Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

February 12, 2015

Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 8 (Bagian 2)

Baca sebelumnya sinopsis drama Korea 'Heart to Heart' episode 8 - bagian 1.

Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 8 (Bagian 2)

Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 8 (Bagian 2)
Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 8 (Bagian 2)

Kisah Romance – Yi Ro berdandan di dalam mobilnya. Ketika Doo Soo keluar kantor, Yi Ro mengklaksonnya dan keluar mobil. Dia meminta Doo Soo mengisi data diri (cv) yang disodorkan. Alasannya sebagai catatan pribadi tentang data kesehatan para polisi.

"Kau juga harus ngasih tahu tentang riwayat keluarga, apakah ada yang menderita kelainan otak atau mental. Karena 5-10% menurun ke gen berikutnya."

Doo Soo mengembalikan kertas formulir itu, karena merasa tidak punya kepentingan menjawabnya. Yi Ro memberikan lagi kertas itu pada Doo Soo dan harus ditulis. Sebelum masuk, dia menyebutkan IQ-nya sampai 151. Doo Soo menatap Yi Ro dan masuk mobil sendiri.

Di dalam mobilnya, Yi Suk mengeluh kalau Hong Do lama. Dia bertanya apa Hong Do melakukannya dengan baik? Tiba-tiba, Hong Do terlihat berjalan pelan dengan kepala ditutupi syal. Yi Suk keluar dan menyuruhnya lepas syal itu.

"Tak tahu malu, memakai syal pemberian cowok lain."

"Aku kedinginan. Lagian, aku juga mau mengembalikan ini."

Yi Suk mengajak Hong Do masuk ke mobil. Mereka pergi ke rumah si kembar Eun Ho dan Yin Ho.

Di dalam, Ibu si kembar menjelaskan pada Yi Suk kalau tiba-tiba saja Eun Ho tidak bisa melihat dan bicara. Ketika dibawa ke psikiater, dibilangin kalau ketidakbisaan Eun Ho melihat dan bicara karena faktor psikologis.

Yi Suk bertanya kenapa tiba-tiba Eun Ho jadi begini? Padahal sebelumnya Eun Ho akan mengikuti olimpiade SMA dan semangat pergi bersama ibunya. Ibu si kembar menjawab bahwa kemarin Eun Ho mau pergi sendiri. Karena, Eun Ho merasa gugup kalau pergi bersama Ibu dan tesnya akan gagal.

"Kenapa membuat keributan, padahal kau sendiri yang meminta Ibumu tidak datang?"

Keluarlah kenyataan sebenarnya dari mulut Eun Ho bahwa dia merasa Ibunya pilih kasih. Jadi, waktu hari H, hujan turun. Dia minta Yin Ho untuk naik taksi saja pergi les biola. Sayangnya tidak. Ibunya lebih memilih Yin Ho karena lebih sayang pada anaknya yang berbakat, sedangkan dirinya tidak. Yin Ho membela diri.

"Itu tidak benar. Biola akan rusak kalau terkena air hujan."

"Ya. Tapi bisakah seenggaknya sekali seumur hidupmu kau biarkan ibu mengantarku? Entah ibu tahu atau tidak. Bagiku olimpiade itu sangat penting!"

"Kau seharusnya mengatakan dengan lebih gamblang," sahut ibu.

Yi Suk menjawab ucapan Ibu bahwa Eun Ho pasti merasa takut, Ibunya tetap akan memilih mengantar Yin Ho walaupun bicara lebih jelas. Eun Ho tampak makin sedih dan kesal. Dia sebutkan kejadian dari masa lalunya, dimana ketika usia 10 tahun, dia dan Eun Ho kecebur. Tapi, ibunya yang lebih dekat dengannya justru lebih memilih menyelamatkan Yin Ho duluan. Ibu merasa bersalah dan bersimpuh di hadapan Eun Ho.

Ibu si kembar tak habis pikir bagaimana bisa Eun Ho mengingat semua kejadian mengerikan itu dengan baik? Yi Suk hanya menatap Ibu dengan tatapan prihatin.

Ketika keluar, Hong Do sudah menunggu. Dia menyalahkan Yi Suk yang bicara kasar pada Eun Ho, padahal Eun Ho-lah yang merasa terkucilkan di keluarga sendiri. Dia menuding Yi Suk mengarahkan kata-kata itu untuk diri sendiri, karena kakaknya meninggal. Yi Suk kesal dan minta Hong Do tidak ikut campur konselingnya. Hong Do menyatakan ingin ikut mengawasi sesi konseling Yi Suk biar tidak kelewatan lagi kata-katanya. Dia masuk ke ruangan, di mana Eun Ho sudah duduk di sana dengan air mata yang masih tumpah.

