Sinopsis Producer Episode 1

Baca sebelumnya daftar link sinopsis drama Korea Producer (2015).

Sinopsis Producer Episode 1

Kisah Romance – Pagi yang cerah di bulan April 2015. Saat itu pukul 8.55 – itu lima menit sebelum pelantikan karyawan baru stasiun KBS dimulai. TAK YEJI (Gong Hyo Jin) datang. Sebelum keluar mobil, dia membenahi dandanannya yang mulai luntur.

Tidak lama kemudian, sebuah mobil mewah terparkir di sebelah mobil Yeji. Dari dalamnya keluar seorang ganteng yang hendak mengikuti pelantikan karyawan baru KBS. Nama si ganteng ini adalah BAEK SEUNGCHAN (Kim Soo Hyun). Dia disambut seorang juru kamera yang menyapanya, tapi Seungchan tak ingin buang-buang waktu, karena takut terlambat. Juru kamera menyuruh Seungchan mengikutinya supaya bisa ditunjukkan di mana tempat pelantikan.

Selesai berdandan, Yeji menerima telpon dan langsung membuka pintu mobil. Dukkk... terdengar pintu mobil beradu pintu mobil yang ada di sebelahnya. Itu pintu mobil milik Seungchan tadi. Dia mengeluh, karena mobil yang terparkir di sebelahnya terlalu mepet dan coba untuk mengelap pintu mobil yang terkena pintu mobilnya. Dia berharap penyoknya bisa hilang kali, wkwkwk. Sebuah mata kamera mengarah padanya.

Yeji bertanya dari divisi apa si juru kamera? Jurkam menjawab dokumentasi tiga hari karyawan baru. Yeji kembali bertanya apa jurkam merekam apa yang dilakukannya? Jurkam mengiyakan. Yeji memutuskan pergi, sebelum direkam lebih lanjut.

Karyawan baru KBS resmi dilantik. Semua orang ditahbiskan sebagai karyawan baru dalam satu upacara pelantikan yang dipimpin oleh CEO KBS. Beberapa orang diwawancara tentang perasaannya dilantik sebagai karyawan. Seungchan juga ikut diwawancarai. Dia sempat bengong ketika ditanyai apa alasannya bergabung di KBS divisi variety show.

Akhirnya, Seungchan menjelaskan kalau dirinya bergabung di divisi variety show KBS, karena wanita yang ditaksirnya sejak kuliah bekerja di situ juga. Dia bercerita wanita itu adalah seniornya di kampus dan sempat ikut kegiatan ekstra kuliah yang sama. Digambarkan kalau Seungchan adalah pengagum rahasia wanita tersebut waktu kuliah, yang bahkan hanya berani berdiri di bagian pinggir ketika mereka berfoto bersama teman-temannya saat si wanita wisuda.

Jurkam bertanya apa Seungchan akan mengikuti pekerjaan yang gebetannya apapun itu? Seungchan bengong lagi. Weleh-weleh.

Producer Episode 1 – Divisi Variety, Tidak Diharapkan

Seorang produser Divisi Variety, namanya Kim Taeho, memperkenalkan diri. Semua karyawan baru di divisinya terdiam, tanda tak ada yang mengenalnya. Dia tersenyum dan coba menjelaskan bahwa memang ada orang yang namanya sama dengannya di stasiun tetangga, MBC. Dia menegaskan bahwa dirinya adalah Taeho yang asli. Karena tetap tak ada yang mengenalinya, dia mengalihkan topik pembicaraan ke pekerjaan. Kembali ke leptop.

Taeho menegaskan akan mengadakan tur singkat mengenalkan pekerjaan dalam satu hari ini. Dia menyarankan jika masih bingung atau ada yang perlu diketahui para karyawan baru dipersilakan membeli bukunya. Whats? Kebaca banget modusnya :p. Meski begitu, pada juru kamera, dia menegaskan tidak sedang mencoba ngecap jualan bukunya, selain demi kebaikan para karyawan baru. Tetep modus itu namanya Pak.

