Baca sebelumnya sinopsis Blood episode 14 - bagian 1.
Sinopsis Blood Episode 14 (Bagian 2)
Kisah Romance – Jae Wook berada di ruang pantau bersama Ga Yun. Dia mengatakan kelak mereka takkan membutuhkan lagi ruang operasi. Dari dulu sampai sekarang Ga Yun selalu bekerja secara konstan. Dia berharap Ga Yun takkan berubah, sehingga mereka memiliki satu tujuan.
Selesai menonton rekaman yang Ji Sang perlihatkan, Ji Tae menolak percaya. “Tapi, benarkah kamu, keluargamu, dan Direktur Lee, terinfeksi virus ini?” tanya Ji Tae, “Nggak, nggak mungkin. Itu pasti virus lain. Nggak masuk akal.” Ji Sang mengambil cutter dan menyayat tangannya. Luka akibat sayatan itu langsung sembuh kembali dengan cepat. Dia kemudian bertanya apa harus dibeberkan bukti lainnya?
Ji Tae bertanya apa ada vampir lainnya? Ji Sang mengiyakan, meski tidak tahu berapa banyak jumlahnya. “Terus apa penelitian di bangsal 21A memakai virus ini?” tanya Ji Tae kembali. Ji Sang kembali mengiyakan. Dia menyebutkan penelitian dilakukan dengan cara menginfeksi lebih banyak orang dan menggunakan faktor virus untuk membuat vaksinnya. Ji Tae kebingungan dengan semuanya.
Ji Tae bertanya, “Tapi, kenapa Direktur pura-pura nggak mengetahui apapun ya? Dia kan mantan bawahan Bapakku dan juga orang yang bekerja bersama Bapak-Ibumu.” Ji Sang menjawab bahwa tim penelitian yang berada di bawah pimpinan Han Su telah setuju untuk pura-pura tidak tahu tentang penelitian ini. Ji Tae menganggap Jae Wook meneruskan penelitian seorang diri. Namun Ji Sang tak setuju dengan itu. Dia menilai Jae Wook mencuri penelitian itu untuk dipakai kepentingan sendiri.
“Apa kamu berpikir dia mendapatkan penelitian ini dengan cara yang adil, ketika Bapak dan anggota tim penelitian lainnya ada di sana?” tanya Ji Tae dengan raut wajah kebingungan, “Bagaimana jika dia menyingkirkan Bapakku dan kedua orangtuamu? Mungkinkah itu?” Ji Sang tidak bisa berkata apa-apa, sebab tak memiliki bukti apapun. Selain bukti bahwa mereka memutuskan untuk berpisah. Ji Tae bertanya siapa orang yang mengetahui masalah ini? Ji Sang menyebut Hyun Woo dan Ri Ta. Ji Tae menarik napasnya berat.
Ji Tae dan Ji Sang minum bersama di warung soj*. Ji Tae menuangkan minuman di gelas Ji Sang dan mengaku tak pernah membayangkan semuanya menyata. “Dengan begitu, aku bisa tenang,” tukas Ji Tae, “Kamu ingat apa yang kukatakan beberapa hari sebelumnya? Aku bilang waktu itu akan merasa terbebani bila memang ada orang yang tenfeksi. Aku membawa beban berat sekarang.” Dia mengatakan berniat berhenti menjadi dokter. Dia meminta maaf pada Ji Sang dan kedua orang tuanya atas nama Bapaknya. Ji Sang menyuruhnya duduk kembali dan mengajak Ji Tae memikirkan jalan keluarnya bersama.
Ri Ta bertanya berapa banyak Ji Sang minum? Ji Sang menyebut 26,5 gelas. Ri Ta mengatakan pada Ji Sang kalau sekarang mungkin Ji Tae pasti merasa bersalah. Ji Sang membenarnya, dan dengan begitu kepercayaan pada dirinya mulai bertumpuk. Dia berkata hal selanjutnya yang harus dilakukannya adalah membuat Jae Wook mengaku dengan mulutnya sendiri.
Keesokan harinya, Ji Sang memanggil Jae Wook untuk mengatakan bahwa dirinya tak mau merawat pasien di bangsal 21A lagi. Dia beralasan apa yang diidap pasien bukanlah penyakit, melainkan sebuah gejala yang membuat pengobatan menjadi lebih sulit. Dia menolak untuk menutup-nutupi hal tersebut. Jae Wook terperangah mendengar pengakuan Ji Sang. Dia meminta Ji Sang untuk melihat kemajuan dari obat barunya.