Yi Suk masuk belakangan dan duduk menghadap Eun Ho. Dia meminta Eun Ho melupakan kenangan buruk itu. Biar bagaimana pun tidak ada gunanya. Dia ceritakan pengalamannya waktu kecil pernah ditinggalkan kakaknya dalam satu kebakaran. Kakaknya mati tak bisa diselamatkan. Bertahun-tahun setelahnya, dia bertanya-tanya andai saja kakaknya masih hidup mungkin orang-orang di rumahnya tidak akan ada yang menyukainya karena lebih suka dengan kakaknya.

"Kejadian itu enam tahun lalu. Usiaku 10 tahun, cukup untuk bisa merekam semua kejadian yang penting. Malam itu kami rebutan pancing di perahu, sehingga perahu oleng dan kami berdua terjatuh. Tapi, Ibu lebih memilih menyelamatkan Jin Ho terlebih dulu."

Yi Suk menenangkan Eun Ho, lantaran Ibu si kembar sudah menceritakan semuanya. Yang jadi masalahnya adalah kenapa Eun Ho tidak berpikir kalau saat kejadian Jin Ho pingsan dan lebih membutuhkan pertolongan dibandingkan dirinya. Sedangkan, Eun Ho sendiri berada di dekat perahu. Andai, Ibu tidak menyelamatkan Jin Ho lebih dulu, apa jadinya? Eun Ho hanya bisa menangis mendengar penjelasan masuk akal Yi Suk.

Yi Suk bicara dengan Prof Uhm ditelpon saat membawa mobilnya kembali. Dia mengatakan konselingnya dengan Eun Ho selesai dan menanyakan kondisi ibunya. Dia mengatakan akan ke klinik tidak lama lagi.

Yi Suk mengatakan kalau hubungan pria-wanita hanya akan bertahan selama dua tahun. Teori darinya hubungan hanya akan bertahan tiga bulan. Jadi selama tiga bulan, dia meminta Hong Do bersamanya tanpa terganggu oleh Doo Soo. Setelah tiga bulan, Hong Do diminta untuk mengungkapkan perasaan apa yang dirasakannya. Hong Do menolak karena tidak berani menolak Doo Soo, kayak siapa saja. Yi Suk tertawa karena Hong Do berani mengatakan itu.

Yi Suk sedang berada di kliniknya ketika HP Hong Do berdering. Untuk sesaat dia diam saja, tapi rasa penasaran muncul dan membuatnya menengok siapa yang menghubungi Hong Do. Tertera di HP Hong Doo nama: Detektif Jang-ku. Yi Suk mendengus melihat nama itu dan mengatakan kalau Doo Soo benar-benar mengganggunya.

Hong Do masuk dan mengangkat HP-nya. Yi Suk berteriak-teriak mengganggu minta Hong Do kembali bekerja, jangan telpon-telponnya saja. Doo Soo mendengar suara Yi Suk. Hong Do mematikan telpon setelah sempat mengatakan pada Doo Soo akan datang untuk makan malam.

Yi Suk pergi ke ruangan Prof. Uhm dan menceritakan tentang saran yang diberikan Hong Do saat sesi konseling dengan Eun Ho. Awalnya dia tidak menyadari apa yang dikatakan Hong Do. Tapi setelah berpikir, Yi Suk merasa apa yang dibilang Hong Do benar. Tidak mungkin kan dirinya merasa lebih ringan daripada Eun Ho, maka dia memposisikan dirinya sejajar dengan Eun Ho dengan menceritakan pengalaman sendiri kehilangan orangtua.

Prof. Uhm memuji itu. Terbukti Hong Do berguna juga. Yi Suk merasa Hong Do itu mengerikan. Prof. Uhm tertawa. Tidak percaya, wanita seperti Hong Do membuatnya ngeri. Yi Suk memutuskan mengenyahkan diri dari hadapan Prof. Uhm.

Hong Do meletakkan syal pemberian Doo Soo di depan rumah. Tak lama, Doo Soo pulang. Dia segera menghampiri Hong Do begitu melihatnya.

Esok. Doo Soo menyapa Nenek Oh Hyung (Hong Do yang menyamar). Nenek Oh Hyung membungkuk hormat. Selanjutnya mereka ada di taman dan Doo Soo memberikan kembali syal merah yang dikembalikan Hong Do. Alasanya dia mau memberikan sesuatu pada Hong Do, seperti Hong Do juga telah memberikannya sesuatu padanya. "Kau juga nggak mau kan barang-barang yang telah kau berikan kukembalikan padamu?" Nenek Oh mengangguk.

Doo Soo pun duduk untuk mengatakan meskipun Nenek Oh menolaknya takkan mundur selangkah pun. Dia merasa Nenek Oh baru saja terbuka pada dunia dan masih melihat hal-hal yang menarik hatinya. Jadi ada kemungkinan berubah pikiran. Dia meminta jika Nenek Oh sudah puas melihat-lihat, dia siap menerimanya. Kapanpun itu. Selama apapun itu. Dia menawarkan tumpangan pada Nenek Oh.

Presdir Go bingung memilih baju. Pelayan wanita genit bertanya baju apa yang dicari. Presdir Go sebutkan baju berwarna biru. Pelayan wanita genit mengatakan bahwa baju itu sudah dibuang sesuai perintah Presdir Go waktu itu. Dia pilihkan baju yang lebih sesuai, lebih muda, untuk Presdir Go.

