Baca sebelumnya sinopsis 'Heart to Heart' episode 5 - bagian 2.
Kisah Romance – Episode ini dimulai dengan adegan Hong Do membuntuti truk pemadam kebakaran dengan skuternya. Dia kemudian melampaui truk tersebut dan mengarahkannya ke RS di mana kliniknya Yi Suk berada – sudah banyak asap mengepul dari tiap jendela. Sayangnya, truk pemadam kebakaran tidak berhenti dan terus melaju tanpa mempedulikan Hong Do. Seolah tak ada pilihan lain baginya, dia masuk ke dalam klinik memanggil-manggil nama Yi Suk, yang sulit ditemukan di dalam asap.
Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 6
Kemudian kita kembali, ke episode sebelumnya, di mana Hong Do menyentuh wajah Yi Suk. Mereka berdua mengaku menikmati malam itu. Tiba-tiba Hong Do menjauhkan wajahnya dari wajah Yi Suk dan mengatakan bahwa tubuh mereka bergumul dengan baik. Sambil bercanda dia mengatakan bahwa seks itu penting dalam pernikahan. Yi Suk menyahut apa yang diketahui Hong Do soal itu? Hong Do menjawab bahwa dia selalu sendirian di rumah dan bertanya apa yang Yi Suk pikirkan saat dirinya di rumah sendirian? Hmm... apa tuh?
Hong Do mengatakan bahwa dirinya tak cuma membaca majalah cabul, tapi juga bukunya Yi Suk juga. Dia menyatakan bahwa dirinya salah menilai Yi Suk adalah dokter yang baik. Dia mengatakan Yi Suk itu seperti minuman, rokok, atau obat - sesuatu yang buruk dan membuat kecanduan. Yi Suk pura-pura marah dan mengoyang-goyangkan kursi yang dipakai untuk pijakan Hong Do. Dia mengangkat Hong Do di bahunya dan memutar-mutarnya. Hong Do menjerit-jerit. Setelah itu, Yi Suk menjatuhkan tubuh Hong Do ke sofa dan menindihnya.
Doo Soo berjalan di depan klinik Yi Suk. Dia melihat mereka berdua bermain-main dan tertawa-tawa dengan akrab. Dari wajahnya tampak rasa sakit yang dirasakan hatinya. Dia pergi. Hong Do menyingkirkan Yi Suk dan menyusul Doo Soo keluar. Dia berhenti waktu Doo Soo menatapnya, menarik kembali wajahnya ke dalam bayangan gedung. Ada sesuatu yang berbeda, Hong Do tidak menutup kaca helmnya saat bertatapan dengan Doo Soo.
Doo Soo tersenyum dan mengatakan bahwa dia senang melihat Hong Do baik-baik saja. Sebelumnya, dia mengaku sempat khawatir lantaran sulit menghubunginya. Hong Do maju selangkah, membiarkan wajahnya diterpa sinar matahari, waktu Doo Soo mengatakan bahwa Yi Suk pasti dokter yang bagus. Karena ini kali pertama dirinya mendengar Hong Do ketawa. Dia berharap terapi Hong Do berjalan dengan baik dan memintanya untuk mengabarinya jika ada berita bagus, tapi dia meralatnya dan berharap yang terbaik untuk Hong Do.
Yi Suk membaca jurnal Hong Do. Tapi itu sepertinya semacam daftar apa yang ingin dilakukan Hong Do, hingga sampai pada satu kalimat, "Aku merindukannya..." Dia bertanya-tanya siapa yang dirindukan Hong Do. Merasa tidak bisa menjawab, dia bertanya pada Hong Do yang sudah kembali apa yang diinginkan Doo Soo? Sikap detektif itu sangat membingungkan dirinya - tidak mau sama Hong Do tapi tidak boleh orang lain memilikinya.
