Sinopsis Blood Episode 15 (Bagian 1)

Baca sebelumnya sinopsis drama Korea Blood episode 14 - bagian 2.

Sinopsis Blood Episode 15 (Bagian 1)

Kisah Romance – Jae Wook tengah menikmati minumannya, ketika terdengar pintunya terbuka. Dia membukakan pintu apartemen dan tampaklah seseorang memunggunginya. Oh tidak, orang itu kemudian ambruk dan Ji Sang pun terlihat. Ji Sang masuk dan menjelaskan jika vampir yang ditangkapnya itu berkeliaran di sekitaran rumahnya. Dengan senyum tersungging di wajahnya, Jae Wook bertanya kenapa Ji Sang membawanya ke apartemennya? “Bunuh dia untukku, Direktur!” perintah Ji Sang, pelan tapi tegas.

Senyum di wajah Jae Wook menghilang. Ji Sang menjelaskan bahwa dirinya ingin melihat Jae Wook membunuh vampir yang kerap berkeliaran di sekitarnya, seperti pernah Jae Wook lakukan untuknya. Dia minta dikirimkan fotonya sehingga tahu bagaimana vampir itu mati.

Hyun Woo bertanya pada Ji Sang, apakah Jae Wook akan menyingkirkan vampir itu atau tidak? Ji Sang menjelaskan pandangannya. Dia berpikir tak lagi soal vampir itu dibunuh atau tidak. Sebab, dua-duanya akan merugikan Jae Wook. Bila dibunuh, Jae Wook akan kehilangan pengikut lama, sedangkan bila tidak dibunuh itu akan mengkonfirmasi jati dirinya. Ri Ta yang ikut duduk bersama mereka nimbrung kalau kemungkinan besar Jae Wook takkan membunuhnya. Sebab, itu akan melukai harga dirinya.

Sementara itu, Jae Wook memerintahkan minion satunya lagi untuk membunuh J (setelah 15 episode baru tahu nama vampir ini adalah “J”). Vampir minion satu lagi menolak dan berjanji akan membunuh Ji Sang untuk Jae Wook. Kuku dan taring Jae Wook muncul. Dia mencekik J. Tapi vampir minion satu lagi memohonkan ampun untuk J, dengan mengatakan, “Kita sudah bersama-sama selama 40 tahun. Cukuplah Do Sung dan Hyuk Joong (dua vampir yang dibunuh Jae Wook untuk show off di depan Ji Sang) yang mengorbankan dirinya untuk kita.”

Jae Wook menghempaskan J ke tembok. J hanya bisa meminta maaf. Jae Wook memekik kenapa J menunjukkan kelemahannya? Jika kesalahan kecil membuat mereka gagal, maka semua kebersamaan akan menjadi sia-sia.

Ri Ta menghampiri Ji Sang yang tidur di sofa. Dia nongkrong di dekat sofa itu untuk menyuruh Ji Sang tidur di kamar. Sebab, dia menyadari suhu tubuh Ji Sang normal dan suhu luar kamar tentu akan membuatnya kedinginan. Ji Sang menyahut bisa mengatasinya. Lagipula, wanita dan pria tidak boleh tidur sekamar (nenek bilang itu berbahaya :D).

Ri Ta mendengus dan berniat pulang ke apartemennya. Ji Sang tidak mengizinkannya, sampai dirinya memastikan keadaannya benar-benar aman. Ri Ta mengiyakan dan ingin kembali ke kamar. Tapi, Ji Sang menahannya, untuk menina-bobokannya. Well, kemudian kita lihat Ri Ta duduk di sebelah Ji Sang, menungguinya tidur.

Keesokan hari, Ji Sang masuk ke ruangan Jae Wook untuk meminta foto J dibun*h. Jae Wook tidak mau menunjukkannya, sebab itu akan terlihat terlalu sadis. “Sadis?” tanya Ji Sang tersenyum, merasa itu sudah mengkonfirmasikan sesuatu padanya. Dia mengaku percaya pada Jae Wook telah membunuhkan J untuknya. Kemudian, dia minta maaf jika nanti di rumah sakit akan terjadi sedikit keributan.

