Baca sebelumnya sinopsis Blood episode 11 - bagian 1.
Sinopsis Blood Episode 11 (Bagian 2)
Kisah Romance – Ji Sang mengantar Hyun Woo ke pintu keluar. Dia bertanya kenapa Hyun Woo tak memberikan sampel darah? Hyun Woo menyimpan itu karena tak mau virus VBT-01 terkuak ke publik. “Kita nggak bisa membiarkan orang-orang mencurigaimu bahwa kau terinfeksi.”
Ji Sang meminta Hyun Woo melakukan analisa secara menyeluruh di rumah saja. Baru mau meninggalkan, Hyun Woo memanggil Ji Sang kembali untuk menanyakan apa Eun Soo sudah punya cowok atau belum? Ji Sang pergi meninggalkannya, karena tak tertarik membahasnya. Kesian deh loh Hyun Woo, hahaha.
Kyung In mengajak Ga Yun ke ruangannya. Seperti lainnya, dia meminta Ga Yun untuk mengambil sampel darah. Ga Yun menolaknya, walaupun Kyung In menjamin karirnya di Taemin. Meski begitu, dia akan menjaga obrolan mereka dan menganggapnya tak pernah ada. Setelah itu, dia bergegas meninggalkan ruangan Kyung In.
Ji Sang menyuruh Ga Yun mencatat apa-apa yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh seorang pasien yang sedang diperiksa. Ga Yun mencatat semua ucapan Ji Sang. Dia berkata, “Hmmm, Manajer ... aku mau mengatakan sesuatu padamu.” Ketika Ji Sang menoleh, dia teringat obrolannya dengan Kyung In tadi. Tapi, dia mengalihkannya ke janji Ji Sang untuk makan malam bersama. Ji Sang menyuruh Ga Yun memilih tempatnya. Raut wajah Ga Yun berubah ceria kembali.
Eun Soo memberitahu Ri Ta kalau Ji Tae dan Ji Sang melakukan penelitian bersama. Ri Ta bertanya, “Kau tahu apa yang mereka teliti sejauh ini?” Eun Soo mengaku tidak tahu. Tapi, dia menemukan fakta bahwa Bapaknya Ji Tae adalah Han Su, seorang dokter-peneliti terkenal. Dia yakin banget keduanya melakukan penelitian soal apa yang ditinggalkan Bapaknya Ji Tae.
“Ngomong-ngomong Ri Ta, nggak peduli sebanyak apapun kupikir, aku merasa gila,” tukas Eun Soo, “Itu loh, codet di pipi Ji Sang kok nggak ada lagi ya? Ih, aku makin bingung, gara-gara penelitian soal vampir.” Ri Ta meledek Eun Soo yang sekarang merasa ada di posisinya. Eun Soo membenarkannya. Ri Ta mengajaknya pergi jalan-jalan (membalas ucapan Eun Soo beberapa waktu lalu). “Arghhh!!!”
Ji Sang dan Ga Yun sudah duduk di restoran tempat mereka makan malam bersama. Pramusaji membawakan makanan pesanan mereka. Ji Sang sempat protes karena makanan yang dipesan Ga Yun adalah hewan berkaki lebih dari empat. Ga Yun merasa tidak enak dan ingin memesan ulang, tapi Ji Sang menyuruhnya membiarkan saja. Ji Sang menyeruput kuah makanannya dan merasa kepedasan.
Selesai makan, Ji Sang dan Ga Yun jalan bareng. Dia bertanya, “Kenapa kau selalu tersenyum tiap kali melihatku?” Ga Yun mengaku senang serasa di alam mimpi. Karena, seseorang yang hanya ada di imajinasinya tiba-tiba bisa dilihatnya. Ji Sang menyuruh Ga Yun tak berimajinasi seperti bocah.
Ga Yun berkata, “Manajer, aku betul-betul mau menjadi seseorang yang kau butuhkan. Maksudku, seorang dokter – seperti dirimu.” Ji Sang tak mau Ga Yun menjadi dokter seperti dirinya. Dia mau Ga Yun menjadi dokter melebihi dirinya. Tiba-tiba sebuah cahaya dari lampu mobil menyorot ke arah mereka. Mobil itu bergerak dan berhenti setelah sampai di hadapan mereka.