Hong Do bertanya apa yang sedang digumamkan Yi Syuk? Yi Suk menjawab bahwa dirinya mengaku pada Do Soo telah tidur bersama Hong Do. Dia mengatakan bahwa Doo Soo datang ke klinik bukan untuk menemui Hong Do, melainkan untuk melampiaskan kemarahannya pada Yi Suk. Hong Do tidak mendengarkannya. Pikirannya terlalu sibuk berpikir. Dia malah meminta Yi Suk mengulangi apa yang barusan dikatakannya.
Alih-alih menjawab, Yi Suk malah berteriak ada kecoak di bawah mejanya. Dia melemparkan buku di lantai dan meminta bantuan orang untuk membunuh kecoak-kecoak itu. Hong Do menggulung jurnalnya untuk dipakai sebagai senjata memukul kepala Yi Suk. Dia mempertanyakan kenapa Yi Suk menceritakan rahasia itu dengan begitu mudahnya? Setelah itu, dia pergi ke luar.
Doo Soo dan Yang berlatihan yudo bersama. Pikiran-pikiran tentang Hong Do, membuatnya agresif. Tapi, Yang pada akhirnya berhasil mengunci tangan Doo Soo, sehingga dia menyerah begitu saja.
Doo Soo tiba di rumah dan menemukan Hong Do berjongkok menempel tembok luar apartemennya. Dia mendekati Hong Do dan berhenti dalam jarak yang cukup untuk bisa bicara. Dia bertanya apa ada hal yang ingin Hong Do sampaikan? Hong Do sepertinya ingin membuat suara, tapi suaranya seolah tercekat sehingga akhirnya tak bisa berkata-kata.
Doo Soo mengucapkan terima kasih atas sarung tangan pemberian Hong Do dan memintanya untuk lebih berhati-hati dan menghargai diri sendiri. Pada akhirnya, Hong Do mengatakan, "Aku minta maaf." Doo Soo menjawab bahwa tak ada yang perlu disesali. Dia akhirnya berniat masuk ke dalam, dan berhenti sebentar di pintu menunggu Hong Do mengatakan apapun. Sayangnya, Hong Do tetap tidak mau berbicara.
Sementara itu, Yi Suk tak bisa tidur di rumahnya, sehingga dia memutuskan bangun untuk mengayu sepeda yang bergerak di tempat. Dia teringang kembali di malam dirinya bersama Hong Do. Setelah itu, kita melihat bahwa Yi Suk mulai tertidur di sisi Hong Do seolah itu sudah biasa dilakukannya. Namun, dia terbangun kembali dan terjaga sepanjang malam.
Keesokan paginya, Nenek Oh (Hong Do yang menyamar) sedang menunggu bus. Dia melihat Doo Soo naik mobil di seberang jalan. Doo Soo juga melihatnya, tapi dia mengacuhkannya, dan pergi begitu saja.
Nenek Oh menemui Presdir Go di perpustakaannya, setelah menatap foto Yi Suk di tangga dengan tatapan yang tak terkatakan. Presdir Go memperlihatkan foto dari album lamanya dan mengatakan bahwa dia ingin membuat buku dari foto-foto tersebut. Nenek Oh memuji salah satu foto Presdir Go waktu muda yang terlihat perkasa dan kuat. Kemudian dia menjelentrehkan konsep buku sebaiknya seperti in atau itu.
Da Young, tunangannya Doo Soo, keluar dari taksi dengan pakaian bisbol. Setelah Doo Soo datang, dia mengatakan untuk mempertimbangkan kembali pernikahan mereka. Da Young mengaku mengaku mendapat tekanan dari keluarganya untuk pulkam dan mengurus keluarganya. Ini sebuah kewajiban besar. Doo Soo meminta maaf karena tidak mencoba menghentikannya ke sana. Da Young mengatakan bahwa dia lebih marah dengan kenyataan bahwa Do Soo tidak pernah menghubunginya untuk memberikan dukungan moral.
