Baca sebelumnya sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' episode 8 - bagian 2.
Sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' Episode 9 (Bagian 1)
Kisah Romance – Di balkon, Ray bertanya pada Hae Ra apa nggak mau memberikan sesuatu pada dirinya yang sedang ultah? Hae Ra balas bertanya apa ada sesuatu yang Ray mau? Ray menjawab ada? Dia pun mencium Hae Ra tepat di bibir. Se Jong kembali dan berdiri tepat di depan rumahnya. Ketika melihat ke arah balkon, dia menemukan Ray dan Hae Ra berciuman tepat di bibir (Se Jong langsung nyanyi lagunya Citacitata, Sakitnya Tuh Disini!, muehehehe).
Di dalam, Sementara Henry melihat Ray dan Hae Ra sedang berciuman, Woo Ri menusuk stoberi dengan garpunya. Woo Ri mengatakan, “Ray sama Hae Ra ngapain sih di luar?” Dia pun beranjak hendak melihat mereka berdua, tapi Henry memegang tangannya untuk menyuruhnya duduk kembali. Woo Ri kembali duduk dengan tatapan ih-ngapain-sih-pegang-pegang-dasar-mesum.
Nggak lama, Ray selesai mencium Hae Ra. Keduanya lalu masuk. Woo Ri langsung nanya, “Kalian ngapain sih? Emang di luar nggak dingin?” Hae Ra mengalihkan pertanyaan Woo Ri dengan membicarakan makanan yang banyak. Jang Gun menimpali dengan menanyakan keberadaan Se Jong. HP Hae Ra berdering, menandakan ada pesan masuk dari Se Jong yang mengajaknya bertemu. Melihat air muka Hae Ra, Ray paham gebetannya itu dapat pesan dari Se Jong. Hae Ra mengiyakan. Dengan senyum manis, Ray menyuruh Hae Ra menemui Se Jong, tapi jangan lama-lama.
Hae Ra melihat Se Jong tengah menunggunya. Dia bertanya apa Se Jong sudah lama menunggu? Se Jong mengaku nggak – padahal nggak tahu. Dia mengajak Hae Ra pergi jalan-jalan sebentar. Hae Ra menolak dan memintanya bicara di tempat itu saja. Se Jong mengatakan, “Sejak awak, aku berharap kita bisa ke pentas hiburan dan merilis album bersama. Kuharap hanya ada kejadian bagus yang terjadi antara kita. Iya kan?”
Hae Ra meminta maaf. Se Jong melanjutkan, “Sampai sekarang, aku bahkan nggak menunjukkan perasaanku dan malah membuatmu merasa sulit dan nggak nyaman. Aku minta maaf untuk itu. Mulai sekarang aku nggak mau melakukan itu lagi.” Sebelum Se Jong mengungkapkan perasaannya, Hae Ra memotong dan mengajaknya untuk tetap berteman baik seperti dulu, lagi. Se Jong melongo mendengar pernyataan Hae Ra. Seolah mengalihkan pembicaraan, Hae Ra menjulurkan tangannya sambil mengucapkan selamat ultah pada Se Jong.
Se Jong menyambut uluran tangan Hae Ra dan mengucapkan terima kasih. Ketika Hae Ra mau melepaskan tangannya, Se Jong menggenggamnya lebih erat. Dia kemudian mengatakan nggak mau mendengarkan permintaan Hae Ra untuk menjadi berteman.
Di balkon rumah, Henry dan Ray bicara. Saat itu, Henry coba curhat dengan Ray soal Woo Ri. Dia nggak mengatasnamakan diri sendiri, melainkan temannya. “Eh, Ray, mmm gini, temenku kan mencium cewek ini, terus waktu dia ngeliat bibir cewek itu, jantungnya berdebar kencang dan nggak mau menjadi normal. Temenku ini bingung. Itu karena dia suka cewek itu atau bukan?”
Dengan santai, Ray menjawab kenapa nggak sebaiknya temannya Henry mengkonfirmasi pada cewek itu. Kalau nggak dilakukan mana bisa tahu? “Cinta adalah memutuskan”.
