Baca sebelumnya sinopsis Blood episode 12 - bagian 2.
Sinopsis Blood Episode 13 (Bagian 1)
Kisah Romance – Ri Ta menyalakan lampu apartemennya dengan tangan gemetar. Ketika lampu menyala, dia menemukan salah seorang minionnya Jae Wook ada di sana. “Aku datang beberapa kali, kenapa kamu nggak pernah menyadarinya?” tanyanya.
Pertanyaan itu dijawab oleh Ji Sang yang muncul di belakang sang minion. “Aku sadar kok!” Ji Sang pun menyerang sang minion. Tentu saja minionnya Jae Wook itu tak mau terkena serangan Ji Sang. Dia mundur dan balas menyerang. Tapi, entah kenapa dia dengan mudah berhasil disudutkan oleh Ji Sang.
Saat bangkit, Ji Sang menyadari minion Jae Wook itu adalah satu dari dua minion yang telah membunuh Sun Young. “Kamu?!” pekik Ji Sang, membuat senyum meremehkan tersungging dari mulut sang minion. Dalam tempo hitungan detik, sang minion berubah menjadi vampir mode on. Begitu pula dengan Ji Sang. Mereka kembali berkelahi.
Hasilnya sama saja. Minion berhasil tersudutkan oleh Ji Sang. Pada akhirnya, dia memakai cara curang, yaitu menjadikan Ri Ta yang sedari tadi melihat pertarungan mereka sebagai sandera. Benar saja, hal itu sanggup membuat Ji Sang terdiam. “Lepaskan dia!” perintah Ji Sang.
Di sisi lain, Ji Tae juga harus menghadapi minion Jae Wook yang lain. Dia dicekik dan diangkat ke atas. Kemudian, minion Jae Wook menghempaskannya. Ji Tae merintih kesakitan dan bertanya, “Siapa kamu?!” Tentu saja minion tak menjawabnya. Ji Tae coba menyerang dengan pukulan yang cukup lemah bagi minion. Karena itu, lagi-lagi dia tercekik oleh minion, yang kemudian memerintahkannya menghentikan penelitian. Dia mengancam akan kembali untuk menghabisi Ji Tae jika peringatan ini tidak didengarkan.
Kembali ke tempat Ri Ta. Ji Sang sebelumnya telah memerintahkan minionnya Jae Wook untuk melepaskan Ri Ta, jika tidak mau mati. “Oh ya?” ledek minion itu, “Kamu tumbuh dengan baik, Park Ji Sang.” Setelah mengatakan hal itu, dia mendorong tubuh Ri Ta, hingga kepalanya terantuk kursi dan meja. Ji Sang menghampiri Ri Ta tanpa mempedulikan minion yang sudah kabur. Ri Ta sendiri meringis kepalanya sakit akibat terbentur meja dan kursi.
Ji Tae menelpon Eun Soo. Dari seberang telpon, Eun Soo bertanya dengan nada khawatir, apa yang telah terjadi pada Ji Tae. Tapi, Ji Tae belum mau menceritakannya sekarang. “Yang mau kukasih tahu padamu adalah kita berhenti Dokter Choi. Penelitian ini berbahaya!”
Dua minion telah kembali dengan selamat. Jae Wook senang melihatnya dan bertanya, “Nggak banyak yang terjadi kan?” Dua minion mengiyakan dengan serempak. Jae Wook mengingatkan dua minionnya untuk berhati-hati pada Ji Sang. Akan sangat menyulitkan mereka jika bertemu terlalu cepat. Minion yang menyerang Ji Tae cepat mengiyakan, sementara minion yang menyerang Ji Sang mengiyakan setelah terdiam beberapa jenak (berpikir). Minion yang menyerang Ji Tae tahu ada yang salah dengan rekannya itu.
Jae Wook juga mengingatkan keduanya agar tidak menangani Ri Ta terlalu keras. Yang penting memberinya tekanan psikologis.
Di kamar tidur Ri Ta, Ji Sang bertanya apakah Ri Ta baik-baik saja? Dia mengajak ke rumah sakit, khawatir ada yang terluka di bagian dalam tubuh Ri Ta. Dengan ketus, Ri Ta menyatakan dirinya baik-baik saja. Dia sadar betul bagaimana kondisi tubuhnya. “Dia orang terinfeksi juga kan?” tanya Ri Ta, “Kalian saling kenal kan? Kenapa dia mendatangiku dan mengancamku? Kasih tahu aku semuanya!”
