Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

February 15, 2015

Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 9 (Bagian 2)

Baca sebelumnya: sinopsis drama Korea 'Heart to Heart' episode 9 - bagian 1.

Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 9 (Bagian 2)

Sinopsis Heart to Heart episode 9 - bagian 2

Kisah Romance – Hong Do mencari jalan keluar dari dalam gudang, dan coba hubungi Yi Suk, tapi tidak tersambung karena HP Yi Suk sedang dimatikan.

Yi Suk menonton rekaman Yun Woo di Youtube sedang membacakan berita. Selesai membacakan berita, doi mengambil roti panjang yang disembunyikan di punggungnya dan langsung memakannya. Yun Woo mengatakan, “Aku tidak ingat apa-apa. Benar-benar memalukan. Ada apa denganku? Kenapa aku seperti ini, Yi Suk?”

Yi Suk memintanya istirahat. Yun Woo yang gelisah dengan kehebohan yang mungkin muncul di tv dan internet tentang perilaku membuatnya sulit beristirahat. “Ini semua gara-gara kau! Ini karena kau selalu melukai harga diriku,” tuding Yun Woo. Dia menambahkan calon suaminya bukanlah orang yang bisa diandalkan dan tukang main perempuan. Menerima penjelasan itu, Yi Suk dengan enteng menyarankan Yun Woo meninggalkan calon suaminya. Yun Woo menjawab orang tuanya senang mendengar dirinya akan dinikahi pria kaya. Jadi, tak ada jalan mundur.

Yang sedang memberikan penjelasan di kantor mengenai orang-orang yang akan diintainya. Doo Soo menjawab panggilan telpon dari Hong Do. Tanpa menunggu apa-apa lagi, Doo Soo langsung pergi ke supermarket tempat Hong Do terkurung di dalam gudang. Sesampainya di supermarket yang dimaksud, Doo Soo segera menemui manajer supermarket minta ditunjukkan gudang karena ada orang terkurung. Pada akhirnya, Hong Do pun berhasil diselamatkan.

Di dalam mobil, Doo Soo menanyakan apa yang terjadi? Hong Do terbata-bata mengatakan kalau ini salahnya sendiri, bukan salahnya Yi Suk. “Orang itu bilang aku bisa melakukannya, dan harus percaya pada diriku sendiri. Tapi aku... aku... ketakutan dan melarikan diri.” Doo Soo bertanya satu hal: di mana Yi Suk sekarang. Hong Do menjawab kalau Yi Suk menemui pasien lain yang kondisinya lebih mendesak timbang dirinya. Doo Soo tidak percaya.

Hong Do mengaku kalau dirinya sama sekali tidak bisa bertanya apa yang terjadi pada wanita itu. Apa Yi Suk akan kembali pada wanita itu atau tidak. Rasa rendah diri Hong Do mulai keluar, “Aku tahu aku tidak cukup baik untuknya.” Tapi, Doo Soo menegaskan bahwa itu bukan karena Hong Do tidak cukup baik.

Yi Suk memberikan pakaian ganti untuk Yun Woo dan memintanya tidur. Yun Woo bertanya apa Yi Suk akan pergi meninggalkannya? Dia meminta Yi Suk tidak pergi meninggalkannya, dan bertanya apa sih yang bikin Yi Suk klepek-klepek pada Hong Do, yang dinilainya bukan tipenya Yi Suk. Tudingan itu tidak membuat Yi Suk menyangkal. Dia bahkan mengaku sudah mengatakan hal ini pada Hong Do.

Untuk menahan kepergian Yi Suk, Yun Woo memeluk dan menciumnya. Yi Suk hanya menatap. Setelah Yun Woo melepas pelukannya, Yi Suk mengatakan kalau sebuah ciuman tidak sama rasanya dengan orang yang dicintai. Yun Woo pun mengeluarkan kata-kata bijak yang diarahkan pada Yi Suk. “Maksudmu dia yang nyata dan aku yang palsu?” tanya Yun Woo. Yi Suk pergi.