Masih di dalam ruangan Seungchan menjelaskan pada juru kamera bahwa dirinya membeli buku tersebut hanya karena buku tersebut ditulis oleh Taeho. Dengan wajah kikuk, dia menambahkan kalau buku itu banyak yang dikembalikan, tapi itu tidak bisa dilakukannya lantaran sudah menulis namanya di bagian depan buku. Taeho tampak menunjukkan bukunya di luar jendela. Wkwkwk...

Taeho mengadakan tur singkat sehari. Sebagai permulaan, dia memperkenalkan orang yang bertanggung jawab untuk acara “Happy Together” dan “Night Market”, yaitu Kwangsoo. Dia mengambil secarik kertas yang berisi informasi tentang rating acara. Tampak acara yang dibidani Kwangsoo hanya mendapat rating tujuh persen. Kwangsoo tampak malu mengakuinya. Dia meminta Taeho mengembalikannya, tapi Taeho yang sudah kadung membeberkannya pada karyawan baru mengatakan kalau rating tujuh persen itu sudah sangat baik. Kwangsoo merebut kertas ratingnya.

Tur berlanjut. Taeho memperkenalkan Jae Young, orang yang bertanggung jawab mengelola acara “Immortal Song”. Karena memakai headphone, Jae Young tampak tidak mendengar suara Taeho. Karena Jae Young memakai headphone Taeho memberitahu karyawan baru kalau Jae Young harus mendengarkan musik terus sepanjang hari. Dia mendekat dan menemukan Jae Young sedang nge-game online. Eh, kirain... hehehe.

Seungchan berkomentar lagi di depan kamera jurkam. Dia meneguhkan bahwa dirinya harus belajar mengamati cara kerja tiap departemen. Itu kenapa dia sangat bersemangat, terlebih Taeho telah menjelaskan ini-itu secara detail. Meski begitu, dia kadang bingung dengan penjelasan Taeho, berpikir untuk mencatat atau merekamnya.

Taeho kemudian menjelaskan sebagai orang divisi variety menjelaskan pada karyawan baru cara mendapatkan tiket. Dia menjelaskan kalau sebaiknya tidak langsung minta tiket secara langsung. Dia mencontohkan dengan minta Lee Mirim. Dengan ketus Mirim mengatakan dirinya tidak punya tiket konser. Taeho tidak memaksa, kemudian memberi sinyal-sinyal, Mirim tidak meresponsnya. Jiahahaha...

Selanjutnya, Taeho membawa karyawan baru ke pengampu acara “The Return of Superman”, yaitu Song Bersaudara. Itu acaranya si Daehan, Minguk, Manse, Corang, dsb. Dia minta karyawan baru memberi salam. Karyawan baru memberi salam. Taeho menanyai tentang Bongki produser acara tersebut. Salah seorang pengampu acara tersebut mengatakan Bongki tidak datang.

Selanjutnya, Taeho mengajak karyawan baru ke kafetaria KBS. Nama kafetaria ini adalah Noon. Dia membagi-bagikan kupon makan untuk karyawan baru, masing-masing jumlah 4 ribu Won. Dia mengimbuhi supaya mereka tidak makan keluar, toh makanan di kafetaria tetap lazis dan sehat. Lagipula, kafetaria bisa menjadi tempat kongkow dengan rekan-rekan sekerja. Digambarkan kalau kafetaria itu menjadi lokasi bergosip yang sempurna bagi Taeho dengan beberapa orang teman.

Member TaeTiSeo makan juga di kafetaria tersebut. Taeho ngecap pada karyawan baru kalau TaeTiSeo pasti senang melihatnya di kafe tersebut. Tapi dia sengaja memilih makan jauh-jauh dari grup sub-unit SNSD itu, lantaran tidak mau banyak orang mengerumuninya bak lalat.

Waktu dikonfirmasi soal Taeho oleh jurkam, Taeyeon mengaku tidak mengenal Taeho, wah ini bukti Taeho bermulut besar.

