Baca sebelumnya sinopsis drama Korea 'Heart to Heart' episode 7 - bagian 1.
Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 7 (Bagian 2)
Kisah Romance – Yi Suk masih menggeram dengan Hong Do waktu dirinya pulang. Dia menemukan Se Ro sedang belajar. Se Ro bertanya pada Yi Suk apa artinya menjadi mandiri? Yi Suk menjawab bahwa Se Ro tidak bisa melakukan apa-apa sampai dia menikah dan tinggal di rumah keluarga akan lebih baik. Se Ro mengatakan bahwa Ibunya seperti bukan Ibunya, sehingga sepertinya takkan memedulikan dirinya tinggal di mana. Yi Suk itu kakak yang baik dan mengatakan pada Se Ro untuk menjadi anak yang berbakti.
Doo Soo duduk di tempat tidurnya bersama kotak kardus besar, di mana dia menyimpan benda-benda yang diberikan Hong Do untuknya, termasuk catatan yang ditinggalkan Hong Do kala memberikan makanan untuknya. Dia membacanya satu persatu dan mengomentarinya sambil tertawa persis remaja tanggung jatuh cinta.
Doo Soo ditelpon Bibinya yang membicarakan mengenai perjodohan lain, namun dia mengatakan tak tertarik karena telah menemukan calon sendiri. Dia mengatakan akan memperkenalkannya pada keluarga nanti. Kemudian, dia mengambil sarung tangan rajut buatan Hong Do.
Ketika pagi menjelang pemilik rumah kontrakan mengetuk-ngetuk rumah, mencari Hong Do. Di dalam, Hong Do yang sedang merias diri menyamar sebagai Nenek Oh diam saja. Doo Soo tiba dan bicara dengan pemilik rumah yang mengatakan akan menjual rumah tersebut jika Hong Do bersikeras tidak membayarnya.
Nenek Oh keluar dan menemukan Doo Soo menunggunya. Doo Soo menawarinya tumpangan, tapi lagi-lagi Hong Do menolaknya, bahkan sekadar tumpangan untuk mengantarnya ke halte bus.
Doo Soo menyeringai di seberang jalan melihat Nenek Oh sampai ke halte. Saat menunggu bus, Nenek Oh bergumam pada diri sendiri bahwa kegilaan pasti sudah menjangkiti otaknya. Dia bertanya kenapa menolak tumpangan Doo Soo dan kabur?
Sesampainya di rumah Presdir Go, Nenek Oh melihat seisi rumah sedang dalam kepanikan. Yi Suk sedang menggotong Ibunya di punggung diiringi PRT dan Butler Ahn. Mereka melihat Nenek Oh tanpa melihatnya.
Nenek Oh masuk ke kamar Ibunya Yi Suk dan menemukan catatan bunuh diri dan obat tidur. Dalam catatan itu, Ibunya Yi Suk minta maaf pada keluarganya dan akan pergi menyusul Il Suk, kakaknya Yi Suk.
Nenek Oh menemui Presdir Go di perpus, yang menunjukkan foto-foto lamanya Il Suk dan Yi Suk. Dia menyebutkan keduanya adalah saudara kembar. Nenek Oh mengatakan jika Yi Suk lebih kecil. Presdir Go mengiyakan dan mengimbuhi bahwa Il Suk lebih besar dan kuat. Itulah sebabnya, Ibu dan dirinya lebih menyukai Il Suk. Nenek Oh menyentuh gambar Yi Suk kecil.
Di RS, Yi Suk mengatakan pada Ibunya yang masih tidur bahwa dirinya benci Ibunya. Dr. Um datang. Sebelum ada percakapan apapun, Yi Suk tidak ingin Ibunya berada di RS terus. Dr. Uhm setuju dan memberikan waktu untuk keduanya.
Lalu, Yi Suk menemui Ayahnya yang sedang bersantai dengan temannya. Dia mengatakan bahwa Ibu coba bunuh diri setelah bobo bareng Ayahnya (tempo hari di hotel). Dia meminta Ayahnya untuk menunjukkan ketulusan bila memang ingin kembali.
Doo Soo dan Yang jalan-jalan di sebuah dept. store. Doo Soo memakai sarung tangan rajutan buatan Hong Do dan membayangkan kehidupan pernikahannya dengan Hong Do. Dalam imajinasinya, Hong Do bukan wanita yang gugup. Bahkan, mereka memilik bayi lucu nan menggemaskan.
Yang mengacaukan lamunan Doo Soo. Doo Soo bertanya apa sih yang paling diinginkan Yang setelah berpegangan tangan. Yang cekikikan. Mereka berdua terkekeh.
Hong Do bingung tidak mendengar kabar tentang Yi Suk. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk mencarinya. Ketika keluar, Doo Soo datang dan menemukan Hong Do tanpa helm. Hong Do buru-buru menutupi wajahnya. Doo Soo mengaku senang melihat Hong Do dan meminta Hong Do melepaskan tangan di wajahnya supaya bisa dilihatnya, setelah itu dia akan pergi.
Hong Do pelan-pelan menurunkan tangannya. Doo Soo senang dan merasa "dirinya hidup". Dia mengatakan bahwa dirinya merindukan Hong Do sepanjang hari, dan berharap Hong Do akan terbiasa melihatnya. Hong Do menatap mata Doo Soo, sehingga dirinya terjatuh. Doo Soo ikut-ikutan jatuh dan melempar senyuman.