Ri Ta tak percaya Ji Sang akan benar-benar melakukannya. Dia bertanya bagaimana Ji Sang mengurus akibatnya? Ji Sang minta Ri Ta percaya padanya dan mengurus sisanya.

Ji Sang dan Ri Ta pergi ke bangsal 21A. Kepada para perawat, Ji Sang minta dipersiapkan mengambil sampel darah lima pasien. Para perawat dan Ga Yun bertanya apa Ji Sang memiliki izin? Ji Sang menggeleng sambil mengatakan akan menyelesaikan keributan yang akan terjadi nanti. Kita pun melihat Ji Sang mengambil sampel darah Na Jung dan Yoo Jin. Sedangkan, Ri Ta mengambil sampel darah Woo Shik.

Di sisi lain, Jae Wook menerima laporan ini dan langsung menyuruh para keamanan untuk menahan Ji Sang dan Ri Ta.

Ji Sang dan Ri Ta selesai mengambil sampel darah. Ketika mau keluar bangsal 21A, mereka dihadang kepala keamanan dan anggota boybandnya (merujuk pada anak buahnya). Kepala keamanan minta Ji Sang menyerahkan sampel darahnya. Ji Sang menyuruh mereka minggir. Jika tidak, dia mengancam akan membuat mereka masuk klinik. Dia mengangkat tangannya dan mulai menghitung mundur dengan jarinya.

Karena mereka tidak mundur, segera Ji Sang menggunakan tinjunya untuk membuat kepala keamanan dan anggota boybandnya menyingkir dari jalannya. Dalam tempo singkat, dia berhasil menumbangkan semuanya dan pergi. Ri Ta meminta perawat untuk memanggil beberapa orang dari klinik untuk mengecek semuanya.

Jae Wook menerima telpon lagi. Wajahnya tampak khawatir. Dia bertanya kemana Ji Sang dan Ri Ta menuju? Dan memerintahkan untuk menghalangi mereka ke sana.

Ji Tae menonton rekaman bagaimana sel darah merah memengaruhi yang lain di laptopnya. Eun Soo masuk untuk memberikan hasil uji pasien multipel myeloma. Ji Tae buru-buru menutup laptopnya dan bertanya apa Eun Soo mengecek pasien immunoglobulin juga? Eun Soo mengiyakan dan bertanya apa Ji Tae sembunyikan?

Di saat bersamaan, Ri Ta masuk dan menyerahkan sampel darah pasien bangsal 21A. Ji Tae melihat di luar terjadi keributan antara Ji Sang dan tim keamanan.

Depan ruang hematoma dijaga oleh tim keamanan. Ri Ta mendengus karena mereka diperlakukan bak penjahat. Dia memberitahu Ji Sang telah menyisihkan sedikit dari sampel darah yang telah ditarik. Ji Sang menyuruhnya memberikan pada Hyun Woo supaya bisa diteliti. Ji Tae bertanya pada Ji Sang apa baik-baik saja setelah membuat bangsal 21A kocar kacir. Meski begitu, dia meminta Ji Sang untuk berhati-hati. Eun Soo mendekat dan merasa ketinggalan informasi.

Jae Wook masuk untuk memerintahkan Ji Sang cs mengembalikan sampel darahnya. Ri Ta menyatakan bahwa sampel darah itu sudah diproses di dalam mesin. Jae Wook mengajak Ji Sang keluar untuk bicara. Sebelum mengikuti Jae Wook, Ji Sang menatap rekan-rekannya, seolah minta izin “bolehkah-aku-bicara-dengannya-?”