Setelah makan siang, Taeho meminta Yejin untuk memberi pengarahan pada karyawan baru. Yejin sempat bercerita kalau dirinya baru saja kecelakaan. Taeho kaget. Yejin mengimbuhi kalau kecelakaannya itu bukan kecelakaan tabrakan, tapi hanya membuat penyok pintu mobil. Taeho menyahut, “Mobilmu dibuat penyok oleh pintu mobil orang? Aku juga pernah mengalaminya. Wanita yang lebih tua memang cenderung sering melakukan itu, membuka pintu mobil tanpa berpikir.”

Yejin memberitahu kalau bukan mobilnya yang penyok, tapi mobil orang lain. “Iya, aku yang melakukannya, karena aku membuka pintu mobil tanpa berpikir!” seru Yejin tersindir. Dia bertanya kira-kira berapa biaya perbaikannya, soalnya mobil yang dipenyokkannya itu adalah mobil impor. Taeho geer, dan bertanya apa itu mobilnya? Yejin bilang bukan. Taeho mengatakan kalau sebaiknya Yejin menghubungi empunya mobil.

Yejin tiba-tiba meledakkan emosinya, karena ada orang yang mengendarai mobil mewah di jalanan Korea. Ketika Yejin meledakkan emosinya itu, salah seorang pria memberi informasi kalau produser “Music Bank” moodnya sedang buruk. Dia memberi kode Jinjo dog #3.

Warkop yang ada di depan KBS, di mana manajer selebriti kongkow heboh dengan informasi itu. Mereka berharap mobil yang dipenyokkan Yejin adalah miliknya, sehingga bisa mencak-mencak sewenak wudel sendiri. Hahaha. Salah seorang baru di antara mereka bertanya kenapa disebut Jinjo dog #3? Dijelaskan Jinjo dog adalah kode dan #3 adalah tingkatan tiga. Itu masih taraf biasa. Makin ke atas makin luar biasa.

Yejin meng-sms pemilik mobil yang dibuat penyok, minta maaf. Taeho memperkenalkan Yejin secara resmi kepada karyawan baru. Tiba-tiba HP Seungchan berbunyi. Yejin segera mendampratnya, karena Seungchan tidak men-silent HP-nya. Dia memberitahu kalau HP itu berbunyi pas siaran live, itu bisa dikatakan kecelakaan siaran. Seungchan minta maaf. “Jangan ucapkan maaf semudah itu, kami adalah produser!” pekik Yejin.

Yejin heran pesannya pada pemilik mobil belum dibalas. Bahkan menunjukkan bahwa pesan belum dibuka. Dia merasa yakin pemilik mobil akan mudah menerima permintaan maafnya. Setelah itu dia menjelaskan kepada karyawan baru tentang siaran langsung. Tiba-tiba, dia menghentikan penjelasannya karena melihat ada dua orang pria-wanita sedang bercumbu masuk ke dalam kamera.

Ternyata wanita yang masuk ke dalam kameranya adalah Shin Haejoo wakil produser “Entertainment Weekly”. Sementara, prianya adalah RA JOONMO (Cha Taeyun). Taeho langsung bergosip keduanya sedang kencan. Yejin meminta Taeho tidak ngomong macam-macam, terdengar berlebihan. Seungchan agak terkejut, karena wanita yang ada di kamera itu adalah gebetannya. Aw, dia menjatuhkan buku catatannya saking groginya.

Saat istirahat di lobi, Seungchan bertemu dengan Haejoo. Dia mendekati Haejoo untuk menyapa. Haejoo bertanya apa Seungchan ingin menonton “Music Bank”? Seungchan menggeleng dan menjelaskan bahwa dirinya adalah karyawan baru di divisi variety.  Haejoo kemudian mengenalkan Seungchan pada temannya setelah itu pergi, sambil membicarakan soal pesta pernikahannya.

Untuk menenangkan diri, Seungchan pergi ke toilet. Jurkam bertanya apa Seungchan baik-baik saja? Seungchan mengiyakan. Dia mengaku hanya ingin sendirian. Di saat itu, Joonmo masuk ke toilet, bertanya apa yang dilakukan jurkam di toilet? Jurkam menjelaskan dirinya sedang mendokumentasikan rekaman tiga hari penerimaan karyawan baru. Joonmo mencuci tangan.

