Baca sebelumnya sinopsis drama Korea 'Persevere, Goo Hae Ra' episode 5 - bagian 2.
Kisah Romance – Episode dimulai dengan Se Jong yang baru keluar dari kantor polisi terus dirubung para wartawan yang menanyakan apa yang telah terjadi? Se Jong hanya menjawab dirinya menyesal, sebabkan semua keributan.
Salah satu wartawan nanya, “Seseorang hampir mati. Apa kamu nggak sebaiknya menyesal lebih dalem?” Se Jong masuk ke mobil tanpa menjawab. Apa yang telah terjadi?
Mari kita kembali dulu ke waktu sebulan sebelumnya. Anak-anak Perseverance tampak senang melihat vidklip baru mereka. Antusias mereka tak berhenti sampai di sana. Mereka juga asik memantau perkembangan grup di tangga lagu k-pop, yang melejit dari posisi 10 ke posisi 8. Tae Pong memuji kerja keras anak-anak Perseverance.
Mendadak, Henry nanya, “Woori suaramu kok mirip banget Scarlett sih? Nih dengerin.” Woo Ri buru-buru menampik kalau suara Scarlett dan dirinya tidak sama. Henry nambahin, “Suaramu sih boleh kayak Scarlet, tapi fisikmu kok beda banget. Scarlet langsing seksi. Kamu chubby banget.”
Woo Ri kesal dan mengatai Henry itu muka mesum. Dia berpendapat cewek-cewek seksi macam Scarlet itu oplas dan diet obat plastik. Henry masih ngeledek kalau Woo Ri oplas dan diet obat plastik, apa bisa ngalahin kecantikan Scarlet? Woo Ri tidak ingin menggubris kicauan Henry yang asal nyablak saja.
Hae Ra mau memakan kue, tapi Ray langsung merebutnya. Ray mengingatkan kue yang mau dimakan Hae Ra ada kacangnya. Kan Hae Ra nggak bisa makan kacang. Alergi!
Mendadak anak-anak Perseverance dikejutkan oleh suara Jang Gun yang berteriak kalau mereka tidak lagi berada di tangga lagu 10 besar lagi. Posisi pertama dan kedua ditempati oleh Impact dan Se Jong. Anak-anak Perseverance mengeluh bilakah waktu mereka merilis album sendiri tiba? Tae Pong bilang pasti nggak lama lagi. Untuk itu, dia harus pergi ke suatu tempat.
Seperginya Tae Pong, Hae Ra mendapat telpon dari Ibunya. Seorang pengendara motor secara serampangan mengendarai motornya di trotoar. Tanpa mengklakson, orang ini ngeloyor terus. Untungnya, Ray melihat dan langsung menariknya, sehingga tubuh Hae Ra merapat padanya. Sempat terjadi pembekuan waktu saat mereka saling tatap. Suara Henry yang meneriaki si pengendara motor membuyar pembekuan waktu tersebut. Hae Ra mengambil HP-nya yang jatuh dan dilindas motor. Ray minta maaf. Tarikannya terlalu keras, sehingga HP Hae Ra jatuh dan hancur. Hae Ra menenangkan Ray dengan bilang, “Nggak apa-apa kok. Ini saatnya buat ganti!”
'Persevere, Goo Hae Ra' Episode 6: Lepas dari Kekangan!
Boyband Impact berhenti di suatu tempat. Para fans mengerubunginya. Ki Joon tak henti-hentinya senyum ke arah fans. Sopir turun dan menyingkirkan mereka. Ki Joon menutup jendela mobil. Dari spion dalam, dia melihat Se Jong mainan HP terus. Dia nanya ke Se Jong kenapa tampak khawatir? Se Jong nyuruh Ki Joon mengurus urusannya sendiri.
Hae Ra dan Ray keluar dari toko HP. Ray minta maaf telah sebabkan HP Hae Ra rusak. Hae Ra bilang nggak apa-apa, karena mau ganti HP juga. Kini dia punya smartphone. Mereka secara tidak sengaja mendengar obrolan dua anak sekolah yang ngomongin grup mereka: Perseverance. Satu suka, satu lagi nggak suka. Ray ngajak Hae Ra pergi dari sana.