Dari dalam, sopir mobil yang tak lain adalah Ri Ta meminta maaf karena telah menyorot mereka berdua dengan lampu jauh. Dia mengatakan, “Kau pasti dokter magang yang menjalani hidup dengan asyik karena bisa punya waktu keluar jalan-jalan kayak begini.” Ji Sang membelanya kalau dirinya mentraktir Ga Yun makan malam hari ini. Ri Ta bertanya apa Ji Sang mengajak Ga Yun ke restoran Kimbap Heaven juga? Ga Yun dengan polos mengatakan mereka pergi ke restoran We Porridge Well.
Dengan sinis Ri Ta menyindir kalau tempat itu menyediakan makanan yang sehat. Ji Sang menyuruhnya pulang. Ri Ta pun tancap gas. Ji Sang menyuruh Ga Yun pulang juga.
Di dalam mobil, Ri Ta mencibir kalau Ga Yun itu licik banget, terrsenyum dengan mata seperti itu. Dia juga mencemooh Ji Sang itu orang kecanduan yang tak bisa memilih cewek. Lamunannya dikejutkan oleh kemunculan Ji Sang yang tiba-tiba menghadang jalannya. Dia mengerem dan menanyakan apa tujuan Ji Sang menyegatnya?
“Kau kan punya 100 pertanyaan dan jawaban. Dalam daftar pertanyaanmu kau berpikir vampir bisa menjadi kelelawar kan? Hanya bocah yang menanyakan pertanyaan seperti itu. Tapi, jawabannya adalah itu omong kosong, kami nggak berubah seekstrem itu,” tukas Ji Sang. Kata-kata Ji Sang membuat Ri Ta tersenyum. Ji Sang menyuruhnya pulang. Saat itu, Ri Ta bertanya-tanya bagaimana Ji Sang mengetahui daftar pertanyaannya?
Hyun Woo membaca data-data analisanya pada sampel darah Ja Bok. Dia yakin seratus persen bahwa penyakit malaria sengaja disuntikkan, karena Ja Bok bukanlah subjek yang tepat. Mau tak mau, Ja Bok harus dilenyapkan. “Bila Jae Wook membunuh orang dengan cara seperti ini, aku yakin dia bukanlah orang yang bisa dipercaya. Tim pengembang obat baru pun begitu. Seseorang yang berbohong harus terus berbohong untuk tetap menyembunyikan sesuatu.”
Kyung In menceritakan pada Ri Ta bahwa Editor Suh, orang yang berniat menerbitkan artikel dengan bantuan sumber darinya, ternyata sudah dikendalikan oleh Presdir Yoo. Dia merasa tak berdaya dan kehilangan rasionalitasnya untuk sebentar. Ri Ta membela Kyung In yang pasti merasa ada sesuatu yang tak beres sedang terjadi di RS Taemin.
“Tapi, paman benar-benar mengerikan ya, sampai mengendalikan media kayak begitu?” komentar Ri Ta. Kyung In mengatakan bahwa dirinya tadinya berharap bisa percaya pada Editor Suh. Ri Ta menegaskan akan membantu Kyung In dari sekarang, sebab dirinya tak bisa membiarkan Taemin menjadi lebih aneh lagi. Dia bertanya kenapa Presdir Yoo sedemikian putus asa sampai memberi jalan selebar-lebarnya bagi Jae Wook? Kyung In mengaku tak tahu.
“Ngomong-ngomong, kau dengar soal kematian Ja Bok, pasien dari bangsal 21A itu?” tanya Ri Ta. Kyung In mengiyakan. Ri Ta menyebutkan bahwa dirinya merasa kematian Ja Bok itu aneh, meskipun mengaku tak memegang bukti kuat.
Ji Tae memberikan sebuah bungkusan yang dijanjikannya sebagai hadiah sebelumnya. Dia menyuruh Ji Sang membukanya dan membacanya beberapa halaman. “Ini jurnal Bapakku,” tukas Ji Tae, “Tapi ini lebih sekadar jurnal dibandingkan catatan eksperimen. Jadi banyak komentar personal. Ingat itu ya waktu membacanya. Oiya, karena itu jurnal yang asli, jaga baik-baik.”
Ji Sang bertanya kapan Han Su meninggalkan jurnal itu? Ji Tae mengaku itu ditinggalkan pada Ibunya oleh Bapaknya beberapa bulan sebelum meninggal di hari berhujan. Kertasnya rusak karena hujan. Ji Sang menanyakan bagaimana Han Su meninggal. Ji Tae mengatakan kebakaran. Dia tak tahu pasti. “Baca jurnal itu dan kita bisa siap memulainya,” tukasnya dan langsung pergi meninggalkan Ji Sang.