Seperti biasa, Ji Sang tak ingin orang lain mengetahuinya. Ri Ta memberitahu, “Manajer, orang yang berada dalam bahaya nggak cuma aku. Kamu juga berada dalam bahaya. Kamu bilang aku nggak boleh tahu? Kenapa aku selalu menerima ancaman tanpa tahu apa yang terjadi.” Pada akhirnya, Ji Sang memberitahu kalau orang yang menyerang mereka tadi adalah orang yang telah membunuh Sun Young (Ibunya).
Bukannya ketakutan, Ri Ta justru meminta Ji Sang memberitahu semuanya. Ji Sang sebenarnya enggan, tapi Ri Ta merengek – demi pemuda yang telah menyelamatkannya dulu. “Beri aku kesempatan untuk menyelamatkannya juga,” kata Ri Ta, “Bukan untukku, tapi untuk Chae Yun.”
In Ho sedang menyuntikkan sesuatu ke selang inpus pasien bangsal 21A. Selesai, dia menatap Na Jung dan berniat membelainya. Belum sampai, Ga Yun datang dan menahannya. Mereka bicara. “Kamu nggak membaca catatannya ya? Na Jung bukanlah subjek penelitian!” tukas Ga Yun. In Ho mengaku membaca catatannya. Dia minta tindakannya tadi jangan disalahpahami, sebab dia hanya ingin mengecek tingkat kecepatan fluida pada tubuh Na Jung.
Jae Wook mengatakan pada In Ho hal serupa yang disebutkan Ga Yun supaya Na Jung tak disentuh dulu untuk sementara waktu ini. Setelah itu, dia menyuruh In Ho untuk menguji-coba putaran ketiga obat baru. In Ho menyatakan obat baru belumlah sempurna dan khawatir akan muncul gejala yang tak terduga. “Kita harus menemukan cara untuk menyingkirkan gejalanya,” ucap Jae Wook, “Kita harus cerdas dengan membuat masalah dan solusinya sekaligus.”
Ji Sang mengingatkan Ri Ta, benarkah benar-benar ingin tahu? Ri Ta mengiyakan. Ji Sang menyetel rekaman yang dibuat Sun Young, setelah itu dia meninggalkan Ri Ta sendiri untuk menonton video rekaman dengan penuh ketakjuban.
Sementara itu, Ji Sang pergi menemui Hyun Woo untuk memberitahu bahwa orang yang menyerangnya sama sekali tak berbau, berfrekuensi, suhu tubuh dan detak jantung normal. Orang ini sama dengan orang yang menyerangnya dua puluh tahun silam. Bedanya, dia berhasil mendeteksinya dulu. Kali ini, dia mengaku merasakan hawa vampir ketika berada di apartemen Ri Ta, meskipun sama sekali tak berhasil mendeteksi keberadaannya.
Mereka mempertanyakan satu pertanyaan yang sama: Apa ada orang lain yang mengonsumsi serum darah milik Jae Wook? Sebelumnya Jae Wook pernah bercerita pada Ji Sang kalau serum darah dipakai untuk menghindari orang-orang terinfeksi lainnya. Mengacu pada hal itu, Hyun Woo bertanya, seharusnya hanya Jae Wook kan orang yang memanfaatkan serum darah itu? Satu-satunya hal yang ada di benak mereka berdua adalah mengkonfirmasinya langsung pada Jae Wook.
Ri Ta menangis menonton video rekaman Sun Young untuk Ji Sang. Setelah selesai, Ji Sang meminta Ri Ta untuk tetirah dulu di kamarnya. Ri Ta agak kaget melihat bentuk tempat tidur Ji Sang yang tidak lumrah. Ji Sang mengingatkan supaya Ri Ta mematikan pendingin untuk membuat suhu kamar menjadi lebih nyaman. “Oh, kamu tidur disini? Kupikir...” Belum kata-kata itu selesai, Ji Sang menyahut, “Kamu pikir aku tidur di dalam peti mati?”