Sifat kepo Henry muncul. Dia bertanya apa Ray dan Hae Ra sudah mulai berkencan sekarang? Ray menjawab rahasia. Pasalnya, dia merasa Hae Ra masih belum memutuskan perasaannya. Dia yakin Hae Ra membutuhkan waktu dan dirinya adalah tipe pria yang bisa menunggu (Gimana sih Ray, katanya rahasia, bukankah pernyataannya itu sama dengan menyatakan dirinya masih belum diterima. Itu sudah menjawab pertanyaan Henry, kekeke).
Ray melihat Hae Ra datang dan langsung masuk ke dalam. Melihat Ray menyambutnya, Hae Ra bertanya apa Ray menunggunya? Dengan senyuman manis, Ray mengiyakan dan bertanya apa yang mereka bicarakan? Di saat bersamaan Se Jong masuk (iya loh). Se Jong nggak peduli dengan mereka berdua dan langsung masuk kamar. Hae Ra menjawab bahwa dirinya hanya mengucapkan selamat ulang tahun pada Se Jong. Dia meminta maaf telah membuat Ray menunggunya.
“Sebagai permintaan maaf, gimana kalau kita pergi berkencan besok?” tanya Ray. Hae Ra mengiyakan.
Di dalam kamar, ketika Woo Ri sudah berada di pulau mimpi, Hae Ra masih terjaga. Dia masih kepikiran dengan ucapan Se Jong saat ditemui di jalan tadi. “Aku nggak mau mendengarkan apa yang kamu minta. Sampai sekarang, aku masih belum jujur sama kamu. Aku merasa melihatmu dari belakang itu hal yang terbaik bisa kulakukan. Jujur, aku ingin menghapus air matamu dan memegang tanganmu, tapi semua itu kusembunyikan sendirian dan kutahan. Sekarang, aku nggak bisa menahannya lagi. Aku minta maaf telah menepis perasaanmu, membuatmu merasa bersalah, dan menyakitimu sepanjang waktu. Mulai sekarang aku akan jujur padamu. Goo Hae Ra, walaupun, aku nggak tahu apa yang akan kamu katakan nanti, aku tetap akan bilang aku menyukaimu! Sejak di hari pertama aku melihatmu sampai sekarang. Aku merasa... merasa sangat terlambat...”
Hae Ra memotong dan menyatakan Se Jong benar-benar terlambat. Dia menyatakan apa yang Se Jong katakan sekarang adalah hal yang ingin didengarnya, tapi sekarang nggak lagi. Dia mengaku telah coba menata hatinya lagi dan menyuruh Se Jong untuk nggak membuatnya bimbang kembali. Dia menyatakan dirinya dan Se Jong hanyalah teman baik. Sebaiknya tetap seperti itu.
Ray yang tidur di atas Se Jong bertanya apa Se Jong sudah tidur? Se Jong mengaku dirinya belum tidur. Ray menyalakan lampu dan meminta maaf telah meninju Se Jong, tapi itu peringatan darinya supaya Se Jong nggak menikungnya. Se Jong juga meminta maaf dan mengaku nggak akan menahan diri lagi, nggak peduli siapa yang ada di sisi Hae Ra. Dia nggak akan mau melihat kembali ke belakang.
Persevere, Goo Hae Ra' Episode 9: Drama
Seung Min merasa terhormat karena penulis naskah drama yang dimainkan Scarlet datang langsung. Dia pun memperkenalkan Robin Cha, aktor terbaik yang dimiliki Emperor Entertainment. Penulis Eom senang disambut dengan ramah, tapi dia mengarahkan pandangannya pada Scarlet dan Ki Joon yang nggak menyambutnya.
Penulis Eom mencak-mencak mengetahui kualitas akting Scarlet yang buruk. Dia pun menyatakan akan mengambil bagian mulai hari ini, untuk memperbaiki rating drama yang terus menurun. Dia menyuruh Scarlet memberinya daftar siapa seleb pria yang pernah dikencaninya. Pria di sebelah penulis Eom langsung kepikiran dengan Se Jong. Dia pun memperlihatkan di laptop wajah Se Jong. Penulis Eom memuji wajah Se Jong yang menakjubkan dalam pandangannya dan menyatakan akan menjadikannya cameo sebagai pacarnya Bori.