Ga Yun sedang merawat Na Jung, ketika Hye Ri datang dan menyuntikkan sesuatu pada Yoo Jin. Saat itu Yoo Jin mengajak Hye Ri bicara, tapi Hye Ri tak menggubris kata-kata Yoo Jin. Dia bahkan menepis tangan Yoo Jin yang coba memegang tangannya. Hal itu membuat Yoo Jin menangis setelah Hye Ri pergi. Ga Yun hanya bisa menatapnya saja.
Ri Ta datang ke ruangan Jae Wook untuk mengucapkan selamat karena berhasil mengontrol Taemin dalam kendalinya. Dia memuji Jae Wook yang sigap dan tanggap dalam menyingkirkan jasad Ja Bok. Untuk itu, dia memperingatkan besok-besok takkan melewatkan kesempatan untuk mendapatkan bukti. Jae Wook membela diri bahwa Ri Ta dan Kyung In salah paham terhadapnya.
Di sisi lain, Ji Sang membaca jurnal Han Su yang diberikan Ji Tae padanya. Dalam jurnal itu, disebutkan bahwa Han Su menemukan jenis dasar dari virus vampir, yakni VBT-01.
Ga Yun menghubungi Kyung In, yang menyatakan bahwa dirinya berubah pikiran. Dia menyatakan akan melakukan apa yang Kyung In minta lakukan darinya. Kyung In berterima kasih pada Ga Yun, sekaligus mengingatkan bahwa Ga Yun musti melakukannya dengan hati-hati sehingga tak terjebak oleh tim keamanan. Dia juga meminta Ga Yun tak memberitahu apa yang dilakukannya pada Ji Sang. Sebab, Ji Sang akan mencoba menahan Ga Yun melakukannya demi melindungi Ga Yun sendiri.
Kyung In memberitahu Ji Tae soal Ga Yun yang akan coba mengambil sampel darah dari pasien di bangsal 21A. Ji Tae bertanya apa Ji Sang mengetahui rencana Kyung In? “Belum,” sahut Kyung In, “Kalau bisa aku nggak mau mengatakannya dulu padanya. Jika Ga Yun memberikan sampel darah, langsung analisa saja.”
Selanjutnya, Kyung In mengatakan Ri Ta cerita kalau Ji Tae curiga dengan kematian Ja Bok yang aneh. Ji Tae manggut-manggut. Itu membuat Kyung In bertanya apa kecurigaan Ji Tae benar-benar beralasan? Ji Tae mengiyakan.
Ji Sang menatap Jae Wook yang sedang menanyakan kondisi para pasien. Para pasien yang ditanyai Jae Wook menjawab bahwa dirinya merasa lebih baik. Ji Sang teringat ucapan Jae Wook yang sempat mengatakan bahwa apa yang sedang dikembangkan bukan hanya soal obat-obatan semata, melainkan alat untuk mengubah nasib seseorang.
Ga Yun ke bangsal 21A dengan perasaan gugup, karena itu cara berjalannya jadi kaku. Dia menyapa Perawat Lee yang tengah sibuk persiapkan inpus baru untuk pasien yang bernama Cha Kang Woo. Ga Yun menawarkan diri untuk melakukannya.
Ga Yun mengganti inpus Kang Woo sekalian mengambil sampel darah. Meski gugup, dia melakukannya dengan cepat dan berada di bawah kamera CCTV, sehingga tidak ketahuan. Setelah selesai, dia keluar – masih dengan jalan kakunya. Sebelum keluar bangsal 21A, dia diperiksa oleh penjaga. Tak ditemukannya sampel darah yang diambilnya.
Setelah itu, Ga Yun buru-buru berlari dan bersembunyi. Dia mengambil sampel darah yang disembunyikan di balik rambutnya. Kemudian, dia pergi ke ruang Departemen Hematoma. Di saat itulah, empat orang penjaga menyegatnya. Dia sudah ada di depan ruang Departemen Hematoma, ketika penjaga menangkapnya. Ji Tae yang melihat itu segera keluar dan menyuruh para penjaga melepaskannya. Tapi, dua orang menahannya, sementara dua orang lainnya membawa Ga Yun pergi.
