Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

May 31, 2015

Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 6 (Bagian 2)

Baca sebelumnya sinopsis Ex-Girlfriend Club episode 6 - bagian 1.

Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 6 (Bagian 2)


Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 6 (Bagian 2)Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 6 (Bagian 2)

Kisah Romance – Hwayung-Soojin-Rara, berkumpul di restorannya Jiah. Hwayung menginformasikan Jogwon tahu semuanya dan film terancam gagal produksi. Ributlah mereka berempat.

Jiah menyalahkan semua orang, karena Myungsoo pasti sakit. Dia meminta Hwayung menyingkirkan Jogwon dari proyek ini. Tentunya Hwayung menolak ide itu, soalnya Jogwon tahu rahasia dirinya.

Jiah menuding Soojin yang tidak peduli pada Myungsoo. Dia menyindir bagi Soojin masalah ini pasti biasa, karena Soojin bisa membuat film lainnya. Rara mengingatkan Jiah kalau Soojin adalah korban. Jika sampai film ini gagal produksi, maka Soojin akan jadi pengangguran juga. Soojin tersinggung mendengarnya, walaupun itu kenyataan.

Jiah menuding Rara sebagai oportunis yang hanya mau mendekati Jogwon tanpa mau membantu Myungsoo.

Jiah berpikir kalau Hwayun sebaiknya membatalkan rencana pernikahannya dengan Yungjae. Enak saja kalau kasih ide. Hwayung menyebutkan jika dirinya gagal nikah, maka film juga batal diproduksi. Dia berpikir satu-satunya jalan adalah menyingkirkan Jogwon atau membawa Jogwon untuk satu barisan dengan mereka.

Soojin menyarankan untuk mengatakan kebenarannya. Jelas saja, semua orang menolaknya mentah-mentah.

Hwayung berpikir untuk mewujudkan salah satu dari idenya harus punya kartu truf Jogwon yang mereka pegang. Sayang mereka tidak punya itu. Rara berseloroh untuk membawa Jogwon untuknya. “Rayu saja dia! Bikin dia ke sisiku, apa susahnya sih?” Rara menyarankan. Dia pun melaksanakan aksinya di satu tempat karaoke. Dia bernyanyi dan menghibur Jogwon dengan lagak senor*knya.

Sementara Rara coba menggaet Jogwon, Jiah-Hwayung-Soojin menunggu di restoran. Jiah khawatir Rara gagal. Dia sadar sepanjang workshop, Jogwon tidak ngelirik Rara sama sekali.

HP Soojin berbunyi. Jiah-Hwayung kepo melihatnya, berharap itu laporan dari Rara. Eh ternyata Myungsoo yang mengiriminya pesan, menanyakan apa yang Soojin lakukan? Soojin tak nyaman dan memutuskan untuk mengabaikan pesan itu.

Myungsoo galau Soojin tidak membalas pesannya. Dia bertanya pada Jinbae yang baru datang, “Apa makna orang yang sudah membaca pesan tapi tidak membalasnya?” Jinbae menjawab singkat dan mengesalkan: “Kau dicampakkan!”

Myungsoo protes pada Jinbae. Dia menegaskan dirinya dan wanita yang dikiriminya pesan itu tidak berkencan. Mereka hanya teman baik. Jinbae ngeh wanita yang Myungsoo maksud adalah Soojin. Masalahnya sekarang adalah apakah Soojin juga menganggap hubungannya dengan Myungsoo itu teman biasa? Myungsoo meyakinkan Jinbae wanita itu bukanlah Soojin. Jinbae menolak percaya. Dia yakin, bahkan mengancam akan memberitahu Rara.

Di tempat karaoke, Rara masih berusaha merayu Jogwon. Kesal, Jogwon menyuruh Rara untuk berhenti. Dia minta Rara untuk ikut audisi saja jika memang menginginkan sebuah peran. Rara bilang pendekatannya pada Jogwon bukan demi sebuah peran, melainkan supaya bisa dekat dengan Jogwon.

Jogwon pun menuding Rara pasti melakukan hal sama untuk para sutradara lainnya demi peran. Dia mengintimidasi Rara dengan menyudutkannya dan menantang Rara melakukan aksinya. Itu malah bikin Rara ke toilet.

Di dalam toilet, Rara menyemangati diri sendiri. Ketika hendak kembali dia berpapasan dengan seorang ahjussi yang mengenalinya sebagai artis pan*s kerap buka-bukaan. Tanpa berpikir panjang ahjussi itu memeluk Rara. Ketika Rara berusaha meloloskan diri dari ahjussi tersebut, Jogwon muncul menyelamatkannya.

Ahjussi itu bertanya siap Jogwon? “Orang kaya macam dirimu mungkin bisa dengan mudah membelikan minuman untuk wanita ini, tapi orang sepertiku-lah yang ditraktir wanita ini,” kata-kata Jogwon barusan makin membuat Rara takjub.