Ki Joon menyatakan bahwa penulis Eom nggak bisa memasukkan Se Jong. Robin Cha menawarkan alternatif temannya untuk menjadi cameo. Penulis Eom terbahak-bahak dan menuding siapa Ki Joon dan Robin berani perintah-perintah dirinya? Dia menuding Robin menjual nama agensinya demi mendapatkan peran dan bertanya apa mereka semua mau membaca naskahnya?
Robin mempertanyakan maksud penulis Eom. Dia nggak terima dan bertanya balik, “Kau nggak tahu siapa aku? Aku ini orang yang lebih ganteng dari Hyun Bin tahu. Namaku Robin!” (Eh, Robin kepribadiannya Gong Jin di 'Hyde, Jekyll, Me' huehue?). Seung Min menjelaskan kalau Se Jong terkena cekal penyiaran sekarang. Penulis Eom mengaku nggak peduli. Bahkan bila terjadi apa-apa di kehidupan nyata, Scarlet dan Se Jong akan dipertemukannya kembali di dalam drama. Scarlet bertanya apa nantinya Se Jong akan tampil sebagai cinta pertama yang dipertemukan kembali?
Penulis Eom kesal dan mengajak Direktur Lee Jong Hyuk bicara sebentar. Mereka keluar. Seung Min membuntuti. Ki Joon dan Robin mengeluhkan sikap penulis Eom yang semau gue.
Seung Min kembali dan mengajak mereka semua bicara di tangga darurat. Dia mengingatkan bahwa ada alat perekam di ruang pertemuan. Scarlet, Ki Joon, dan Robin nggak percaya dengan semua itu. Bisa-bisa khatam sudah karir mereka.
Jari-jemari Henry mulai menari-nari di tuts keyboard. Dia mulai bernyanyi, mengungkapkan isi hati yang deg-deg-ser sama Woo Ri. Bahkan, selama bernyanyi, dia berimajinasi tentang Woo Ri.
Setelah selesai bernyanyi, Henry bertanya pada dirinya bagaimana cara mengutarakan isi hatinya? Dia pun mencari di internet dan menemukan banyak cara mengungkapkan isi hati. Pertama, mengungkapkannya di depan banyak orang. Muncullah Tae Pong dan Ray di hadapannya sedang menonton pertandingan sepak bola dan tim jagoan mereka menang. Mereka bersorak. Henry bergabung dengan mereka sambil bersorak, kemudian mencium keduanya satu per satu. Setelah itu, dia mendekati seorang wanita dan menciumnya. Wanita itu adalah... Henry sendiri didandanin cewek. Hahaha.
Henry berpikir bagaimana bila itu gagal? Maka, dia pun mencari skenario kedua dengan memberi cewek berwajah Henry itu pujian dan menceritakan cerita lucu. Dia merasa ketika cerita lucu itu disampaikan kepada Woo Ri, bisa dipastikan semua akan menemui kegagalan.
Sesuai kesepakatan semalam, Hae Ra dan Ray pergi berkencan. Mereka duduk di sebuah taman. Ray memberikan Hae Ra hadiah sepatu. Hae Ra bertanya kenapa Ray memberinya sepatu, yang menyimbolkan untuk menyuruhnya pergi. Ray tersenyum dan mengatakan, “Ya, larilah, tapi larilah ke arahku! Mulai sekarang jika kau memiliki masa-masa sulit dan sedih datanglah padaku. Hari ini kemanapun kamu mau pergi, aku akan menemanimu.” Mereka pun pergi ke tempat ice skating. Ray tampak seperti orang yang baru belajar.
Se Jong dihubungi oleh sutradara Lee Jong Hyuk untuk menawarinya bermain drama. Dia menyatakan diri nggak tertarik. Tapi Jong Hyuk menimpali kalau penulis Eom tertarik banget sama Se Jong dan menyebutkan bahwa peran Se Jong sebagai cameo nggak akan ada tekanannya. Di saat seperti itu, Hae Ra dan Ray lewat di depan rumah – baru pulang kencan ke tempat ice skating. Se Jong teringat keinginannya Hae Ra untuk masuk tivi dan merilis album bersama. Pada akhirnya, dia pun mengiyakan permintaan sutradara Lee Jong Hyuk, dengan syarat tertentu. Apa syarat itu?
