Baca sebelumnya sinopsis 'Heart to Heart' episode 6 - bagian 1.
Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 6 (Bagian 2)
Kisah Romance – Keesokan harinya, Yi Suk datang di kliniknya dan menemukan kursi Hong Do diduduki oleh seekor, eh seorang anak sekolahan yang datang untuk bimbingan konseling. Dia mengatakan kalau sebelumnya BK-nya diawasi oleh Dr. Uhm, yang membosankan. Karena itu, dia beralih pada Yi Suk. Dia membuka ceritanya dengan cerita tentang ujian. Telinga Yi Suk mulai berdenging. Dia memerintahkan si bocah sekolah untuk pergi saja. Tapi, bocah ini menolak.
Yi Suk menemui Dr. Uhm di kantornya dan mengeluh tentang bocah sekolah yang tiba-tiba datang ke kliniknya. Dr. Uhm balas mengeluh kalau Yi Suk mudah sekali menarik wanita seolah dirinya adalah magnet. Yi Suk cemberut, karena sudah cukup lama membayar biaya sewa ruangan tapi tanpa Hong Do takkan ada pasien yang bisa didengarnya. Dia bertanya siapa bocah sekolah itu? Dr. Uhm menjawab bahwa bocah itu adalah putrinya temannya.
Ketika Yi Suk kembali ke kliniknya, dia tidak bisa menyembunyikan senyumannya saat menemukan Hong Do ada di sana. Meskipun begitu, dia secara kasar menyuruhnya melepas helm. Dia bertanya pada si gadis kenapa tidak menyukai Dr. Uhm? Si gadis menjawab bahwa dirinya di klinik untuk membunuh waktu dan menghilangkan stres. Yi Suk mengusirnya lagi. Tapi Hong Do justru menyuruh Yi Suk untuk menterapis si gadis. Se Ro sedang melakukan yoga sewaktu Yi Suk bertanya alasannya mabuk beberapa hari lalu dan mengganggu orang-orang. Dia mengancam akan mengirimnya ke AS jika tidak bisa berperilaku dengan baik, tapi Se Ro menjawab bahwa dirinya hanya ingin mendapatkan pengalaman hidup. Dia tahu sekarang bahwa polisi tidak bisa dipercaya.
Nenek Oh (Hong Do yang menyamar) melihat Presdir Go memperbaiki sepeda antik yang lebih tua dibanding dirinya. Mereka membicarakan tentang sejarah motor. Sementara itu, di luar, PRT bolak-balik berjalan di depan pintu untuk mempelototi mereka.
Presdir Go menceritakan rahasia Yi Suk, bahwa dia sejak masih muda selalu melakukan sesuatu tanpa pernah berhenti. Dia bahkan tak pernah membuang apapun. Presdir Go terkejut begitu Nenek Oh tidak bisa naik sepeda. Tapi, Nenek Oh pintar berkelit dengan menyatakan, "Tapi, kan Anda tidak bisa memakai smartphone." Kekeke.
Dr. Uhm datang ke rumah Yi Suk untuk melakukan sesi terapis dengan Ibunya Yi Suk. Tapi sepertinya Ibunya Yi Suk sedang diajak keluar oleh Yi Suk.
Butler Ahn menyatakan bahwa dirinya-lah yang bersalah, karena seharusnya menghubungi Dr. Uhm. Dia meminta Dr. Uhm mencicipi kopi buatannya. Butler Ahn menuju ke dapur sambil menggaruk-garuk pantatnya, membuat Dr. Uhm jijik melihatnya.
Hong Do pamit pulang. Dia menemukan PRT ada di depan pintu perpustakaan dan pamit. Dia menyembunyikan diri di atas tangga saat Yi Suk bicara dengan Ayahnya. Yi Suk meminta Ayahnya tidak keluar dengan Ibunya karena kondisinya yang rapuh.