Esok pagi, Hyun Woo dan Ji Sang terbangun setelah LUVVY berteriak-teriak keras membangunkan seisi rumah! Ji Sang mendecak, kemudian mencium aroma aneh. Tak lama, Ri Ta muncul mengajak mereka berdua sarapan. Hyun Woo antusias banget dengan makanan yang Ri Ta hidangkan untuk mereka berdua. Itu membuat liurnya menetes. Sayangnya, ketika dicicipi, rasa makanan itu tak seenak aromanya. Ri Ta bertanya apa masakannya tidak enak? Hyun Woo mencoba mengungkapkan dengan bahasa sehalus mungkin. “Bilang nggak enak, kalau emang nggak enak!” perintah Ji Sang – urat sensitifnya benar-benar putus ini orang :p.
Jae Wook masuk ke rumah sakit dengan penuh semangat. Dia naik elevator dan melihat Ji Sang sudah menunggunya di sana. Dia memperlihatkan senyuman palsu dan menyapa Ji Sang. “Pagi,” sahut Ji Sang, “Untuk semua manusia, mereka yang terinfeksi dan semua orang.” Jae Wook hendak berlalu ketika sudah saling menyapa. Ji Sang memanggilnya dan menyatakan ingin mencoba menjadi “manusia” sekadar untuk menjajalnya. Rupanya ini cara Ji Sang meminta konfirmasi. Jae Wook meminta Ji Sang datang untuk ke tempatnya malam untuk mendapatkan serum darah.
Eun Soo mendengar Ri Ta mengungkapkan padanya tentang penyerangan yang terjadi semalam. Dia heran dengan penyerangan itu, pasalnya Ji Tae juga diserang oleh seorang pria yang memintanya menghentikan penelitian. Ri Ta kaget mendengarnya. “Jangan-jangan ini konspirasi yang melibatkan farmasi internasional dan...” Eun Soo belum menyelesaikan kalimatnya, tapi Ri Ta menegaskan kalau itu bukan seperti yang Eun Soo pikirkan.
“Oiya, Ri Ta, kurasa ini bukan waktunya yang tepat untuk menanyakan hal ini, tapi apa kamu mau ke spa?” tanya Eun Soo. Ri Ta menggeleng. “Kalau begitu kamu punya nomor telpon Hyun Woo?” (Aih, pertanyaannya dialihkan baru menuju pertanyaan utama, kekeke). Ri Ta mendengus dan menyuruh Eun Soo mendapatkannya sendiri. Dia pergi.
Ji Tae datang ke ruangan Ji Sang dan langsung mengatakan, “Aku udah bilang kan sebelumnya kalau salah satu diantara kita menyembunyikan sesuatu, maka penelitian bareng ini selesai!” Ji Sang bertanya apa yang terjadi? “Semalam aku diserang seseorang yang memintaku menghentikan penelitian tentang virus,” sahut Ji Tae, “Aku tahu ada hal lain selain ini yang lebih besar kan? Sebelumnya kamu juga bilang kalau penelitian yang kulakukan ini berbahaya dan memintaku berhenti. Beberapa hari selanjutnya, kamu ingin bekerjasama denganku. Aku menerima tanpa bertanya, tapi kayaknya kamu punya niatan lain!”
Ji Sang mengelak tuduhan itu. Dia mengaku hanya ingin mengetahui semuanya. Itu saja. Ji Tae menaikkan nada suaranya saat mempertanyakan kenapa ada orang yang menyerangnya? Dia menuntut penjelasan. Ri Ta muncul dan langsung bilang kalau dirinya juga diserang semalam. Daripada berlarut-larut, Ji Sang meminta mereka semua datang ke apartemennya untuk diberikan penjelasan lebih lanjut.
Kyung In mendengarkan rekaman percakapan Presdir Yoo dan seorang perempuan bernama Nyonya Choi. Dalam rekaman itu, perempuan itu menyatakan takkan membuka mulutnya pada sembarangan orang. Setelah itu, dia menemui Jae Wook untuk menyuruhnya melaporkan apa yang dilakukannya pada Presdir Yoo. Jae Wook heran, kenapa Kyung In seberani ini sekarang.