Sementara itu, Ray mengaku menyesal Hae Ra telah menghabiskan uangnya untuk kencan kali ini. Hae Ra santai menjawab bahwa dirinya akan bekerja keras supaya bisa membayar lagi. Ray menangkap itu pertanda Hae Ra mengajaknya kencan lain kali. Hae Ra melongo, “Benarkah begitu?” Ray tersenyum manis dan minta izin untuk membayar jika kali lain mereka berkencan.
Di dalam rumah, anak-anak Perseverance berkumpul. Tae Pong datang dan memberi pengumuman bahwa mereka akan masuk tivi. Anak-anak senang. Henry bahkan mencoba tips mengungkapkan perasaan pertama dengan coba mencium Woo Ri, tapi Woo Ri justru memeluk Hae Ra sehingga Henry terhuyung ke depan begitu saja. Tae Pong menambahkan bahwa anak-anak akan menjadi cameo dalam drama 'Cheongdamdong Sal Bori'.
Tae Pong memberitahu kalau Se Jong akan memerankan karakter dari cinta pertamanya Bori, leader dari girlband, sekaligus leader dari Perseverance. Anak-anak nggak percaya kalau mereka akan bermain dalam drama yang peran utama wanitanya diperankan oleh Scarlet. Tae Pong bilang nggak usah peduli mikirin itu, yang penting mereka dicasting sebagai satu tim utuh sekaligus mengisi ost drama itu juga. “Mari kita ucapkan terima kasih kepada Se Jong! Akhirnya kita bisa masuk tivi juga.” Tae Pong mengajak Se Jong untuk bicara.
Ki Joon menemui Scarlet di sebuah bar. Dia mengatakan, “Aku merasa ingin mati bersamamu Sunbae. Kau melelehkan hatiku.” Scarlet menjawab asal, kalau hatinya Ki Joon meleleh maka dibekukan lagi saja. Dia bertanya apa yang diinginkan Ki Joon? Ki Joon memegang pundak Scarlet dan bertanya kenapa Scarlet menyukai orang yang bahkan nggak menganggapnya sebagai cewek? Dia menunjuk dirinya sendiri sebagai orang yang menganggap Scarlet sebagai cewek.
“Aku tahu semua rahasiamu,” kata Scarlet. Pernyataan Ki Joon membuat Scarlet terkejut. Ki Joon menenangkannya dan menyatakan akan melindungi rahasia itu demi Scarlet. Dia pun mencium Scarlet tepat di bibir. Scarlet buru-buru mendorongnya. Ketika tubuh Ki Joon terdorong, dari hidungnya keluar darah. Setelah itu dia ambruk.
Scarlet coba menolong Ki Joon. Tapi, saat itu, Ki Joon menyatakan bahwa dirinya sakit keras dan sangat mencintai Scarlet. Ki Joon meninggal saat itu juga.
Presdir Hwang dan Scarlet tampak menonton drama itu. Presdir Hwang sepertinya nggak cocok sama plot yang baru, ketika Ki Joon mendadak mati, padahal sudah menempatkannya sebagai pemain yang sempurna. Scarlet menyatakan bahwa penulis Eom telah mulai mengubah plot drama.
Scarlet menangis. Dia merasa penulis Eom akan membuat karakternya mati di dalam drama. Presdir Hwang menenangkan putrinya. Dia menyebutkan karakter yang dimainkan Scarlet nggak mungkin mati, sebab itu karakter utama. Bila mati karakter utamanya pastilah dramanya selesai.
Seung Min melaporkan bahwa demi mendongkrak naik rating drama, maka Se Jong ditetapkan sebagai karakter yang menjadi cinta pertamanya Scarlet. Dia juga menyebutkan kalau tim Perseverance akan ikut bermain di drama. Presdir Hwang marah karena Seung Min baru melapor sekarang. Seung Min menyatakan Scarlet memintanya merahasiakan dari Presdir Hwang. Merasa kecolongan, Presdir Hwang menyuruh Seung Min ngeblok Hae Ra, eh dia meralat, maksudnya tim Perseverance.
Hae Ra datang ke ruang latihan yang biasa digunakan tim Perseverance. Dia mencari HP-nya. Se Jong yang ada di sana segera memberikan HP yang dicari Hae Ra. Untuk itu, Hae Ra mengucapkan terima kasih. Se Jong bilang, “Kalau mau berterima kasih, bantu aku berakting.”
