Baca sebelumnya sinopsis drama Blood episode 18 - bagian 1.
Sinopsis Blood Episode 18 (Bagian 2)
Kisah Romance – Hyun Woo merasa gila melakukan penelitian sendirian yang hampir berhasil dipecahkan. Ji Sang datang dan Hyun Woo melontarkan pemikirannya mengenai senyawa yang ada di dalam vaksin Presdir Yoo, yaitu: anestasi, senyawa paralytic, atau mungkin malah racun. Meninjau CT scan dan MRI Presdir Yoo pun tak ada sesuatu diluar kewajaran, kecuali kenyataan otot presdir sangat lemah saat ini.
Hyun Woo kemudian mengingatkan Ji Sang untuk menyemprotkan parfum sonein untuk melihat siapa “manusia” yang akan batuk-batuk.
Ga Yun meletakkan kepalanya di atas meja dan teringat alasan Ji Sang menerimanya sebagai dokter magang dan permintaan untuk tidak berubah.
Minion Jae Wook bertanya pada Jae Wook, “Apa yang harus kita lakukan jika hasil penelitiannya tidak cukup baik?” Jae Wook merasa minionnya itu gusar. Tapi sang minion menjawab bahwa bukan itu maksudnya. Dia hanya berniat untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Jae Wook menjawab akan pergi setelah menyingkirkan semua subjek penelitian.
Direktur Operasional menyatakan bahwa pewaris Taemin adalah Kyung In, sebab Ri Ta masih dinilainya terlalu muda. Lagipula, dia menilai Kyung In sudah bekerja lama dan sangat gigih menjaga Taemin. Kyung In belagak menolak, tapi bertanya, “Yang jadi masalah adalah mendapatkan dukungan mayoritas di dalam rapat pemegang saham.” Direktur Operasional mengaku itu akan menjadi masalah besar, tapi jika Presdir Yoo telah menunjuk sendiri pewarisnya maka semua akan menjadi mudah.
Untuk itu, Kyung In mendatangi Presdir Yoo di ruangannya dan menyuruhnya bicara. Presdir Yoo bertanya bicara soal apa? Kyung In menyatakan akan meninggalkan Presdir Yoo seperti sekarang ini dan akan menggelar rapat direksi. Tiba-tiba Presdir Yoo membicarakan tentang konspirasi kejahatan yang telah dilakukannya bersama Kyung In. Dia mengaku semua ingatannya perlahan mengabur, kecuali ingatan tentang hal itu. Semuanya dapat diingatnya secara jelas – kata-kata, pakaian, tiap detailnya.
Ketika Kyung In menanyakan kenapa dibahas, Presdir Yoo menjawab bahwa mereka berdua tak boleh melupakan kejadian itu. Kyung In hanya bisa menelan ludah atas kemarahannya.
Ji Tae membuat pertemuan untuk membahas perkembangan terbaru dari penelitiannya, yaitu: kesalahan arah penelitian sejak awal. Dia menjelaskan harus menaklukkan modifikasi pada virus di dalam sel induk, bukan di dalam sel darah lagi. Itu hanya jadi ide dasarnya. Ide ini harus berbenturan dengan VBT-01 itu sendiri. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan kemoterapi pada sel induk.
Ji Tae menambahkan bahwa dirinya terpikirkan untuk memadukan obat anti-kanker dengan VTH-16 merupakan salah satu cara terbaik. Ji Sang merasa kemungkinan berhasilnya sangatlah tipis. Meski begitu, Ji Tae berniat mencobanya.
Begitu menerima pesan dari Hyun Woo, Ji Sang kembali ke ruangannya dan meminta penjelasan. Hyun Woo menemukan dua senyawa tambahan dalam vaksin Presdir Yoo, yaitu: tiniumbenubital dan agent#5. Dia menjelaskan bahwa tiniumbenubital dipakai untuk mengobati kelesuan otot dan insomnia, meski pada kenyataannya di AS dipakai untuk suntik mati dan penyiksa. Senyawa satu ini memiliki efek samping: halusinasi ekstrem, kelesuan otot, dan neuron – yang membuat kepala Presdir Yoo sakit.
Hyun Woo berlanjut ke senyawa berikutnya: agent#5, yang dijelaskannya sebagai obat paralytic yang hanya digunakan mata-mata Rusia selama perang dingin berlangsung. Senyawa ini bermanfaat untuk mengontrol durasi berdasarkan dosis – satu sampai lima hari. Kenapa diinjeksikan pada Presdir Yoo? Hyun Woo menjawab: untuk membunuhnya pelan-pelan.
