Baca sebelumnya sinopsis drama Korea 'Persevere, Goo Hae Ra' episode 2 - bagian 2.
Sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' Episode 3 (Bagian 2)
Kisah Romance – Scarlet memencet tombol speaker. Dia minta proses rekaman dihentikan, karena merasa ada yang tidak disukainya. Dia mengatakan kalau seharusnya Woo Ri menirukan lagu itu dengan baik. Woo Ri mengatakan bahwa itu upayanya terbaik. Scarlet bertanya apa usaha terbaik Woo Ri hanya seperti itu? Dia mengatakan jika kualitas suara Woo Ri seperti itu, maka sebaiknya menyanyi di tempat karaoke saja. Dia juga merendahkan Woo Ri dengan mengatakan kalau upaya terbaiknya seperti ini, maka inilah yang didapatkan Woo Ri. "Kau hanya akan menjadi suara bagi orang lain sepanjang karirmu bermusik!" imbuh Scarlet. Woo Ri frustasi dan keluar ruang rekaman.
Seung Min berusaha menenangkan Woo Ri. Tapi, rasa gondok di hati gara-gara kata-kata Scarlet sudah mencuat di ubun-ubun. Woo Ri pun bertanya Scarlet sendiri bagaimana? Kenapa menggaet penyanyi mata duitan seperti dirinya? "Akankah kau tetap hidup dalam kehidupan tiruan ini dengan menggunakan suara orang lain?" tukas Woo Ri. Seung Min meminta sound engeneering keluar sebentar. Di luar ruangan, ada seorang pria muda mencuri dengar pembicaraan itu.
Woo Ri mengatakan, "Sejujurnya, apa yang aku katakan itu benar kan? Jika bukan karena suaraku, mana bisa kau debut dengan kualitas vokal payahmu itu? Sudah cukup aku diolok-olok orang sepertimu!" Scarlet bertanya di mana kontraknya Woo Ri pada Seung Min. Dengan tergopoh-gopoh, Seung Min mengambilnya.
Tae Pong menyalami Jang Gun yang memutuskan ikut masuk grup Perseverance lagi. Dia persilakan Tae Pong dan Hae Ra makan dan mengatakan kalau dirinya berteman dengan Henry di akun SNS. Hae Ra kaget dan menyemburkan mi-nya ke wajah Jang Gun. Hahaha... (Rada absurd sih) Jang Gun tidak mengizinkan Hae Ra mengelap wajahnya dan memilih untuk mengambil tisu milik sendiri. Dia melihatkan akun SNS-nya Henry. Dalam akun dituliskan Henry berencana ke Shanghai. Hae Ra bertanya kapan status itu ditulis? Jang Gun bilang baru dua menit lalu. Mereka bergegas masuk ke mobil, menyusul Henry ke bandara - kalau-kalau masih ada waktu membuatnya mengubah pikirannya.
Scarlet merobek-robek kontraknya Woo Ri dengannya. Dia menegaskan mulai dari sekarang Woo Ri takkan bernyanyi untuknya alias dipecat. Woo Ri mengambil serpihan kertas kontrak dan berserakan kembali. Sound engineering masuk kembali dan bertanya apa yang terjadi? Apa Scarlet bertingkah aneh lagi? Woo Ri mengatakan tidak apa-apa dan menyelesaikan rekaman dengan linangan air mata. Selesai rekaman, Woo Ri menerima pesan dari Hae Ra yang memberitahu Jang Gun gabung dan berharap Woo Ri gabung juga.
Henry sedang dalam perjalanan ke bandara ketika menerima pesan dari temannya di Shanghai yang menginginkannya untuk menjadi chef di restorannya. Dia terkenang kegagalannya untuk sukses di industri musik - Superstar K2 dan ditolak label rekaman. Dia menghela napas dan memutuskan menjadi chef saja.