Tampak Hae Ra dan Se Jong berlatih adegan dalam drama. Mereka berlatih dengan sungguh, well meski Hae Ra tampak kaku. Hae Ra mengaku merinding ketika Se Jong mengucapkan dialog, “Nggak mengertikah kau pada hatiku? Nggak bisakah aku mendekat padamu?” Hae Ra mengaku akting Se Jong sudah bagus. Dia membaca kertas dialognya. Disana tertulis adegan Minhyuk mencium Bori. Hehehe. Tentu saja, Hae Ra langsung pergi.
Sebelum pergi, Se Jong memberikan Hae Ra tiket ke tempat pijat dan sauna. Hae Ra coba menolak, tapi Se Jong meminta Hae Ra menerima tiket itu untuk menunjukkan hubungan mereka sebagai teman.
Henry mendekati Woo Ri yang sedang membaca sambil ngemil buah. Dia mempraktikkan cara mengungkapkan perasaannya untuk kedua kalinya. “Hei, mau nggak kuceritain cerita lucu?” tanya Henry. Woo Ri mengiyakan. “Tapi, dalam cerita ini, aku harus membisikkannya di telingamu.”
Henry pun mulai bercerita, “Ada sebuah tomat ungu menyeberang jalan. Tok, tok, tok, dia pun meloncat-loncat. Nah, tiba-tiba datang truk dan melindas tomat ungu itu. Kau tahu nggak suaranya bagaimana?” Woo Ri meletakkan satu tomat kecil di meja dan memukul dengan tangannya. Dia bertanya pada Henry apa bunyinya seperti itu? Henry terkejut. Rencananya kembali gagal.
Hae Ra datang ke tempat pijat dan sauna, dimana Se Jong memberikan tiket padanya. Seorang resepsionis bertanya padanya apa yang bisa dibantu? Hae Ra memberikan tiket pada resepsionis itu. Resepsionis memberitahu ruangan tempat Hae Ra akan dipijat. Setelah itu, dia menghubungi seseorang untuk memberitahu orang yang ditunggu sudah datang.
Hae Ra siap dipijat. Pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Terdengar suara Scarlet memanggil nama Se Jong. “Hai Kang Se Jong!” ucap Scarlet ceria, tapi sedetik kemudian keceriaan itu berubah ketika menemukan Hae Ra ada di sana. Hae Ra langsung bangkit. Dia sadar tiket itu berasal dari Scarlet. Karena itu, dia mau pergi. Scarlet menahannya. “Kau mau buat hubungan kita makin buruk? Nanti muncul fitnah di antara kita.”
Mereka berdua pun dipijat. Hae Ra bersin. Scarlet melihatnya dengan jijik. Dia bangkit dan menyatakan ingin pindah kamar, sebab besok dirinya akan melakukan adegan ciuman, jadi nggak bisa masuk angin sekarang. Dia meninggikan suhu AC meledek, “Supaya dia nggak menyebarkan kuman padaku juga.” Setelah itu dia pergi. Hae Ra memutuskan pergi juga, tapi si pemijat nggak mengizinkannya karena sebentar lagi selesai.
Scarlet sedang minum di sebuah bar. Ayahnya menelpon. Scarlet bertanya kenapa Ayahnya menangis? Di saat bersamaan, dia melihat seorang cewek yang wajahnya mirip dengannya. “Ayah, kenapa cewek itu mirip banget sama aku. Siapa dia?” Diseberang, Ayahnya Scarlet mengungkapkan bahwa dirinya bukanlah ayah kandung Scarlet. Sontak, kagetlah Scarlet. Ayahnya Scarlet memberitahu kalau cewek yang ada di hadapan Scarlet yang sekarang. Cewek yang ada diseberang meja Scarlet mengatakan kalau dirinya adalah...
Ibunya Hae Ra menghentikan drama itu. Dia berkomentar kalau itu drama lebay. Dia bahkan nggak mau menulis kalau jadi penulis. Tae Pong memberitahu kalau anak-anak Perseverance bakalan tampil di drama tersebut. Ibunya Hae Ra dan Ibunya Se Jong kaget.