Sikap Ray sangat protektif terhadap Hae Ra. Waktu nyeberang jalan, Ray bahkan berpindah posisi. Pas sampai di seberang, Ray secara tidak sengaja lihat kalungnya Hae Ra. Dia mendekatkan wajahnya dan lihat inisial di kalung Hae Ra lebih dekat. Tiba-tiba Hae Ra memikirkan Se Chan.
Di sisi lain, Tae Pong diberitahu resepsionis kalau Tuan Kim tidak mau menemuinya. Tae Pong kesal dan menghubungi beberapa orang kenalannya untuk mendapatkan suntikan dana. Sayang, tak orang yang berniat melakukannya, karena pihak Emperor Entertainment telah membloknya.
Se Jong protes pada direktur Emperor Entertainment, karena kekurangan waktu istirahat. Tidurnya hanya tiga jam setiap hari. Dengan santai, direktur bilang kalau sekarang waktunya menghasilkan duit. Bila Impact tak ada promo, maka pihak agensi akan membuat sub-unit untuk tetap menggenjot pemasukan.
Se Jong juga menanyakan soal klarifikasi gosip antara dirinya dan Scarlet dirilis? Direktur minta Se Jong menunggu, menunggu, dan menunggu, kalau perlu sampai kontraknya habis. Jika sampai batas waktu yang tidak ditentukan, Se Jong bicara, direktur berjanji takkan melepaskan Se Jong begitu saja.
Sebelumnya kita tahu kalau Tae Pong jungkir balik mencari orang yang mau mensponsori Perseverance. Nah, sekarang bersama anak-anak Perseverance, Tae Pong ngobrol dengan orang itu. Si calon investor ini juga mengajak untuk membuat vidklip seperti yang biasa dilakukan Tae Pong dan anak-anak Perseverance. Karena suasana yang bersahabat akan lebih mendukung untuk promosi marketing.
Tae Pong dan anak-anak Perseverance senang bukan main. Henry bahkan sampai cipok calon investornya. Untuk pak calon investor baik hati dan tidak sombong, jadi tidak marah.
Seung Min dan anak-anak Impact menonton promo sub-unit Impact, yang diberi nama Impact J. Terdiri Se Jong dan Ki Joon. Seung Min mengkritik kalau sikap yang diperlihatkan Se Jong terlihat membosankan. Dia minta Se Jong bersikap lebih ceria, seperti gaji yang baru saja keluar. Mendengar gaji turun, anak-anak Impact lainnya senang. Seung Min bilang jangan keluyuran dan buat masalah. Setelah itu, Seung Min cus dari ruangan karena ditelpon bos.
Se Jong ikutan pergi meninggalkan ruangan. Anak-anak Impact nanya apa Se Jong mau membelikan hadiah untuk Ibu? Mereka tertawa, karena menganggap itu kuno. Se Jong masa bodoh dan pergi begitu saja.
Se Jong pergi ke mall untuk beli pakaian dalem cewek, entah buat ibu atau buat Hae Ra, hihihi. Ketika dia membeli, orang-orang yang mengenalinya langsung pasang status di sosmed bahwa Se Jong Impact sedang ada di konter pakaian dalem cewek. Mereka bahkan lihat Scarlet samperin Se Jong dan pasang status itu juga. Scarlet caper sama Se Jong. Tapi, Se Jong nggak peduli. Dia bayar dan pergi begitu saja.
Tae Pong dan anak-anak Perseverance lagi pada ngumpul. Tae Pong bilang karena mereka sudah dapat investor, maka mereka bisa sedikit makan enak. Dia berharap ada ratusan investor bisa bergabung bersama. Henry dengan penuh ceria mengajak semua orang untuk membuat vidklip. Dia mengeluarkan tongsis dan meletakkan HP-nya di ujung tongsis. Setelah merekam, dia mengajak semua orang ikut tersenyum.
Hae Ra bengong menatap Ray. Henry bertanya apa yang dilakukannya? Hae Ra buru-buru bilang dirinya lagi makan ayam. Henry pun mulai menggerakkan tongsis secara perlahan-lahan. Setelah selesai, Hae Ra mendapatkan pesan singkat dari Se Jong. Dia mengambil gelas dan meneguk minumannya dalam sekali teguk.