Ayah mengatakan bahwa Yi Suk menjadi psikolog untuk membantu Ibunya, seolah-olah itu sebuah kesalahan. Dia mencemooh kalau kondisi Ibunya tak kunjung membaik. Yi Suk heran kenapa Ayahnya mulai memedulikan Ibunya? Ayah mengaku bahwa dirinya juga tidak mengerti. Kemudian, Ibu keluar dengan gaun dan siap pergi keluar bersama suaminya.
Yi Suk melihat Nenek Oh berjalan ke halte bus. Dia berhenti untuk menawari tumpangan. Nenek Oh berusaha menyembunyikan wajahnya dan mencoba untuk menolak, tapi ketika dia tergelincir di jalan yang penuh denga es. Karena itu, Yi Suk menangkapnya dan mengajaknya menumpang mobilnya. Dia membuka pintu depan, tapi Nenek Oh sepertinya lebih menyukai kursi bos, supaya bisa dengan mudah menyembunyikan wajahnya.
Yi Suk mencoba berbasa-basi pada Nenek Oh dan membawanya pulang ke rumah. Nenek Oh merasa tidak menyukai ide itu. Makanya, begitu Se Ro menelpon Yi Suk tentang Ibunya yang marah dan histeris sendirian, Nenek Oh melompat keluar, sementara Yi Suk kembali ke rumah. Dia bertanya pada Se Ro apa yang terjadi? Se Ro menjawab Ibu ditinggalkan sendirian di kamar hotel.
Hong Do tidak bisa membantu, tapi dia ngecek telponnya terus, dan mengatakan pada dirinya sendiri mengenai kekhawatirannya terhadap Ibunya Yi Suk. Dia masuk ke goanya dan menghubungi Yi Suk, dan Yi Suk mengatakan dengan suara pelan ingin menemui Hong Do. Kemudian, Hong Do menemui Yi Suk di taman. Yi Suk mengatakan jika apa maksudnya Hong Do tidak mempercayainya sebagai dokter, tapi tidak sebagai manusia.
Yi Suk menyuruh Hong Do masuk ke mobilnya. Hong Do memilih bangku belakang dan minta waktu konsultasi. Dia pun menutup mata dan membicarakan keluarganya, bagaimana Ibunya meminta Neneknya untuk mengasuhnya supaya bisa menikah lagi dan memulai hidup baru, lalu meninggal lantaran kecelakaan.
Hong Do mengaku dibully di SMA, karena itu dia memilih berhenti. Suatu hari neneknya sakit. Kata-kata terakhir yang diucapkan Hong Do pada sang nenek adalah dirinya akan kembali, tapi keesokan harinya neneknya sudah meninggal. Itu saja. Dia menceritakan kehidupannya dengan wajah tegang, karena ini adalah kesedihan mendalamnya.
Yi Suk bertanya bagaimana perasaan Hong Do saat tak bisa bersama neneknya? Hong Do menjawab bahwa dirinya sedih, kemudian marah. Dia marah, karena neneknya menganggapnya tak bisa melakukan apa-apa. Dia mulai menangis dan menambahkan bahwa dirinya menyesal. Hal yang paling diingatnya adalah tangan neneknya yang kasar, yang selalu bekerja demi merawatnya.
Hong Do mengatakan bahwa itu saja ceritanya. Dia bertanya apa lagi yang Yi Suk mau dengar? Yi Suk bertanya apa Hong Do mau berkencan dengannya? Pasalnya, dia merasa ada chemistry di antara mereka. Dia mengatakan bahwa tadi di kepalanya mau meledak seolah ada bom, tapi begitu melihat Hong Do semuanya baik-baik saja. Dia hanya ingin tahu apakah itu cinta atau bukan.
"Ogah!" tukas Hong Do, lalu keluar dari mobil dan ngeloyor dengan skuternya. Dia emoh mendengar apapun yang terjadi di antara mereka.
Doo Soo menerima kabar kalau Kakeknya kolaps setelah tahu pernikahannya dengan Da Young gagal. Setelah mendapatkan berita itu, dia pulang ke rumah ortunya.