Ri Ta bertanya pada Ji Sang apa benar orang yang menyerang Ji Tae adalah vampir juga? Ji Sang mengiyakan. “Kenapa hanya aku dan Manajer Jung yang diserang, bukan kamu?” tanya Ri Ta. Ji Sang menjelaskan kalau Ri Ta dan Ji Tae adalah dua orang yang paling dekat dengan informasi vampir sekarang ini. Dia mengatakan kalau vampir ini tak pernah mau menguak rahasia dirinya pada orang lain.
“Oiya, terus aku mau tanya, kok kamu bisa tahu kalau aku diserang oleh vampir semalam?” tanya Ri Ta. Ji Sang bingung harus menjawab bagaimana. Ketika pada akhirnya menjawabnya, dia mengatakan bahwa dirinya menyatroni rumah Ri Ta beberapa hari terakhir, sejak Ri Ta mengatakan rumahnya dimasuki seseorang. Ri Ta tertawa. Dia tak menyangka kalau Ji Sang adalah “penguntit”. Di tikungan, kita kemudian melihat Ga Yun sedang menguping pembicaraan mereka. Apakah dia berniat melaporkannya kembali pada Jae Wook? Atau dia cemburu?
Presdir Yoo mengatakan pada Kyung In bahwa untuk selanjutnya posisi Kyung In akan dipindahkan ke bagian asuransi rumah sakit. Dia melakukan ini setelah mendengar laporan dari Jae Wook mengenai tindak tanduk Kyung In selama ini. Kyung In mengatakan dirinya tak bisa melakukannya dan ingin tetap ada di tempatnya. Presdir Yoo menuding Kyung In tidak tahu diuntung! Dengan santai Kyung In membuka kertas yang ada di meja. Di balik kertas itu tersembul alat perekam yang menyimpan pembicaraan mereka selama ini. “Ini sejarah kita,” ungkap Kyung In. Raut wajah Presdir Yoo berubah setelah itu.
In Ho menyuntik Woo Shik dengan serum obat baru, sementara Il Nam menjelaskan pada istri Woo Shik bahwa apa yang mereka suntikkan ke dalam selang inpus Il Nam adalah obat revolusioner yang telah diteliti selama sepuluh tahun. Woo Shik dan istrinya percaya-percaya saja dan mengucapkan terima kasih banyak. Di luar, tampak Ji Sang menatap In Ho yang senyam-senyum seolah dirinya adalah orang baik. In Ho melihat Ji Sang dan menatapnya balik, lalu sedikit memiringkan kepalanya, seolah-olah bertanya: “makhluk-apa-sih-yang-sedang-kulihat-diluar-jendela-itu-?”. Ji Sang pergi langsung.
Ji Tae turun dari tangga dan berpapasan dengan Jae Wook. Mereka saling menunduk untuk menyapa. Jae Wook menanyakan soal jidatnya Ji Tae yang diplester. Ji Tae mengaku itu akibat dirinya mabuk dan terjatuh. Jae Wook kemudian menawarkan Ji Tae untuk merilis tentang penelitian Han Su, dimana nantinya Ji Tae akan diposisikan sebagai kepala penelitinya. Ji Tae menolak karena penelitian itu bukan sesuatu yang harus terungkap pada seluruh dunia.
Jae Wook coba membujuk Ji Tae. Tetap saja jawaban Ji Tae sama: tidak! Dia bahkan meminta Jae Wook untuk berfokus saja pada pekerjaannya, mengurus bangsal 21A.
Presdir Yoo datang ke ruangan Sylvia. Dia menenangkan Sylvia bahwa operasi yang dilakukannya akan sukses. Sylvia tahu itu hanyalah kebohongan belaka. Ri Ta dan Ji Sang datang. Saat itu, Sylvia mengatakan pada mereka supaya dirinya bisa pergi dalam damai. “Sister, biarkan saudaramu ini yang merawatmu sampai akhir,” tukas Presdir Yoo. Sylvia senang mendengar kata saudara diucapkan dari mulut Presdir Yoo.
Bersambung ke sinopsis Blood episode 13 - bagian 2.
ditunggu secepatnya sinopsis bagian 2 nya :D thanksssss
ReplyDeleteThanks a lot.....Fighting!!!
ReplyDeletePart 2 n dong....
ReplyDeleteSudah ada.
ReplyDeletesama2 ^^
ReplyDeleteSudah ada.
ReplyDelete