Woo Ri menghampiri Scarlet yang sedang dirawat kukunya. Scarlet bertanya apa Woo Ri sudah bisa berpikir sekarang? Jika Woo Ri berjanji tidak melakukannya, maka dia akan melupakannya begitu saja. Woo Ri merobek kertas kontrak yang direkatkannya dengan selotip itu. Dia justru bersyukur Scarlet merobeknya, karena dengan itu dia bisa bebas dari pekerjaan "budak". Scarlet berteriak memanggil Woo Ri, tapi Woo Ri jalan terus.
Mobil yang ditumpangi Hae Ra dan Jang Gun berhasil mendekati taksi yang ditumpangi Henry. Sopir taksi bertanya apa orang-orang yang ada di mobil belakang mereka adalah temannya Henry? Henry menengok ke belakang dan melihat Hae Ra dan Jang Gu melambaikan tangan di mobil yang dikendarai Tae Pong. Mereka pun meminggirkan mobil.
Henry sebenarnya ingin melakukannya, tapi luka yang dirasakannya sangatlah sakit. Dia memutuskan untuk melupakan dunia musik, karena harus berada di sisi Ibunya. Dia pun masuk ke dalam taksi dan lanjut ke bandara nuju Shanghai.
Di depan bandara, Henry sempat gamang dengan keputusannya, tapi akhirnya dia membulatkan hati. Di ruang tunggu, dia ditelpon Ibunya yang menanyakan alasan Henry pulang mendadak. Henry beralasan dirinya sudah tidak pulang selama 10 tahun dan ingin sekali bertemu Ibunya. Ditelpon, Ibunya Henry mengatakan kalau Henry sudah dewasa sekarang, karena itu dia akan membebaskan Henry untuk menjalani apa yang menjadi pilihannya. Mau itu di dunia musik ataupun lainnya. Henry mengucapkan terima kasih pada Ibunya yang bisa mengerti dirinya dan mengatakan, "Aku sayang Ibu."
Sementara itu, Se Jong melakukan penampilan battle bersama Ki Joon and the boyband. Setelah selesai, bos mengatakan yang menang adalah Impact, boybandnya Ki Joon, tapi diputuskan pula bahwa Se Jong akan bergabung dengan Impact. Ki Joon berniat protes.
Di luar, Ki Joon bertanya menuding apa Se Jong nge-lobby sama petinggi Emperor Entertainment? Se Jong hanya mengatakan kalau itu keberuntungannya saja, lalu pergi.
Tae Pong dan grup Perseverance minus Se Jong - Se Chan akhirnya berkumpul di kafe Kang Sun (Ibunya Se Jong-Se Chan). Dia mengajak semua anggota Perseverance untuk toast gelas. Ibunya Se Jong - Se Chan datang membawakan makanan. Hae Ra mengatakan kalau Ibunya Se Jong - Se Chan adalah penggemar Tae. Pong waktu di Storm. Tae Pong hyung mengambil spidol dan bertanya apa ada yang mau ditandatanganinya. Ibu Se Jong - Se Chan langsung pergi setelah mengatakan tidak ada. Yaah :p malu oppa Tae Pong tuh.
Jang Gun bertanya pada Henry bagaimana bisa menjadi chef spesialis makanan Korea hanya dalam tempo tiga bulan saja? Henry tersenyum dan bergantilah adegan saat Henry berada di sebuah dapur dengan pakaian chef sedang menyiapkan masakan spesial. Henry mengatakan bahwa dirinya mulai mencari pekerjaan demi menyambung hidupnya. Dia berterima kasih pada makanan Korea yang bisa dikuasainya dalam waktu singkat. Tae Pong meminta Henry untuk memperlihatkan kemampuan memasaknya kapan-kapan. Henry menyahut oke, membuat Tae Pong mengeluh karena Henry memakai kata-kata banmal.