Tidak lama Seungchan keluar toilet. Dia mencuci tangan dan mengeringkannya. Joonmo yang baru saja mengangkat telpon langsung pergi, terganggu dengan suara mesin pengering tangan.

Di luar, Joonmo memberitahu jurkam bahwa dirinya akan ke KCC (komite penyiaran Korea. Di Indonesia disebutnya KPI – Komisi Penyiaran Indonesia) karena ada beberapa urusan yang harus diselesaikan. Jadi KCC itu semacam guru yang kerap memberikan rapor pada para produser. Dia menunjukkan kertasnya. Di kolom tertentu, dia memberitahu kalau KCC memberi penilaian di sana, maka pasti ada sesuatu yang salah.

Joonmo menginformasikan sebagai lembaga KCC bertindak seperti satpam yang akan mengawasi aturan penyiaran diterapkan dan membimbing insan pertelevisian untuk lebih cerdas dan sehat membuat acara. Sayangnya, suara KCC memang tidak enak didengar orang-orang televisi. Yah, mirip anak sekolah atau orang dewasa juga tidak suka diceramahi orang lain tentang mana benar mana salah.

Acara yang kerap kena teguran KCC adalah variety show. Karena sulit sekali mengatur orang untuk tidak memperlihatkan keburukan di depan kamera atau syutingnya sendiri juga kerap jadi masalah.

Joonmo datang ke KCC. Dia dipersalahkan, karena acaranya “2 Days, 1 Night” terlontarkan kata-kata vulgar – diucapkan sebanyak 15 kali di 15 episode. Padahal itu hanya kata “upil”. Terlebih acara itu ditayangkan tepat pada jam makan malam. Intinnya tim KCC minta Joonmo meminta maaf secara tulus dan tidak kembali dipanggil.

Keluar dari ruang sidang, Joonmo kesal hanya karena kata “upil” dirinya harus berurusannya dengan “satpam penyiaran Korea”. Dia berpapasan dengan Reporter Kang yang menyapanya. Reporter Kang tampak tidak kaget Joonmo datang lagi ke KCC, sepertinya sudah biasa. Joonmo minta Reporter Kang berhenti menulis review miring tentang acaranya. Reporter Kang mengiyakan, toh acaranya Joonmo juga sudah tidak ada lagi. Joonmo kaget, karena tidak merasa mendapat informasi itu. Lagipula, jika itu benar, maka dirinya pasti tahu kan?

Sambil nyengir, Reporter Kang mencibir kalau ternyata sekarang ketika suatu program dihentikan, maka produser akan menjadi yang terakhir tahu. Daripada darahnya naik, Joonmo memutuskan pergi setelah berteriak, “Kenapa aku tidak tahu acaraku sendiri? Aku ini produser, PRODUSER!”

Di depan gedung KCC, Joonmo menyebutkan tentang acaranya yang mulai merangkak di season 1, memburuk di season 2, dan meningkat di season 3 setelah dipegangnya. Dia berpikir untuk mengganti konsep acara tersebut. Biasanya acara itu kan dibintangi oleh para lelaki, nah sekarang dia berpikir untuk mengganti bintangnya menjadi wanita.

Lalu, tampaklah imajinasi Joonmo melayang. Dia sedang syuting acara tersebut dengan bintang tamu wanita. Semua berjalan baik-baik saja, hingga dia mengatakan akan syuting di Gujedo sebagai musim semi khusus acara tersebut. Para bintang tamu wanita itu menolak dengan berbagai alasan – sakitlah, enggan bepergian jauhlah, dinginlah dll. Mereka berpikir syuting jauh-jauh juga belum tentu ratingnya naik. Ah...

Joonmo menepis imajinasinya sendiri. Dia mengakui acaranya kini berada di titik nadir. Itulah kenapa rumor acaranya dihentikan menyeruak. Meski begitu, dia mengaku tidak khawatir karena di mana ada kesempitan di situ pasti ada kesempatan.

Tapi, sepertinya itu hanya ada di bibirnya saja. Joonmo tetap gelisah. Buktinya waktu rapat dengan tim “2 Days, 1 Night”, dia tampak kebingungan. Dia bertanya kemana penulis Choi? Salah seorang timnya menjawab penulis Choi baru saja lewat jembatan Mapo dan akan sampai tidak lama lagi – tapi ini hanya akan menjadi alasan saja, toh dia tak pernah sampai. Joonmo mengeluh dan menyebutkan hal-hal ambigu.

Meski begitu, Joonmo memulai rapat juga bersama timnya. Dia bertanya apa yang tim anggotanya miliki untuk kegiatan minggu depannya? Tim menyebut Jejudo. Joonmo tahu Jejudo takkan membuat rating acaranya naik. Yang terjadi mungkin justru sebaliknya, acaranya akan dihentikan.

Salah satu anggota timnya nyeletuk kalau rating program “Infinity Challenge” bagus waktu ke Jejudo. Anggota tim lainnya menimpali kalau itu lantaran produser Taeho yang pegang acaranya. Ups, salah ucap deh. Tim menyarankan Joonmo untuk menghadirkan Miss A sebagai bintang tamu, tapi ada benturan jadwal dengan “Music Bank”. Tim pesimis benturan ini bisa diselesaikan. Joonmo pun menghubungi Yejin sebagai produser “Music Bank”.

Sementara itu, Yejin sedang berkicau pada karyawan baru harus menolak tegas jika ada departemen lain meminta ini-itu. Karena itu akan membuat permintaan takkan berhenti. Tiba-tiba HP-nya berdering. Yejin mengangkatnya. Itu adalah Joonmo yang meminta supaya Yejin melakukan pre-recording untuk Miss A, karena jika tidak begitu jadwalnya akan benturan dengan syuting “2 Days, 1 Night”.

Yejin me-loud-speaker-kan HP-nya sebagai contoh penolakan yang tegas pada karyawan baru. Joonmo tidak memaksa. Yejin kemudian mengingatkan karyawan baru bahwa mereka harus egois. Dalam industri pertelevisian, hal tersebut mutlak diperlukan. Jika mereka menolong orang lain, seperti dilakukan di luar, maka mereka takkan mendapat apapun. Yejin ingin pergi, tapi tasnya tersangkut di pegangan kursi sehingga dia tidak bisa bangun dan terduduk kembali. Kegaduhannya mengundang perhatian karyawan baru. Dia beralasan ingin duduk sedikit lebih lama. Kekeke, dasar.

Ditolak Yejin membuat Joonmo mendengus. Taeho muncul dari balik pintu ruangan, memberitahu Joonmo kalau Bos Divisi mencarinya.

Joonmo jalan bersama Taeho, dan minta sedikit bocoran apa yang telah terjadi? Taeho menolak memberitahu dan justru memuji jas bagus Joonmo. Dia mengatakan punya satu setelan jas yang dipergunakan untuk pemakaman (sindirankah?

Sesampainya di ruang Bos Divisi, Joonmo ditanya berapa kali silaturahmi ke KCC? Joonmo memberitahu sering, dan berpikir pihak KCC tidak hanya akan memberinya peringatan saja. Bos Divisi tidak bicara melebar kemana-mana. Dia menunjukkan catatan rating yang dibukukan program acaranya Joonmo. Joonmo memelototi kertas catatan itu dan berdalih ada satu kali kenaikan mendadak yang tidak diketahui sebabnya.

Bos Divisi mengatakan, “Aku tidak tahu kenaikan apa itu? Yang jelas program acara berakhir!” Dia sesumbar kalau dulu sempat membuat program acara yang ratingnya tembus sampai 35 persen. Joonmo berdalih kalau dulu dan kini berbeda. Rating 5,7 persen yang berhasil dibukukan “2 Days, 1 Night” sudah seperti 15 persen. Bos tahu itu hanya bualannya Joonmo saja. Keputusan tidak bisa diganggu gugat.

