Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

March 20, 2015

Sinopsis Persevere, Goo Hae Ra Episode 10 (Bagian 2)

Baca sebelumnya sinopsis Persevere, Goo Hae Ra episode 10 - bagian 1.

Sinopsis Persevere, Goo Hae Ra Episode 10 (Bagian 2)

Sinopsis Persevere, Goo Hae Ra Episode 10 (Bagian 2)

Kisah Romance – Semua anak-anak Perseverance sibuk melayani orang-orang tv yang ditraktirnya makan di kafe Ibunya Se Jong, termasuk Se Jong di dalamnya. Melihat Se Jong wara-wiri di dekatnya, Scarlet bertanya apa Se Jong nyambi juga? Se Jong tak menjawab. Dia malah memanggil Ibunya untuk menyediakan tiga ayam tambahan.

Scarlet kaget mengetahui Se Jong memanggil Ibunya. Dia minta dikenalkan. Se Jong tak menggubrisnya dan malah berkata, “Kalau ada yang kau butuhkan, bilang saja padaku. Hari ini, grup Perseverance yang bekerja. Kami kembali ke tujuan awal kami, jadi mohon bantuannya.” Anak-anak yang lain juga mengatakan hal yang sama, “Mohon bantuannya.”

Sinopsis Persevere, Goo Hae Ra Episode 10 (Bagian 2)

Scarlet kemudian memanggil Hae Ra dan Woo Ri untuk memperlihatkan gaya yang menggemaskan. Tae Pong setuju dan minta mereka berdua untuk tampil. Langsung deh mereka berdua meng-cover lagu Miss A yang berjudul Bad Girl, Good Girl.

Setelah Hae Ra dan Woo Ri selesai bernyanyi, semua orang bertepuk tangan. Jang Gun menerima pesan dari ayahnya yang mengucapkan selamat atas kesuksesannya di dunia musik. Dia berharap bisa melihat Jang Gun menikah. Raut wajahnya mencelos. Woo Ri melihatnya dan bertanya ada apa? Henry muncul dan bertanya apa boleh ikut kalau mereka berdua mau jalan-jalan? Woo Ri menggeleng dan mengajak Jang Gun keluar. Melihat itu, Seung Min langsung berkomentar kalau bakatnya Henry sia-sia. 


Ki Joon datang ke kafe Ibunya Hae Ra. Sebelum masuk, dia sempat mendengarkan obrolan Woo Ri dan Jang Gun, yang secara tidak langsung mengungkapkan soal sisi lain Jang Gun. Ki Joon mengernyit, tapi dia langsung masuk.

Di dalam, Ki Joon berpapasan dengan Se Jong yang masih menunggui bagian kasir. Tentu saja, dia meledeknya kalau Hae Ra itu cewek rumahan (baca: murahan). “Dia bahkan nggak keputusan apa yang kau buat untuknya kan?” Ki Joon petantang-petenteng. Se Jong menghampirinya untuk mengajak berkelahi. Itu malah bikin Ki Joon semangat. “Kenapa kau mau pukul aku? Hah... Ki Joon diserang mantan member Impact dan ini semua disebabkan oleh wanita rumahan?”


Se Jong hendak melayangkan bogem mentahnya pada Ki Joon, tapi Ray menahannya. Dia bahkan menarik Se Jong keluar. Henry berniat mau memukul Ki Joon, tapi tak jadi.

Di luar, Se Jong memarahi Ray, karena telah menghentikannya memukul Ki Joon. Ray menjawab itu hal terbaik yang bisa dilakukannya. Se Jong tak peduli dan malah berniat berkelahi dengan Ray. Dilemparkannya celemek ke tanah dan mengajak Ray pergi. Henry hanya bisa melongo melihatnya, karena tak diizinkan ikut campur mereka berdua.


