Baca sebelumnya sinopsis 'Heart to Heart' episode 6 - bagian 2.
Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 7 (Bagian 1)
Kisah Romance – Episode ini diawali dengan Hong Do kecil membaca dongeng Rapunzel di dalam lemarinya. Setelah dewasa kini, dia mengatakan bahwa dirinya telah menunggu bertahun-tahun di dalam "menara" (lemari), tapi seorang pangeran tak kunjung muncul.
Hingga dalam imajinasinya, Doo Soo menjadi pangeran datang mengetuk "menaranya" dan mengajaknya keluar. Pangeran Doo Soo tampak sedikit lebih ganteng daripada biasanya. Penampilannya sedikit berbeda. Sementara itu, pangeran Yi Suk tetap biasa saja dengan pakaiannya yang juga biasa. Hihihi...
Pangeran Doo Soo menggelar karpet untuk diinjak kaki telanjang Hong Do. Pangeran Yi Suk mengatakan padanya untuk tetap tinggal di dalam lemari jika itu yang diinginkannya, kemudian dia berlalu. Pangeran Doo Soo mengulurkan tangannya pada Rapunzel Hong Doo. Sayangnya, dia mengabaikannya dan lebih memilih keluar untuk membuntuti pangeran bermuka masam: si Yi Suk!
Kini, kita kembali pada saat Hong Do keluar dalam kondisi panik dari dalam klinik. Ketika keluar, dia menemukan Yi Suk tengah melambaikan tangan padanya di depan mobil. Yi Suk mentraktirnya makan atas kepanikan yang diperlihatkan Hong Do. Tapi, Hong Do berlari mendekatinya untuk kemudian mencekiknya.
Setelah puas mencekik leher Yi Suk, Hong Do menstarter skuternya. Yi Suk yang sadar jika Hong Do marah betulan menjelaskan bahwa itu hanya guyonan. Bukannya mereda emosinya, Hong Do justru menyemburnya dengan kata-kata makian. Dia menyuruh Yi Suk enyah dari hadapannya!
Hong Do pergi ke toko roti, di mana Doo Soo masih menunggunya. Melihat kedatangannya, Doo Soo terlihat ceria dan bahagia. Dia seolah tak peduli akan keterlambatan Hong Do (namanya juga jatuh cinta). Selanjutnya, dia mengajaknya ke tempat lain yang lebih tenang, sehingga Hong Do bisa merasa nyaman.
Doo Soo mengajak Hong Do makan di restoran, dimana dirinya kenal dengan empunya restoran. Dia meminta empunya restoran menutup restoran hanya demi mereka berdua. Dia menjelaskan bahwa pernikahannya batal dan itu membuat Kakeknya koma dan akhirnya meninggal. Selain itu, dia mengaku datang ke rumahnya Hong Do setelah kembali dari pemakaman Kakeknya, sebab rasa rindu yang tak tertahankannya. Katanya, dia merasa lebih baik setelah melihat lampu di rumah Hong Do masih menyala (oh, jatuh cinta berjuta rasanya...)
Doo Soo menjelaskan bahwa dirinya merasa lebih baik setelah melihatnya, walaupun telah mengecewakan Kakeknya. Dia tertawa karena telah mengungkapkannya. Namun, dia mengatakan akan melakukan lagi nanti-nantinya. Itu semacam pengakuan cinta bahwa dia ingin mengajak Hong Do berkencan. Hong Do tergagap dan memutuskan mengenyahkan diri sendiri dari hadapan Doo Soo.
Yi Suk mencari Ibunya di kamar, dan waktu tidak melihat keberadaannya dia mencari obat tidur. Tapi, tak satupun ditemukannya.
Ibu melihat apa yang dilakukan Yi Suk, yang memintanya tidak mengonsumsinya lebih dari dua dalam sehari. Mendapat peringatan dari anaknya, Ibu berpikir dirinya sangatlah menyedihkan. Dia merasa Yi Suk berpikir bahwa dirinya depresi, setelah ditinggal kabur suaminya di kamar hotel. Karena itu dia membantahnya, supaya Yi Suk tidak mendesaknya mengonsumsi obat tidur terus-menerus.
Well, dalam kondisi sekarang, Ibunya Yi Suk tak bisa memahami apa yang diinginkan Yi Suk – padahal itu demi kebaikan Ibu sendiri. Yi Suk memintanya bercerai dari Ayah, tapi Ibu mengatakan bahwa dirinya tidak bisa melakukan itu. Mendadak rasa panik menyerang Ibunya Yi Suk. Dia takut suaminya akan menceraikannya. Yi Suk menahan kepanikan Ibunya.
