Baca sebelumnya: sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' episode 8 - bagian 1.
Sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' Episode 8 (Bagian 2)
Kisah Romance – Di dalam mobil, Se Jong melihat bandul not balok sama persis seperti miliknya. Baru mau bertanya, Scarlet seolah paham dan menjelaskan bahwa bandul itu dibelinya waktu membuntuti Se Jong di mall. Karena Se Jong membelinya, maka Scarlet merasa perlu membelinya juga. Se Jong meminta apa yang diinginkan Scarlet?
Scarlet mengajak Se Jong berduet. Dengan muka masam, Se Jong langsung menolaknya dan menyuruh Scarlet nggak datang mencarinya lagi. Juga, dia minta Scarlet nggak menghubunginya lagi. Scarlet nggak mau. Dia merasa dirinya selalu memikirkan Se Jong selalu. Se Jong menyuruh Scarlet meminggirkan mobil.
“Kamu belum mengakui perasaan sama Hae Ra kan?” tanya Scarlet, “Aku yakin kamu nggak akan melakukannya besok-besok. Lagipula itu cewek nggak bisa bantu apa-apa untukmu. Mungkin dia sadar diri juga sih. Aku udah bilang gitu sama dia...” Mendengar pernyataan Scarlet, Se Jong menebak mereka berdua sudah bertemu. Scarlet nggak mengaku sudah bertemu Hae Ra. Dia menjelaskan itu nggak disengaja. Pertemuan itu terjadi waktu Scarlet mencoba menghubungi Se Jong.
Se Jong memekik, “Pinggirkan mobilnya! Aku mau turun!” Wajah Scarlet berubah ketakutan. Dia pun meminggirkan mobil dan membiarkan Se Jong turun. Ketika turun, Se Jong langsung berlari kembali ke tempat dirinya dijemput Scarlet. Hae Ra dan Ray sudah nggak ada di sana.
Tae Pong dan Jang Gun ada di warung soj*. Jang Gun mau mengungkapkan sesuatu. Tapi, Tae Pong yang sudah teler keburu bilang bahwa dirinya telah kehilangan cinta pertamanya, yaitu Young Joo.
Dalam sebuah flashback, Tae Pong memberikan tiket nonton film bioskop pada Young Joo di belakang panggung konser Sung Mo. Hal ini mengingatkannya pada kenangan di musim dingin tahun 2000 silam. Young Joo dan Tae Pong tampak saling bermesraan, mengadu kasih. Saat itu, dia sempat mengeluh karena hubungan cintanya nggak bisa go public dan menuding Tae Pong takut. Namun Tae Pong menggeleng dan memperlihatkan cincin di jari kelingkingnya. Dia mengatakan cincin itu menandakan bahwa dirinya adalah budak Young Joo, selamanya.
Sayangnya itu hanya di bibir saja. Ketika Young Joo melakukan konferensi pers mengungkap hubungannya, Tae Pong nggak datang. Awak media bertanya kemana Tae Pong? Young Joo tampak cemas. Sebenarnya, Presdir sedang memarahi Tae Pong karena berani menggelar konferensi pers tanpa sepengetahuannya. Tae Pong coba melobi, tapi Presdir tampaknya nggak mau ambil pusing. Dia memerintahkan Tae Pong untuk nggak melakukan konferensi dan berkeliaran di luar.
Dari layar televisi, Tae Pong hanya bisa menatap Young Joo yang duduk sendirian menghadapi pertanyaan wartawan. Dia lirih berkata minta maaf. Young Joo sendiri akhirnya berkata bahwa dirinya berkencan dengan Tae Pong. Wartawan bertanya bila memang berkencan kenapa hanya Young Joo yang datang? Kenapa Tae Pong nggak ikut serta? Young Joo nggak bicara apa-apa soal itu dan menyatakan dirinya keluar dari industri musik Korea yang telah membesarkan namanya.
Kembali ke belakang panggung saat Tae Pong memberikan tiket nonton film pada Young Joo. Setelah mengambil apa yang diberikan Tae Pong, Young Joo memberikan sesuatu juga pada Tae Pong (kenapa bisa dia mempersiapkannya pula?).
