Baca sebelumnya sinopsis 'Heart to Heart' episode 10 - bagian 1.
Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 10 (Bagian 2)
Kisah Romance – Hong Do memutuskan keluar dari ruang klinik. Di luar, Hong Do mengelus dada karena Presdir Go datang tiba-tiba dan bertanya apa tidak apa-apa bagi Presdir Go keluar RS? Di dalam Presdir Go menerangkan pada Yi Suk bahwa dirinya dalam perjalanan pulang dari pertemuan janji personalia untuk perusahaan. Dia mengatakan kalau Ayahnya Yi Suk akan diangkat sebagai Presdir yang baru, karena itu akan kembali ke rumah. Dia meminta Yi Suk bicara pada Ibunya. Kemudian, menyesalkan kehidupan keluarga mereka yang jauh dari kata: bahagia.
Yi Suk bertanya apa kakeknya tengah mempersiapkan diri? Presdir Go mengomeli Yi Suk yang kata-katanya begitu menusuk! Dia meminta membawa Hong Do kembali untuk memastikan apakah sesuai dengan Yi Suk atau tidak. Jika tidak, dia menyatakan punya calon lain sebagai pendamping Yi Suk.
Di dalam mobil, Hong Do menggumamkan nama: Woo Yun Woo. Yi Suk minta Hong Do mengulanginya lagi, tapi Hong Do justru seperti orang yang baru saja tersadar. “Hah? Apa aku mengatakan sesuatu?” Kemudian Hong Do membenamkan wajahnya ke dalam syalnya. Yi Suk mengatakan bahwa dia mengerti Hong Do pasti prihatin dengan Yun Woo dan terbakar cemburu pastinya. Meski begitu, dia mengingatkan supaya Hong Do tidak perlu khawatir. Lagian, doi bakalan segera menikah dengan seorang chaebol dan bertanya apa cewek-cewek tidak suka pria berduit banyak? Hong Do menyatakan bahwa dirinya tidak bicara soal itu, tapi pernikahan. “Kau ingin menikah?” tanya Yi Suk langsung, “Apa kau melamarku sekarang?”
Hong Do merasa Presdir Go tidak menerimanya. Dia berpikir kalau “orang normal” pasti akan menyapanya dan mengatakan bahwa dirinya sedang berhubungan dengan Yi Suk. Apalagi kalau cewek itu adalah Yun Woo. Yi Suk menenangkannya, toh masih ada kesempatan lain. Yang harus Hong Do lakukan hanyalah bekerja keras demi mempersiapkan momen tersebut. Dia meyakinkan Hong Do bahwa Presdir Go pasti sangat senang dengan cewek seperti Hong Do. Kemudian menyebutkan jika Kakeknya sedang dalam hubungan dengan seorang nenek yang perasaannya mirip dengan Hong Do.
Sontak, Hong Do membantahnya. Yi Suk bertanya apa yang Hong Do tahu? Hong Do terdiam mendengarnya. Setelah sampai di dekat rumahnya, Hong Do turun. Yi Suk mengingatkan supaya Hong Do tidak pergi ke tempat lain dan langsung pulang. Hong Do bertanya apa Yi Suk masih mau dibuatkan bekal makan siang? Yi Suk mengiyakan dan minta Hong Do mengembalikan uangnya.
Doo Soo dan Yang mengintai rumah pelaku pembakaran, bersama seorang kameramen. Mereka bertanya-tanya kenapa orangnya belum juga keluar? HP Doo Soo berdering. Ada pesan masuk yang memberitahu bahwa Hong Do sedang berada di depan apartemennya, sedang menungguinya untuk mengembalikan sesuatu. Doo Soo mengabaikan pesan itu dan fokus terhadap misi pengintaian.
Yi Suk pulang dan menemukan Se Ro sedang belajar. Dia bertanya apa yang sedang Se Ro lakukan? Se Ro mengangkat buku tes polisi, sehingga Yi Suk mengira Se Ro ikut tes polisi. Bahkan, dia mengatakan kalau Se Ro lebih cocok menjadi seorang polisi dibandingkan artis. Se Ro menjawab kalau buku itu sebagai buku panduannya menjadi karakter polisi.
Yi Suk kemudian menanyakan soal Kakeknya. Se Ro menjawab sedang ada di kamar bersama Ayah mereka. Yi Suk bertanya apa Ayah sudah datang bersama barang-barang? Se Ro yang tak mengerti masalahnya bertanya apa Ayah mereka akan tinggal bersama mereka. Wajah Se Ro agak sedikit sumringah. Dia bertanya apa apartemen Moonhyung Dong bisa digunakannya? Yi Suk menjawab jangan ngimpi!