Yi Suk pergi ke parkiran dan menghubungi Hong Do, menanyakan ada di mana dirinya? Hong Do yang masih kebingungan menjawab dirinya di rumah. Yi Suk bertanya apa Hong Do pulang naik taksi? Ketika Hong Do mengiyakan, Yi Suk bertanya tidak buruk kan pulang sendiri naik taksi? Hong Do balik bertanya bagaimana kondisi Yun Woo? Sambil tersenyum, Yi Suk menjawab sebagai mantan pacar, mau tak mau, dirinya harus mengobati Yun Woo. Dia minta izin Hong Do untuk menemuinya. Sayang, Hong Do menyatakan dirinya mengantuk. Yi Suk tertawa karena ditolak. Meski begitu akhirnya Yi Suk mengalah.

Ketika sampai di depan rumahnya, Yi Suk menemukan Doo Soo mencegat dan menginstruksikannya keluar. Yi Suk keluar dan bertanya apa keperluan Doo Soo menemuinya? Tidak menjawab dengan kata-kata, Doo Soo menjawab dengan bogem mentah. Segera setelah itu, mereka adu jotos. Perkelahian mereka pun berhenti setelah dua orang polisi menghampiri mereka.

Doo Soo dan Yi Suk pun minum soju bersama. Doo Soo memberitahu kalau Hong Do terkunci di gudang supermarket, sendirian dan kedinginan. Dia menyuruh Yi Suk menyingkir. Yi Suk terkekeh dan menuangkan tiga perempat gelas besar soju dan menyodorkannya pada Doo Soo.

Doo Soo bertanya kenapa Yi Suk memilih Hong Do, padahal sudah memiliki cewek yang jauh lebih cantik dan pintar. Dia menuangkan soju ke satu gelas besar dan menyodorkannya pada Yi Suk. Yi Suk menyesapnya susah payah dengan memencet hidungnya. Doo Soo meledek Yi Suk tidak bisa minum alkohol, sehingga menimbulkan masalah. Rampung minum, Yi Suk menyatakan: Hong Do milikku! Doo Soo balas bertanya, “Sampai kapan? Seminggu? Sebulan? Kau bisa bertahan setidaknya selama 3 hari?”

Yi Suk mencemooh kalau Doo Soo bicara semau udel sendiri. Dia menyodorkan satu gelas besar lagi pada Doo Soo, yang langsung diteguknya. Doo Soo mengatakan kalau dia takkan membiarkan Yi Suk melukai Hong Do. “Sebelum Hong Do terluka, aku akan mengembalikan semua seperti semula!” Yi Suk tertawa, karena Doo Soo ingin mengembalikan semuanya seperti semula? Dia mencemooh Doo Soo. Susah payah obati Hong Do malah mau dikembalikan seperi semula. Doo Soo menjelaskan kalau maksudnya bukan seperti itu, melainkan berada di sisinya. Dia menyodorkan satu gelas lagi untuk Yi Suk.

Esok. Hong Do menatap foto neneknya. Dia memutuskan takkan lagi menyamar untuk mencari pekerjaan. Dia ketakutan dan bersalah. Juga, dia memutuskan akan tetap menyukai Yi Suk, walaupun sudah mempermainkannya.

Doo Soo bangun dan menemukan dirinya berada di kamar Yi Suk. Dia bergegas pergi. Di luar kamar, Se Ro melihatnya pergi. Langsung dia mendekatinya dan bertanya apa Doo Soo tidur di kamar kakaknya? Dia mencium bau alkohol dari tubuh Doo Soo dan menebak kalau dia habis minum bersama kakaknya. Doo Soo memotong ucapan Se Ro, karena harus buru-buru pergi.

Sebelum Doo Soo benar-benar cus, Se Ro mengatakan dirinya mendapat peran. Dia ingin berkunjung ke kantor Doo Soo untuk mendapat pengalaman, soalnya jadwal syutingnya sangat mendesak. Doo Soo menyuruhnya membuat permohonan ke Departemen Umum supaya bisa diurus mereka secepatnya. Se Ro emoh, soalnya lebih suka ngomong langsung sama Doo Soo. Lebih cepat. Dan juga lebih intim.

Se Ro mengatakan kalau dirinya sudah bertanya pada semua orang, kalau Doo Soo sama sekali belum punya pacar. Yeah, mantan cewek yang mau dinikahi memang ada. Disebutkan pula bahwa zodiak mereka berdua cocok. Lalu, Se Ro mengecup pipi Doo Soo, sambil berkata, "Apapun yang kau lakukan, aku bisa menerimanya."