Mereka pergi ke kedai soj* dan minum bersama disana. Jadi, bukan pertarungan adu jotos, melainkan pertarungan minum. Mereka minum sampai mabuk. Hae Ra datang dan ikut minum juga. Tak sengaja minuman yang ada di meja tersenggol olehnya dan membasahi roknya. Se Jong buru-buru memberikan jaketnya untuk menutupi rok Hae Ra yang basah.

Lalu, Se Jong membuat pengakuan saat minum-minum bersama Se Chan selolosnya Superstar K, Se Jong juga memberikan jaket untuknya. Dia mengaku itu dilakukan karena ada cowok-cowok sedang melotot ke paha Hae Ra. Itu tak membuatnya suka. Selain itu, dia juga mengaku kalau Hae Ra kelihatan cantik ketika datang ke kampusnya. Dia mengatakan sangat menderita ketika melihat Ray untuk kali pertama.


Ray mengajak Hae Ra pergi. Dia takkan membiarkannya mendengarkan celoteh Se Jong lagi. Dia juga menyalahkan Se Jong karena tak bisa jujur pada perasaannya, terlebih setelah terjadinya kesalahpahaman dan menghilangnya Se Jong. Se Jong meminta maaf karenanya. Ray mengajak Hae Ra pulang.

Presdir Hwang bertanya pada Seung Min apa benar bisa mendapatkan Henry? Seung Min meyakinkan iya. Soalnya, Henry tidak punya kontrak dan pihak Emperor punya komplain yang bisa membuat Henry berubah pikiran yaitu gosip perbandingan suara Scarlet dan Woo Ri. “Oiya, aku juga merekam pembicaraan kami ini bos,” Seung Min memperdengarkan rekaman itu pada Presdir Hwang. Saat itu, Presdir Hwang menyadari lagu ayahnya Hae Ra.


Presdir Hwang menyuruh Seung Min mengambil lagu tersebut. Itu lagu milik Goo Chang Jae, lagu yang hilang 15 tahun sebelumnya. Dia mengatakan jika sampai lagu itu dirilis, maka semua akan berada dalam bahaya. Dia memerintahkan Seung Min mencuri lagu tersebut.

Dorm-nya anak-anak Perseverance didatangi dua orang yang mengaku dari petugas disinfektan. Mereka pura-pura datang untuk membersihkan dan menyuruh semua orang pergi. Se Jong mengatakan bahwa harus ada setidaknya satu orang yang berjaga-jaga di rumah. Dia menawarkan diri dan menyuruh semua temannya pergi.


Member Perseverance lainnya pergi. Tae Pong datang dan mengatakan stasiun tv. Jang Gun dan Woo Ri mau jalan-jalan sebentar. Sementara, Ray dan Hae Ra mau ke mini market. Henry, yah pergi sendirian lagi. Baru mau jalan Hae Ra menyadari jika HP-nya ketinggalan. Dia menyuruh Ray menunggu sementara dirinya mengambil HP tersebut.

Se Jong sedang membaca koran, ketika Hae Ra kembali. Dia bertanya kenapa Hae Ra kembali. Hae Ra menjawab dirinya mau mengambil HP. Dia menuju kamarnya dan melihat petugas disinfektan itu mengacak-acak kamarnya. Orang itu menyekapnya dan mengunci pintu. Se Jong mendengar suara gaduh di kamar Hae Ra dan segera menghampiri. Begitu mau membuka pintunya terkunci.


Se Jong menggedor-gedor pintu, tapi tak ada jawaban. Dia berusaha mendobraknya. Petugas disinfektan lainnya mendekati Se Jong diam-diam, berniat memukulnya. Tapi Ray datang dan langsung menendangnya. Se Jong menengok dan melihat Ray sudah baku hantam dengan petugas disinfektan gadungan itu. Dia sendiri masih mencoba membuka pintu.