Hong Do sampai di rumah dan bertanya pada diri sendiri: apa benar alasan Doo Soo batal menikah gara-gara dirinya? Tapi, dia menegaskan bahwa itu mustahil terjadi. Yi Suk menghubunginya untuk meminta maaf. Hong Do mengangkatnya dan tertawa keras, seperti orang gila. Kemudian, dia berkicau bila Doo Soo telah mengungkapkan pembatalan pernikahannya. Dia menyatakan dengan ringan telah memaafkan tindakan Yi Suk (membohonginya klinik kebakaran).
Hong Do mengatakan pada Yi Suk bahwa dirinya mengangkat telpon itu hanya untuk menceritakan semuanya. Yi Suk mengingatkan bahwa Doo Soo tahu mereka bobo bareng, karena itu ada kemungkinan Doo Soo menjadi tidak tertarik pada Hong Do – sepertinya ini upaya Yi Suk untuk lemahkan perasaan Hong Doo pada Doo Soo. Hong Do menganggap Yi Suk menghubunginya hanya untuk meminta maaf atas guyonan yang keterlaluan. Tapi, Yi Suk menolak tudingan tersebut. Bahkan, dia mengancam akan membunuhnya jika memaafkannya lagi.
Yi Suk menutup telpon dan mengeluhkan bahwa Hong Do membuatnya marah dan kesal. Hong Do tadinya menyangka kalau Doo Soo cuma bersimpati saja padanya. Tapi, setelah Doo Soo mengaku dirinya merindui Hong Doo, itu cukup membuatnya senang dan ceritanya jadi lain.
Doo Soo ngantor dan melihat Se Ro menunggunya. Tujuan Se Ro datang adalah mengganti bensin yang terpakai untuk mengantarkannya pulang saat dirinya mabuk. Dia coba menjelaskan alasannya mabuk adalah frustasi gara-gara audisi diminta memerankan seorang tokoh yang kehilangan kakaknya. Doo Soo memotong ucapannya – tidak tertarik!
Se Ro mengatakan tujuannya menemui Doo Soo untuk mencari anting-antingnya yang hilang di malam dirinya diantar pulang. Mereka mencarinya di mobil. Ingatan Se Roo saat diantar pulang waktu mabuk malam itu melintas di pikirannya. Saat itu Doo Soo telah meletakkan Se Ro di dalam mobil, tapi Se Ro keluar lagi. Se Ro ngelantur bahwa dirinya tak bisa menangis waktu audisi. Di depan kantor Doo Soo, ada seorang pria yang sedang kencing di atas pohon sambil bernyanyi-nyanyi.
Kembali ke masa sekarang, Doo Soo berhasil menemukan anting-anting. Se Ro bertanya apa Doo Soo yang telah bernyanyi malam itu? Kemudian dia menyanyikan beberapa bait lirik lagu padanya. Dia mengatakan bahwa Doo Soo adalah orang pertama yang pernah bernyanyi untuknya.
Sementara itu, Hong Do menulis jurnal harian tentang kejadian yang terjadi hari itu. Dia dengan gembira menuliskan bahwa dirinya telah menghabiskan waktu selama sepuluh menit bersama Hong Do. Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri apa tidak apa-apa bila memasakkan lagi untuk Doo Soo, setelah mengetahui sang detektif telah sendiri lagi.
Keesokan harinya, ketika Yi Suk tiba di kantor, tampak Eun Ho telah menunggunya. Tidak seperti sebelumnya, Eun Ho tampak lebih tenang dengan tatanan rambut lurus poni. Yi Suk berceloteh padanya untuk pergi ke tempat lain saja bila cuma mau membunuh waktu senggangnya. Hong Do mengatakan kalau gadis SMA yang ada di hadapan Yi Suk bukanlah Hong Do. Eun Ho kemudian membuka pintu dan memberitahu kalau gadis itu adalah kakak kembarnya: Jin Ho.
