Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

March 24, 2015

Sinopsis Angry Mom Episode 2 (Bagian 1)

Baca sebelumnya sinopsis Angry Mom episode 1 - bagian 2.

Sinopsis Angry Mom Episode 2 (Bagian 1)

Sinopsis Angry Mom Episode 2 (Bagian 1)
Sinopsis Angry Mom Episode 2 (Bagian 1)

Kisah Romance – Gang Ja mengingat-ingat beberapa peristiwa yang terjadi – kejahatan yang menimpa putrinya, sistem yang rusak yang takkan bisa membantunya – sebelum akhirnya sampai pada suatu keputusan. Ia menelepon seseorang, dan bertanya apakah orang tersebut tahu di mana bisa mencari Putri Han akhir-akhir ini.

Hal itu membuatnya pergi ke sebuah diskotik, di mana Putri Han sedang menunggunya, dengan ditemani oleh anak buahnya. (Sungguh lucu melihat para pria itu mengenakan mahkota seperti milik bos mereka). Putri Han memerintahkan anak buahnya untuk memperketat jalur masuk, untuk mencegah datangnya gadis-gadis muda yang dipaksa masuk dan minum-minum oleh orang dewasa. (Ancamannya yang mengerikan membuat para pria itu ketakutan)


Gang Ja memberanikan diri menembus para gangster itu, lalu memerintahkan mereka untuk memberitahu bos mereka bahwa Beolgupo Sashimi sudah tiba. Putri Han, seorang ajumma bertato dan beraksen saturi, mengenal nama tersebut beserta deskripsinya. (“Ia terlihat seperti seorang siswi SMA, tubuhnya kurus dan matanya besar”) lalu bertanya, “Apakah mungkin Bang Wool?” (Itu adalah nama panggilan untuk orang bermata besar.)

Putri Han keluar untuk menemui tamunya. Pakaian yang dikenakannya sungguh menggelikan.


Kedua wanita itu saling berhadapan, dan saat mereka teringat masa-masa sekolah mereka. Saat itu Gang Ja dikenal sebagai Beolgupo Sashimi karena ibunya memiliki restoran ikan, namun lebih dikenal sebagai Bang Wool oleh teman-teman dekatnya. Ah, nama si bos itu sebenarnya adalah Han Gong Joo, yang berarti Putri Han.

Gong Joo bernarasi saat muncul adegan Gang Ja remaja yang menyelinap keluar dari sekolah. Gong Joo mengikutinya saat Gang Ja menemui seorang guru di depan restoran. Dengan sombong, sang guru bercerita tentang para siswi yang didekatinya.


Gang Ja mendorongnya sehingga menghantam tembok yang baru saja dikencingi oleh guru itu, mengancamnya untuk menghentikan aksi bejatnya pada para siswinya. Gong Joo menjelaskan bahwa ia sangat tak suka melihat ketidakadilan.

Dengan ayah yang sedang berada di penjara dan ibu yang sibuk bekerja setiap hari, Gang Ja yang tak mengenal rasa takut itu menguasai sekolah. Ia membantu ibunya di restoran ikan, dan suatu malam saat menyiapkan sashimi, dengan santainya Gang Ja berkata bahwa sekolahnya meminta agar ibunya datang. Bisa kita lihat bahwa berita itu sangat berarti baginya, namun dia berpura-pura tak peduli dan berkata bahwa ibunya tak peduli dan takkan mungkin datang.


Ini adalah adegan yang telah kita lihat sebelumnya, saat ibu mengatakan bahwa hidupnya pasti akan lebih baik jika tak memiliki seorang putri, yang kemudian dibalas Gang Ja dengan tajam, “Apakah aku meminta untuk dilahirkan?”

Lalu Gang Ja mendengar bahwa Gong Joo terlibat masalah di sebuah pertarungan antara geng-geng sekolah, dan segera pergi untuk membantu temannya. Gong Joo merupakan petarung tangguh, namun ternyata ia malah jatuh dihajar oleh seorang pria berwajah sangar.


Gang Ja datang dan segera menghajar pria itu, dengan demikian ia menjaga nama baiknya sebagai bocah nakal legendaris (dalam ingatan Gong Joo, Gang Ja berada di udara cukup lama, sehingga pria itu tak sanggup berbuat apa pun. Gang Ja membuka buku dan tertidur di udara).

Sekarang kita kembali ke diskotik. Kedua orang teman lama itu saling menatap mata masing-masing, dan mata mereka memicing….


Gong Joo lalu merangkul Gang Ja, dan mengatakan bahwa ia berasumsi Gang Ja telah tiada setelah pergi tanpa meninggalkan pesan apa pun – ia khawatir si brengsek Ahn Dong Chil (kini menjabat sebagai kepala yayasan pendanaan sekolah) telah berhasil menangkapnya. Gang Ja menjelaskan bahwa ia membutuhkan bantuan, dan lalu meminta tolong Gong Joo agar ia bisa masuk ke sekolah (Gong Joo awalnya berpikir yang dimaksud sekolah oleh Gang Ja adalah penjara). Hahaha.

Di rumah, Ah Ran terbangun saat tengah malam dan gemetar saat mengingat si tukang bully Bok Dong, yang mengancamnya dengan pisau. Ia semakin ketakutan saat mengingat ucapan Bok Dong untuk melupakan “urusan itu” kalau ia tak ingin nyawanya melayang.