Di sisi lain, Se Jong sedang menunggu balasan dari Hae Ra ketika Scarlet datang dan menawarkan untuk mengganti HP-nya. Mungkin merasa kesal dibuntuti terus, Se Jong minta Scarlet menyingkir. Dengan enteng, Scarlet menawarkan pada Se Jong untuk melakukan kencan kontrak, karena sudah terlanjur dilihat orang banyak. Se Jong emoh dan pergi. Scarlet kesal. Di balik tembok lain, Ki Joon tampak tersenyum.
Tae Pong dan Anak-anak Perseverance masih kumpul-kumpul. Semua orang sudah nge-fly, akibat pengaruh minuman. Ray yang tampak tidak terbang terlalu tinggi menyadari bahwa Hae Ra sudah pergi. Dia tanya pada teman-temannya, “Mana Hae Ra?” Anak-anak Perseverance nebak Hae Ra pergi ke tempat itu lagi, entah tempat apa yang dimaksud. Tapi... kalau pergi ke tempat itu, dompet Hae Ra ada di meja. Ray bangkit untuk mengenakan jaket dan pergi keluar. Di luar, dia melihat Hae Ra yang berjalan sempoyongan.
Hae Ra berhenti dan bermain bayang-bayang. Sebentar saja. Setelah itu, dia berjalan menuju ke mini market. Ray terus membuntuti. Didalam mini market, sesuai kebiasaan, Hae Ra melepas sebelah sepatunya, mengambil beberapa kaleng minuman dan pergi ke kasir. Dia mengeluarkan semua kaleng minuman dari dalam saku jaket dan mendadak ingat lupa membawa dompet. Dia menjaminkan HP-nya dan berjanji akan membawa uang besok. Di belakangnya, Ray tersenyum simpul. Hae Ra pergi tanpa melihat Ray di belakangnya. Setelah itu, Ray membayarkan minuman kaleng yang dibeli Hae Ra.
Ray masih membuntuti, ketika Hae Ra kaget oleh kucing dan minuman kalengnya jatuh berserakan. Akhirnya, Ray “menampakkan dirinya” didepan Hae Ra (emang Ray setan?) dan mengembalikan minuman kaleng yang sudah dipungutnya bersama HP. Melihat itu, Hae Ra hanya bisa terpana. Ray juga memasangkan sepatu Hae Ra. Ketika Hae Ra mengeluarkan suara, hanya ada satu pertanyaan yang terlontar: “Sejak kapan kau mengikutiku?”
Ray bilang dari awal. “Kau menungguku?” tanya Hae Ra lagi, “Aish, aku sangat benci menunggu. Buatku, hal yang paling kubenci didunia adalah menunggu. Kalau kau menunggu, artinya ada sesuatu yang terjadi.” Ketika bicara itu, ingatannya sedikit melayang ke masa beberapa tahun silam, saat dirinya menunggu Ayahnya dan saat dirinya menunggu Se Chan mengatakan apa yang telah terjadi. Hae Ra mendesah dan mengajak Ray ke suatu tempat yang kerap disambanginya jika mabuk.
Hae Ra - Ray pergi ke sebuah tempat yang fasilitasnya mirip kafe. Hae Ra memilih satu tembang “The Day I Meet You” yang biasa dinyanyikannya bersama Se Chan dan duduk di panggung seolah menjadi penampil. Sedangkan, Ray duduk di bangku penonton, melihat Hae Ra menyanyi penuh penghayatan. Ketika benak Hae Ra dipenuhi kenangan akan Se Chan, saat mereka menyanyi bersama di tempat yang sama, Ray tiba-tiba duduk di sebelah Hae Ra dan ikut bernyanyi.
Dalam perjalanan pulang, Hae Ra bertanya apa Ray belajar lagu “The Day I Meet You” itu dari video di Youtube? Ray mengiyakan. Hae Ra mengucapkan terima kasih karena telah bernyanyi bersama dirinya. Ray minta hadiah: menemaninya membeli gitar. Hae Ra setuju.
Scarlet menekan tombol di mesin otomatis, tapi tangan seseorang sudah memencetkannya lebih dulu. Scarlet tersenyum, berharap itu tangan milik Se Jong kali. Sayangnya salah. Itu tangannya Ki Joon. Senyum di wajah Scarlet raib seketika. Ki Joon tersenyum dan bilang, “Air mineral kan?” Scarlet mengucapkan terima kasih dengan nada datar dan langsung melengos pergi.