“Anda pasti paham, obat hanya bekerja pada awalnya. Kemudian, baru muncul masalah sesungguhnya,” sahut Ji Sang. Jae Wook mempertanyakan komitmen Ji Sang sebelumnya yang mengatakan tak ingin berpangku tangan. Ji Sang mengiyakan. Tapi, setelah mencoba beberapa hari pikirannya berubah. Jae Wook masih mencoba membujuk Ji Sang dengan menyatakan bahwa penelitian obat baru itu berhubungan dengan virus VBT-01. Karena itu, Ji Sang harus terlibat di dalamnya.
“Kupikir itu nggak akan berjalan dengan baik. Saya akan memberikan perhatian pada pasien di bangsal umum saja. Saya juga harus mempersiapkan diri jika vampir lain muncul.” Ji Sang menunduk dan enyah secepatnya dari hadapan Jae Wook. Ketika Ji Sang pergi, Jae Wook hanya melihat punggung Ji Sang.
Eun Soo bertanya Ji Tae minum berapa banyak, karena baunya sangat menyengat. Ji Tae mengaku Ji Sang benar-benar tahan terhadap minum. Eun Soo mengernyitkan dahi, tidak percaya. Ji Tae mengalihkan pembicaraan, “Dokter Choi, janji itu... apakah masih berlaku? Janji kalau Ji Sang adalah vampir aku akan berjalan di lorong bolak-balik dengan CD.” Eun Soo mengiyakan. Ji Tae meminta Eun Soo melupakannya, karena janji itu terdengar kekanak-kanakan. Eun Soo tidak terima. Dia beranggapan janji tetaplah janji, walaupun antara atasan dan bawahan. Ji Tae menarik napas, tampaknya dia harus melakukannya.
Ri Ta dan Ji Sang menemui Sylvia yang kondisinya makin memburuk. Ri Ta mengatakan akan membawa Sylvia ke ruang perawatan. Di tempat lain, Ji Sang mengingatkan Ri Ta untuk mempersiapkan hati, membiarkan Sylvia pulang ke Rahmatullah. Ri Ta mengiyakan. Dia kemudian memegang pipi Ji Sang. Itu membuat Ji Sang bertanya ada apa? “Kamu tiba-tiba menjadi orang yang lebih hangat, ya kan?” tanya Ri Ta.
Kyung In menerima informasi dari detektifnya bahwa Hye Ri sama sekali tak pernah meninggalkan Korea. Dia memerintahkan sang detektif untuk mencari tahu dimana Hye Ri berada, termasuk tempat tinggal, mobil, dan segala macamnya.
Ji Sang dan Jae Wook sama-sama keluar dari ruang operasi. Ji Sang menyudutkan Jae Wook dengan kata-katanya, bahwa sangat tidak manusiawi untuk mengambil darah anak-anak untuk menjadikannya “penekan”. Jae Wook minta Ji Sang tidak mengadili serum itu. Ji Sang meminta maaf karena telah menyinggung Jae Wook (padahal memang itu tujuannya).
Sang bertanya kembali, “Direktur, tiba-tiba aku jadi ingin tahu, vampir yang menyerang kita itu meneliti soal apa ya? Apa mungkin mereka meneliti sesuatu yang mengejutkan sambil menulis novel barangkali?” Jae Wook pura-pura ingin tahu juga. Ji Sang merasa ingin bergandengan tangan dengan mereka, walaupun tahu mereka adalah musuh. Jae Wook mengingatkan Ji Sang untuk tetap berhati-hati. Ji Sang mengiyakan dan pergi.
Ji Tae mengatakan pada Ji Sang bahwa dirinya ingin mengembangkan vaksin yang bisa menyembuhkan virus VBT-01. Dia merasa harus membayar apa yang sudah Bapaknya dalam mengembangkan virus tersebut.