“Dilihat dari dosis dan progresnya, Presdir Yoo hanya punya waktu tak lebih dari dua hari,” jelas Hyun Woo. Tak ada harapan lebih banyak dari itu. Tak ada jalan untuk menghilangkan efeknya. Semua sudah terlambat. Lagipula, Hyun Woo memperkirakan ada tambahan senyawa berbahaya lain di luar dua senyawa itu yang telah menyebar ke seluruh tubuh.
Ji Sang menemui Jae Wook di lorong rumah sakit untuk mengkonfirmasinya apa yang sudah dilakukannya pada Presdir Yoo? Kenapa Jae Wook tega melakukan hal mengerikan pada orang yang telah membantunya? Jae Wook menjawab singkat: Presdir Yoo mengkhianati kepercayaannya. Dia menegaskan akan menyingkirkan orang yang mengkhianati kepercayaannya.
Sebaliknya, Jae Wook mengaku lebih suka dengan musuhnya yang dinilai tidak suka berpura-pura daripada orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Itulah kenapa dia suka dengan Ji Sang. “Oiya, kau sedang melakukan penelitian demi pasien? Apa yang kau lakukan disini? Jika aku melihatmu bermalas-malasan, semua berakhir sampai disini!”
Ji Sang memberitahu Ri Ta tentang vaksin yang diinjeksikan Jae Wook pada Presdir Yoo. Ri Ta bertanya apa tak ada jalan untuk menyelamatkan pamannya? Ji Sang menggeleng, sebab kondisinya sudah sangat parah. Dia kemudian mengingatkan Ri Ta untuk tidak bertindak gegabah. Hati bisa panas, tapi kepala harus tetap dingin.
Ji Sang mengatakan hal yang perlu mereka lakukan adalah memastikan Jae Wook tidak kabur dan tetap berada di jangkauan, sembari mencari solusi untuk pasien bangsal 21A. Dia minta Ri Ta sabar, karena dirinyalah yang akan menghabisi Jae Wook. “Manajer, kurasa aku tahu perasaanmu saat kau mengetahui fakta bahwa Direkturlah yang telah membunuh orangtuamu!” sahut Ri Ta.
Ri Ta menghubungi Lee Sung Kyun untuk menanyakan keberadaan Jae Wook. Di sisi lain, Ji Sang membuat penafsiran lain atas ucapan Ri Ta mengenai perasaannya saat Ji Sang mengetahui Jae Wook-lah yang membunuh orang tuanya. Dia bergegas mencari Ri Ta untuk memastikan tak ada hal konyol terjadi.
Sesuai dugaan Ri Ta masuk ke ruang istirahat dan menemukan Jae Wook sedang bersantai disana. Melihat Ri Ta datang, Jae Wook tersenyum padanya. Ri Ta membalasnya dan pura-pura menuang kopi. Dikeluarkannya suntikan berisi serum berwarna kuning pemberian Ji Sang dan menyerang lehet Jae Wook. Tapi Jae Wook bereaksi lebih cepat dari dugaannya dan menangkap tangannya.
“Kalau aku mudah dibunuh, sudah mati aku dari dulu!” tegas Jae Wook. Ji Sang datang dan menyuruh Jae Wook melepaskan tangan Ri Ta. Jae Wook melepaskan tangan Ri Ta, yang kemudian berniat membunuh Jae Wook lagi. Ji Sang berusaha menenangkannya. Jae Wook pergi.
Ji Sang mengingatkan Ri Ta bahwa musuh mereka bukanlah manusia. Lagipula, jika Jae Wook benar-benar mati apa yang harus mereka jelaskan? Tak ada bukti bahwa Jae Wook senang membunuh orang. “Kau bilang mau membunuhnya juga?” tanya Ri Ta. Ji Sang membenarkan hal itu. Caranya: dia akan membuat Jae Wook menyesali semua perbuatannya.
Ri Ta mendapat panggilan dari Presdir Yoo untuk ke ruang perawatan. Dengan tergopoh-gopoh, dia langsung kesana dan menanyakan apa yang terjadi? Presdir Yoo yang sedang memegang rosario (kalung berbandul salib) mengatakan tidak ada apapun, kecuali hanya ingin bicara dengan Ri Ta.
Presdir Yoo juga mengaku memikirkan suster Sylvia yang telah tiada, merasa bahwa semua kata-katanya tidaklah salah. Ri Ta juga sedih kehilangan orang yang telah membantunya kembali “bernapas”. Mulailah, Presdir Yoo mengungkapkan kode-kode perasaan bersalahnya. Dia kemudian meminta Ri Ta untuk pergi ke ruangannya.
Ditemani Ji Sang, Ri Ta pergi ke ruangan presdir untuk mengambil alat perekam. Dia memutar perekam itu. Terdengarlah suara Presdir Yoo yang memerintahkan Kyung In untuk menyingkirkan orangtua Ri Ta tanpa meninggalkan jejak. Kyung In bertanya, “Tapi bagaimana dengan Chae Yun?” Tak ada jawaban.