Joonmo bertanya apa Taeho tahu? Taeho mengaku tahu, jangankan dirinya semua departemen juga sudah tahu. Dia meledek kalau ajumma penjual kue beras di depan stasiun juga tahu. Joonmo coba melobi, tapi Bos Divisi tetap tidak mau tahu. Acara berakhir, titik! Joonmo keluar dari ruangan dengan perasaan campur aduk.

Bos Divisi bertanya apa Taeho sudah memberitahu Joonmo soal ini? Taeho mengaku sudah memberitahunya, tapi bohong. Dia menyebutkan mereka takkan terlibat masalah hanya karena acara berhenti ditayangkan. Soalnya acara dihentikan dengan alasan tidak populer. Bos Divisi mengaku telah memikirkan Na Youngsuk dan berencana menariknya kembali.

Joonmo berhenti di depan ruang rapat dan melihat anggota timnya masih sibuk memikirkan apa yang harus dilakukan minggu selanjutnya. Dia berkata di depan jurkam kalau dirinya merasa seperti ajussi dari anak-anak yang mulai sekolah, lalu mendadak menganggur. Apa yang harus dilakukannya untuk merawat anak-anaknya yang masih kecil itu?

Pada akhirnya, Joonmo kembali ke ruang Bos Divisi, menanyakan apakah dirinya akan dipecat? Bos takkan memecat Joonmo. Yang perlu Joonmo lakukan adalah merekrut anggota tim lainnya dalam waktu dua minggu. Joonmo bilang tidak melakukannya dalam tempo segitu sulit, tapi ketika diancam akan dipilih tim lain Joonmo menyanggupi. Bos dan Taeho menyarankan Joonmo untuk mengadakan pesta perpisahan saat perayaan setahun program. Mereka berdua bahkan memberikan bujet untuk pesta perpisahan itu.

Joonmo memberitahu di depan jurkam, kalau saat program baru muncul itu seperti hari kelahiran seorang bayi. Semua orang datang mendoakan, sementara pemegang acara cuma mesam-mesem tanpa alasan. Tapi ketika program tidak berjalan dengan baik. Penghentiannya seperti pemakaman, tak seorang pun muncul, terlebih jika ratingnya rendah. Tak ada pengunjung berarti tak ada uang. Dia minta jurkam tidak mengedit ucapannya.

Taeho menutup tirai jendela ruangan Bos Divisi, lalu berbisik apa yang ingin dibicarakan Bos Divisi? Bos Divisi minta Taeho untuk mengantarkan putrinya yang datang bersama teman-temannya untuk memotret bersama CINDY (IU).

Sejam sebelum “Music Bank” mulai, Cindy duduk menunggu di ruang ganti ditemani manajernya. Wajahnya cemberut, tampak tersiksa. Cindy adalah penyanyi berusia 23 tahun yang telah debut sejak usianya 13 tahun. Taeho masuk dan minta waktu Cindy barang sebentar, manajer tidak mengizinkan. Tidak kehilangan akal, dia minta izin untuk potret sebentar, karena putrinya Bos Divisi ingin minta potret.

Taeho membuka pintu dan muncullah tiga orang anak gadis. Mereka berpose bersama Cindy yang tetap tidak mengubah raut wajahnya menjadi senyuman. Taeho juga ikutan. Setelah selesai, anak-anak itu mendengus kalau Cindy kasar, tidak mau memberikan waktu sebentar untuk fans. Taeho muncul dan mengajak anak-anak itu ke ruang ganti berikut, yaitu: EXO.

Cindy mengatakan pada manajernya kalau dirinya tidak mau melakukan ini-itu, termasuk latihan gladi resik. Dia tidak mau direpotkan banyak hal. Manajer mengungkapkan Yejin itu orangnya sulit. Cindy bertanya apa manajernya berpikir dirinya orang yang sulit? Manajer bingung harus menjawab apa – mengiyakan atau berbohong? Orang suruhan Yejin datang, meminta Cindy mengganti kostum yang terlalu transparan.