Di dalam, petugas disinfektan gadungan lainnya menghempaskan Hae Ra. Hae Ra sadar orang itu sedang mengincar sesuatu. Dia melihat kotak kardusnya masih ada pada tempatnya, tapi itu membuat petugas disinfektan gadungan paham ada sesuatu yang penting di kardus itu. Se Jong berhasil mendobrak masuk. Petugas gadungan mengambil kursi dan mengarahkannya pada Se Jong.


Di luar kamar Hae Ra, Ray masih bertarung mati-matian. Petugas itu berhasil dihajar habis-habisan oleh Ray. Setelah itu Ray masuk ke dalam kamar. Kondisi di dalam kamar masih memanas. Mereka coba menangkap petugas. Tak lama kemudian, petugas yang tadi dihajar oleh Ray masuk dan ingin menghantapkan kursi ke tubuh Se Jong. Ray pasang badan menyelamatkan Se Jong. Dia menyeretnya keluar dan bertarung.

Di dalam kamar, pada akhirnya Se Jong dan petugas berkelahi. Tapi Se Jong kewalahan menghadapi petugas. Hae Ra melempari petugas dengan buku. Itu malah petugas berniat menghajarnya dengan kursi. Se Jong langsung berlari dan melindungi Hae Ra, sehingga dirinya terkapar. Itu memberi jeda pada petugas untuk mengambil kardus dan melarikan diri. Se Jong dan Hae Ra pun mengejarnya.


Ray melihat Se Jong dan Hae Ra berlari keluar lengah. Dia kena tendang. Petugas yang menendangnya langsung kabur.

Petugas yang dikejar Hae Ra dan Se Jong melarikan diri dengan motor. Hae Ra dan Se Jong menyusulnya dengan mobil. Petugas yang dikejar Ray lari ke arah berlawanan. Ray berhenti mengejarnya, karena tak tahu harus mengejar siapa.


Petugas itu berhenti di gedung tua dan langsung masuk ke dalam. Se Jong dan Hae Ra juga sampai. Dia mengingatkan Hae Ra untuk menunggunya sementara dirinya akan masuk ke dalam. Di dalam, dia kebingungan mencari petugas itu.

Di luar, Hae Ra melihat di atas gedung ada asap kecil. Dia ke atas dan menemukan Presdir Hwang membakar semua peninggalan Ayahnya. Dia menanyakan kenapa Presdir melakukannya? Predir Hwang menyuruh Hae Ra bertanya pada Myung Ran. Se Jong datang. Melihat itu, dia berjanji akan menguak kebusukan Presdir Hwang.


Hae Ra minta maaf pada Ibunya karena tak bisa melindungi barang peninggalan Ayahnya. Ibunya Hae Ra tak menyalahkan Hae Ra. Saat itu Hae Ra langsung menanyakan apa masalah Presdir Hwang dengan Ayahnya? Karena dia sempat mendengar semua barang Ayahnya adalah milik Presdir Hwang. Ibunya Hae Ra menangis dan mengaku berdosa.

Dia pun bercerita kalau Ayahnya Hae Ra itu mengidap penyakit jantung. Ketika dilarikan ke RS, Ibunya Hae Ra bingung tentang biayanya. Dia menghubungi Presdir Hwang untuk minta bantuan. Presdir Hwang memang datang sambil membawakan surat kontrak. Tak ada pilihan lain, Ibunya Hae Ra menandatanganinya.


Di saat, Ayahnya Hae Ra sudah sehat, Ibunya Hae Ra tidak membuatkan lagu untuk Emperor Entertainment dan malah membuat lagu untuk Hae Ra, lagu ulang tahun. Hae Ra menunggu di suatu tempat dan menghubungi Ayahnya untuk segera datang. Ayahnya Hae Ra mengatakan supaya Hae Ra bernyanyi 10 lagu kesukaannya. Nanti ayahnya segera datang.

Ketika Ayahnya mau datang, Presdir Hwang menelponnya dan membentak-bentaknya untuk minta dituliskan sebuah lagu. Kolaps-lah Ayahnya Hae Ra.