Ki Joon menahannya dan mengatakan, “Kau salah memilih partner. Kalau kau mau buat skandal, akulah orangnya.” Scarlet mengernyitkan dahi dan mengaku kehilangan kata-kata atas pernyataan Ki Joon. Lagian, dia mempertanyakan alasan Ki Joon menggunakan bahasa banmal padanya. Ki Joon langsung nyocot kalau dirinya suka sama Scarlet. Sejak awal. Dia merasa Scarlet cocok dengannya. Dia ingin menjelek-jelekkan Se Jong, tapi Scarlet memotong. Scarlet mengingatkan Ki Joon untuk tidak bicara apa-apa lagi soal Se Jong didepannya.
Woo Ri masuk ke dalam lift. Begitu melihat Henry datang. Dia buru-buru menekan tombol tutup pintu. Henry berlari dan berhasil membuka pintu lift di detik terakhir. Woo Ri rada aneh memandang Henry, semacam ada perasaan jijik menggayut di dadanya. Lift berjalan, tiba-tiba berhenti, lampunya kerlap-kerlip. Henry langsung meluk Woo Ri dan berkomentar Woo Ri lebih nyaman dipeluk dibandingkan neneknya. Woo Ri mendorong Henry jauh-jauh. “Dasar muka mesum!” hardiknya.
Tae Pong dan anak-anak Perseverance membuat video klip. Dia mengingatkan bahwa tak boleh ada kesalahan yang dilakukan selama proses syuting untuk memperlihatkan sisi keren mereka. Anak-anak Perseverance mulai bernyanyi dan Tae Pong mulai mengiringinya dengan organ tunggal. Setelah selesai, Tae Pong langsung pergi. Woo Ri juga pergi, karena mendapat telpon akan dapat paket. Hae Ra pergi kerja dan janji akan kembali sekitar pukul 6 untuk mengantar Ray beli gitar. Tinggallah Henry - Ray di sana. Latihan.
Tidak berapa lama kemudian, seorang tukang antar paket datang untuk memberikannya pada Woo Ri. Henry bilang Woo Ri sedang keluar. Tapi, pak tukang antar paket bilang dititipkan saja. Henry dengan semangat 45 langsung mengambilnya sambil memperkenalkan diri pada pak tukang antar paket bahwa namanya: Henry. Hahaha. Ray mengangkat panggilan dari Hae Ra, yang kemudian mengatakan bahwa dirinya sudah ada di depan toko gitar. Ray menjawab akan segera kesana dan bilang HP-nya bakalan mati karena sudah low-batt.
Se Jong berpapasan dengan Ki Joon yang dengan sengaja menyenggolnya. HP Se Jong jatuh. Ki Joon minta maaf dan memungutnya. Ketika mengambil, Ki Joon sempat melihat wallpaper HP Se Jong adalah Hae Ra. Dia mengernyitkan dahi sambil berpikir, 'Hah, wallpapernya foto wanita ini?' Setelah itu, dia memberikan HP pada Se Jong yang kemudian pergi.
Henry - Ray ada di lift. Di tengah-tengah lift berhenti, lampu kerlap-kerlip. Henry menenangkan Ray bahwa sebelumnya lift juga begitu. Dia mengatakan lift akan terbuka sendiri, bahkan dia bergaya akan membukakan lift dengan tangan magic-nya. Tak ada tanda-tanda lift terbuka. Mulai deh mereka panik. Ray cepat-cepat mengambil HP yang sudah shutdown. Di sisi lain, Hae Ra melihat jam dan belum melihat tanda-tanda kemunculan Ray.
Mereka berdua terjebak di lift dalam waktu yang cukup lama. Hae Ra sendiri tetap menunggu Ray datang sampai toko gitar tutup. Saking lamanya menunggu lift kembali normal atau ada seseorang yang menyelamatkannya, Ray dan Henry kelaparan. Henry dengan selebor membuka kardus paket milik Woo Ri. Berharap isinya makanan. Ternyata bukan. Paket itu berisi pil diet. Henry ingat pernah meledek Woo Ri soal diet dan menguruskan badan. Dia menutupnya kembali. Ray bertanya, “Apa tidak bisa dimakan?” Henry mengiyakan.
Baca selanjutnya sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' episode 6 - bagian 2.
0 komentar:
Post a Comment