Pelayan genit yang melihat hal itu mendekati sambil berteriak-teriak apa yang Se Ro lakukan? Cium-cium pipi orang sembarangan. Doo Soo memperkenalkan diri pada pelayan genit dan minta maaf karena telah merepotkan semalam. Se Ro bertanya apa pelayan genit kenal dengan Doo Soo? Pelayan genit menjawab bahwa dirinya tidak kenal. Semalam dia hanya melihat Doo Soo dan Yi Suk terseok-seok masuk rumah. Doo Soo pun pamit.

Se Ro mengatakan kalau besok dirinya akan ke kantor polisi. Pelayan genit bertanya untuk apa? Se Ro merentangkan tangannya bahwa dirinya mendapat peran sebagai polwan dan butuh pengalaman. “Oh, pagi yang indah.”

Presdir Go bertanya pada Pelayan Ahn dari mana telpon pagi-pagi begini? Pelayan Ahn menjawab kalau dari Presdir Sam Dam yang memberitahu ultahnya yang ke-80 minggu depan. Orang itu juga mengirimkan tiket konser Jang Yoon Jeong untuk dua orang: Presdir Go dan pacarnya. Pelayan Ahn menyarankan Presdir Go pergi, bersama Nenek Oh.

Yi Suk terbangun dan menemukan Doo Soo sudah tidak ada di kamarnya lagi. Dia mengeluh karena Hong Do malah menghubungi Doo Soo daripada dirinya. Dia mengecek sms atau pesan yang ditinggalkan Hong Do untuknya. Tak ada. Tak ada pesan untuk Yi Suk dari Hong Do saat terjebak di gudang supermarket. Dia berpikir Doo Soo lebih mudah dihubungi karena memperlakukan Hong Do dengan baik. Yi Suk menghubungi Hong Do mengajaknya bicara. Yi Suk merasa suara Hong Do terdengar aneh. Dia berpikir kalau Hong Do pasti menangis semalam.

Yi Suk pergi ke dapur, mengambil minuman. Dia bertanya pada pelayan genit apa semua orang pergi? Pelayan genit mengiyakan, termasuk Se Ro. Kemudian, dia mengimbuhi Se Ro habis mencium Doo Soo dan bertanya apa mereka berdua berkencan? Yi Suk mengatakan kalau pelayan genit mungkin salah lihat. Tiba-tiba pelayan genit mengungkapkan kejengkelannya terhadap Presdir Go lantaran tidak mengajaknya ke konser Jang Yun Jeong, dan justru mengajak Nenek Oh, padahal dia suka banget musisi itu. Yi Suk ringan menenangkan pelayan genit kalau dirinya akan membelikan tiket konser.

Pelayan genit kesal dan berteriak kalau dia juga punya uang untuk beli tiket, tapi bukan itu masalahnya. Dia kemudian mengusir Yi Suk.

Yi Suk menemui Yun Woo di apartemennya. Yun Woo senang Yi Suk datang, sehingga mereka bisa sarapan bersama. Yi Suk menolak, mengaku sudah makan. Yun Woo mengatakan bahwa dirinya akan membatalkan pernikahan dengan si chaebol itu. Tapi, Yi Suk mengatakan sebaliknya bahwa Yun Woo sebaiknya menikah dengan si chaebol. Nah, setelah beberapa waktu ajukan perceraian dengan menemukan bukti perselingkuhan, sehingga Yun Woo bisa mendapatkan kompensasi yang banyak. Yi Suk mengatakan semuanya hanya bisa diputuskan sendiri oleh Yun Woo. Meski begitu, Yi Suk mengingatkan supaya Yun Woo menggunakan hati nuraninya kalau ingin memilih. Yi Suk pergi.

Di dalam mobil, Yi Suk ingat Hong Do waktu pertama kali datang padanya, memintanya untuk mengobati dirinya.

Hong Do pergi menemui Doo Soo yang siap berangkat kerja. Doo Soo bertanya kenapa Hong Do datang? Hong Do menjawab bahwa dirinya ingin mengucapkan terima kasih dan minta maaf telah merepotkan Doo Soo. Dia berjanji takkan melakukan hal yang membuat Doo Soo repot. Namun, Doo Soo mengaku justru senang dengan panggilan Hong Do, karena itu membuatnya merasa dibutuhkan. Dia kemudian menyatakan kalau Hong Do pernah menyukainya selama tujuh tahun, maka kini gilirannya untuk melakukan hal sama dengan Hong Do.