Hae Ra jadi paham orang yang mencuri lagu Ayahnya adalah Presdir Hwang. Dia bertanya berapa banyak lagu yang dicurinya? Ibunya Hae Ra menjawab tidak tahu. Pokoknya dalam satu kontrak itu, semua lagu yang ditulis Ayahnya Hae Ra akan jadi milik Presdir Hwang.

Se Jong menyatakan akan mengecek kontak yang dimiliki Presdir Hwang. Tae Pong mengatakan hal bodoh. Ray bertanya apa yang akan Se Jong lakukan jika tertangkap? Se Jong tak peduli. Dia akan melakukan apapun demi Hae Ra, seperti dulu dan besok. Ray tercenung.


Henry bertemu dengannya dan bertanya kenapa wajahnya Ray suram? “Kau tahu hari apa ini?” tanyanya. Ray meminta Henry tak mengganggunya dulu.

Henry masuk ke ruang latihan dan merayakan ulang tahunnya, sendirian. Ibunya menghubunginya, menanyakan apa Henry sedang merayakan ultah dengan teman-temannya? Henry mengaku tidak, karena teman-temannya sedang sibuk. Saat itulah, Henry membuat musik dan lagu. Setelah selesai, Henry menerima pesan dari Presdir Hwang ucapan selamat ulang tahun.


Dibantu oleh staf Emperor Entertainment, akhirnya Se Jong bisa masuk dengan mudah mengakses ruangan Presdir Hwang. Staf itu mengingatkan jika sampai Se Jong ketahuan masuk, maka itu akan jadi tanggung jawab Se Jong sendiri. Se Jong pun masuk ruangan Presdir Hwang dan mencari-cari dimana surat kontrak itu berada.

Woo Ri masuk ke kamar Jang Gun dan bertanya dimana Henry? Jang Gun juga mengaku tak tahu keberadaannya, soalnya Henry juga tak mengangkat telpon darinya. Di saat itu, telponnya berdering, ketika diangkat dia mengira Henry yang menelponnya padahal itu Ki Joon yang mengatakan akan menemui Ayahnya Jang Gun dan membawa wartawan untuk menguak kalau Jang Gun adalah penyuka sesama. Jang Gun panik dan langsung keluar. Woo Ri berteriak apa yang terjadi? Tapi, Jang Gun tak sempat menjelaskannya.


Scarlet dan Presdir Hwang masuk. Dia mengatakan tak lagi mau menyanyi, tapi menjadi pemain film, cih. Di sisi lain, Se Jong berhasil menemukan kontrak Ibunya Hae Ra. Scarlet masuk duluan dan melihat Se Jong bersembunyi di sana. Dia langsung menarik Presdir Hwang untuk mengajaknya bicara.

Ayahnya Jang Gun sedang menggunting artikel yang memberitakan anaknya. Tak berapa lama kemudian, Ki Joon datang. Ayahnya Jang Gun bertanya apa yang Ki Joon lakukan? Ki Joon yang mengenal Ayahnya Jang Gun mengatakan akan mengungkapkan suatu hal, nanti pas wartawan sudah datang.


Henry di depan gedung perusahaan Emperor Entertainment. Dia melihat layar HP-nya dan memantapkan diri untuk menghubungi Presdir Hwang, yang berniat bertemu dengannya untuk untuk membahas karir internasionalnya.

Di sisi lain, Presdir Hwang mengangkat telpon itu dan meminta Henry datang sekira sepuluh menit lagi. Presdir Hwang menyuruh Scarlet pergi karena mau kedatangan tamu. Scarlet mengatakan, “Ayah, aku nggak tahu harus menuruti kata hati atau bagaimana. Tapi, Kang Se Jong...”

Bersambung ke sinopsis Persevere, Goo Hae Ra episode 11 - bagian 1.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Persevere, Goo Hae Ra Episode 10 (Bagian 2)

1 komentar:

  1. gambarnya kok dikit banget sih mbak ... :(

    ReplyDelete