Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 3 (Bagian 1)

Baca sebelumnya: sinopsis drama Ex-Girlfriend Club episode 2 - bagian 2.

Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 3 (Bagian 1)

Kisah Romance – Myungsoo datang. Tiga mantannya mengkonfirmasi apakah Soojin itu pacar Myungsoo selanjutnya setelah mereka? Myungsoo tersenyum, menegaskan bahwa Soojin hanyalah sohib. Tidak lebih! Mendengar itu emosi Soojin meninggi. Dia berniat pergi. Tapi di depan, setelah membuang sepatu Myungsoo ke becekan, dia memutuskan kembali.

Soojin menunjuk tiga mantan pacar Myungsoo. “Kucing, singa, rubah, kalian adalah mantan pacar yang hebat. Tapi kutegaskan sekali lagi, aku akan memproduksi film ini. Jika ada di antara kalian yang mengganggu, akan kukunyah kalian!” Baik Jia, Hwayoung, dan Rara shock mendengar ancaman tersebut.

Soojin memainkan lampu kamar – mematikan dan menyalakan. Tiba-tiba dia bangun dan mengambil foto dirinya bersama Myungsoo saat festival film Bucheon. Kemudian, dia melobangi mata Myungsoo dan menempelkannya di kap lampu kamar. Tampak mata Myungsoo menyala bak setan.

Myungsoo menunggu Soojin keluar dari apartemen. Begitu keluar, dia coba mencandai Soojin. Tapi Soojin dalam keadaan tidak mood menanggapi candaan Myungsoo. Dia diam saja. Myungsoo mengatakan kalau memang benar dirinya suka Soojin, begitu juga sebaliknya, tapi itu tak berarti mereka berkencan. Soojin diam.

Myungsoo akhirnya bilang kalau mereka memang berkencan dan mengajak Soojin mengumpulkan tiga mantannya lagi. Soojin diam. Dia menuang sampah yang ingin dibuangnya ke atas kepala Myungsoo, lalu kembali masuk rumah tanpa mengatakan apapun.

Myungsoo kembali ke rumahnya. Dia sudah mandi dan bertanya pada Jinbae apa dirinya masih bau? Jinbae mengiyakan sambil menutup hidungnya. Kemudian, Myungsoo bertanya lagi apa dirinya salah? Jinbae kembali mengiyakan, menyebut Myungsoo terlalu baik. Hal itu membuat orang jadi salah paham padanya. Dia menyebutkan Myungsoo sudah gila menerima royalti sebesar tiga ribu untuk pengadaptasian webtoonnya menjadi film.

Myungsoo beralasan Soojin sedang kesusahan. Sebagai teman sudah tugasnya membantu. Lagipula, dirinya memang begitu. Toh waktu dulu Jinbae kena wasir, dia juga membantu mewarnai webtoonnya. Jinbae berbisik apa Myungsoo - Soojin benar-benar tidak ada apa-apa? Kesal, Myungsoo menyabet Jinbae dengan handuk.

Sambil nonton pertandingan baseball, Soojin bertanya pada Kakak Ipar apa yang membedakan orang itu pacaran atau tidak? Kakak Ipar mengatakan dengan yakin kalau itu adalah hubungan int*m – well, jangan ditiru hal ini ya! Bila tidak, berarti hanya teman biasa. Soojin bertanya apa pernah ada kasus di mana Kakak Ipar berpacaran tapi tak berhubungan int*m? Kakak Ipar mengiyakan, syaratnya wanitanya harus cantik, kalau tidak tetap akan dianggap sebagai teman.

Soojin bangun dan berteriak frustasi, menyalahkan Myungsoo atas sinyal yang diberikan. Andai saja dulu Myungsoo bisa memberikan sinyal yang lebih jelas dan pasti, tentu dia takkan ke-geer-an. Tak ada cerita yang dia ungkapkan pada tiga wanita yang jelas-jelas mantannya Myungsoo.

Keesokan harinya, Soojin berdiri di depan kantor dengan perasaan malu, ragu apakah bisa menunjukkan wajahnya di depan Hwayoung. Tapi Hwayoung muncul di depannya dan mengajaknya masuk.

Soojin menyerahkan naskah filmnya pada Hwayoung. Setelah membaca sekilas, Hwayoung mencemooh tulisan Soojin yang tidak cocok dengan bayangannya. “Kau bilang akan mengunyahku? Tapi tulisanmu ini nggak banget!” komentar Hwayoung. Pedas!

Detik berikutnya, Soojin menyodorkan naskah film yang sudah direvisi. Hasilnya sama. Hwayoung masih merasa tulisan Soojin tidak asik. Eun Hye membela Soojin. Dia menyebutkan Soojin sudah susah payah mempertahankan karakter asli dari webtoonnya. Hwayoung balik bertanya, “Apa aku meminta filmnya harus sama persis dengan webtoonnya?” Dia menatap Soojin lagi, dan memintanya menulis naskahnya lagi dengan cara berbeda.

Soojin menunggu Myungsoo di depan rumah. Begitu Myungsoo datang, dia langsung memukulkan tasnya pada kepala Myungsoo. Dia mengeluh karena Hwayoung harus menjadi “atasannya” dan menyalahkan Myungsoo yang telah membuat hidupnya menjadi lebih kacau. Myungsoo bengong. Soojin pergi dari hadapannya.

Hwayoung tampak terburu-buru berjalan ke lobi. Dia menemui Myungsoo di sana dan langsung mengajaknya ke ruangannya, sebelum orang lain menyadarinya.

Soojin baru tiba di kantor dan bengong waktu melihat Myungsoo ada di sana. Ketika ditanyai apa yang Myungsoo lakukan, Myungsoo menjawab akan menulis naskah filmnya.

Kita diperlihatkan apa yang Myungsoo obrolkan dengan Hwayoung di ruangannya. Myungsoo meminta Hwayoung memberikan izin padanya untuk menulis naskahnya. Dia tahu Hwayoung sama sekali tidak berniat membuat film dan akan mempersulit Soojin. Karena itu, dia akan mengambil alihnya. Hwayoung menolak. Myungsoo mengancam akan membeberkan hubungannya dengan presdir perusahaan tempat Hwayoung bekerja dan akan diangkat jadi menantu. Jelas Hwayoung ketakutan, dan tak memiliki pilihan lain selain setuju.

Kembali ke kantor, Soojin mengajak Myungsoo bicara di ruang lain supaya Eun Hye tidak mendengar. Dia minta Myungsoo tidak ikut campur dan diam saja. Itu sudah dianggapnya sebagai bentuk bantuan. Myungsoo menegaskan bahwa dirinya bukan ingin membantu Soojin, memintanya tidak ke-geer-an. Dia akhirnya menyadari kalau Soojin itu sudah ke-geer-an selama ini dan menegaskan hubungan pertemanan mereka sampai di sini saja. Soojin dengan sinis minta maaf kalau dirinya selama ini telah ke-geer-an.

Hwayoung datang. Myungsoo menegurnya karena datang terlambat, tidak memberi contoh yang baik bagi perusahaan. Hwayoung tidak peduli dan ambil pusing. Dia masuk.

Rara datang ke sebuah rumah produksi, menyapa ramah beberapa orang. Semua orang yang disapanya agak ketakutan, dan agak jijik. Manajer memberitahu Rara untuk langsung bertemu sutradara. Rara membuntuti Manajer dan memapasi sutradara yang sedang jalan. Sambil berbasa-basi, Rara minta peran pada sutradara. Untuk lebih meyakinkannya, dia bahkan sampai bilang telah membaca naskahnya, padahal naskah belum dirilis. Sutradara menegaskan takkan memberikan peran apapun pada Rara.

Rara pun mengajak Manajer kembali ke mobil. Di sana dia meraung-raung, mempertanyakan kenapa Manajer tidak bisa mencarikannya peran? Karena ada banyak film dan drama yang sedang diproduksi. Lagipula basis fansnya sebesar 100 ribu di ranah online. Manajer mengingatkan fans Rara tak sebanyak itu lagi.

Manajer menyuruh Rara memikirkan kembali peran sebagai janda. Tanpa pikir lagi, Rara menolak. Siapa yang mau berperan sebagai janda ketiga dari seorang pria? Wkwkwk. Dia berkoar akan main dalam drama bagus dan memenangkan penghargaan! Manajer bertanya apa itu mungkin? Oh, itu menyakitkan banget! Rara makin meraung-raung.

Di kantor, Myungsoo, Soojin, dan Hwayoung tidak saling bicara. Eunhye coba memecah kekakuan itu. Dia menawarkan mereka semua makan. Soojin dan Myungsoo mengatakan tidak lapar. Eunhye ingin bicara lagi. Semua orang serempak menjawab: “Kami takkan makan!!!”

Rara datang ke rumah Myungsoo. Tapi orang yang membuka pintu adalah Jinbae. Melihat Rara, Jinbae langsung masuk lagi. Rara bersembunyi. Begitu Jinbae keluar lagi. Rara langsung menyergapnya, sehingga pintu bisa tertutup. Rara merapati tubuh Jinbae, menanyakan di mana Myungsoo berada? Jinbae menelan ludah, merasa beberapa anggota tubuh Rara menempel pada tubuhnya.

Rara menghah kacamatanya. Dia minta Jinbae menghubunginya jika Myungsoo sudah kembali. Jinbae menulis nomor HP-nya di HP Rara.

Bersambung ke sinopsis Ex-Girlfriend Club episode 3 - bagian 2.