Jae Wook menilai apa yang Ji Sang lakukan merupakan tindakan gegabah. Dia menyalahkan Ji Sang telah memakai kemampuannya sebagai vampir untuk membantu manusia. “Sepertinya kau sudah terlepas dari beban,” ungkap Jae Wook, “Kupikir tadinya kau sangat bermasalah?” Ji Sang membenarkan ucapan Jae Wook dan menjelaskan tadinya dirinya memang takut, tapi sekarang tidak ada alasan untuk takut lagi.

“Ngomong-ngomong kenapa kau melakukan ini?” tanya Jae Wook. Ji Sang menjawab jika dirinya merasa penasaran, karena Jae Wook memakai virus VBT-01 untuk penelitiannya. Dia berjanji takkan mempublikasikannya kepada orang lain. Juga, dia akan mencari tahu kenapa sampai penelitian menjadi berantakan. Wajah Jae Wook mengeras dan mengatakan kalau Ji Sang sangat pesimis. Ji Sang menolak tudingan itu dan mengaku hanya bersikap jujur. Lebih dari itu, dia ingin tahu seberapa berbakatnya Jae Wook.

Ji Sang menawarkan diri untuk berhenti jika memang Jae Wook tidak menginginkannya. Sambil tersenyum, Jae Wook menyuruh melanjutkannya supaya Ji Sang tahu tentang tujuannya.

Kyung In melihat surat kematian dan kartu informasi karyawan. Dia mencocokkan semua data-data yang diberikan detektif padanya bahwa sejauh penyelidikannya apartemen Hye Ri bersih, mobilnya masih terparkir di tempatnya, tapi orangnya tak bisa ditemui dan dihubungi. Mengetahui tanda-tanda yang lebih janggal ini, dia memutuskan menghubungi detektifnya, memintanya menghentikan penyelidikan untuk sementara.

Ga Yun bengong. Kejadian-kejadian buruk yang menimpa pasien bangsal 21A melintas di benaknya. Itu membuatnya teringat kata-kata Jae Wook yang memintanya tetap berteguh pada keyakinan apapun yang terjadi di sekitarnya.Soo Yun datang dan meminta tolong sesuatu padanya.

In Ho berada di ruang Dematoma untuk memastikan Ji Tae dan Eun Seoo tidak melihat hasil scan darah pasien bangsal 21A. Tidak lama kemudian, printer mengeluarkan kertas hasil. Eun Soo berniat mengambilnya, tapi In Ho menahannya. Ji Sang masuk dan menyuruh In Ho keluar. In Ho menolaknya, tapi sebuah panggilan telpon membuatnya mengalah. Sementara itu, Eun Soo terperangah melihat hasil scan darah.

Eun Soo menarik masuk Ri Ta ke sebuah ruangan untuk memastikan bahwa orang yang terinfeksi VBT-01 dan vampir benar-benar eksis. Ri Ta menjawab kalau Eun Soo seharusnya sudah tahu dengan melihat hasil scan. “Jadi, maksudmu orang yang disuntikkan VBT-01 akan menjadi vampir?” tanya Eun Soo. Ri Ta manggut-manggut, kemudian menjelaskan bahwa apa yang Eun Soo teliti telah diubah menjadi vaksin sehingga mungkin tidak bekerja. Dia mengingatkan Eun Soo untuk tidak berkicau pada orang lain.

Eun Soo mempertanyakan apakah Ji Sang seorang vampir juga? Ri Ta mengomeli sahabatnya itu. Sikap Ri Ta justru membuat Eun Soo curiga. Dia menyenggol tangan Ri Ta untuk menyebutkan bahwa Ri Ta dan Ji Sang telah bersikap mencurigakan, terlebih mereka sudah hidup bersama. Ri Ta menyuruh Eun Soo memperhatikan kata-katanya.

Choi Woo Shik bilang kepada istrinya kalau rumah sakit terlalu berisik. Sang istri menyuruhnya tidak perlu repot-repot memikirkan hal tersebut. Woo Shik merasa obat yang diberikan padanya terlalu kuat, sehingga memengaruhi suasana hati. Dia meminta maaf. Sang istri tersenyum mendengar permintaan maaf itu dan bisa menerimanya, terlebih kondisi Woo Shik membaik.