Woo Ri kemudian bertanya pada Jang Gun apa orang tuanya memberinya lampu hijau untuk kembali ke dunia musik? Jang Gun mengiyakan, karena dia memberitahu ortunya kalau bermusik bersama teman-temannya yang ditangani langsung oleh oppa Tae Pong. Mereka pun mulai minum-minum. Hae Ra menuangkan minuman ke gelas Henry, tapi pengaruh alkohol menyebabkannya salah tuang ke pakaian Henry. Lalu, Henry meminta tolong Woo Ri untuk mengambilkan pakaian ganti di kopernya.
Woo Ri mengambilnya dan terperangah. Dia... menemukan banyak sekali film-film yadong (film p*rno) di dalam koper Henry dan menuding bahwa Henry itu pria muka mesum. Henry membela diri kalau itu film-film bukan miliknya, melainkan milik orang lain yang terbawa di kopernya. Tentu saja, semua orang tidak percaya dengan alasan tersebut. Tae Pong mengatakan, “Ah, nggak masalah-lah. Ya kan Jang Gun?” Dengan kikuk, Jang Gun mengiyakan.
Woo Ri mengangkat topik tentang Se Jong, orang yang mengkhianati mereka, yang katanya tidak bisa debut solo dan kembali menjadi trainee. Semua orang bertanya dari mana Woo Ri tahu? Woo Ri tak tahu harus mengatakan apa. Dia menggebrak meja dan mengambil camilan lagi sambil mengatakan biar bagaimanapun Se Jong tetaplah pengkhianat di matanya.
Tae Pong meminta semua anggota Perseverance mengejar ketertinggalan. Dia pamit dan mengeluarkan kartu kreditnya untuk membayar. Hae Ra mengangkat kakinya dan menemukan kartu kredit milik Tae Pong jatuh di lantai. Dia memungutnya dan menyusul Tae Pong. Ketika ada di luar, Hae Ra mendengar Tae Pong menelpon Se Jong yang menjelaskan bahwa dirinya dimasukkan ke Impact. Tae Pong mengeluhkan bosnya Se Jong (namanya Hwang Je Guk) bertindak sesuka hati saja.
Lalu, Tae Pong menceritakan kalau dirinya menemui anggota grup Perseverance. Namun, dia tidak menceritakan alasan kenapa grup Perseverance bisa terbentuk lagi atas permintaan Hae Ra sebelumnya. Dia hanya meminta Se Jong untuk tidak terus bersikap seperti orang bersalah terus-menerus. Dia berharap Se Jong bisa bertemu dengan grup Perseverance. Setelah itu, dia masuk taksi. Hae Ra yang mendengarnya di tangga masuk diam saja.
Jang Gun memasukkan Woo Ri ke dalam taksi. Sebelum ikut masuk dia mengatakan pada Hae Ra kalau dirinya akan membawa pulang Woo Ri. Jadi, dia meminta Hae Ra membawa pulang Henry. Mobil taksi pun pergi. Hae Ra bertanya apa Henry tidak punya tempat untuk disinggahi? Henry yang sudah teler tertawa-tawa saja.
Di dalam kamarnya, Hae Ra kembali melihat daftar keinginan Se Chan dan melihat salah satu poin, yaitu meluruskan kesalahpahaman yang terjadi dengan Se Jong. Hae Ra bertanya-tanya apa maksudnya? Dia ingat Tae Pong sempat salah ucap kalau yang menandatangani kontrak dengan Emperor Entertainment adalah Se Chan, tapi diralat menjadi Se Jong. Dia juga ingat ucapan terakhir Tae Jong... Dia juga ingat ucapan Se Chan sesaat sebelum kecelakaan bahwa dia ingin mengatakan sesuatu di depan Se Jong. Hae Ra kembali pada kesadarannya dan menutup bukunya. Dia ingat pernah mengatai Se Jong egois sampai ke tulang-tulangnya.