Jogwon-Rara datang ke restoran Jiah. Mereka menyambut kedatangan keduanya dengan senyuman kesuksesan dan memberikan w*ne. Jogwon menolak. Dia memperingatkan Hwayung untuk segera memutuskan. Makin lama, makin menderita Hwayung. Dia pergi.

Seperginya Jogwon, Jiah-Hwayung-Soojin ngeh Rara gagal menjalankan misi. Rara yang terkena sihir Jogwon malah membela Jogwon dan berpikir Jogwon bukanlah orang jahat. Pernyataan Rara bikin ketiganya stres.

Soojin pun keluar setelah mengetahui Rara gagal. Jogwon tahu kalau Soojin adalah wanita berikutnya yang akan merayu. Dia menantang Soojin untuk beraksi dan menegaskan akan senang menggarap film tersebut jika masalah tidak melebar seperti sekarang.

Soojin meminta maaf sekalian meminta Jogwon membantu. Ini harapan terakhirnya menyelamatkan PH dari jurang kebangkrutan. Dia memberitahu Myungsoo rela menjual karyanya dengan harga murah, bahkan setelah tahu keadaan PH-nya. Hwayung, yang awalnya menentang paling keras, sekarang justru menjadi ketua tim. Jiah-Rara sekalipun berharap film bisa menuai kesuksesan. Soojin berharap, dengan mata berkaca-kaca, supaya Jogwon melupakan masalah ini demi orang-orang yang telah keras membantu kesuksesan film.

Sayangnya, Jogwon tidak bergeming terhadap ketulusan Soojin yang dinilainya palsu. Dia mengingatkan Soojin untuk tidak melakukan hal ini lagi padanya. Sontak Soojin muak. Dia mengomentari kekasaran Jogwon, “Kau bikin film sebagai wadah penyaluran hobimu kan? Aku bikin film demi mencari sesuap nasi (dan senggenggam berlian)! Kau pikir aku bohong, karena aku menyukainya?!”

Soojin mengimbuhi, “Oke, keadaan sudah buruk, sebaiknya kita batalkan saja film ini! Karena kita tidak punya alasan lagi untuk bertemu, maka akan kukatakan: aku tahu kau melihat kami nggak berguna dan menyedihkan. Biar begitu seharusnya kau tidak menertawai ketulusan orang lain!” Soojin berlalu setelah puas mengatai Jogwon.

Myungsoo menunggu Soojin di depan gedung apartemennya. Melihat Myungsoo, Soojin buru-buru menghapus air matanya. Myungsoo pun memarahi Soojin pulang terlalu larut, sebelum menyadari ada air mata yang hinggap di pelupuk mata Soojin. Dia bertanya apa yang terjadi? Air mata Soojin tumpah, tangisnya tak terbendung lagi.

Myungsoo-Soojin pergi ke tepi Sungai Han. Soojin pun menceritakan masalahnya. Mendengar itu, Myungsoo tampak tak marah atau kecewa. Dia hanya menyesal dengan apa yang telah mereka perbuat sejauh ini. Soojin menyesal film gagal produksi, padahal ini akan menjadi film pertama sempurna bagi Myungsoo, karena diangkat dari karya pertama Myungsoo yang membuat namanya melambung. Dia merasa telah menghancurkan itu.

Myungsoo tidak mempersoalkan hal tersebut dan menghibur Sooojin. Dia lega tidak harus bikin naskah film yang ruwet, ke kantor, dan mendengar kicauan Soojin.

Soojin menyesal telah mengasari Jogwon. Dia harusnya berlutut dan mengemis pada Jogwon tadi. Myungsoo meminta Soojin tidak melakukannya, karena Soojin tidak melakukan kesalahan apa-apa dan tidak perlu menyembunyikan wajahnya.

Soojin berpikir mereka harus bertahan tanpa film. Myungsoo mengingatkan Soojin bahwa ada saat yang lebih buruk, yaitu sewaktu mereka hanya memiliki uang dua puluh dolar. Saat itu, mereka masih mendapatkan kenikmatan hidup – seperti makan, ngopi, karaoke. Itulah kebahagiaan. "Kau bahagia waktu itu?" tanya Soojin. Myungsoo mengiyakan dan meminta Soojin tidak menyerah. Soojin tersenyum. Mereka makan bersama.

Soojin tercenung di rumah. Myungsoo mengirim pesan. Dia menyebut dirinya oppa dan meminta Soojin untuk menghubunginya jika ada orang yang mengganggu. Dia berjanji akan menghajarkan orang itu untuk Soojin. Pesan itu membuat Soojin tersenyum.

Besok, Soojin-Eunhye berkemas, karena akan meninggalkan PH-nya. Jogwon datang. Jogwon-Soojin bicara di ruang rapat, sementara Eunhye menguping dari luar. Jogwon menyuruh Soojin bersikap menyesal atas keterusterangannya kemarin. Soojin minta maaf tapi tak merasa mengatakan hal yang salah. Hal yang ingin Soojin bilang adalah, “Sutradara, kau brengs*k!!!”

