Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 5 (Bagian 1)

Baca sebelumnya sinopsis Ex-Girlfriend Club episode 4 - bagian 2.

Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 5 (Bagian 1)

Kisah Romance – Karena Soojin dan Myungsoo mengaku pacaran, Jiah bertanya, “Sejak kapan kalian pacaran?” Ketelmian Jiah membuat Jogwon curiga. Rara dan Hwayung mengkode Jiah untuk tutup mulut.

Sambil mengedip memberi kode, Myungsoo menambahkan, “Kau sebenarnya nggak harus tahu, tapi kami sudah pacaran cukup lama.”

Jiah akhirnya ngeh, tapi sengaja membuat situasi makin tak nyaman dengan melontarkan pertanyaan, “Sudah berapa lama nih kalian pacaran?” Myungsoo-Soojin bingung harus menjawab berapa. Mereka melirik Hwayoung untuk minta jawaban. Hwayung mengkode tiga dengan tangan.

Myungsoo-Soojin nangkepnya beda-beda. Jadinya mereka menyebutkan angka yang beda jauh. Myungsoo bilang tiga bulan, Soojin bilang tiga tahun, wkwkwk. Jiah-Rara mesam-mesem, melihat kepanikan mereka dan kebingungan di wajah Jogwon. Hwayung memanik tak karu-karuan.

Myungsoo-Soojin lalu meralat ucapan mereka, tapi tetap saja jawabannya beda, wkwkwk. Akhirnya, Soojin mengatakan kalau hubungan pacaran mereka dimulai dengan TTM-an. Myungsoo membenarkan ucapan Soojin, sembari memeluknya erat-erat.

Jogwon manggut-manggut. “Itu kenapa kalian seperti teman ya?” tanyanya. Myungsoo-Soojin berusaha berakting mesra di depan sang sutradara.

Hubungan pacaran pura-pura itu membuat Jiah panas. Dia mengaku sebenarnya ingin mengatakan kebenarannya pada Jogwon. “Kenapa kau mau mengikuti rencana Hwayung? Ini untuk Hwayung atau Sooin?” tanya Jiah. Myungsoo mendesah. Dia tidak tahu apa film yang tengah digarapnya sebanding dengan semua ini.

Jiah mencibir kalau Myungsoo tidak harus membuat semua orang bahagia, seperti pria br*ng-s*k. Air muka Myungsoo berubah. Apa yang dikatakan Jiah betul juga. Dia hanya ingin menolong orang-orang di sekitarnya agar tidak kesulitan.

Soojin mengantar Jogwon keluar. Jogwon sendiri tengah menghubungi sopir pengganti. Ketika ditanya alasannya menghubungi sopir pengganti oleh Soojin, Jogwon menjawab bahwa menyetir adalah pekerjaan yang membutuhkan kefokusan dan kekuatan penuh. Dia menyuruh Soojin masuk. Soojin pun berniat masuk. Baru beberapa langkah, dia berhenti dan bertanya pada Jogwon apa yang sebelumnya ingin ditanyakannya?

“Masalahnya bukan pertanyaannya,” sahut Jogwon, “Masalahnya adalah kau siap mengasih jawabannya atau tidak?” Pertanyaan Jogwon sederhana, kenapa Soojin berganti genre – dari film serius ke film roman yang menye-menye? Soojin berbohong dengan menjawab bahwa dirinya ingin merambah ke genre lain. Lagipula, dia tidak mungkin menjawab terpaksa membuat film karena terlilit utang kan? Hehehe...

Jogwon percaya. Dia sempat berpikir Soojin terpaksa melakukannya demi uang. Soojin cengengesan saja, karena kata-kata itu seolah menohok dirinya.

Seperginya Jogwon, masalah belumlah selesai. Jiah bertanya siapa akan membayar makanannya? Sooin melirik Hwayung, yang terlihat tidak peduli. Dia akhirnya membayar dengan dana produksi untuk makanannya dan Jogwon. Rara ikut minta dibayari juga.