Doo Soo bertanya pada Yang apakah Hong Do bisa masuk dalam lingkungan keluarga besarnya? Yang menjawab: tidak! Doo Soo bertanya apa Hong Doo bisa diterima keluarga besarnya? Dia tidak terima ketika Yang mengatakan hal-hal buruk dari Doo Soo. Yang berceloteh kalau Doo Soo benar-benar jatuh cinta pada Hong Doo, padahal sebelumnya jika dirinya menjelek-jelekkan Da Young, Doo Soo diam saja. Meski begitu, dia meminta Doo Soo untuk melakukan apa yang diinginkannya dengan tinggal saja bersama Hong Do.
Di klinik, Yi Suk membaca jurnal harian Hong Do tentang kencan singkat. Dia meledek kalau Hong Do terlihat terlalu bersemangat tapi hanya menghabiskan waktu selama sekitar sepuluh menitan saja dengan Doo Soo.
Yi Suk mendekati Hong Doo dan memintanya untuk menatapnya selama sepuluh detik – memintanya menganggap bahwa dirinya adalah Doo Soo. Dia memegang rambut Hong Do supaya tetap fokus pada wajahnya. Sayangnya, itu justru menjadi "bumerang" bagi dirinya yang tak bisa berhenti menatap bibir. Wajahnya menjadi memerah seperti kepiting saos padang. Jiahhh...
Tapi, Hong Do sendiri tidak terpengaruh, walaupun juga memperhatikan bibir dan mata Yi Suk secara intens. Yi Suk melepaskan pandangannya dan mengatakan bahwa seharusnya Hong Do menatap Doo Soo seperti itu. Dia mengaku tidak bisa mengubah wajah merah Hong Do seperti orang yang tidak merah. Dia beralasan kalau itu merupakan bagian dari Hong Do saja. Yeah, seperti ada orang yang berpipi kuning, putih, hitam, dll (benarkah?).
Yi Suk menyeringai nakal bahwa Hong Do tidak bersemu merah saat bersamanya. Dia mengajaknya ke rumahnya... untuk tidur (seperti yang kalian bayangkan). Dengan senyuman lucu, Yi Suk mengatakan mereka bisa melakukannya lebih banyak sebanyak yang diinginkan Hong Do. Sontak Hong Do marah. Dia mencak-mencak, mengatai Yi Suk gila dan pergi.
Hong Do berdiri di luar klinik dan melontarkan kata-kata bijak untuk Yi Suk. Emosi membuatnya kehilangan akal, sehingga dia tidak menyadari kedatangan Doo Soo. Ketika dia menyadari kedatangannya, Doo Soo memberikan syal merah dan langsung melilitkannya di lehernya. Bahkan, syal ini menutupi sedikit wajahnya, karenanya akan membuatnya nyaman. Doo Soo beralasan membelikan syal itu lantaran khawatir hawa dingin yang akan menyerang Hong Do. Dia mengatakan akan melakukan hal-hal seperti ini mulai sekarang, karena sebelumnya dia belum tahu apa yang diinginkan hatinya.
Yi Suk muncul dan mengolok-olok wajah merah Hong Do yang terbenam dalam syal merah, membuat Doo Soo sedikit sebal. Dia menyuruh mereka menyingkir dari jalannya untuk ke mobilnya dan memperhatikan dari dalam. Setelah Hong Do pergi, dia memanggil Doo Soo dan menyatakan memenangkan hatinya Hong Do. Dia menyatakan walaupun Doo Soo telah batal menikah, tapi dia takkan menyerahkan Hong Do padanya.
Hong Do memperhatikan syal barunya di depan cermin. Dia bertanya-tanya kenapa dirinya merasa biasa saja menerimanya. Doo Soo menghubunginya untuk memastikan bahwa Hong Do sampai dengan selamat ke rumah. Dia mengajak Hong Do berangkat bareng dengannya di dalam mobilnya yang hangat. Hong Do menolaknya. Doo Soo mengaku hatinya tersakiti jika Hong Doo menolaknya begitu, karena dirinya mau melakukan hal-hal baik untuknya tapi malah tidak mendapat lampu hijau.
Dengan suara terbata-bata, Hong Do mengatakan bahwa maksudnya bukan itu. Doo Soo bisa memahaminya. Dia kemudian mengatakan, untuk memastikannya, saat mengaku kasihan pada Hong Do sebenarnya itu bukanlah rasa kasihan. Itu karena dirinya tidak tahu apa kata hatinya. Dia mengatakan, "Aku jadi tidak mau menutup telponnya." (Hahaha, seperti bocah SMP/SMA).
Bersambung ke sinopsis 'Heart to Heart' episode 7 - bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment