Baca sebelumnya sinopsis Blood episode 13 - bagian 2.
Sinopsis Blood Episode 14 (Bagian 1)
Kisah Romance – Jae Wook datang ke ruang rapat, dimana Ji Sang sudah duduk menunggu di salah satu kursi dengan kaki terangkat ke atas meja. “Apa yang bisa kubantu?” tanya Jae Wook dengan wajah sumringah. Ji Sang menekan tombol remote. Proyektor menyala, memperlihatkan foto empat sekawan (kedua orang tua Ji Sang, Han Su, dan Jae Wook) di layar. Jae Wook menengok ke arah layar. Senyum di wajahnya langsung menghilang.
Ji Sang bangkit untuk mendekati Jae Wook. “Tolong jelaskan semuanya,” tukas Ji Sang. Dia memberondong Jae Wook dengan banyak pertanyaan, menuntut jawaban. Mulai dari alasan Jae Wook berpura-pura tak mengenal rekan peneliti dan mentor sendiri? Kenapa nama Jae Wook tak disebutkan di jurnal Dokter Jung, tapi muncul di artikel tentang penelitian yang melibatkan Jae Wook dan ketiga orang yang ada di foto?
Ji Sang juga menuntut Jae Wook menjelaskan tentang penyebabnya terinfeksi, yang sebelumnya dibilang sebagai satu kecelakaan?! Kenapa ada dua orang vampir pembunuh Ibunya muncul dengan kondisi seperti mengonsumsi obat yang Jae Wook miliki? Padahal sebelumnya Jae Wook mengatakan bahwa obat itu hanya dikonsumsinya untuk diri sendiri. Senyum di wajah Jae Wook mengembang kembali, “Kadang-kadang kebohongan itu diperlukan, khususnya saat kebenaran tak membawa apapun selain kebingungan.”
Hyun Woo mengambil kertas print, hasil analisisnya. Dia membacanya.
Ri Ta membaca artikel dimana ada foto kedua orang tuanya Ji Sang dan Han Su. Melihat foto kedua orang, dia mendesis, “Pantes aja dia ganteng, Bapak-Ibunya aja ganteng dan cantik.”
Jae Wook mengajak Ji Sang ke apartemennya. Dia menjelaskan dirinya adalah salah seorang dokter peneliti bersama kedua orang tua Ji Sang. Han Su, orang yang telah membuat virus VBT-01 dan mengembangkannya, tak ingin virus itu terpublish. Menurut penjelasan Jae Wook, Han Su ingin menyembunyikan fakta bahwa virus itu diteliti oleh dirinya dibantu tiga orang tim. Itu kenapa Jae Wook mengatakan pada Ji Sang bahwa dirinya-lah yang pertama menemukan virus (bohong).
Lebih lanjut Jae Wook menambahkan bahwa ada banyak yang menjadi subjek uji-coba yang dilakukan Han Su tanpa memberitahu anggota tim. Kemudian, para subjek uji-coba ini berusaha menyingkirkan mereka, karena menginginkan virus VBT-01 untuk diri sendiri. Ji Sang menarik kesimpulan bahwa Jae Wook ingin mengatakan bahwa ada banyak vampir di luar sana. Hal ini membuat anggota tim peneliti terpencar, setelah sebelumnya mereka menyuntikkan virus ke dalam tubuh sendiri.
Sayangnya, Han Su menolak ajakan tersebut dan terus melanjutkan penelitiannya. Terjadilah kebakaran di lab. Jae Wook mengaku tak yakin kebakaran itu kecelakaan atau ulah vampir lainnya. Dia juga mengaku teman-temannya tewas dalam kecelakan lain, dimana dirinya meninggalkan beberapa serum darah. Itu kenapa para vampir tersebut menemui Ji Sang. Kemudian, Ji Sang berkata, “Para vampir ini telah membunuh orang tuaku.”
Sementara itu, Ri Ta membandingkan artikel yang dipunyai dengan CV Jae Wook. Dia terkejut menemukan perbedaan mencolok. Dalam CV, dia menemukan Jae Wook lahir tahun 1971, sedangkan artikel yang dipunyai dirilis tahun 1977.
Ji Sang yakin para vampir ini makin dekat dengan mereka. Tidak cuma itu, Ji Tae terlibat dengan hal ini sekarang. Jae Wook meminta maaf pada Ji Sang karena tidak berterus terang sebelumnya. Alasannya, dia tak mau membuat Ji Sang sedih. “Oiya, tentang bangsal 21A, Anda nggak berpikir aku hanya akan kembali duduk dan menonton saja kan? Sekarang, aku sedang mempertimbangkan untuk ikut serta.”
Di apartemen, Hyun Woo kaget mengetahui Ji Sang percaya pada Jae Wook. Ji Sang menggeleng. Yang dilakukannya tetap pura-pura percaya. Hyun Woo merasa Ji Sang harus mengeksploitasi informasi dari Jae Wook untuk menangkapnya. Ji Sang menolak ide Hyun Woo. Dia merasa bukti-bukti perlu lebih banyak dikumpulkan, setelah itu Jae Wook harus mengakui semuanya dengan mulut sendiri bahwa apa yang dilakukannya itu salah.
Jae Wook memerintahkan dua minionnya menghadap. Dia bertanya pada minion yang ditugaskan menyerang Ri Ta sebelumnya. “Kenapa kamu nggak laporan padaku kalau bertemu Ji Sang?” geram Jae Wook, “Setelah bertemu denganmu, dia menyadari kamu seperti manusia. Dia bahkan memakai Ji Tae sebagai umpan menangkapmu dan menduga kamu memiliki keterkaitan denganku.” Sang minion menyadari kesalahannya. Dia meminta maaf, sebab kejadiannya sangat tiba-tiba. Lagipula, dia sama sekali tak bisa mendeteksi kehadirannya.
“Tentu saja kamu nggak bisa mendeteksi keberadaannya. Dia sudah menyuntikkan serum baru di tubuhnya,” sahut Jae Wook. Minion yang menyerang Ji Tae sebelumnya ikut memintakan maaf untuk rekannya. Jae Wook langsung menancapkan suntikannya pada minion tersebut. Dia mendesis tak ada tempat bagi seorang pembohong! Dia melepaskan minionnya, karena sejarah masa lalu mereka. Tapi sekali lagi berbohong, maka dia akan membungkamnya. Untuk selama-lamanya.
Ji Sang melihat Ri Ta belum tidur. Dia menyuruhnya tidur, karena besok Ri Ta memiliki banyak operasi. Ri Ta bertanya, “Aku capek dengan semua ini! Pertama, Direktur mengenal orangtuamu dan bagian dari tim penelitian Dokter Jung.” Dia memperlihatkan foto artikel dan bertanya, “Hanya melihat foto ini, aku bisa menarik kesimpulan bahwa Direktur seenggaknya berumur 70an tahun. Tapi, di profilnya dia merasa berusia 45 tahun. Obat anti-penuaan hebat apa yang dipakainya sehingga dia tampak muda banget? Dia vampir juga kan? Sama seperti Bapak-Ibumu?”
Ji Sang bertanya kenapa Ri Ta tertarik dengan hal-hal seperti itu? Ri Ta menuntut Ji Sang untuk jujur. “Itu hanya akan menempatkan dirimu di dalam posisi berbahaya. Kamu sudah tahu kan apa yang terjadi di bangsal 21A? Ketika ada orang yang coba mengganggu itu, dia akan melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan.”
Ri Ta menegaskan, “Ini rumah sakit keluargaku, bukan milikmu atau jajaran direksi! Terus bagaimana bisa aku nggak melakukan apapun saat melihat kekacauan ini terjadi? Aku akan bicara pada Presdir dan Asosiasi Direktur.” Ji Sang meminta Ri Ta tak melakukannya. Dia yakin Jae Wook akan menggunakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menyingkirkan orang lain bila kehendaknya ditentang, tak peduli itu Presdir atau Asosiasi Direktur. Dia takut terjadi hal buruk.
“Tetap saja dia nggak boleh bertindak sejauh itu,” sahut Ri Ta tegas. Ji Sang memberitahu akhirnya bahwa Bapak-Ibunya mungkin dibunuh oleh Jae Wook. Dia sadar Jae Wook memiliki hubungan dengan para vampir yang menyerang Ri Ta dan Ji Tae. Tak berpikir panjang, Ri Ta justru mengajak Ji Sang bergerak saat ini juga. Ji Sang mengaku dirinya belum memiliki cukup kekuatan untuk menghajar para vampir tersebut.
“Hmm, kamu baik-baik aja mengetahui orangtuamu dibunuh Jae Wook?” tanya Ri Ta. Ji Sang memberitahu Hyun Woo juga mempertanyakan hal tersebut padanya, tapi dia mengaku bisa mengatasi hatinya sendiri.
Ji Sang menatap foto Bapak-Ibunya. Saking sedihnya tak bisa bertemu mereka lagi, dia meletakkan foto itu di dada kirinya, menunjukkan dirinya yang merindu pada Bapak-Ibunya. Ri Ta muncul dan memegang pundak kanan Ji Sang. “Walau itu sudah lama, aku yakin kamu masih merasakan hal yang sama. Rasa sakit yang kamu rasakan ketika kehilangan orang tua. Keluarkanlah. Ceritakan pada orang lain, karena memendam segala sesuatu membuatmu frustasi. Untuk hari ini saja, cobalah lakukan apa yang kusarankan.”
Ri Ta menemui Sylvia dan berbicara hal-hal yang ringan. Sylvia menanyakan tentang Ji Sang. Ri Ta menjawab Ji Sang sedang bertugas dan akan datang nanti. Sylvia tersenyum dan mengungkapkan bahwa dirinya menyukai Ji Sang. Sebab, dia menilai Ji Sang sangat ramah dan tampak percaya betul pada Gusti Allah. Ri Ta mencibir kalau Ji Sang itu ateis sejati. Namun, Sylvia tidak setuju dengan tudingan Ri Ta. Dia justru menganggap Ji Sang sangat mencintai Gusti Allah.
Ji Sang berpapasan dengan Jae Wook, yang berharap pikiran Ji Sang bisa lebih tenang sekarang. Dia mengiyakan, setelah Jae Wook mengungkapkan kebenarannya. Dia berjanji akan membalas budi apa yang sudah Jae Wook lakukan.
Woo Shik makan dengan lahap suapan dari istrinya. Sementara Soo Yun duduk di sisi tempat tidur dalam pangkuan Ga Yun. Mereka juga terlihat senang. Tapi mendadak, istri Woo Shik menumpahkan bubur suapannya. Mata Woo Shik memicing. Dia melempar mangkuk dan piring makanan ke sisi lain. Semua orang yang ada di situ kaget jadinya. Dalam beberapa detik kemudian, Woo Shik berubah kembali. Dia meminta maaf pada istri dan anaknya yang kaget.
Ji Sang berpikir di ruangannya. Dia mengingat ucapan Hyun Woo sebelumnya yang memberitahunya tentang hasil analisis serum darah milik Jae Wook. Dalam analisisnya, Hyun Woo menyebutkan bahwa serum darah milik Jae Wook akan membuat penggunanya menjadi lebih agresif.
Ri Ta berjalan menuju ruang Kyung In dan teringat ucapan Ji Sang semalam bahwa Jae Wook adalah orang yang bisa menyingkirkan siapapun di jalannya. Tak peduli Presdir atau Asosiasi Direktur, jika diperlukan, pasti akan disingkirkannya. Sesampainya, di ruangan Kyung In, Ri Ta mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Jae Wook terlihat lembut di luar, tapi siapa yang tahu bagian dalam seseorang?
Kyung In menenangkan Ri Ta. Dia mengaku bisa dengan mudah menanganinya. Ri Ta tetap mengingatkannya untuk tidak bertindak terlalu jauh. Kyung In kemudian menanyakan soal Hye Ri yang mendadak tak terlihat lagi di ruma sakit. Ri Ta menyebutkan kalau Hye Ri tak pernah lagi datang ke rs sejak beberapa hari sebelumnya. Itu lantaran dirinya dipindahkan ke AS tiba-tiba, bahkan penggantinya sudah ada.
Ji Tae bertanya pada Ji Sang apa yang harus mereka lakukan sekarang. Penelitian tak bisa lagi dilakukan, tapi bangsal 21A masih menjadi momok mengerikan bagi rumah sakit. “Manajer, bagaimana bila orang yang menyerangmu dan Dokter Yoo memiliki keterkaitan dengan Direktur?” tanya Ji Sang. Ji Tae tersentak dan menuntut bukti. Ji Sang bertanya apa yang akan Ji Tae lakukan? Ji Tae tak ingin mati penasaran mengetahui semuanya. Ji Sang menyuruh Ji Tae menemuinya lagi malam nanti. “Ada satu hal yang mau kuberitahu padamu. Siapkan mentalmu!”
Presdir Yoo terduduk di kursi lorong rumah sakit. Dia teringat ancaman Kyung In. Dalam rekaman itu, kita mendengar Presdir Yoo mengatakan, “Masa depanku ada di tanganmu. Kamu harus menyelesaikannya dengan sempurna. Jangan sampai ada masalah apapun kelak.” Kyung In mengaku mengerti semuanya.
“Kamu merekam semua ini?” tanya Presdir Yoo, ketika Kyung In memperlihatkan rekaman ini padanya. Kyung In mengiyakan, sebab ini bisa menjadi senjata pamungkas ketika terjepit seperti sekarang. Dia mengaku tujuannya bukanlah mengancam Presdir Yoo, tapi mengamankan Taemin sementara mengamankan dirinya juga. Presdir Yoo bertanya apa tujuan Kyung In? Dengan tenang, Kyung In menyebutkan tujuannya hanyalah tetap berada di posisinya tanpa diusik siapapun.
Ri Ta memuji Na Jung yang sudah bersikap lebih baik dibanding sebelumnya, dengan memakan obat dan makanannya. In Ho datang. Ri Ta bertanya siapa In Ho? Sambil mesam-mesem (kalau dilihat-lihat, orang ini psiko habis!), In Ho menyatakan dirinya manajer baru tim pengembang obat baru. Dia pun memberikan suntikan di selang inpus Yoo Jin.
Tidak berapa lama kemudian, Dokter Lee datang dan mencak-mencak pada In Ho karena tidak memberikan berkas data kesehatan padanya. In Ho menyuruhnya mundur. Dokter Lee tidak mau. Itu membuat In Ho memelintir tangan Dokter Lee. Ri Ta menyuruh In Ho melepasnya. In Ho mendorong Dokter Lee. “Hei, kamu!” hardik Ri Ta, tapi In Ho langsung menyuruh Ri Ta diam dengan menutup mulutnya satu tangan. Ga Yun lewat dan hanya menggeleng-gelengkan kepala saja melihat tingkah In Ho.
Ri Ta mengadu pada Ji Sang mengenai perilaku yang ditunjukkan In Ho. Ji Sang mengatakan, “Ah Dokter Lee saja lebay.” Ri Ta mengatakan bukan seperti itu kejadiannya. Dokter Lee hanya ingin melihat data pasien. Dia mengatakan In Ho menyuruhnya diam dengan cara yang menjijikan. Sontak Ji Sang marah. Dia menghampiri In Ho di ruangannya dan mencengkeram kerahnya, mengancamnya jika berbuat onar lagi takkan diampuninya. In Ho meminta maaf. Ji Sang pergi dan mata In Ho menghijau kembali tapi langsung berubah kembali.
Setelah mengancam In Ho, Ji Sang merasa bersalah bertindak seperti itu sebab dirinya bukan lagi bocah SD. Ri Ta mendekat dan Ji Sang memintanya tidak mengatakan hal-hal seperti itu lagi. Ri Ta malah mendorong tubuh Ji Sang. Begitu pula sebaliknya, mereka dorong-dorongan manja, aih...
Kyung In menghubungi seseorang untuk mengetahui sesuatu hal yang mendesak. Dia meminta orang itu setelah teringat Hye Ri dipindahkan tiba-tiba tanpa permisi.
Ji Sang menemui Ji Tae dan menunjukkan foto artikel dan rekaman Ibunya. Ji Tae melihatnya dengan bersungguh-sungguh.
Bersambung ke sinopsis Blood episode 14 - bagian 2.
kak gambarnya diperbanyak dong hehehe ... ditunggu bagian 2 nya ya :D thankssss
ReplyDeleteTerima kasih yah atas sinopsisnya
ReplyDeleteSudah full picnya tuh Siti.
ReplyDeleteSama2 Rizki.
ReplyDeleteThankyou....
ReplyDeleteMenurutku rahasia besar presedir dan kyung in ada hubungannya dengan menghilangnya kudua orang tua ri ta. Rita bilang itu rumah sakit keluarganya. Klo bkn org tua rita yg memimpinnya tentu anggota keluarga lain yg mengambil alih
ReplyDeleteIya
ReplyDelete