Kembali pada Tae Pong yang teler di depan Jang Gun sambil memegang surat yang diberikan Young Joo padanya. Dia berkata lirih, 'Presdir, biarkan aku pergi menemui Young Joo... Presdir...” Jang Gun menatapnya dengan tatapan khawatir.
Hae Ra dan Ray pulang. Se Jong yang masih menunggu Hae Ra langsung mendekati dan mengajaknya bicara. Ray melepaskan tangan Se Jong dari tangan Hae Ra. Se Jong akhirnya bicara di depan Ray. Dia mengatakan bahwa apa yang didengarnya dari Scarlet bukan apa-apa. Hae Ra membalas kalau dirinya juga nggak apa-apa. Dia berlalu. Se Jong menahannya. Ray melepaskannya lagi.
“Siapa kamu berani-beraninya melakukan ini?” tanya Se Jong dengan tatapan tajam. Ray menyahut bahwa dirinya orang yang memiliki kualifikasi untuk melakukannya. Kenapa Ray berani bicara seperti itu?
Sebelumnya, kembali Ray bicara dengan Hae Ra yang tengah menangis. Ray minta Hae Ra bersandar pada dirinya. Hae Ra mengaku egois, karena nggak mau terluka. Ray bilang wajar. Dia meyakinkan Hae Ra nggak bakal rugi memilihnya, sebab dirinya akan membuatnya bahagia. Dipeluknya Hae Ra dengan segenap hati.
Jang Gun membawa Tae Pong ke rumah dan meletakkannya di sofa. Dia mengambil surat dari Young Joo untuk Tae Pong. Isi surat itu adalah pemberitahuan dari Young Joo yang mau menikah dengan orang lain. Mata Jang Gun tampak berkaca-kaca. Dia mengenang bagaimana dirinya menyukai Tae Pong. Kemudian, dia berkata sambil menangis, “Hari ini, cinta pertamaku juga berakhir.” Woo Ri yang kebetulan lewat langsung bersembunyi dan mengintip apa yang terjadi dengan Jang Gun.
Besok, Tae Pong dan anak-anak Perseverance berkumpul membicarakan jadwal pertunjukan. Tae Pong menyatakan mereka akan mengikuti festival musim dingin. Jelas, anak Perseverance yang harus akan pertunjukan senang.
Begitu datang ke lokasi pertunjukan, tim Perseverance kaget. Nggak ada penontonnya, kecuali opa dan oma. Mereka pun nggak kenal musik pop sekarang, apalagi para personel Perseverance. Paling dikira makanan apa itu. Meski begitu, mereka tetap melakukannya dengan baik. Nggak cuma satu tempat, tapi beberapa tempat. Hingga akhirnya, mereka menemukan panggung yang bayarannya lumayan daripada lumanyun. Tapi, mereka bertemu Ki Joon dan member boybandnya. Selaku leader Impact, Ki Joon langsung menghubungi bosnya meminta supaya Perseverance nggak ikut naik sepanggung bersamanya. Sempat Jang Gun dan Henry mau memberi pelajaran, tapi Se Jong dan Ray menahan mereka.
Well, anak-anak Perseverance gagal manggung di tempat terakhir. Tae Pong keluar dan menyemangati mereka dengan membelikan makanan uenakkk o. Semua orang pergi. Se Jong berjalan belakangan dan ditahan Tae Pong yang menenangkannya bahwa semuanya baik-baik saja.
Di dalam mobil dalam perjalanan pulang, suasana anak-anak Perseverance muram. Se Jong meminta maaf karena dirinya, anak-anak jadi nggak bisa manggung. Hae Ra bilang itu bukan salahnya Se Jong, dan kenapa mereka nggak coba bangkit kembali setelah jatuh? Tae Pong juga memberikan nasihat yang membuat anak-anak kembali bersemangat. Mereka pun sepakat untuk memperlihatkan keterampilan bernyanyi mereka di hadapan publik, tanpa dibayar.
Kemanakah mereka pergi? Mereka pergi ke tepi Sungai Han dimana banyak orang berlalu lalang. Tapi Jang Gun yang baru kembali dari memeriksa sekitar mengatakan nggak ada seorang pun disana. Pun begitu, Hae Ra mengatakan mereka tetap harus melakukannya. Mereka pun mulai bernyanyi. Tae Pong mengambil perekam untuk merekam penampilan anak-anak asuhannya. Nggak lama, orang-orang berdatangan dan menonton mereka. Bahkan, ada di antaranya yang ikut merekam penampilan tim Perseverance juga dengan HP smartphonenya.