Pada akhirnya, Doo Soo mengajak Hong Do kembali ke restoran yang sema. Dia meyakinkan temannya untuk membiarkan mereka berdua saja. Setelah duduk, Doo Soo mengatakan bahwa dirinya telah membayarkan uang kontrakan Hong Doo, sehingga tak perlu lagi khawatir mengenai itu. Dia meminta Hong Do menganggapnya sebagai bayaran atas makanan yang dibuatnya selama bertahun-tahun atau pinjaman tanpa bunga yang bisa dikembali dalam tempo suka-suka.
Doo Soo mengungkapkan bahwa dirinya tidak suka dengan Yi Suk yang selalu berada di kitaran Hong Do. Dia menyatakan selalu memikirkan Hong Do dan berjanji akan mencintai dan menghargai Hong Do, walaupun terlambat.
HP Hong Do berdering. Karena panggilan itu dari Yi Suk, Doo Soo mengambilnya dan mengangkatnya. Saat itu Yi Suk sedang teler berat. Doo Soo memintanya tidak menelpon kalau sedang mabuk dan menutup telpon.
Doo Soo mengatakan padanya untuk mematikan telpon. Hong Do setuju. HP-nya masih mati hingga dia pulang ke rumah. Dia sedikit khawatir dengan Yi Suk, tapi menolak untuk menghidupkan HP-nya untuk mengecek ada informasi tidak dari Yi Suk. Bahkan, dia mengeluarkan baterai HP-nya dan menyembunyikannya di balik sofa.
Sepanjang malam, Hong Do menggerutu pada diri sendiri. Dia mengatakan bahwa itu adalah malam terbaiknya, tapi kenapa dirinya melakukan hal-hal yang tidak disukai oleh Doo Soo - seperti bicara dengan Yi Suk misalnya. Sepanjang malam, dia terus terjaga untuk membuat Doo Soo makanan lagi, tapi dia tak bisa menahan dirinya dan terus-menerus menatap bantal sofa. Ketika pagi tiba, keluar keringat dingin dari dalam tubuhnya. Tapi, tetap mencoba untuk tidak mengecek HP. Itu membuat dirinya hampir-hampir menangis.
Hong Do berpikir bahwa Doo Soo takkan keberatan bila HP-nya dinyalakan kembali, toh sudah pagi. Lagipula ada kemungkinan Doo Soo akan berterima kasih atas makanan yang dibuatnya. Tapi, sebenarnya dia bukan untuk mengecek itu. Dia berharap Yi Suk menghubungi. Ketika tak ada pesan masuk apapun dari Yi Suk, Hong Do tampak kecewa. Dia bahkan tampak murung ketika yang menelponnya adalah Doo Soo untuk mengucapkan terima kasih padanya.
Doo Soo menegusnya karena telah begadang lagi semalaman untuk membuatkannya makanan. Dia juga menyebutkan bahwa dirinya tak suka Hong Do menemui Yi Suk lagi. Tapi... Doo Soo memberikan lampu hijau bagi Hong Do untuk menemui Yi Suk. Biar bagaimana pun Hong Do tengah diterapis oleh Yi Suk. Begitu telpon ditutup, senyum di wajah Hong Do harus menghilang. Dia kembali mengkhawatirkan keadaan Yi Suk.
Ketika terbangun, Yi Suk menemukan dirinya berada di dalam mobil, masih linglung kenapa bisa berada di sana. Dia ingat kalau Doo Soo menjawabkan telpon Hong Do dan mengeluh kenapa dirinya harus memikirkan hal itu di saat otaknya belum benar-benar terjaga.
Setelah membuatkan makanan untuk Doo Soo, Hong Do merasa dirinya sakit. Dia pun pergi tidur dan mengeluh kenapa sakitnya terjadi tepat di harinya yang bahagia. Dia mengatakan berulang-ulang takkan melakukan hal-hal yang tak disukai Doo Soo, tapi dia mengambil secarik kertas dari saku celananya. Itu catatan pesan bunuh diri Ibunya Yi Suk yang diambil supaya Yi Suk tidak menemukannya.
Hong Do bingung harus berbuat apa. Dia menangis dan merajuk pada Neneknya kenapa perasaannya seperti sekarang?
Yi Suk akhir menghubungi Hong Do untuk mencari tahu kenapa dia tak berangkat kerja. Ketika mendengar suara Hong Do, dia menebak Hong Do sakit. Tapi, Hong Do mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja dan akan datang ke klinik. Yi Suk menyuruhnya tetap tinggal di rumah dan beristirahat, karena ada hal yang mau dilakukannya, dan menutup telpon. Hong Do panik dan bergegas ke klinik.
Yi Suk dan Hong Do berpapasan di luar klinik. Dia keluar dari dalam mobilnya dan tampak khawatir melihat wajah Hong Do pucat sekaligus memerah. Dia menilai sepertinya Hong Do sudah lebih berani sekarang, dan dengan malu-malu bertanya pada Hong Do apa melihat Doo Soo begitu juga? Hong Do hampir menitikkan air mata saat mengatakan bahwa dirinya pasti sudah gila, karena di satu sisi menyukai Do Soo tapi di sisi lain tak bisa berhenti memikirkan Yi Suk.
Hong Do mengatakan bahwa dirinya ingin memeluk Yi Suk. Kemudian, Yi Suk merentangkan tangannya dan mengizinkan Hong Do memeluknya. Hong Do melepas helmnya dan langsung menghambur padanya. Akhirnya, air mata Hong Do tertumpah.
Yi Suk melepaskan pelukan Hong Do dan bertanya kenapa badannya panas? Hong Do menjawab bahwa dirinya demam. Yi Suk tersenyum dan mengatakan bahwa dirinya tak ingin Hong Do sakit. Lalu, dia ngesun Hong Do.
Bersambung ke sinopsis 'Heart to Heart' episode 8 - bagian 1.
0 komentar:
Post a Comment