Seminggu setelah ngambek, Hong Do datang ke klinik Yi Suk untuk bekerja - ya, walaupun dia juga masih marah pada Yi Suk. Eun Ho, gadis SMA yang menunggunya di depan klinik, mendengar kalau Hong Do-lah yang menolak Yi Suk, tapi kenapa Hong Do yang marah? Wajah Eun Ho mendadak murung begitu melihat Ibunya datang. Ibunya Eun Ho ini salah satu wanita Korea yang begitu memperhatikan penampilan. Dia bertanya siapa Hong Do. Yi Suk menjawab bahwa Hong Do adalah sejenis "kamera keamanan".
Sikap Ibunya Eun Ho tidak menyenangkan. Dengan nada angkuh, dia bertanya bahwa selama sesi konsultasi terakhir Eun Ho dan Yi Suk, dia melihat putrinya hanya mengunduh gambar bergerak saja di HP-nya. Yi Suk mengiyakan, dan menambahkan jika Eun Ho adalah gadis yang kasar karena melakukannya. Merasa enek dengan sikap yang Yi Suk berikan, Ibunya Eun Ho berdiri untuk pergi. Yi Suk menggumam anak dan putrinya sama saja. Ibunya Eun Ho berhenti dan menengok pada Yi Suk yang bertanya apa dia tahu alasan Eun Ho bersikap seperti itu? Dengan sombong, Ibunya Eun Ho mengatakan bahwa dirinya mengenal putrinya lebih baik dari siapapun, termasuk Yi Suk. Hong Do membanting buku sebelum Ibunya Eun Ho keluar, membuatnya terkejut. Hong Do beralasan dirinya membunuh kecoak.
Doo Soo sampai di rumah malam-malam setelah menjenguk Kakeknya. Sebelum masuk ke apartemennya dia berhenti sejenak, dan berjalan menuju ke rumahnya Hong Do. Dia mendekati jendela dan mengatakan, "Maaf, aku sedikit terlambat. Tidur dengan nyenyak, Hong Do sshi." Senyum di bibirnya melebar. Dia pergi. Kita melihat kalau Hong Do memang sudah tidur dengan nyenyak malam itu.
Keesokan pagi, Hong Do bangun setelah mendengar ada pesan di HP-nya, dari Doo Soo, yang memintanya menemuinya di toko roti. Hong Do langsung bersiap-siap pergi. Sebelum berangkat, Yi Suk menelponnya dengan suara patah-patah karena batuk. Dia meminta Hong Do datang, karena kliniknya kebakaran. Hong Do menduga Yi Suk bercanda, tapi Yi Suk memintanya bergegas. Telpon pun terputus.
Hong Do masih mengira Yi Suk mencandainya. Namun, dalam perjalanan menuju ke toko roti, dia melihat truk pemadam kebakaran bergerak menuju RS di mana klinik Yi Suk berada. Dia pun mengikuti truk pemadam kebakaran itu dan melewati toko roti di mana Doo Soo duduk menunggu - dan melihatnya lewat.
Kemudian, kita kembali ke adegan awal dari episode ini, di mana Hong Do berupaya mengarahkan truk ke klinik. Tapi truk itu tidak berhenti dan meninggalkan Hong Do begitu saja. Mau tak mau Hong Do masuk ke dalam klinik sambil memanggil-manggil nama Yi Suk dengan was-was. Karena tidak menemukan Yi Suk ada di sana, Hong Do kembali keluar, dan menemukan Yi Suk bersidekap sambil tersenyum padanya.
Yi Suk menertawai sikap Hong Do yang tampak mengkhawatirkannya. Dia mengatakan bahwa asap itu hanyalah asap dari insektisida yang digunakannya untuk membunuh kecoak. Dia mengatakan kalau Hong Do terlihat mengkhawatirkannya, dan mengklaim bahwa itu bukti Hong Do memiliki perasaan padanya. Hong Do mendekati Yi Suk dan mencekiknya karena telah membuat lelucon buruk. Yang lebih buruk baginya adalah kehilangan kesempatan kencan dengan Doo Soo.
Bersambung ke sinopsis 'Heart to Heart' episode 7 - bagian 1.
0 komentar:
Post a Comment