Yi Suk kemudian menelpon Hong Do, menanyakan apa sudah sampai di rumah dengan aman dan selamat? Hong Do mengiyakan, padahal sedang ada di depan apartemennya Doo Soo. Dia balik bertanya apa Yi Suk sudah sampai di rumah? Yi Suk mesam-mesem menjawab apa Hong Doo sudah merindukan? (Cailah, gaya norak anak SMA).
Doo Soo dan Yang melihat pelaku pembakaran keluar. Doo Soo meminta si kameramen untuk tetap meninggalkan kamera di mobil. Mereka berdua keluar. Kameramen keluar terakhir, masih dengan kamera di tangan. Setelah kembali ke kantor, sehabis menangkap pelaku, Doo Soo baru membalas pesan Hong Do. Isinya meminta Hong Do pulang ke rumah dan tidak perlu mengembalikannya. Lagipula, sulit menemukan Doo Soo hari ini.
Yi Suk keluar dengan sepeda. Dengan riang gembira doi berputar-putar di taman rumahnya. Setelah itu doi pergi ke rumahnya Hong Do dan berteriak-teriak, “Cha Hong Do, apa kau tidur? Kalau belum, keluarlah, aku ingin melihat wajahmu! Jika kau tidak keluar sebelum aku menghitung sampai sepuluh, aku akan pergi.” Hong Do yang belum tidur bergegas keluar dan menemukan Yi Suk berdiri dengan jaket tebal di sana.
Yi Suk mengatakan bahwa dirinya datang hanya untuk melihat wajahnya Hong Do. Karena sudah melihat, maka itu sudah selesai. Dia minta maaf telah membangunkan Hong Do dan berniat cus. Tapi Hong Do menahannya dan mengatakan ingin melakukannya (nggak jelas maksud kata ingin melakukannya itu apa). Yi Suk membalas bahwa dirinya juga ingin melakukannya, tapi bukan waktunya sekarang. Soalnya dirinya berbahaya secara psikologi.
Hong Do mengatakan bila dirinya membiarkan Yi Suk pergi, maka dirinya akan menyesal. Dia hendak mengaku sesuatu, tapi Yi Suk langsung mendekapnya dan mengatakan bahwa mereka sebaiknya menjalaninya pelan-pelan saja. Dia pun langsung cus. Hong Do melongok, melihat Yi Suk pergi. Yi Suk berbalik dan mengatakan, “Kau benar-benar membuatku mengatakan itu lebih dulu. Aku mencintaimu, Cha Hong Do!” Dia kemudian lari bahagia sambil merentangkan tangan dan berteriak hal yang sama lagi. Setelah sampai diseberang, Yi Suk berbalik dan membuat gerakan aegyo. Dia pergi sambil menunjuk Hong Do, “Kau milikku, apa kau mengerti? Aku mencintaimu!” Hong Do tersenyum melihat tingkah Yi Suk.
Esok. Nenek Oh sudah sampai di depan rumah Yi Suk. Dia menegaskan akan mengakhiri semuanya. Berhenti dari pekerjaannya sebagai asistennya Presdir Go. Dia menatap pagar dan bertanya pada dirinya sendiri apa bisa dirinya datang ke rumah sebagai Hong Do, bukan sebagai Oh Young Rae? HP-nya berdering menandakan ada telpon masuk. Ternyata dari Doo Soo.
Di kantor, Doo Soo meminta maaf pada Hong Do karena semalam dirinya cukup sibuk dengan pekerjaan. Hong Do memakluminya. Doo Soo mengatakan bahwa apa yang dilakukannya adalah demi Hong Do seorang. Dia minta Hong Do tidak memikirkan hal lain. Hong Do mengatakan akan pergi ke kantornya Doo Soo, tapi Doo Soo menolak ide itu. Dia mengatakan akan mencari Hong Do sebagai ganti.
Doo Soo masuk ke ruang kerja dan menemukan Se Ro sedang bagi-bagi kopi. Doo Soo bertanya pada Yang kenapa doi ada di sini lagi. Dia menatap bunga dan bertanya apa ini? Yang sambil mencari barang-barang mengatakan bahwa Se Ro cantik, hatinya cantik, bunga-bunganya juga cantik. Se Ro mendekati Doo Soo dan menawari kopi: Cafe Latte atau Americano? Doo Soo menolak. Se Ro meletakkannya di meja Doo Soo, karena beranggapan Doo Soo akan meminum semuanya. Doo Soo kemudian mengingatkan supaya Se Ro tidak memberikan hal-hal seperti itu lagi, karena ruangan tersebut ruangan berbahaya: Ruang Unit Kejahatan Kekerasan. Se Ro mengiyakan.