Hae Ra mencari angin di balkon dan melihat Se Jong pulang. Dia langsung jongkok selama beberapa waktu dan melongok ke bawah lagi, tapi Se Jong sudah tidak ada di sana. Ketika Se Jong muncul di balkon rumahnya, Hae Ra menjadi terkejut. Dia bertanya kenapa Se Jong pulang? Se Jong melempar jaket untuk dipakai Hae Ra, karena hari sangat dingin malam itu. Kemudian, dia bertanya apa Hae Ra masalah? Toh, dia pulang ke rumahnya, lalu mengatakan bahwa dirinya ingin mengatakan sesuatu pada Ibunya, tapi malah Ibunya belum pulang.
Hae Ra meminta maaf pada Se Jong telah mengucapkan kata-kata kasar padanya. Se Jong menerimanya, dan bertanya buku apa yang ada di kaki Hae Ra? Hae Ra menyembunyikan buku itu makin jauh. Se Jong masuk setelah mengucapkan bahwa Hae Ra harus makan dan tidur yang teratur supaya tidak sakit.
Ibunya Se Jong dan Se Chan memberikan kamar anaknya pada Henry, setelah Hae Ra memintanya untuk memberikan tempat bernaung selama beberapa hari. Henry duduk di kasur dan melihat foto Se Chan di meja. Dia mengambilnya dan menghubungi seseorang.
Hae Ra mengirim pesan pada seseorang (siapa lagi kalau bukan Se Jong?). Ketika Se Jong menelponnya, Hae Ra buru-buru menutup HP-nya. Dia mengacak-acak rambutnya sendiri begitu Se Jong menelponnya kembali, sepertinya agak galau. Tapi, diangkatnya juga panggilan Se Jong itu dan bicara dengan nada suara datar. Se Jong bertanya apa yang mau Hae Ra katakan? Hae Ra beralasan ingin mengembalikan jaket Se Jong yang mengganggu dirinya. Se Jong mengajak Hae Ra bertemu di jalan.
Hae Ra pun duduk di sebuah bangku dengan jaket warna pink. Tidak lama kemudian, Se Jong muncul dan bertanya di mana jaketnya? Hae Ra kebingungan karena tidak membawa jaketnya Se Jong. Karena hanya mendapat kesempatan pulang ke rumah hari ini, Se Jong mengajak Hae Ra mengambilnya bersama ke rumah. Di jalan, Hae Ra dengan konyol mengatakan kalau Se Jong mau bertemu dengan karena takut dirinya diculik kan? Dengan nada suara datar Se Jong membalas kalau Hae Ra juga memakai jaketnya sebagai alasan untuk ditemuinya. :))
Hae Ra bertanya, “Kau Apa kau ingat, Autumn in my Heart (Endless Love), yang dibintangi Song Hye Kyo dan Song Seung Hun?” Se Jong mengiyakan. Hae Ra bertanya lagi, “Apa kau ingat adegan ini?” Dia memegang pundak kiri Se Jong sambil menyatakan bahwa dirinya telah memaafkan semua dosa Se Jong. Jadi, semua dosa Se Jong padanya yang telah diperbuatnya sampai hari ini terhapuskan. Dia memintanya untuk tak merasa bersalah. Se Jong bertanya, “Apa sih yang mau kau bicarakan?”
Hae Ra menjelaskan bahwa ketika membenci orang lain, maka secara tidak langsung membenci diri sendiri. Dia tak ingin menjadi orang seperti itu. Dia juga minta maaf atas kata-kata kasarnya. Se Jong menerima permintaan maaf itu, dan mengecek kondisi Hae Ra. Tidak demam. Dia pun pergi meninggalkan Hae Ra.
Hae Ra melemparkan jaket Se Jong dari balkonnya. Se Jong yang ada di bawah menangkapnya. Dia pamit. Hae Ra berteriak apa Se Jong akan pulang waktu hari ultahnya? Se Jong mengangguk. Tiba-tiba Hae Ra ingat jika dirinya telah kehilangan buku harian milik Se Chan. Dia mencarinya di kamarnya tapi tak menemukannya. Begitu pula, ketika mencarinya di dalam mobil. Ketika yakin buku itu telah hilang, Hae Ra menyalahkan dirinya sendiri dan meminta maaf pada Se Chan karena mulai melupakannya sedikit demi sedikit. Hujan turun, dia mulai menangis memikirkan Se Chan.