Setelah mendengarkan rekaman percakapan Presdir Yoo dan Kyung In, Ri Ta kembali ke ruang perawatan untuk bertanya: apa yang ingin Presdir Yoo lakukan padanya jika dirinya ada di sana? Apakah akan dibunuh juga?! Tak ada kata-kata keluar dari mulut Presdir Yoo, selain kata-kata permintaan maaf dan kepantasannya untuk mati atas semua dosa-dosanya.
Ri Ta bertanya apa alasan Presdir Yoo melakukannya? Presdir Yoo menjawab bahwa Kakeknya Ri Ta telah menetapkannya sebagai pewaris. Namun itu berubah setelah mengetahui penyakitnya. Itulah kenapa warisan jatuh ke tangan Bapaknya Ri Ta dan muncul pikiran jahat di benaknya.
“Aku ingin bertanya sekali lagi padamu. Jangan berbohong!” pinta Ri Ta, “Apa kau benar-benar ingin membunuhku juga?” Presdir Yoo tidak mengaku dan hanya minta dipercaya bahwa dirinya sangat menyayangi Ri Ta.
Jae Wook memanggil Ga Yun ke apartemennya untuk melakukan sesuatu: membunuh Ri Ta. Tidak menyangka mendapat perintah itu, Ga Yun kaget. Dia pun mempertanyakan alasannya? Jae Wook mengaku telah cukup menahan dirinya. Lagipula Presdir Yoo akan segera khatam riwayatnya, dan dia pun berpikir sebaiknya Ri Ta juga. Ga Yun bertanya kenapa harus dirinya? Jae Wook berpikir Ri Ta takkan mencurigai Ga Yun, sehingga akan membukakan pintu apartemen tanpa banyak tanya.
Setelah mengetahui fakta bahwa Presdir Yoo dan Kyung In yang membunuh orangtuanya, Ri Ta merasa dirinya “patah”. Dia sama sekali tidak menyangka pamannya tega melakukan hal itu, padahal selama ini selalu menyayanginya sepenuh hati. Ji Sang mengimbuhi kalau mungkin Presdir Yoo mengasuh dan menyayangi Ri Ta dengan lebih baik, karena rasa bersalahnya.
Ri Ta merasa harus menemui Presdir Yoo untuk menyelesaikan semuanya tanpa air mata. Dia ingin membuat Presdir Yoo berlutut minta ampun. Sayang, itu takkan pernah terjadi, sebab Presdir Yoo sudah bunuh diri dengan selang inpus.
Bersambung ke sinopsis Blood episode 19 - bagian 1.
Tambah seru aja,tapi tinggal 2 episode. Bagaimana akhirnya?
ReplyDeleteMasih ingat kata rita "meski kau tidak jadi manusia aku akan tetap menyukaimu". aq rasa setelah menghentikan jae wook ji sang akan menghilang dari hadapan rita sementara waktu(dibuat seakan ji sang mungkin mati melawan jae wook) setelah menyadari kenyataan ia tidak dapat menjadi manusia seutuhnya.
rita akan pergi ke romania ia pasti berfikir ji sang tidak lah mati cm tidak ada kabar dan mungkin ji sang ada di sana.di mana asal mulanya virus tersebut.
Akhir cerita mereka bertemu kembali dan mungkin saat mereka bertemu ji sang sudah jadi manusia biasa berkat kegigihan hyun wo menemukan obat nya.bahkan jangan2 sampai menikah dan punya anak.
Terus bagaimana ji tae jangan2 dia jadi direktur karena berhasil menggembangkan obat terbaru .
Kyung in ada kemungkinan masuk penjara.
Ah ha ha. Cuma cerita aja berharap beneran.
Seruuu banget..
ReplyDeletesisa 2 episode, ga sabar
My poor ga yeon, i thing she is death.
ReplyDeleteDalam hatinya ada rasa iri pada rita karena berhasil memikat ji sang tapi tidak setega itu menjalankan perintah membunuh rita . Dia mungkin mati ditangan jae wook demi menolong ji sang . Jae wook yang memberikan kehidupan kedua padanya dan dia pula yang mengambilnya.
I can't wait monday, 4 day more......
makin seru , ga nyangka ortu rita d bnuh pman.a sendiri
ReplyDeletega sabar bnget nunggu klanjutan.a
semangaat yaa min nulis sinopsis.a ^_^
slallu d tunggu postingan slanjut.a
Walaupun tidak bisa nonton dramanya hanya dengan membaca sinopsis saja sudah senang. Terima kasih.. Di tunggu akhirnya ceritanya..
ReplyDeleteMenegangkan :-D
ReplyDeleteIni kholah dwi kah? :-D
ReplyDelete