Yi Suk menemui beberapa orang toko dan memberikan uang pada mereka untuk melakukan sesuatu. Mereka setuju, karena selain bisa mendapatkan tambahan uang, juga memberikan sesuatu yang bermakna bagi orang lain.

Pelayan Ahn menunjukkan Presdir Go rumah Nenek Oh sambil membawakan bingkisan. Presdir Go meminta pelayan Ahn untuk memberikan bingkisan itu pada Nenek Oh. Pelayan Ahn bertanya apa Presdir Go tidak mau memberikan hadiah itu pada Nenek Oh langsung? Melihat wajah bahagia Nenek Oh? Presdir Go bilang nanti saja waktu pergi ke konsernya Jang Yun Jeong. Dia menyuruh Pelayan Ahn untuk memberikannya cepat, tapi hati-hati.

Seperginya pelayan Ahn ke rumah Nenek Oh, Presdir Go menerima telpon dari seseorang yang mengabarkan ada seseorang yang meninggal. Presdir Go bertanya dimana dimakamkan? Setelah itu, dia memegang dadanya dan jatuh. Pelayan Ahn yang baru balik dari rumah Nenek Oh, melihat Presdir Go terjatuh. Dia buru-buru menyeberang kali.

Yi Suk bertanya apa pekerjaan Hong Do sudah selesai? Hong Do mendekati Yi Suk yang duduk di kursinya dan nyerocos: “Selama ini, kau hanya bermain-main denganku? Kau sudah bosan berkencan dengan wanita yang cantik dan pintar. Jadi, seseorang yang jelek sepertiku, tidak berpendidikan, wanita tidak berguna yang punya anthrophobia, yang misterius dan berbeda, kau ingin bersenang-senang? Bagaimana rasanya setelah beberapa hari? Kau sudah mulai bosan? Atau karena kau sudah punya wanita cantik lagi, kau pikir aku terlalu rendah untukmu?”

Yi Suk tertawa dan mengatakan pada akhirnya Hong Do berani bertanya hal itu padanya. Hong Do minta pertanyaan-pertanyaannya dijawab. Tapi, Yi Suk justru mengajak Hong Do pergi ke luar karena ada sesuatu yang ingin dikerjakannya bersama Hong Do. Hong Do mengatakan kalau Yi Suk berbohong padanya mengenai pacarnya. Padahal, dia hampir mati, karena tidak bisa melakukan itu tanpa Yi Suk. Mata Hong Do berkaca-kaca.

Yi Suk mengelap air mata Hong Do yang mulai tumpah. Dia kemudian mengajak Hong Do pergi. Mereka pergi ke supermarket yang sama untuk membuat Hong Do mencoba keberaniannya lagi. Yi Suk mengatakan tidak akan mengangkat telpon siapapun yang menghubungi. Hong Do berjalan pelan-pelan ke arah tukang sampling makanan. Dia pun mengambil pangsit yang ditawarkan oleh si tukang sampling. Sedikit ragu dia memakannya, makanya dia melihat si tukang sampling yang wajahnya agak aneh. Iya, si tukang sampling itu bibirnya tebal banget. Hong Do menatapnya tanpa berkedip.

Kemudian di kejauhan, dia juga melihat tukang sampling lain. Sama, wajah si tukang sampling ini agak aneh. Tidak hanya satu, Hong Do melihat semua tukang sampling berwajah aneh. Hong Do menatap Yi Suk dan mengatakan kalau semuanya pasti kerjaannya Yi Suk. Yi Suk tersenyum bahagia menatap Hong Do. Tiba-tiba seorang pria jangkung, melebih rata-rata tinggi orang Korea, jalan di supermarket. Di kaki kanan si jangkung ini ada seorang anak kecil bergelantungan (mirip koala). Hong Do tersenyum. Yi Suk mengisyaratkan kalau orang itu bukan dia yang menyuruhnya. Semua orang bahagia di sini. Tapi bagaimana dengan nasib Presdir Go? Apa yang menyebabkannya ambruk?

Bersambung ke sinopsis 'Heart to Heart' episode 10 - bagian 1.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis 'Heart to Heart' Episode 9 (Bagian 2)

0 komentar:

Post a Comment