Doo Soo mengantar Nenek Oh ke tempat kerjanya. Dia kaget setelah tahu tempat kerja Nenek Oh adalah rumahnya Yi Suk. Nenek Oh bertanya kok tahu? Doo Soo mengatakan bahwa dirinya sempat menemui Yi Suk beberapa waktu sebelumnya. Dia menyuruh Nenek Oh bekerja dengan tenang tanpa memikirkan apapun. Nenek Oh masuk dengan berjalan mundur, mirip undur-undur.

Doo Soo pergi dan berpapasan dengan Yi Ro yang baru pulang joging. Dia berhenti dan Yi Ro bertanya apa Doo Soo datang mau menemuinya untuk menyerahkan CV-nya? Doo Soo bilang bukan dan bertanya mengenai Yi Suk. Yi Ro suprised Doo Soo mengenal abangnya.

"Apa CV itu untuk kepentingan pribadimu?"

"Kan sudah kubilang dari awal, aku tertarik padamu."

"Aku punya seseorang yang kusukai. Kurasa itu cukup sebagai jawaban."

Doo Soo pun meluncur dengan mobilnya. Yi Ro mengangkat bahunya. Dia merasa Doo Soo seperti orang yang belum punya cewek.

Nenek Oh menanyakan tentang ID akun yang mau dipakai Presdir Go ketika dia mencium wangi berbeda dari Presdir Go. Lebih wangi. Presdir Go menjawab kalau cucunya (Yi Suk) membelikan parfum untuknya. Nenek Oh memuji Presdir Go tampak jauh lebih muda.

"Lebih muda gimana? Rambut uban semua dan makin botak. Tidak ada yang menarik. Jangan bilang hal-hal kayak gitu deh."

"Ya udah kalau gitu dicat ajah rambutnya."

Presdir menolak ide itu. Bukan lantaran emoh, tapi ribet. Nenek Oh menawarkan diri melakukannya untuk Presdir. Selanjutnya, Nenek Oh pun tampak memberikan semir hitam di rambut Presdir Oh. "Ini karena kau yang maksa loh. Aku sebenarnya tidak mau," kata Presdir Go.

Pelayan wanita genit datang dan menanyakan apa yang sedang Presdir lakukan pakai cat-cat rambut. Dia bilang cat itu berbahaya dan memegang dada Presdir Go apakah berdegub kencang atau tidak. Presdir mengatakan dirinya baik-baik saja dan menyuruh si pelayan genit membuatkan makan siangnya. Nenek Oh menghela napas, karena setelah membaca kemasan tidak satu pun bahan berbahaya.

Yi Suk pergi ke toko helm. Dia memilih helm untuk Hong Do. Caranya membuka foto Hong Do dan mencocokkannya dengan helm satu per satu.

Doo Soo mengejar penjahat. Mereka berkelahi. Untung, Doo Soo hebat. Hanya dalam beberapa jurus berhasil melumpuhkan si penjahat, meskipun tangannya terluka.

Hong Do merapikan rumahnya ketika Yi Suk menyuruhnya keluar. Hong Do tampak senang dan menatap cermin sebentar lalu keluar dengan syal dan hodie jaketnya. Yi Suk memberikan helm pada Hong Do sebagai hadiah dan menyuruhnya tetap memakainya apapun yang terjadi. Dia pergi.

Yang mengajak Doo Soo makan siang. Tapi Doo Soo menolaknya. Dia pergi sambil mengatakan kalau mulai sekarang mau makan masakannya Hong Do.

Yi Suk di klinik. Prof. Uhm masuk ke ruangannya untuk pamit dan sedikit bertanya perkembangan konseling Hong Do. Yi Suk menjawab kalau perkembangannya bagus, meski awalnya mengira penyakit Hong Do parah tapi mendadak mulai hilang sedikit demi sedikit. Prof. Uhm pergi.

Hong Do menelpon Yi Suk dan menggodanya kalau dia baru selesai mandi. Yi Suk merasa itu godaan yang dibuat Hong Do untuknya. Hong Do mengatakan akan ke klinik untuk mengantarkan makanan.

Doo Soo dalam perjalanan ke klinik Yi Suk untuk bicara. Hong Do berlari-lari dengan senang membawa makanan untuk diberikan pada Yi Suk. Dia sampai ke klinik dan menemukan Yi Suk sedang memeluk seorang gadis. Terduduklah dia. Doo Soo datang dan melihat Hong Do terduduk di lantai. Dia melihat ke dalam Yi Suk sedang memeluk wanita.

Di dalam ruangan, Yi Suk melihat Doo Soo. Dia melihat Doo Soo membawa Hong Do pergi.

Bersambung ke sinopsis 'Heart to Heart' episode 9 - bagian 1.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 8 (Bagian 2)

0 komentar:

Post a Comment