Bersama Ga Yun, Soo Yun datang membawakan surat tulisannya. Ketika surat itu sudah dipegang Woo Shik, Soo Yun menariknya kembali untuk mengingatkannya tidak bicara dengan keras. Woo Shik terdiam. Tangannya terluka. Matanya berubah tajam. Dia mendorong tubuh Soo Yun sampai tersungkur. Mendadak mata Woo Shik berubah kembali, menandakan dirinya terpengaruh oleh gangguan di sekitarnya. Woo Shik meminta maaf pada Soo Yun dan istrinya, tapi tampaknya kejadian itu membekas pada diri Soo Yun.

Ga Yun menemui In Ho untuk menanyakan soal obat baru level tiga yang diberikan pada Woo Shik berbeda dari yang diketahui. In Ho tidak mau memberitahu Ga Yun, karena memang tidak memiliki kepentingan apa-apa. Ketika dia hendak pergi, Ga Yun menahannya dalam mode vampir. Melihat Ga Yun memperlihatkan kekuatannya, In Ho tak mau kalah. Dia berubah juga ke dalam mode vampir dan melepaskan tangan Ga Yun dari tangannya sambil mengingatkan, “Hanya karena Direktur memberimu nilai lebih, bukan berarti aku harus melakukan hal yang sama! Jangan menyentuhku lagi!”

Hyun Woo membagikan kertas hasil scan darah kepada Ji Sang dan Ri Ta, dan menyatakan kalau Na Jung bersih. Ji Sang yang membaca hasil scan darah bertanya apa benar vaksin ditanamkan di dalam serum? Ri Ta bertanya apa mungkin VBT-01 untuk pengobatan? Hyun Woo mengiyakan.

Ga Yun menghadap Jae Wook untuk meminta penjelasan soal obat baru level tiga yang dirasanya jauh berbeda. Jae Wook membenarkannya.

Hyun Woo menjelaskan pada Ji Sang dan Ri Ta bahwa obat baru yang diberikan pada pasien bangsal 21A adalah gabungan dari serum kekebalan dan vaksin. Serum ini meningkatkan kekebalan tubuh sebagaimana diharapkan tapi membunuh vaksin pada tingkatan tertentu. “Bisa jadi vaksin hidup tapi masih...” tukas Ji Sang.

“VBT-01 subkultur yang diminimalkan,” sambung Hyun Woo. Ri Ta minta mereka berdua menjelaskan “bahasa ilmiah” yang tak dimengertinya. Ji Sang mengatakan bahwa kondisinya bukan benar-benar vaksi, tapi keadaan mirip terinfeksi. Itu membutuhkan kesimbangan. Jika keseimbangan itu hilang, maka dengan cepat pasien terinfeksi menjadi vampir. Hal ini bisa menginfeksi orang lain. Ji Sang menegaskan bahwa masalah utama di sini adalah soal keseimbangan. Obat baru buatan tim pengembang obat baru sangat tidak stabil.

Jae Wook menanyakan ekspresi wajah Ga Yun yang menanyakan soal minimalisir vaksin subkultur terakhir. Dia menjawab bahwa tak ada yang salah memakai metode yang lebih baik. “Apakah ada yang salah?” tanyannya. Ga Yun mengaku tidak mempertanyakan metodenya, melainkan hanya ingin tahu sejauh apa perkembangan obat barunya. Jae Wook bertanya kenapa sekarang Ga Yun banyak bertanya. Ga Yun meminta maaf dan meminta Jae Wook tidak menjadi Na Jung sebagai subjek penelitian. Jae Wook memastikan takkan melakukannya.

Ga Yun hendak pergi, dan Jae Wook memanggilnya kembali. Dia menyatakan tidak mau Ga Yun menjadi kelemahan baginya. Jika itu terjadi, maka akan sangat fatal akibatnya.

Bersambung ke sinopsis Blood episode 15 - bagian 2.