Da Young bertanya apa Doo Soo benar-benar mencintainya? Dia mengatakan jika Doo Soo benar-benar mencintainya (cinta sejati), maka dia takkan meragu untuk menikah dengannya. Awalnya dia berpikir bahwa itu akan terjadi seiring waktu, tapi kini dia sadar bahwa itu takkan terjadi. Dia bertanya pada Doo Soo jika pemikirannya tidak salah kan?
Lalu, Yi Suk menghubungi Doo Soo yang sedang bekerja untuk mengajaknya bicara. Doo Soo tidak suka ketika menemukan fakta bahwa satu-satunya alasan Yi Suk menemuinya adalah untuk menanyakannya alamat Hong Do. Dia menolak dan mencengkeram kerahnya untuk kemudian menyuruhnya menjauhi Hong Do.
Yi Suk justru menyinggung-nyinggung soal pernikahan Doo Soo (kapan mau dilaksanakan). Dia berniat menghadirinya. Dia nyengir, dan menuding kalau Doo Soo marah lantaran tidak berhasil menggebet Hong Do selama tujuh tahun, sementara dirinya berhasil hanya dalam beberapa waktu.
Yi Suk menepis tangan Doo Soo bahwa apa yang dilakukan Hong Do dan dirinya bukanlah urusan Doo Soo. Bahkan, apabila dirinya mengajak Hong Do tinggal bersama. Namun, itu justru memicu kemarah Doo Soo dan mengingatkan jika Hong Do bukan mainan yang bisa dimainkan dan dibuang begitu saja.
Yi Suk emoh meladeni Doo Soo. Dia pergi, tapi Doo Soo menahannya dan berteriak persis di depan wajah Yi Suk supaya meninggalkan Hong Do. Bahkan, dia tak segan mengancam akan membunuh Yi Suk bila Hong Do dijahatinya. Dia kemudian kembali ke kantor sebelum melakukan hal-hal yang tidak diinginkan dengan tinjunya. Di dalam, dia mencoba menenangkan diri dengan membeli kopi di mesin penjual otomatis. Tapi yang ada kendali atas emosinya hilang. Dia memukul-mukul mesin tak bersalah itu. Rekannya, Yang, datang tepat pada waktunya dan menarik Doo Soo menjauhi mesin itu sebelum rusak.
Sementara itu, Hong Do masih emoh menjawab telpon dari Yi Suk. Karena itu tidak ada pilihan lain bagi Yi Suk untuk meninggalkan voicemail supaya bisa Hong Do dengarkan. Dalam pesannya, Yi Suk mengatakan bila Hong Do tidak datang bekerja lagi, maka dia akan mengetuk semua pintu tetangga sampai Hong Do ditemukan.
Hong Do datang ke kantor Yi Suk seperti seseorang yang ingin berperang. Dia berteriak pada Yi Suk, kenapa menemui Doo Soo lagi? Yi Suk seperti seorang yang menyesal melakukannya. Dia meminta Hong Do memberikan alamatnya, sehingga takkan mengganggu Doo Soo lagi. Hong Do tidak berniat memberikannya. Dia justru meminta Yi Suk tidak mengganggunya lagi dan pergi. Sebelum Hong Do benar-benar pergi, Yi Suk bertanya, "Kenapa kau tidur denganku?" Dia mengatakan tak satu pun dari mereka yang tahu, mereka hanya seperti terikat dan terjadilah. Hong Do berteriak padanya, menyuruhnya diam.
Dengan wajah murungnya, Yi Suk mengatakan bahwa dia sama sekali tidak memikirkan apa-apa dan semuanya terjadi begitu saja. Hal yang sama disampaikannya pada Doo Soo. Hong Do tidak berminat mendengarkannya. Yi Suk meminta maaf berulang kali, dan mengatakan bahwa seharusnya dia memikirkan perasaan Hong Do, bukan hanya memikirkan perasaan diri sendiri. Dia mengatakan itu tulus. Hong Do menyahut bahwa dirinya tidak tahu apa yang harus dipercayainya dan merasa harus memikirkan ini semua.
Bersambung ke sinopsis 'Heart to Heart' episode 6 - bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment