Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

May 11, 2015

Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 2 (Bagian 1)

Baca sebelumnya: sinopsis drama Ex-Girlfriend Club episode 1 - bagian 2.

Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 2 (Bagian 1)


Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 2 (Bagian 1) Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 2 (Bagian 1)

Kisah Romance – Tiga mantan Myung Soo menyerang Myung Soo dengan pertanyaan kenapa mereka semua dipanggil ke sana? Myung Soo sendiri bingung harus mendengar siapa terlebih dulu, karena tiga mantannya itu berbicara sahut-menyahut – saling menjelekkan dan menjatuhkan. Soo Jin coba menengahi tapi malah kena gampar Hwa Young yang menyuruhnya menyingkir.

Soo Jin coba menjelaskan dirinya adalah produser film. Myung Soo juga menambahi kepentingan Soo Jin ada di sana. Tapi Hwa Young segera tidak peduli dan menyingkirkan Soo Jin kembali. Tidak bisa bicara apa-apa lagi, Myung Soo mengajak mereka semua bicara di suatu tempat karena membuat ricuh kantor orang.

Di tengah-tengah pertengkaran mereka, tukang tagih utang datang. Mereka sempat memperkenalkan diri di depan Myung Soo dan tiga orang wanita itu. Eun Hye buru-buru mengajak mereka pergi. Soo Jin menyusul kemudian setelah meminta Myung Soo tetap tinggal, menjelaskan pada tiga mantannya.

Ketika menemui para penagih utang, Soo Jin meminta penangguhan batas waktu tiga bulan pelunasan. Tukang tagih sih oke saja, tapi ada syaratnya: setiap bulan utang akan berbunga sebesar 30 ribu. Mata Soo Jin dan Eun Hye melotot.

Ji A jalan bareng Myung Soo. Dia mengatakan suka dengan cerita webtoon yang Myung Soo tulis. Tapi ... bila webtoon tersebut diadaptasi ke film, dia berpikir itu bukan ide yang bagus, sebab tidak yakin dengan kualitas rumah produksinya yang tampak kacau. Myung Soo menegaskan Soo Jin itu wanita yang baik.

“Ya, mana ada pembohong mengaku pembohong di hadapan orang lain?” ucap Ji A menyindir. Dia minta Myung Soo berhati-hati memutuskan, jika tidak mau canggung nanti bila bertemu dengannya lagi. Myung Soo menatap Ji A yang dinilainya telah banyak berubah. Ji A tak menyangkal hal itu dan menegaskan tidak setuju dengan pengadaprasian webtoon Myung Soo ke film.

Myung Soo bertanya di mana Ji A tinggal sekarang? Apakah masih di Amerika? Sambil jalan, Ji A menjawab dirinya sudah kembali ke Seoul, karena sudah bercerai dengan suaminya. Myung Soo bengong mendengarnya.

Soo Jin mengeluh kenapa bisa tiga mantannya Myung Soo datang secara serempak begitu? Dia bertanya apa Myung Soo tidak memberitahu mereka bahwa hubungan yang pernah mereka jalani ditulis ke dalam bentuk webtoon? Myung Soo memang tidak pernah memberitahunya. Lagipula, dia hanya menulis iseng saja dan tidak menyangka responsnya bagus, sehingga menjadi populer.

Myung Soo balik bertanya pada Soo Jin yang tidak memberitahu utang rumah produksinya. Soo Jin menyahut kalau sebenarnya hal itu ingin tetap menjadi konsumsi “dalam negerinya sendiri”. Myung Soo berseloroh kalau hal-hal semacam itu memang sebaiknya di-share biar menjadi pertimbangan tersendiri. Ketika dia bertanya berapa total utang perusahaan, Eun Hee menyebutkan kalau untuk bunganya saja mereka harus membayar 30 ribu.

Soo Jin menenangkan Myung Soo kalau itu akan menjadi urusan internalnya. Dia berpikir memiliki cara untuk mendapatkan uang tersebut setelah berhasil membujuk para investor di acara presentasi nanti. Eun Hee bertanya apa Myung Soo punya cara menangani tiga mantannya? Myung Soo memilih pergi daripada menjawabnya. Huuu...