Yang berteriak pada Se Ro untuk mengatur barang-barang. Doo Soo mengomel dan menyuruh Yang untuk membersihkannya sendiri. Yang beralasan kalau sekarang ada Se Ro yang akan melakukannya. Jika sudah tidak ada baru dirinya. Doo Soo mengeluh. Yang berjalan dan pahanya terkena sudut meja. Se Ro duduk dan mengambil sarung tangan rajut buatan Hong Do untuk dimain-mainkan. Doo Soo melihatnya dan meminta itu dikembalikan. Dia juga meminta Se Ro mengambil bunganya. Yang berinisiatif mengambilnya, tapi Se Ro buru-buru mengambilnya.
Presdir Go dibantu berjalan bersama Pelayan Ahn untuk menemui Hong Do. Setelah duduk, doi langsung mengatakan, “Mereka burung-burung yang berterbangan. Pria dan wanita nyaman satu sama lain.” Nenek Oh langsung mengatakan bahwa dirinya punya jawabannya. Menyadari keceplosan, Nenek Oh minta maaf dan mengatakan bahwa itu menjadi kebiasaannya. Presdir Go tidak marah dan bertanya apa Nenek Oh tahu jawabannya? Nenek Oh menyebutkan bahwa itu lagu Burung Kuning Raja Yuri (Raja Goguryeo), kemudian menyebutkan baris lirik berikutnya: “Dengan siapa akan kembali tubuh kesepianku.”
Presdir Go mengatakan bahwa puisi itu tiba-tiba melintas di dalam benaknya begitu saja. Nenek Oh memotongnya dan mengatakan bahwa dirinya ingin berhenti. Presdir Go kaget dan memegang dadanya. Nenek Oh menepuk-nepuk punggung Presdir Go. Hal itu membuat Presdir Go merasa nyaman.
Yi Suk bercerita pada Prof. Uhm bahwa dirinya sejak awal memang takut pada pasiennya. Itu terjadi lantaran dirinya gagal menyembuhkan ibunya sendiri. Cita-cita awalnya dia ingin menyembuhkan Ibunya dari penyakit yang menderanya. Karena itu, doi ketakutan pasien yang datang padanya bahwa dirinya tidak kompeten. Tapi, kehadiran Hong Do sejak kasus Park Man Dong memberinya dorongan kuat untuk menjadi diri sendiri. Prof. Uhm bertanya apa saat bersama Hong Do secara alami pobia Yi Suk terhadap pasien ikut menghilang? Yi Suk mengiyakan. Prof. Uhm bertanya lagi apa Yi Suk sudah mengatakan pada Hong Do? Yi Suk tidak mengerti maksudnya? Prof. Uhm mengatakan apa pobia pasiennya sudah hilang?
Yi Suk menjawab bahwa dirinya belum mengatakannya, sebab dirinya hanya ingin bersama Hong Do. Prof. Uhm mengatakan bahwa sebaiknya Yi Suk jujur. Yi Suk menjawab setelah sempat pingsan, dan perasaan kaget atas apa yang dirasakan Ibunya, Kakek mulai bisa menerima Ayahnya. Itu membuat dirinya sedikit aneh. Keanehan yang dirasakan Yi Suk adalah perasaan bahwa segala sesuatu yang diandalkannya selama ini menghilang sudah. Nah Hong Do mulai masuk ke dalam gambar itu.
Cerita Yi Suk terpotong lantara ada telpon masuk ke HP Prof. Uhm. Yi Suk menyuruhnya mengangkatnya. Dia pun keluar dan berpapasan dengan Hong Do yang baru saja sampai. Yi Suk mengomeli Hong Do yang pergi ke luar tanpa helm. Hong Do bertanya kenapa Yi Suk ke sini, apa mau ke sana juga? Yi Suk menyuruh Hong Do mengganti kata ke sana, biar lebih jelas. Dia juga mengomeli Hong Do lantaran tidak menelponnya setelah dirinya pulang dari rumah Hong Do. Diomeli seperti itu, Hong Do malah cengengesan. Yi Suk makin kesal karena dia pasti akan mati kedinginan. Hong Do bertanya apa Yi Suk tidak datang dengan mobil? Yi Suk terus nyerocos, mengomel-ngomel. Hong Do bisa memahami apa yang dirasakan Yi Suk, karena itu sebagai gantinya dia membuatkan nasi goreng ala Thailand.
Di tengah-tengah keasyikan mereka mengobrol. Prof. Uhm nongol dan menyuruh Yi Suk pergi ke Kantor Polisi Gangnam. Yi Suk ogah pergi tapi Prof. Uhm menyuruhnya cepat pergi dan berlalu. Hong Do menenangkannya bahwa Yi Suk sebaiknya pergi, jika nanti bertemu Doo Soo tidak apa-apa.
Bersambung ke sinopsis 'Heart to Heart' episode 11 - bagian 1.
Suka dech ma drama ni...dtunggu klnjutan y....
ReplyDelete