Gang Ja menjelaskan situasi tersebut, dan rencananya untuk menyamar sebagai siswi. Awalnya Gong Joo menganggap itu ide lucu, namun ia beranggapan Gang Ja memang terlihat jauh lebih muda dari usia sebenarnya (dan anak buahnya pun beranggapan bahwa Gang Ja siswi SMA). Saat melihat kesungguhan Gang Ja untuk menolong putrinya, Gong Joo menyanggupinya.

Hanya ada satu masalah: seseorang dari sekolah itu mengenal wajah Gang Ja, yaitu guru kelas putrinya. Namun Gong Joo berkata ia bisa mengatasi hal tersebut.


Gang Ja pun pulang, dan Gong Joo bertanya-tanya mengenai Gang Ja yang menjadi seorang ibu. Lalu ia mulai menghitung, berarti Gang Ja mulai hamil di tahun kedua SMA. Lalu ia teringat masa lalu, serangan Ahn Dong Chil pada Gang Ja, dan setelah ia habis-habisan menendang Gang Ja, ia mulai melucuti pakaian gadis itu. Aahhh….

Sepertinya Ahn Dong Chil tak pernah berubah, karena di sebuah ruangan gelap di suatu tempat, ia sedang mengonfrontir Yi Kyung yang ketakutan, yang jelas tak tahu siapa Ahn Dong Chil sebenarnya, dan untuk apa ia dibawa ke tempat itu. Pria itu berkata, “Kamu cantik. Tapi kenapa kamu tak mematuhi perintah?” Pria itu mengingatkannya bahwa ia sudah diminta untuk pindah sekolah, namun gadis itu tak menggubrisnya. Ia berkata bahwa karena mulut manisnya, gadis itu telah menempatkannya dalam masalah, ia juga membahayakan teman-temannya.


Ia memerintahkan Yi Kyung untuk pindah sekolah, lalu melepaskannya. Karena mengkhawatirkan Ah Ran, Yi Kyung segera meneleponnya. Telepon berbunyi saat Ah Ran gelisah. Lalu Gang Ja tiba di rumah dan segera menemui putrinya. Ia berjanji pada Ah Ran, “Jangan khawatir. Ibu ada di sini. Tak ada yang perlu kau takutkan.”

Paginya, hakim yang telah ditemui oleh Gang Ja meneleponnya dan bertanya mengapa ia menghilang darinya. Ia meninggalkan pesan memaksanya untuk mengizinkannya membantunya dengan cara hukum, dan kita tahu bahwa itu adalah ayah Guru Noah.


Ayah dan anak itu memiliki hubungan yang hangat. Noah telah bertahun-tahun menerapkan ajaran-ajaran ayahnya. Namun tiba-tiba saja ada sebuah panggilan telepon yang mengejutkan, Noah dipecat dari tempatnya mengajar. Ayahnya beranggapan bahwa si kepala sekolah buta, namun Noah mengatakan bahwa tak mungkin ketujuh kepala sekolah itu buta, mungkin saja dia bukan guru yang baik.

Lalu ayahnya nerkata mungkin Noah hanya tak cocok mengajar di akademi, dan Noah berkata bahwa sekolah itu juga tak menyukainya, ia sebenarnya sudah gagal dalam interview. Lalu ayah menasihatinya, di negara yang di dalamnya ada begitu banyak orang bermata satu, akan beranggapan orang yang bermata dua sebagai sosok yang aneh. Semua orang bermata satu itu tak tahu bagaimana caranya memilih orang yang tepat. Ahhh…mereka sungguh pasangan ayah dan anak yang manis.


Adegan beralih pada Buk Dong, si bully, yang memberikan laporan pada Ahn Dong Child an menyebutnya sebagai hyungnim – ia adalah  gangster yang masih training. Ahn memberikannya uang atas hasil kerjanya meneror, dan juga memberikan sepucuk surat dari kakaknya yang berada di penjara, yang kebebasannya sedang dinantikannya.

Kondisi Ah Ran masih belum membaik keesokan paginya, Keluarganya benar-benar sedih melihatnya terduduk di lantai kamar mandi, rambutnya dipotong dengan menggunakan pisau.


Gong Joo menepati janjinya untuk mengurus si guru kelas. Ia menyuruh para anak buahnya untuk memasukkan si guru itu ke dalam kulkas dan memerintahkannya untuk mengakui kesalahannya. Sepertinya ia telah melakukan banyak kesalahan sehingga ia bingung harus mengakui yang mana Gong Joo meninggalkannya di sana dan berkata ia akan tetap mengurungnya di sana hingga ia menyadari kesalahannya.

Gong Joo mengirimkan surat pengunduran diri sang guru melalui seorang kurir. Dua orang pejabat sekolah (yang berhubungan sangat dekat dengan kepala pendanaan sekolah), wakil kepala sekolah Oh dan Guru Do Jung Woo, bingung harus berbuat apa saat menemukan surat pengunduran diri itu. Mereka enggan melakukan rekrutmen lagi, sehingga dengan asal-asalan mereka mengambil satu resume dari tumpukan. Ternyata yang diambil oleh mereka adalah resume milik Guru Noah.


Masih belum terlihat apa yang hendak dilakukan oleh para pejabat sekolah itu, namun sepertinya ada tindak korupsi yang terjadi. Kepala Myeongseong Foundation Hong, dengan terang-terangan berusaha membujuk menteri pendidikan sebelum mengajukan keinginannya: ia ingin Guru Do Jung Woo menjadi direktur yayasan. Sang menteri pendidikan menolaknya.

Bersambung ke sinopsis Angry Mom episode 2 - bagian 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Angry Mom Episode 2 (Bagian 1)

0 komentar:

Post a Comment