Eun Hee coba memanggil-manggilnya, tapi Soo Jin mengingatkan Eun Hee untuk tidak membuat masalah dengan Myung Soo. Dia takut Myung Soo memutuskan kontrak. “Terus apa yang harus kita lakukan?” tanya Eun Hee. Soo Jin berpikir untuk mendekati tiga mantan Myung Soo untuk ikut main dalam filmnya.

Soo Jin dan Eun Hee tampak menatap layar monitor. Keduanya mempelajari tiga mantan Myung Soo. Yang pertama adalah Ji A yang menjadi karakter kucing. Mereka melihat karakternya. Kemudian, tampak Soo Jin dan Ji A bertemu di suatu tempat. Dia mengajak Ji A main dalam filmnya. Sayang harapannya tidak berjalan sesuai rencana. Ji A menolak.

Soo Jin tidak mengerti alasan Ji A menolaknya, karena dia menilai Ji A menyukai komik garapan Myung Soo. Ji A membenarkan. Dia suka Myung Soo. Orang yang tidak disukainya adalah Soo Jin. Kaget Soo Jin. Ji A menjelaskan kalau dirinya tidak percaya pada Soo Jin dan rumah produksinya. Bahkan, dia meminta Soo Jin tidak melibatkan Myung Soo bila memang tidak memiliki kemampuan dasar dari sisi finansial.

Soo Jin kembali ke kantor sambil memerintahkan Eun Hee mencoret Ji A dari daftar. “Coret nama Na Ji A dari daftar!” pekiknya. Usaha pertama gagal, bukan berarti usaha kedua atau ketiga akan gagal pula. Begitulah prinsip Soo Jin. Dia melihat si singa (Hwa Young). Dia menyuruh Eun Hee meletakkan di daftar ketiga. Dia akan bertanya dulu pada si rubah (Ra Ra), yang ternyata memiliki nama asli Goo Geun Ryeong, karena tidak tampak terlalu menentangnya.

Sama seperti Ji A, Ra Ra juga menolak. Alasannya, dia yang berprofesi sebagai artis tak ingin fansnya tahu dirinya punya cerita cinta lain selain cinta bertepuk sebelah tangan pada gurunya. Soo Jin pun berlanjut ke Hwa Young. Eun Hee sempat mengatakan Hwa Young itu lulusan dari Chun Ha University.

Begitu menanyakannya, Soo Jin justru terkena ancaman dari Hwa Young. “Lanjutkan saja produksi filmmu jika ingin kumeja-hijaukan!” ancam Hwa Young, merujuk pada HAKI miliknya yang dicuri. Soo Jin mempertanyakan kenapa Hwa Young mengklaim karya Myung Soo? Hwa Young mengaku ada sebagian kecil ceritanya yang dipakai tanpa izinnya. Soo Jin lagi-lagi kembali ke kantor dengan tangan hampa.

Eun Hee menanyakan apa yang harus mereka lakukan? Soo Jin mengeluh kalau para wanita itu terlalu banyak menuntut, padahal dia juga punya. Ups, Soo Jin keceplosan bicara. Eun Hee menuntut penjelasan. Dengan terbata-bata, Soo Jin mengatakan kalau para wanita itu tidak bisa menuntut mereka begitu saja. Dia mengeluhkan kenapa Myung Soo mengencani wanita-wanita dengan karakter liar seperti itu?

Eun Hee berpikir sebaliknya. Dia penasaran apa sih pesona Myung Soo yang membuat para wanita itu lengket kayak perangko. Soalnya dia menilai para wanita itu tidak memiliki wajah cantik atau bentuk tubuh yang oke banget. Intinya: biasa! Dia bertanya pada Soo Jin: “Kau tidak tahu? Masak temannya tidak tahu?”

Soo Jin dan Myung Soo menemui seorang penulis cerita yang sepertinya menyarankan untuk mengubah cerita sedikit. Dalam cerita saran itu, si penulis mengatakan supaya tokoh utama pria dibuat mengencani tiga orang sekaligus. Myung Soo coba memberikan pendapatnya, tapi pria itu terus nyerocos dan terfokus pada Soo Jin yang tampak serius memperhatikan penjelasan itu. Hahaha...

Kembali ke kantor, Myung Soo bertanya apa Soo Jin pernah bekerja sama dengan penulis yang mereka temui itu? Soo Jin menerangkan hanya itu satu-satunya penulis tersisa. Penulis lainnya yang memiliki kemampuan olah imajinasi ke dalam tulisan sudah bekerja di perusahaan bonafit lainnya. Myung Soo meledek kalau dirinya lebih memilih menulis memakai kaki daripada harus bekerja sama dengan penulis itu. Tiba-tiba selintas ide lewat di kepalanya. Dia berpikir kenapa bukan Soo Jin saja yang menulis? Toh, Soo Jin bukan penulis yang jelek.

Myung Soo memberitahu Eun Hye kalau Soo Jin adalah penulis naskah film yang bagus, bahkan sempat mendapatkan penghargaan. Eun Hye mendukung ide itu. Sayang, Soo Jin menolaknya. Bukan lantaran dia tidak bisa, tapi saat ini dia mengukuhkan diri sebagai produser bukan penulis naskah. Lagipula, dia harus memikirkan presentasi di depan calon investor dua hari lagi.

Soo Jin mempresentasikan bakalan film yang akan dibuatnya di depan para investor. Selesai presentasi, dia membagi-bagikan kartu nama, berharap para investor itu mau menggelontorkan dana pembuatan filmnya. Dari sekian banyak kartu yang dibagikan tak ada yang mau membicarakan soal filmnya.

Seorang pria bernama Cha Young Jae muncul di hadapannya, memberitahukan ketertarikannya pada bakalan film Soo Jin. Pria ini dari divisi investasi perusahaan Oju. Ada yang tertarik, membuat Soo Jin mendapatkan angin. Berulang kali dia berucap terima kasih sambil membungkuk-bungkuk.

Setelah pria tersebut menjauh, Soo Jin mendekati Myung Soo yang sedang bicara dengan Jin Hee, yang mencibir kalau Soo Jin banyak peningkatan. Sepertinya ungkapan sindiran, karena Soo Jin menepuk dada sendiri bahwa dirinya memang selalu lebih baik dari Jin Hee. Tapi, Myung Soo mengamini sindirian yang dikatakan Jin Hee kalau Soo Jin itu ceroboh. Dia permisi untuk mendekati para wanita.

Sambil menatap ke arah Myung Soo, Jin Hee berkata dulu dan kini tetap sama: Myung Soo tetap populer di mata wanita. Dia bertanya-tanya apa yang membuat Myung Soo sangat menarik? Kekayaannyakah atau kegantengannyakah? Soo Jin menjawabkan itu untuk Jin Hee, kalau baginya, Myung Soo itu tak ubahnya seperti tukang gambar biasa. Jin Hee memotong kalau Myung Soo itu menarik, dan mengakui benar-benar menginginkannya. Dia merasa kecolongan webtoon Myung Soo yang populer tidak diproduksinya, padahal itu webtoon dikunjungi sejuta pembaca dalam tempo seminggu.

Soo Jin masih sibuk bekerja di kantor dan Myung Soo duduk-duduk saja di sofa sambil memejamkan mata. Dia mengeluh karena Myung Soo tidak membantunya. Myung Soo beralasan sedang berpikir, padahal tidur. Sial! Soo Jin tidak mau ambil pusing dan tetap fokus pada pekerjaannya.

Tidak lama Soo Jin mendengar suara HP Myung Soo di lantai. Dia memungutnya dan memberikannya pada Myung Soo, tapi itu membuat Myung Soo mengira Soo Jin membuka HP orang. Dia mengusir Soo Jin, menyuruhnya kembali bekerja. Setelah membaca sms di HP, Myung Soo pamit pergi dengan alasan tidak jelas. Ketika Soo Jin ingin pulang bareng, Myung Soo tidak mengizinkannya karena arahnya berbeda.

Keesokan harinya, Soo Jin menerima telpon dari seseorang yang memberitahu kalau Jin Hee baru saja membeli hak cipta webtoon bergenre komedi-romantis. Senyum di wajah Soo Jin mendadak hilang. Dia bertanya pada Eun Hye di mana Myung Soo berada? Eun Hye menyebutkan Myung Soo ada di rumahnya. Tidur.