Jae Wook berdiri di ruang perawatan Sylvia. Dia ingat Sylvia menolak ketika Presdir Yoo menawarkan hidup lebih lama? Tidak berapa lama kemudian, Sylvia bangun dan mengucapkan terima kasih karena Jae Wook telah meluangkan waktunya untuk mengunjunginya. Jae Wook menawarkan kembali kesempatan untuk hidup lebih lama, tapi Sylvia lagi-lagi menolaknya. Sylvia bertanya, “Kenapa Anda selalu berusaha mencoba menjadi Gusti Allah?”
Dengan sombong, Jae Wook mengatakan bahwa Gusti Allah tidak bergerak langsung pada kenyataan. Sylvia tersenyum. Dia mengatakan Gusti Allah itu merupakan sandaran yang bisa disandari umatnya. Bagi Jae Wook, konsep itu terlalu mengawang-awang. Dia ingin konsep yang lebih nyata.
Ji Sang masuk ke dalam kamar dimana Ri Ta masih membereskan tempat tidur. Ri Ta memarahi Ji Sang karena masuk tanpa permisi. Ji Sang menerima telpon yang menyatakan Sylvia berada dalam kondisi kritis.
Kamar Sylvia sudah dipenuhi karakter yang bermain dalam drama Blood. Ri Ta tampak memegang tangan Sylvia dan meminta Ibu Angkatnya itu untuk tidak meninggalkannya. Sylvia sempat membuka mata dan melihat Ri Ta, tapi kemudian terpejam kembali. Orang-orang menatap Ri Ta, seolah memintanya untuk melepaskan Sylvia dengan tenang. Benar saja, begitu Ri Ta meletakkan tangannya, Sylvia pergi dalam damai.
Kepergian Sylvia membuat Ri Ta tercenung. Ji Sang mencoba menghiburnya dengan menyuruhnya untuk mewarnai. Itu membantunya untuk stabil dan melupakan keinginannya terhadap darah. Ri Ta bertanya kenapa disembunyikan? Ji Sang mengaku takut diejek oleh Hyun Woo.
Ri Ta melihat warna yang Ji Sang buat adalah merah muda semuanya. Ji Sang menjelaskan hanya ada satu warna yang membuatnya tenang, yaitu warna pakaian Chae Yun. Ri Ta mau, dengan alasan melakukan apa yang Ji Sang minta.
Hyun Woo memanggil. Ji Sang dan Ri Ta keluar untuk menemui Hyun Woo yang menunjukkan pada mereka vampir yang berhasil terdeteksi berkeliaran di sekitar rumah. Hyun Woo menjelaskan biasanya vampir tak pernah terlihat di CCTV, tapi vampir satu ini memiliki warna yang cukup mencolok: biru dan merah. Dia menambahkan, “Ini pasti vampir yang telah menjadi 'manusia' setelah memakan serum! Tapi, serumnya telah mulai kehilangan pengaruhnya, karena itu warnanya menjadi merah dan biru.”
Jae Wook tengah menikmati sampanye di apartemennya, ketika Ji Sang berdiri di depan pintunya. Begitu dibuka, Jae Wook menemukan salah seorang minionnya ambruk. Ji Sang muncul dan mengatakan, “Vampir satu ini berkeliaran di depan rumahku. Aku menangkapnya dan segera membawa kesini. Tapi aku tidak membunuhnya, selain memberinya sedikit obat penenang. Dia akan bangun nanti.”
“Kenapa kamu bawa dia kesini?” tanya Jae Wook. Ji Sang menjelaskan dengan tenang bahwa vampir ini adalah salah satu diantara mereka berdua. Karena, vampir ini tertangkap olehnya, maka dia ingin Jae Wook membunuhnya. Hiya loh.
Bersambung ke sinopsis Blood episode 15 - bagian 1.
Makasih snopsis.a
ReplyDeleteGa sbar nunggu klanjutan.a , smangat ya min ^_^
Mksih sinopny, tp klo blh saran, jgn pake campur2 bhsa y, suka ngerasa gnjil dan aneh pas bca. Sinop drakor emg bgus ny pkai bhasa formal sja, klo cmpur bhsa indonesia yg aneh2 ato gaul2 sy ngerasa kyk bkn lg bca sinop drakor, tp sinop sinetron indonesia, jd kesanny tdk puas dan ganjil, tq
ReplyDeleteIya.
ReplyDeleteMakasih dukungannya :)
ReplyDeletesemangat ya min buat sinopsisnya :D
ReplyDelete