Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

February 15, 2015

Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 10 (Bagian 1)

Baca sebelumnya sinopsis drama Korea 'Heart to Heart' episode 9 - bagian 2.

Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 10 (Bagian 1)

Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 10 - Bagian 1

Kisah Romance – Doo Soo menatap Yi Suk. Begitu pula sebaliknya, Yi Suk menatap Doo Soo. Hong Doo berdiri di tengah-tengah mereka. Se Ro berdiri di sisi Yi Suk, melihat tangan Doo Soo memegang tangan Hong Do. Apa yang terjadi?

Para tukang sampling mengerumuni Hong Do. Mereka tampak takjub dengan wajah merah Hong Do, sekalian memujinya cantik. Hong Do tersipu-sipu. Yi Suk datang dan para tukang sampling itu memujinya ganteng. Mereka menduga Yi Suk adalah pacarnya. Yi Suk mengajak Hong Do pergi setelah mengucapkan terima kasih pada para tukang sampling membantunya dengan baik.

Saat jalan, Yi Suk mengatakan pada Hong Do bahwa dirinya merasa seperti sedang melakukan pertunjukan. Dia kemudian mengatai Hong Do, si jelek yang berpura-pura lemah. Dia mengatakan apa benar dirinya akan bermain-main dengan Hong Do jika mulai bosan pada cewek cantik? Mereka masuk ke dalam mobil. Saat itu, Hong Do mengatakan akan bergantung pada Yi Suk dan akan menerima perawatan, mengobati permasalahanku, dan menjadi wanita yang hebat. Karena itu, dia meminta Yi Suk tidak pergi dengan cewek itu (Yun Woo maksudnya).

Hong Do penasaran kenapa Yi Suk memilih dirinya? Apa karena Yi Suk merasa bertanggung jawab setelah mereka sleeping together? Yi Suk tersenyum dan mengajak Hong Do ke apartemennya. Masak makan malam. “Apa kau tahu caranya memasak?” tanya Yi Suk. Hong Do mengiyakan dengan penuh percaya diri. Yi Suk menimpali apa benar Hong Do membuatkan makanan untuk Doo Soo? Kemudian, dia menuntut penjelasan apa Hong Do melakukan lainnya, seperti memasak nasi, mencuci pakaian, membersihkan kotoran, dll? “Kalau begitu, kenapa kau tidak tinggal bersamanya? Apa kau menciumnya juga? Dan menyentuh telinga seperti yang kau lakukan padaku?” tanya Yi Suk bertubi-tubi. Hong Do hanya mesam-mesem mendengarnya. Dia senang akhirnya tahu rasanya dicemburui.

Hong Do kemudian mengatakan ingin pulang karena harus pergi ke pekerjaan part-time-nya. Yi Suk meminta Hong Do makan dulu sebelum pergi.

Presdir Go rebahan di ranjang rumah sakit. Ayah Yi Suk datang. Melihat Presdir sudah sadarkan diri, dia mendekat dan bertanya apa yang ingin dikatakan Presdir Go? Dia mendorong Ayahnya Yi Suk mundur dan mengatakan dengan terbata-bata, Jang Yoon Jung. Pelayan Ahn tanggap dengan maksud Presdir Go, bahwa dirinya diminta  menghubungi Nenek Oh agar tidak usah datang.

Yi Suk dan Hong Do sampai di apartemen. Mereka membagi pekerjaan. Hong Do membuat khao pad dan Yi Suk membuat pancake kacang hijau. HP Hong Do berdering. Hong Do mereject-nya. Yi Suk bertanya apa itu panggilan dari Doo Soo? Hong Do menggeleng. Yi Suk tidak percaya, tapi Hong Do meyakinkannya bahwa itu bukan Doo Soo. Yi Suk mengancam, “Mulai sekarang, jika kau selingkuh dariku, kau mati.” Hong Do manggut-manggut. Yi Suk pun langsung mau nyosor Hong Do.

Belum bibirnya menyentuh bibir Hong Do, Yi Suk berhenti. Terganggu panggilan masuk. Itu Pelayan Ahn yang memberitahu kalau Presdir Go terkena serangan jantung, tapi kondisinya stabil. Yi Suk meminta maaf pada Hong Do bahwa dirinya tidak bisa mengantarnya pulang dan harus ke RS. Sebelum pergi, Yi Suk meminta Hong Do membuatkan bekal makan siang untuknya. Nanti setelah mereka bertemu kembali, Yi Suk mengajak Hong Do melakukan apa yang tertunda mereka lakukan.