Jogwon tidak marah, karena sudah sering dikatai itu. Dia bertanya haruskah memberi Soojin kesempatan kedua? Soojin tertegun. Jogwon mengatakan akan memberi Soojin kesempatan kedua dengan syarat mengemis padanya.

Hwayung datang. Melihat Eunhye menguping pembicaraan Soojin-Jogwon, dia ikut-ikutan menguping.

Soojin menolak mengemis. Jogwon berkomentar bahwa sebelum Soojin telah memarahi dan mengkritiknya, tapi dia mengaku tidak bisa melepaskan soal film ini dan Soojin begitu saja. Soojin tetap menolak dan mengusir Jogwon dengan sopan. Jogwon setuju, dan mengulurkan tangannya. Soojin menjabat tangan Jogwon sambil mengucapkan goodbye.

Ketika Soojin ingin melepaskannya, Jogwon tidak langsung melepasnya. Jogwon mengaku ingin menjadikan Soojin sebagai orangnya. Soojin menyuruh Jogwon tidak mengatakan hal tersebut, khususnya pada wanita. Kata-kata itu pasti membuat wanita salah paham dan berdebar-debar hatinya. Jogwon menebak Soojin pasti pernah salah paham. Soojin mengiyakan. Itu membuatnya trauma. Jogwon menebak kembali kalau trauma Soojin pasti berhubungan sama Myungsoo.

Hwayung pergi menemui Jiah-Rara untuk memberitahu apa yang didengarnya dari mulut Jogwon-Soojin. Rara menebak mungkin maksud Jogwon soal ingin menjadikan Soojin sebagai orangnya adalah ingin menjadikan Soojin sebagai rekan kerja. Hwayung menegaskan dirinya tidak peduli dengan hal itu. Yang terpenting baginya saat ini adalah mengkonfirmasi Jogwon serius tidak dengan ucapannya itu.

Hwayung membuat ide licik untuk mengkonfirmasinya. Dia memerintahkan Soojin pergi ke sebuah studio syuting di luar kota untuk menemui Jogwon. Dia sendiri pergi bersama Jiah-Rara. Dia memberitahu dua temannya itu, jika datang itu artinya Jogwon tertarik pada Soojin. Rara agak cemas. Soalnya dia melihat Soojin tidak suka sama Jogwon dan lebih tertarik pada Myungsoo.

Hwayung merasa hubungan Myungsoo-Soojin berlanjut ke arah selanjutnya. Jiah tidak percaya. Itu membuat Hwayun menuding Jiah cemburu. Jiah menepis tudingan itu. Rara berkomentar Soojin bukan tipe wanita yang bisa disukai pria (uh, sombongnya). Dialah tipenya Jogwon.

Hwayung tidak berpikir itu akan terjadi, karena sebelumnya Rara gagal merayu Jogwon. Bahkan, Rara harus membayar ongkos karaoke-an. Jiah mengimbuhi kalau sejak itu juga Jogwon juga tidak pernah menelpon Rara. Rara membuat isu pengalihan, kalau akhir-akhir ini juga Myungsoo tidak pernah datang ke restoran Jiah.

Soojin tiba. Dia tidak menemukan siapa-siapa. Pun begitu, dia tetap menunggu hingga malam. Jiah-Hwayung-Rara ngumpet di balik kardus-kardus. Hwayung nelpon Jogwon. Dia bilang salah mengirim Soojin ke studio jauh di luar kota. Dia menambahkan kalau Soojin sendirian, lalu buru-buru menutup telponnya.

Rara yang yakin Jogwon takkan datang pamitan ke minimarket membeli makanan. Padahal dia ke sana untuk menelpon seseorang.

Beberapa lama menunggu, Jogwon datang. Dia ngomel-ngomel sama Soojin karena membuatnya harus nyetir jauh, padahal tidak suka nyetir. Soojin berpikir Jogwon-lah yang memintanya datang. Dia heran Jogwon marah-marah padanya. Jogwon menggenggam tangan Soojin, “Siapa kau berani menyuruh-nyuruhku?”

Hwayung-Jiah antusias waktu Jogwon menggenggam tangan Soojin. Tiba-tiba Myungsoo turun dari taksi. Soojin heran kenapa Myungsoo datang? Begitu pula Hwayung. Dia melirik Rara yang terdiam. Dia pun curiga Rara-lah yang memanggil Myungsoo.

Myungsoo menggenggam tangan Soojin, mengajaknya pergi. Jogwon tidak melepasnya. “Kenapa kau butuh Soojin?” tanya Myungsoo. Jiah-Hwayung-Rara muncul. Myungsoo marah. Soojin pergi naik taksi.

Bersambung ke sinopsis Ex-Girlfriend Club episode 7 - bagian 1.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Ex-Girlfriend Club Episode 6 (Bagian 2)

1 komentar:

  1. min ditunggu ep 7'y...
    fighting...!!
    School 2015'y juga yaaa :-)

    ReplyDelete