Ibunya Se Jong berkomentar kalau selama tiga minggu ini drama itu hanya mendapat rating sebesar 30% saja. Dia yakin Tae Pong bekerja keras memasukkan anak-anak ke set drama tersebut. Tae Pong menepis anggapan itu, sebab yang melakukannya bukan dirinya melainkan Se Jong. Ibunya Hae Ra kemudian berkomentar, “Tapi Hae Ra-ku lagu flu kayaknya. Mudah-mudahan dia sehat-sehat aja.”
Anak-anak Perseverance datang ke lokasi syuting. Baru mau masuk menyusul yang lain, Hae Ra batuk. Ray bertanya dengan nada khawatir apa Hae Ra nggak apa-apa? Di saat seperti itu, Seung Min dan Robin Cha lewat. Melihat Ray, Robin menyalaminya dan menegurnya dengan sebutan “hyung”.
“Sudah lama nggak jumpa. Sehat? Eh, tapi kenapa kau ada disini?” tanya Robin. Seung Min bertanya pada Robin apa mengenal Ray? Robin bertanya balik, bagaimana dirinya nggak mengenal leader B3A4? Tapi, Ray menegaskan bahwa dirinya adalah member tim Perseverance dan datang untuk menjadi cameo di sebuah drama, bukannya leader B3A4. Wkwkwk...
Ray bertanya balik siapa Robin? Robin tertawa. Dia akhir sadar nggak semua orang mengenalnya, salah satunya adalah Ray. Dia menyuruh Ray membuka internet untuk mencari berita mengenai dirinya. Robin dan Seung Min pun masuk ke dalam.
Hae Ra batuk. Ray mengajak Hae Ra ke RS, tapi Hae Ra menolak. Se Jong keluar dan langsung merangkul Hae Ra, menanyakan kondisi tubuhnya. Hae Ra meminta mulai sekarang Se Jong nggak usah lagi mengkhawatirkan dirinya. Ray pun membawa Hae Ra ke dalam.
Di dalam Ray mengajak Hae Ra duduk. Dia bertanya apa Hae Ra benar-benar nggak apa-apa? Hae Ra minta Ray nggak usah terlalu mengkhawatirkan dirinya. Ray langsung mengecup bibir Hae Ra, membuatnya protes. Dia mengaku nggak peduli, toh dirinya adalah pacarnya Hae Ra. Setelah itu, dia pergi mencari obat penurun panas untuk Hae Ra.
Tampaknya Se Jong mendengar apa yang dikatakan Ray soal pernyataan dirinya sebagai pacarnya Hae Ra tadi. Dia pun menghadang Ray yang mau mencari obat. “Sejak kapan kau menjadi pacarnya Hae Ra?” tanya Se Jong, wajahnya mengeras. Karena berdiri di atas angin, Ray santai. Dia menjelaskan kalau dirinya telah berada di jalur yang tepat. Itulah kenapa dirinya mengingatkan Se Jong dengan tinju kemarin.
Ray mengangkat telpon dari Tae Pong. Setelah bicara sebentar dan menutup telpon, Ray mengatakan pada Se Jong kalau syuting sudah dimulai.
Bersambung ke sinopsis 'Persevere, Goo Hae Ra' episode 9 - bagian 2.
Walau gk terlalu bnyk yg suka ni drama tp q suka sama jinyoung... haha..♥♥♥♥♥
ReplyDeleteJujur w lbh suak saejong sama haera.. ray it mnrt w pengggu.. udah ilang she chan yg bkin sae jong ngubut prasaan nya sam haera eh di mnculin ray yg ngerusak suasana bngt mnrt w harusny sae jong udh bsa jafian am haera .. w bnci saat malaikat harus sllu kalah krn dia nggk mau egois.. eh pas dia udah bisa mntingin prasaanya dtg org lain w sebel disitu
ReplyDeleteIyalah. Jinyoung kan ganteng & manis. Walaupun pas jadi Ray menyebalkan sekaleee... hehehe
ReplyDeleteEmang Ray itu menyebalkan. Udah aneh banget lagi. Bagaimana bisa seorang yang gk pernah nyanyi bisa nyanyi tiba2 dan langsung ikut tim profesional. Pokoknya, dia itu serba aneh >,<
ReplyDelete