Hong Do menyeberang sungai ke rumahnya dan menemukan Doo Soo duduk di sana. Doo Soo berdiri dan bertanya apa Hong Do habis belanja? Hong Do terpaku dan bertanya apa yang membawa Doo Soo datang? Doo Soo menjelaskan bahwa dirinya membawa beberapa makanan yang belum sempat mereka cicipi. Dia minta Hong Do mencicipinya walau cuma sedikit. Kemudian, dia berinisiatif membawakan belanjaan Hong Do dan meletakkannya di depan pintu rumah.

Di depan rumah, Hong Do menemukan kotak kado yang diletakkan Pelayan Ahn sebelumnya. Dia membawanya masuk. Ketika dibuka, dia menemukan baju. Tidak lama kemudian pelayan Ahn menghubunginya. Pelayan Ahn mengatakan kalau temannya Presdir Go meninggal, jadi Nenek Oh tidak perlu datang. Dia menambahkan kalau Presdir Go menyiapkan sesuatu yang menyenangkan, tapi... Presdir Go memukuli Pelayan Ahn dan mengambil HP-nya, ingin bicara sendiri.

Presdir Go mengatakan apa Nenek Oh sudah mencoba pakaiannya? Hong Do menjawab kalau dia baru tahu itu hadiah dari Presdir Go. “Anggap saja aku mencoba menjadi hantu dan memberikannya padamu diam-diam. Sepertinya sama sekali tidak ada orang, jadi aku hanya meninggalkannya di sana. Apa kau menyukainya?” tanya Presdir Go. Hong Do sih melihat baju itu cantik, tapi merasa tidak pantas menerimanya. Presdir Go tanpa pikir panjang meminta Nenek Oh memakainya. Dia minta Nenek Oh memakai pakaian itu dan datang lusa nanti.

Nenek Oh bertanya apa Presdir Go benar-benar baik saja? Presdir Go mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja dan akan hidup dengan baik 30 tahun mendatang. Bahkan dia mengajak Nenek Oh bersepeda di musim semi. Hong Do mengiyakan. Presdir Go menganggap itu janji. Setelah telpon ditutup, Presdir Go jejingkrakan, persis anak muda jatuh cinta. Pelayan Ahn mengatakan, “Kulihat bahwa Nenek Oh bisa mengobati sedikit rasa sakit. Berbaringlah. Berbaringlah.”

Hong Do membuka bungkusan pemberian Doo Soo. Ada jepit rambut yang ditemukannya di sana. Dia membenamkan wajahnya ke dalam telapak tangan.

Presdir Go dan Pelayan Ahn menghadiri pemakaman temannya. Pelayan Ahn mengajak pulang. Presdir Go mengiyakan, tapi mereka sebaiknya mengunjungi kantor lebih dulu. Dia ingin mempersiapkan semuanya, satu per satu. Dia tak mau meninggalkan dunia tanpa menyelesaikan semua urusan. Pelayan Ahn menyatakan akan membuat Presdir Go berumur panjang. Presdir Go bertanya apa Pelayan Ahn mau hidup membujang terus sebagai duda? Dia menyarankan untuk memilih seorang cewek dan menetapkan hati (menikah). Bila tidak, maka Pelayan Ahn akan hidup menua, kesepian, dan kehilangan alasan bertahan hidup.

Hong Do mendatangi bank untuk meminjam uang. Walaupun sudah lebih berani menghadapi orang tanpa perlu menyamar menjadi Nenek Oh, Hong Do masih saja berkata lirih dengan menutupi wajahnya dengan syal. CS bank bahkan sampai bertanya beberapa kali untuk mendengar apa yang diucapkan Hong Do. Ketika akhirnya mendengar Hong Do mengatakan mau melakukan pinjaman, CS bank mengatakan apa Hong Do membawa semua dokumen dan identitasnya? Hong Do mengeluarkan semuanya dan memberikannya pada CS.