Jae Wook menyidang Ga Yun dengan menghadirkan Ji Tae, Ji Sang, Ri Ta, Eun Soo, dan Kyung In. Dia tahu Ga Yun mengambil sampel darah untuk diberikan pada Ji Tae. Dia yakin Ga Yun diperintah oleh seseorang. Ji Tae pasang badan dan mengatakan bahwa dirinyalah yang memerintahkan Ga Yun untuk mengambil sampel darah pasien bangsal 21 A. Namun, Ji Sang meralat bahwa dirinyalah yang telah memerintahkan Ga Yun. Dia akan mengambil tanggung jawab itu.
“Aku nggak minta kalian datang kesini untuk memperlihatkan dagelan ini,” tukas Jae Wook, “Aku cuman ingin RS menjadi lebih tertib.” Ga Yun kemudian bicara dan mengambil tanggung jawab untuk dirinya sendiri. Alasannya, untuk membantu Ji Sang dan Ji Tae mendapatkan sampel darah lantaran pendidikannya yang kurang. Jae Wook mengatakan akan membiarkan masalah ini sampai Ji Sang memastikan tak ada masalah ini lagi. Dia pergi keluar ruangan.
Seperginya Jae Wook, Ji Sang membentak Ga Yun karena telah melakukan sesuatu yang tak disukainya. “Baru kemarin kubilang padamu untuk jadi diri sendiri. Sudah lupakah kau?” pekik Ji Sang, “Tanpa melakukan hal-hal semacam ini pun aku tahu kau sudah bekerja lebih keras dibandingkan yang lain. Jika ini caramu untuk menunjukkan 'kerja keras'mu, resign-lah!”
Ri Ta menenangkan Ji Sang dan menyuruh Ga Yun keluar ruangan lebih dulu. Ga Yun keluar. Ri Ta coba menjelaskan bahwa apa yang Ga Yun lakukan untuk memenuhi permintaan Kyung In. Ji Sang terkejut. Ri Ta menjelaskan bahwa Kyung In sedang memilih seseorang untuk membantu mereka dan Ga Yun bersedia membantu. Dia minta Ji Sang memaafkan Ga Yun. Ji Sang keluar ruangan dan melihat Ga Yun terpekur sedih di tangga bawah.
Jae Wook menyesap wine dari gelasnya. Dia tersenyum pada seseorang yang berdiri di depannya dan mengucapkan terima kasih atas kerja yang Ga Yun lakukan sejauh ini. Hah, ternyata selama ini? Jadi, baru dikuaklah di episode ini kalau orang yang menukar obat hijau adalah Ga Yun. Juga, orang yang menembak Ji Sang dengan serum adalah Ga Yun.
Siapa Ga Yun sebenarnya? Kenapa bisa dia menjadi anak buah Jae Wook? Rupanya Ga Yun adalah anak gadis yang sempat Jae Wook rawat dulu. Itu yang jatuh dari atap rumah sakit. Saat itu, anak gadis itu belumlah meninggal dan masih dirawat. Jae Wook memberikan darahnya untuk disesap Ga Yun. Sehingga, jadilah dia orang yang terinfeksi juga, tapi kenapa Ji Sang tak menyadari keberadaannya ya?
Jae Wook mengingatkan, “Jangan pernah lupa alasan kenapa aku berupaya terus hidup dan kenapa kau hidup? Kau harus ada di sisi Ji Sang untuk mengamati gerak-gerik karakternya secara detail.” Ga Yun berjanji akan mengingatnya.
Bersambung ke sinopsis Blood episode 12 - bagian 1.
Iseng2 buka ternyata udh ada sinopsisnya baru tadi pagi ntn dramanya..
ReplyDeleteKeren deh sm yg buat sinopsis ini :) DAEBAK
ditunggu utk sinopsis selanjutnya ya...
ReplyDeleteWaahhhhh makin seruuu cerita blood ini.... Ditunggu yahh sista ep 12 gakk sabaran banget deeehh... Tapi cinta jisang dg rita blom ada romantisnya yahh... Kebanyakan mysteri nya ajah...komawoo sista ^^
ReplyDeleteayo donk min penasaran banget nee,, ditunggu cerita selanjutnyaa
ReplyDeleteSudah ada lanjutannya tuh.
ReplyDeleteBiasanya episode 8-10 udah mulai ada cium2annya, tapi gk tahu ini kok gak ada. Apa emang gak ada ya?
ReplyDeleteSudah ada lanjutanya ya.
ReplyDeleteDaebak juga buat Kak Wulan
ReplyDeleteseruuuuuu banget
ReplyDeletetpi syang nya klu nonton di 'KBS' pke bhasa inggris.
Makanya, baca disini aja Kar. Biar gak bingung dg bahasa linggis.
ReplyDelete