Henry dan Ray melihat video rekaman tersebut. Saat itu, Henry melihat Woo Ri dan bertanya pada diri sendiri, “Dia kok jadi agak cantik ya?” Henry coba menepis pemikiran itu, membuat Ray bertanya. Henry bertanya pada Ray apa Woo Ri cantik? Ray menggeleng dan mengatakan kalau Woo Ri itu cute, bukannya cantik. Henry menyatakan dirinya menyukai cewek seksi, bukan cewek cute.
Ray bertanya pada Hae Ra apa ingin makan? Dia pun memutuskan membeli sesuatu. Nggak disangka, ketika pergi ke warung, dia berpapasan dengan Se Jong yang sudah lebih dulu disana. Mereka pun minum bersama sampai mab*k. Saat mabuk, nggak ada sekat diantara mereka. Waktu Ray memanggil Se Jong tanpa sebutan hyung, Se Jong marah. Dia memiting leher Ray dan menyuruhnya memanggil hyung. Ketika Ray setuju akhirnya Se Jong melepaskannya. Mereka pun saling mengucapkan selamat ultah.
Besok paginya, Tae Pong menyetir sendirian ditemani Doraemon di kursi sebelahnya. Dia melihat Hae Ra dan meminggirkan mobilnya, mengajaknya ikut. Hae Ra masuk ke kursi belakang, dan kaget melihat Se Jong ada di sana. Tapi masuk juga dan duduk di kursi yang beda. Ray mengirimi pesan pada Hae Ra, mengajaknya nonton film. Hae Ra mengiyakan, tapi dia minta Ray menunggu sekitar dua puluh menit. Begitu sampai di depan rumah, Tae Pong keluar untuk menerima telpon. Se Jong yang melihat Hae Ra tidur miring, langsung memberikan bahunya untuk Hae Ra. Nggak ada orang, Se Jong pun berusaha mencium Hae Ra. Hal itu dilihat oleh Ray.
Tanpa basa-basi, Ray membuka pintu mobil dan berusaha memukul Se Jong. Dari dalam Se Jong mendorong Ray keluar. Mereka pun berkelahi dengan cukup liar di luar mobil sampai Ibunya Se Jong, Ibunya Hae Ra, Tae Pong, dan Hae Ra sendiri datang mendekati memisahkan mereka. Ibu memerintahkan Se Jong mengikutinya, karena ada yang ingin dibicarakannya.
Di dalam rumah, Ibu memarahi Se Jong dan Ray karena berkelahi, apapun alasannya. Se Jong mengeluh karena dirinya selalu mengalah dan menyerah. Dia merasa itu sudah cukup dan meminta Ibunya membiarkannya menjadi serakah walau hanya sekali.
Se Jong pun datang ke rumah duka, dimana abunya Se Chan disimpan. Dia meminta maaf dan menangis, dan memberikan CD album Impact sebagai hadiah ultah bagi Se Chan. Dia bilang menginginkan Hae Ra, seolah itu adalah permintaan izinnya supaya Se Chan memberinya keridoan.
Henry, Woo Ri, dan Jang Gun menonton drama yang diperankan Scarlet. Mereka setuju Scarlet beruntung memiliki Ayah yang selalu mendukungnya.
Di balkon, Hae Ra bertanya kenapa Ray berkelahi dengan Se Jong? Ray beralasan nggak bisa lagi menahan dirinya, sebab apa yang dilakukan Se Jong bukan sesuatu yang bisa dibicarakan. Dia bertanya apa Hae Ra nggak memberikan hadiah di hari ultahnya? Hae Ra bertanya apa mau Ray? Ray menyebutkan ada sesuatu.
Se Jong jalan dan bergumam bahwa masalah akan selesai seiring berjalannya waktu. Dia merasa yakin harus bersabar dan menunggu, sebab pada akhirnya cinta adalah menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkannya. Se Jong sampai di depan rumah dan melihat Ray sedang mencium Hae Ra.
Bersambung ke sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' episode 9 - bagian 1.
0 komentar:
Post a Comment