Keesokan harinya, grup Perseverance mulai latihan. Henry memegang organ sembari bernyanyi, sementara Hae Ra, Woo Ri, dan Jang Gun fokus dengan mic masing-masing. Ketika mulai bernyanyi, Tae Pong mulai membayangkan grup tersebut diiringi full band dan mulai menikmatinya, terlebih ketika dirinya membayangkan Se Chan ikut di dalamnya (bagaimana dia bisa membayangkan suaranya Se Chan? Kan belum pernah ketemu.). Imajinasi Tae Pong kemudian rusak oleh suara Jang Gun yang melenceng dari nada yang seharusnya. Dia menyuruh semuanya berhenti dan memarahi mereka karena tidak harmonis dalam menyelaraskan nada. Tae Pong pergi dan mengajak mereka latihan lagi hari berikutnya.
Henry yang kembali bersama Hae Ra mengeluh lapar dan mengajaknya makan. Namun, Henry langsung pergi ketika ada orang yang menelponnya, menunggunya di perempatan Sang-am. Hae Ra melihat Henry salah belok.
Hae Ra sampai di sebuah perempatan. Dia menyeberang dan melewati dengan pria bertopi hitam sedang menelpon. Dia menengok karena merasa itu adalah sosok Se Chan, tapi dia merasa salah lihat. Sesampainya di seberang jalan, sosok yang diduga Se Chan ditabrak oleh seorang pria. Pria itu meminta maaf karena telah menabrak Se Chan. Begitu Se Chan memungut HP-nya di jalan, pria lainnya mengambil dompetnya. Setelah selesai, dua pria itu buru-buru lari. Se Chan menyadari bahwa dua orang itu telah mencopet dompetnya. Dia pun mengejar mereka berdua.
Di sisi lain, pembicaraan Henry terputus dengan seorang yang disebutnya Ray. Dia lalu bertanya di mana perempatan Sang-am pada seseorang? Dia langsung berlari ke arah yang ditunjukkan orang itu padanya.
Se Chan masih mengejar dua copet yang mengambil dompetnya. Mereka melewati Hae Ra yang sedang berhenti di depan toko baju. Se Chan sempat menyerempet Hae Ra, dan berbalik minta maaf. Hae Ra terkejut karena wajah orang yang menyerempetnya mirip banget sama wajahnya Se Chan. Dia pun membuntuti Se Chan yang masih mengejar pelaku.
Pada akhirnya, Se Chan berhasil menyusul salah seorang pencopet. Dia minta dikembalikan dompetnya dan semua bisa kembali normal. Si copet jelas ogah dan memukul Se Chan. Hal itulah kemudian memicu perkelahian di antara mereka berdua. Se Chan berhasil menekan pencopet dan ketika teman si copet membawa balok kayu mengejar ke arahnya, Se Chan juga berhasil menghajarnya. Dia menghadap ke pencopet yang membawa balok kayu. Dia tidak sadar, ketika copet satunya mengambil satu batu conblok untuk dihantamkan ke kepalanya. Hae Ra tiba dan berteriak, "Oh, my God!"
Episode ini diakhiri dengan adegan seorang wanita yang memuji anak kembarnya Kang Sun. Wanita itu menanyakan apa sudah punya nama untuk mereka masing-masing. Kang Sun mengiyakan dan berkata, "Ini Se Chan dan ini Se Jong." Wanita itu bertanya lagi siapa dari keduanya yang anaknya Kang Sun sesungguhnya? Kang Sun mengatakan, "Anak yang ini."
Bersambung ke sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' episode 4 - bagian 1.
0 komentar:
Post a Comment