Hwayung tidak membolehkan Soojin membayari Rara. Kedua orang ini pun cekcok. Tak ingin pusing, Soojin memilih pulang. Myungsoo membuntutinya. Rara juga mau pulang, tapi Hwayung menahannya karena ada yang ingin dibicarakannya.

Myungsoo-Soojin pulang bareng dan berpikir kalau masalah yang mereka hadapi makin pelik. Mereka tidak bisa berkata apa-apa, selain tetap memainkan peran sebagai pasangan kekasih. Soojin bertanya bagaimana cara untuk memperlihatkan hubungan mereka agar tampak nyata di mata Jogwon. Myungsoo mengangkat bahu, tidak tahu. Soalnya, dia juga baru pertama kalinya punya pacar pura-pura.

Soojin frustasi, karena dia mengorbankan kehidupannya demi Hwayung yang mau dinikahi oleh pria kaya. Dirinya? Walaupun film garapannya ini selesai, belum tentu akan punya pacar. Myungsoo bertanya, “Kenapa kau tidak punya pacar? Di depanmu kan sudah ada cowok ganteng yang akan menjadi pacarmu.”

Soojin mendesis kalau dirinya menginginkan pacar sungguhan bukan pacar palsu. “Sentuh aku. Aku asli loh, bukan buatan pabrik. Kau nggak bakal bisa dapat pria sebaik aku di manapun. Pacarilah aku...” pinta Myungsoo. Soojin menghela napas. Myungsoo bertanya pada Soojin apa ada yang ingin dilakukan ketika Soojin memiliki pacar? Sambil mesam-mesem tidak jelas, dia berjanji melakukannya bersama-sama. Soojin menolak.

Keesokan paginya, Myungsoo-Soojin berusaha memperlihatkan kemesraan alami di depan Jogwon. Walaupun Jogwon sendiri tidak peduli akan hal itu. Jogwon menegaskan kedatangannya hanya ingin meminta jaminan dari Soojin – jaminan kenapa dirinya harus menggarap proyek ini? Soojin terdiam. Jogwon kemudian duduk di tengah-tengah Myungsoo-Soojin. “Itu kenapa aku mau mendengar pendapat kalian!” tukas Jogwon pada Myungsoo.

Jogwon mengaku terpesona oleh cerita asli dari proyek film ini. “Yang mengganjal di hatiku adalah siapa karakter utama wanita di antara ketiga wanita yang ada?” tanya Jogwon pada Soojin.

Myungsoo berdalih kalau ketiga wanita yang ada sangatlah penting. Dalam pandangan Jogwon itu tidak mungkin. Kesal dengan pernyataan Jogwon, Myungsoo bertanya, “Apa kau belum pernah pacaran? Nggak mungkin cuma satu. Waktu cinta berlalu, datang lagi yang baru. Tiap momen jadi murni.”

Sambil menatap lekat mata Soojin, Jogwon tetap berpikir hal itu tidak mungkin. “Bagaimana menurutmu Soojin?” tanyanya. Soojin yang belum pernah pacaran coba mengalihkan topik pada karakter utama pria. Jogwon tidak menggubrisnya. Dia hanya ingin pendapat soal karakter utama wanitanya.

“Pendapatku ini bisa saja salah, tapi aku pribadi...” ucap Soojin terbata-bata, “Berharap hanya ada satu orang saja.” Jogwon mengalihkan tatapannya pada Myungsoo. Myungsoo terdiam dan pamit pergi.

Sekarang hanya tinggal Sojin dan Jogwon saja. Tatapan Jogwon pada Soojin membuatnya salting. Soojin akhirnya memutuskan pergi.

Myungsoo menimpakan kekesalannya pada Soojin dengan menyebut Soojin cocok dengan Jogwon. Dia berpendapat seharusnya Soojin berpihak padanya. Soojin berdalih hanya mengungkapkan pemikirannya saja, lagipula waktu pura-pura pacaran dan bekerja itu berbeda. Dia penasaran kira-kira siapa karakter utama wanitanya. Ketika Myung bersikeras bahwa ketiga wanita itu yang menjadi karakter utamanya, itu tak membuat Soojin puas.

Soojin yakin pasti ada wanita yang paling disukai Myungsoo di antara ketiganya. Dia memberikan contoh Elizabeth Taylor menikah delapan kali, tapi cinta terbesarnya adalah Richard Burton. Itu diakui oleh Elizabeth sendiri. Nah, siapa cinta terbesar Myungsoo di antara ketiga wanita tersebut? Myungsoo menyebutkan ada, walaupun itu hanya bagian kecil dari kehidupan cintanya. Soojin tampak cemburu. Penasaran, dia bertanya, “Siapa di antara mereka bertiga?”

Myungsoo tidak mau memberitahu Soojin dengan alasan memikirkan perasaan mantannya. Soojin membenarkan. Dia tampak tahu betul perasaan seperti itu, padahal belum pernah jadi mantannya Myungsoo. Tapi, dia tetap ingin mencari tahu siapa itu. Dia mengganti pertanyaannya, “Siapa yang paling berat kau putuskan? Jiah? Hwayung? Rara?”

“Jiah!” sahut Myungsoo. Wajahnya tiba-tiba berubah pias. Dia menyebutkan setelah putus dari Jiah, dia menangis lebih lama dibandingkan putus dengan dua wanita lainnya. Soojin ingat ekspresi Myungsoo sewaktu kali pertama berjumpa dengan Jiah di kantor. Meski begitu, Myungsoo mengaku sudah berubah perasaannya terhadap Jiah, walaupun kembali bertemu. “Ada orang lain yang membuatku senang bertemu dengannya kembali,” ucapnya.

Dan... orang itu adalah Soojin sendiri. Glek. Soojin menelan ludahnya. Dia tidak menyangka Myungsoo akan mengatakan hal itu. Tapi, dia yakin Myungsoo mencandainya. Myungsoo diam, tidak sedang dalam posisi bercanda mode on.

Hwayung makan siang bersama Yungjae. Saat itu, Yungjae kehilangan selera makannya, lantaran tertekan setelah ingat ucapan Papanya yang memintanya tidak main-main dalam proyek yang sedang digarapnya dengan investasi Papanya. Hwayung menenangkan calon misuanya itu. Dia bilang Papanya Yungjae khawatir, karena telah menggelontorkan jutaan Won sebagai investasi.

Ketika membantu Jiah di restoran, Myungsoo mengatakan tidak bisa datang lagi ke restoran. Dia punya tugas untuk menjadi pacar bohongannya Soojin. Dia beralasan tidak ingin rahasianya terbongkar kalau-kalau Jogwon datang. Jiah berpikir bahwa dirinya harus merelakan Myungsoo untuk wanita lain. Myungsoo mengatakan kalau Soojin itu bukan wanita lain. Dia merasa lucu saja pura-pura pacaran sama Soojin, membuatnya tidak bisa tidur. Jiah terkekeh ketika Myungsoo mengaku tidak bisa tidur setelah “jadian” dengan Soojin. Itu berarti Myungsoo memikirkan Soojin terus-menerus dong?

Tim produksi film – Hwayung, Soojin, Myungsoo, dan Jogwon –, rapat. Hwayung mengatakan bahwa mereka mendapat bantuan produksi dari pariwisata Spanyol dan Cina berkat Jogwon. Soojin bertanya, “Apa itu berarti kita akan syuting di luar negeri?”

Jogwon menyahut jika begitu profesi karakter utama pria musti diganti sebagai agen biro perjalanan atau writer-traveller. Soojin menolak, dengan alasan sangat jauh berbeda dengan konsep cerita asli. Dia berpikir film ini mengisahkan cerita pria-wanita Korea biasa. Jogwon bertanya balik, “Apakah bepergian atau liburan itu sesuatu yang luar biasa?”

Myungsoo juga tidak sependapat dengan Jogwon. Kemudian, tak butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk adu argumen. Soojin mengimbuhi jika profesi karakter utama pria diganti maka sebagian besar isi cerita akan berubah, khususnya di bagian karakter pria dan wanita bertemu dan putus.

Di sisi lain, Hwayung lebih setuju dengan Jogwon. Myungsoo bersikeras dirinya tidak mau ada perubahan besar dari cerita asli. Hwayung membujuk Soojin untuk membujuk Myungsoo setuju dengan perubahan ide cerita dari Jogwon.

Soojin menemui Myungsoo untuk membujuknya mau mengalah sedikit. Myungsoo tetap pada keputusannya. Ketika pulang ke rumah, Soojin menemukan keponakannya dan Kakak Ipar sedang sakit, sementara kakaknya sendiri sibuk berkemas untuk mengikuti acara training kantor.

Soojin mendapat ide. Dia meminta Hwayung menggelar workshop untuk menengahi perang ide cerita antara Jogwon dan Myungsoo. Mereka menemui Yungjae. Hasilnya Yungjae setuju.

Myungsoo ragu-ragu diajak ikutan workshop. Dia berpikir Hwayung dan Yungjae tentu berada di pihak Jogwon. Dirinya? Soojin berjanji akan berada di pihak Myungsoo, karena mereka teman – soulmate. Cailah! Myungsoo mengingatkan bahwa mereka bukan teman, tapi pacar.

Myungsoo dan empat wanita – Soojin, Jiah, Hwayung, dan Rara –, mengadakan rapat. Rapat itu Hwayung adakan supaya mereka berlima mengarang cerita soal hubungan mereka berlima dan bagaimana bisa Myungsoo-Soojin berpacaran. Sebelum sampai ke tahap itu, Hwayung ingin tahu apa yang menjadi keinginan semua orang.

Rara mengajukan diri untuk mendapatkan peran utama wanita. Myungsoo-Soojin tidak setuju, karena pihak yang akan menentukan siapa yang akan menjadi karakter utama wanitanya adalah Jogwon dan investor. Hwayung berjanji akan menanganinya.

Jiah mengajukan dirinya menjadi karakter cinta pertamanya Myungsoo. Tentu tidak ada yang sepakat, karena hubungan mereka harus berbeda dari kenyataannya. Hwayung memberi saran kalau Jiah menjadi saudara kandung Myungsoo saja, karena wajah mereka berdua mirip. Soojin ingin mengajukan diri juga, tapi tidak ada yang mendengarkannya.

Pembahasan selanjutnya adalah mengarang cerita pertemuan Myungsoo-Soojin. Myungsoo mengatakan pertemuan pertama mereka terjadi sewaktu Soojin memberinya tumpangan ke Buncheon. Jiah-Rara tidak setuju. Ceritanya mirip dan kurang drama. Mereka mengarang indah lebih jauh lagi, kalau Myungsoo-Soojin bertemu di Pulau Jeju.

Soojin tersesat dan lelah mencari sebuah alamat (palsu, wkwkwk). Myungsoo datang menunggang kuda memberitahu alamat tersebut. Jelas ide ini ditolak karena para penduduk Pulau Jeju sudah jarang menunggang kuda. Ide tersebut diolah kembali. Terlontar sebuah ide kalau Myungsoo mengendarai mobil mewah dan menawarkan tumpangan pada Soojin. Myungsoo tidak setuju. Terlalu norak, katanya.

Rara memberi ide lain, kali ini Myungsoo mengendarai mobil pick-up. Eh, malah disetujui, meskipun Soojin tidak setuju karena itu malah terlihat mirip adegan di film.

Nah, bagaimana mereka menyepakati hal-hal untuk membohongi Jogwon ini? Baca selanjutnya ke sinopsis Ex-Girlfriend Club episode 5 - bagian 2.