Tanpa berpikir lebih jauh, Soo Jin pun mendatangi rumah kontrakan Myung Soo. Baru ingin mengetuk terdengar suara pria-wanita dari dalam. Soo Jin buru-buru bersembunyi dan mengintip siapa pria-wanita itu. Ternyata pria-wanita adalah Myung Soo dan Jin Hee. Di pintu depan, Jin Hee menyalami Myung Soo. Soo Jin berpikir itu tanda deal.

Makanya, setelah Jin Hee pergi, Soo Jin langsung menggedor-gedor pintu rumah kontrakan Myung Soo, menuntut penjelasan. Myung Soo mengajak Soo Jin ke taman dan terdiam. Tapi Soo Jin minta Myung Soo langsung menjelaskannya saja sebelum dirinya mengungkapkan semuanya. Untuk menjelaskannya, Myung Soo mengajak Soo Jin mengikutinya.

Mereka pergi ke suatu restoran. Begitu masuk ke dalam, Ji A ada di sana. Myung Soo berbisik pada Ji A dan mengajak Soo Jin masuk. Setelah dijelaskan, dia kaget Soo Jin berpikir dirinya bekerjasama dengan Jin Hee. Soo Jin beralasan hanya melihat apa yang dilihatnya, lagipula tidak ada penjelasan ke mana Myung Soo pergi semalam. Myung Soo berpikir tidak perlu mengatakan apapun. Soo Jin mengimbuhi kalau Myung Soo benar, toh dirinya bukan istri atau Mamanya Myung Soo, hehehe.

Melihat pertengkaran Myung Soo dan Soo Jin, Ji A berpikir keduanya akrab. Yeah, meski dia tidak begitu sering mendengar cerita tentang Soo Jin. Soo Jin melotot dan membalas kalau dirinya juga tidak sering mendengar cerita Ji A. Dia bertanya bukannya Ji A ada di Amrik? Ji A mengiyakan, tapi karena sekarang sudah bercerai, maka balik ke Korea.

Myung Soo menawari Soo Jin ramen seafood. Soo Jin balik bertanya kalau Myung Soo bukannya tidak suka seafood? Dengan wajah bingung, Myung Soo menjelaskan dirinya memang tidak suka tapi karena sekarang ada di dekat laut, makanya dia mau. Katanya masih fresh from the sea (halah).

Ji A nimbrung dengan bertanya apa mereka berdua tidak pernah bepergian atau hanya berkeliling di Seoul saja? Soo Jin sesumbar kalau dirinya dan Myung Soo pernah bepergian ke Bucheon, kotanya manhwa (komik Korea) dan animasi. Myung Soo mengatakan kalau Ji A tidak menyukai hal-hal berbau manhwa atau animasi. Soo Jin kaget, bagaimana bisa dua orang beda selera bisa berhubungan? Ji A menatap Soo Jin dan menyatakan, “Jika dua orang, pria-wanita bertemu, apa selera berperan penting? Yang penting saling memiliki satu sama lain. Itu saja.” (Cieh)

Ji A kemudian melontarkan satu pertanyaan yang membuat Soo Jin keki: “Ngomong-ngomong, kau takkan melanjutkan pembuatan film itu kan?”

Keluar dari restoran Ji A, Soo Jin mencak-mencak. Dia mempertanyakan apa maksud Ji A bertanya seperti itu? Nada suaranya itu loh. Myung Soo menjelaskan kalau Ji A hanya khawatir pada dirinya, takut ditikam oleh Soo Jin. Pasalnya, Papanya Ji A juga begitu. Perusahaan Papanya bangkrut dan Papanya meninggal tidak lama setelah itu. Sejak itu Ji A tertutup. Di tengah-tengah kekesalannya, Soo Jin menerima telpon dari Eun Hye kalau ada investor masuk.

Soo Jin memberitahu Myung Soo. Mereka pun melonjak-lonjak kegirangan. Myung Soo bertanya perusahaan mana yang ingin berinvestasi pada mereka? Ketika Soo Jin menyebut perusahaan Oju, ekspresi wajah Myung Soo sedikit berubah.

Bersambung ke sinopsis Ex-Girlfriend Club episode 2 - bagian 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 2 (Bagian 1)

0 komentar:

Post a Comment