young Shin menerima undangan itu dengan senang hati, dan segera keluar rumah. Di luar, ia disapa oleh supir mobil mewah. Namun ternyata Moon Shik duduk di dalam mobil, yang berkata bahwa ia ke sana atas perintah istrinya. Oh, tidak! Ini sungguh buruk!

Young Shin berusaha menolak, tapi ia dipaksa masuk ke dalam mobil. Moon Shik berkomentar mengenai Young Shin yang tak pernah membawa mobil sendirian. Young Shin mengaku ia merasa ketakutan, dan Moon Shik berasumsi bahwa hal itu berkaitan dengan trauma masa kecil. Terkadang Young Shin bermimpi ia berada di jalan yang gelap, di malam hari, dan ada banyak mobil yang melewatinya. Mendengar ucapan Young Shin, ekspresi di wajah Moon Shik berubah.

Namun tak lama kemudian, ia tersenyum dan meminta supirnya untuk menjalankan mobil.

Bersambung ke sinopsis 'Healer' episode 16.