Ketika CS bank memeriksa dokumen dan identitas, Hong Do menerima telpon dari Yi Suk yang menanyakan bekal makan siangnya. Hong Do yang lupa ragu-ragu mengatakannya. Yi Suk menebak Hong Do tidak membuatnya. Untuk tidak membuat pembicaraan menjadi berlarut-larut Hong Do memilih menutup telpon. CS bank mengatakan kalau Hong Do boleh menerima telpon lebih lama. Yi Suk tersenyum kesal mengetahui Hong Do menutup telpon.

Doo Soo yang sedang memantau rekaman CCTV akhirnya membangunkan Yang yang sedang tidur di kursi. Mereka akhirnya menemukan pelaku dan bergegas. Di lorong, Doo Soo berpapasan dengan Se Ro yang sedang mengepel dengan pakaian polwan. Doo Soo sempat bertanya kenapa Se Ro? Se Ro menjelaskan kalau dirinya mendapat peran sebagai polwan, makanya dia datang untuk menyelami kehidupan sebagai polisi. “Aku akan bekerja keras, mulai dari bawah. Hormat!” tukas Se Ro. Doo Soo bertanya apa Yi Suk tahu? Se Ro menjawab tidak dan menyuruh Doo Soo melakukan tugasnya. Doo Soo dan Yang ke tkp bersama seorang reporter tv.

Hong Do merajut di klinik. Yi Suk bertanya kenapa Hong Do merajut? Hong Do menyembunyikan rajutannya dari mata Yi Suk dan menyuruhnya menjauh. Yi Suk heran kenapa Hong Do jadi panik, padahal dia hanya melihat saja. Dia memanggil Hong Do duduk di bangku yang lebih terbuka. Dia mengajak Hong Do melakukan sesuatu untuk meredakan urat saraf. Hong Do bertanya melakukan apa? Yi Suk menjawab konsultasi. Hahaha...

Yi Suk bertanya kenapa Hong Do menutup telponnya dengan kikuk sebelumnya dan meminta jangan ada dusta di antara kita sepanjang sesi konsultasi. Sama seperti hubungan antara pria dan wanita. Hong Do menjelaskan kalau dirinya pergi ke bank untuk mendapatkan pinjaman untuk membayar biaya sewa kontrakan yang tiba-tiba naik. Dia menambahkan biaya sewa kontrakannya sebenarnya telah dibayar oleh Doo Soo tanpa sepengetahuannya. Karena itu, dia meminjam uang untuk mengembalikannya. Yi Suk yang beberapa nyeletuk makian bertanya apa pihak bank memberikan pinjaman pada Hong Do?Hong Do mengiyakan.

Yi Suk bertanya bagaimana pihak bank percaya pada Hong Do? Hong Do menjelaskan bila dirinya telah lama berafiliasi dengan pihak bank dengan memasukkan beberapa persen dari upah kerja paruh waktunya secara rutin. Kening Yi Suk mengernyit. Dia bertanya jenis pekerjaan paruh waktu apa yang dilakukan Hong Do? Hong Do menjawab ragu-ragu dan menyebutkan pekerjaannya hanya ini dan itu. Dia menjelaskan sedikit bahwa pekerjaannya adalah menggunakan topeng karakter dan mengetik beberapa hal untuk beberapa orang. Tapi, dia menegaskan bukan melakukan sesuatu yang aneh, melainkan hanya mengeluarkan suara phishing dan mengobrol saja.

Hong Do melanjutkan itu sebab dirinya tidak membuatkan makan siang untuk Yi Suk. Dia mengatakan bahwa lain kali pasti akan membuatkannya untuk Yi Suk. Yi Suk meminta Hong Do membicarakan permasalahan seperti itu padanya, sebab dia pacarnya. Dia mengatakan bahwa suasana hatinya menjadi buruk saat tahu bahwa Doo Soo mengetahui hal yang tidak diketahuinya. Yi Suk mendekatkan wajahnya pada wajah Hong Do dan mencium hidungnya, lalu berlanjut ke bibir. Ketika mereka sedang asyik, Presdir Go dan Pelayan Ahn masuk klinik.

Presdir Go langsung berkomentar apa mereka salah datang, masuk ke rumah sakit atau masuk ke kamar hotel? Yi Suk dan Hong Do yang sudah menyatu, kini memecah kembali dengan wajah tak bisa tak terlihat terkejut. Yi Suk bertanya apa kakeknya sudah keluar dari RS?

Bersambung ke sinopsis 'Heart to Heart' episode 10 - bagian 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 10 (Bagian 1)

0 komentar:

Post a Comment