Yejin masih coba mengirim pesan pemilik mobil mewah yang dilecetkannya. Karena tidak dibalas, Yejin coba menelpon. Seungchan melihat HP-nya. Yejin langsung menyuruhnya mematikan HP. Dia terperangah ketika HP pemilik mobil mewah dimatikan.

Orang suruhan Yejin datang melapor kalau Cindy tidak mau mengganti kostum transparannya. Alasannya kostum itu cocok dengan konsep album barunya. Yejin menyuruh orang itu memanggil atasan manajernya. Tidak lama, atasan manajer Cindy datang. Yejin mengingatkannya untuk mengganti kostum Cindy. Atasan manajer itu segera pergi untuk membujuk Cindy.

Yejin sesumbar pada karyawan baru, jika ingin melakukan pekerjaan lebih efisien sebaiknya berkomunikasi dengan manajer, tidak perlu bicara langsung pada sang artis. Selesai bicara atasan manajer Cindy datang lagi, memberitahu kalau Cindy tetap tidak mau mengganti kostumnya. Yejin memutuskan untuk menemui Cindy secara langsung. Anak buahnya bertanya apa Yejin akan bertengkar dengan Cindy? Yejin gengsi dong berantem sama artis. Dia menegaskan akan mengomelinya. Begitu Yejin pergi, karyawan baru bergegas membuntutinya, ingin tahu apa yang terjadi.

Cindy menyuruh manajernya keluar karena dengusan napasnya mengganggu. Baru mau keluar, Yejin datang dan langsung meminta Cindy mengganti kostum dengan alasan terlalu transparan dan tidak cocok dengan kebijakan “Music Bank” dan KBS. Cindy dengan pelan bilang tidak mau. Ketika Yejin mengatakan pakaian Cindy itu tidak sopan, Cindy mengkonfirmasinya pada Seungchan yang disebutnya pria berdasi polkadot, apa bajunya cantik atau tidak?

Dengan kikuk, Seungchan mengatakan kalau baju itu cantik. Yejin menatap Seungchan dengan tatapan ngeri. Cindy lalu mengatakan, “Lihat, para cowok berpikir bajuku cantik. Wanita sepertimu, yang agak tua mungkin tidak melihatnya seperti itu.” Wkwkwkwk. Yejin mengingatkan kalau penonton “Music Bank” itu ada wanita tua yang menonton berama anaknya. Jelas saja Cindy tidak percaya. Dia kembali bertanya pada Seungchan apa pernah menonton “Music Bank” ditemani Mamanya? Seungchan bingung harus menjawab apa, tapi dia akhirnya bilang pernah – takut dipelototi Yejin lagi.

Yejin meminta sekali lagi pada Cindy, dan tidak menyuruhnya menghabiskan waktu semua orang. Ketika Cindy berkata tak ingin ikut program tersebut, Yejin kalah. Yejin menyuruh semua orang keluar dan menurunkan tensi darahnya dan nada suaranya. Dia berkacak pinggang, menunjukkan kekuasaannya, meminta dengan sangat supaya Cindy mau mengganti kostumnya atau setidaknya menutupi dengan jaket. Cindy akhirnya setuju.

Yejin keluar dan minta timnya tidak bergosip bahwa dirinya telah mengomeli Cindy. Sebab, Cindy tidak berada pada tingkatan untuk dimarahi produser lagi. Dia lantas mengarahkan omelannya pada Seungchan yang telah membelot mendukung Cindy. Seungchan meminta maaf, tapi lagi-lagi Yejin menyuruhnya tidak meminta maaf.

Yejin mengimbuhi dirinya sedang berada di medan perang yang jika salah sedikit akan fatal akibatnya, sementara Seungchan ada di ruang santai sedang menikmati kue. Seungchan diam. Yejin menyuruhnya bicara. Aduh gimana sih ini?

Seungchan berkata pada jurkam kalau dirinya bingung karena selalu dipersalahkan. Tiap kali ditegur Yejin, dia coba meminta maaf dan disalahkan. Tapi ketika dirinya diam, dia juga disalahkan. Jadi, dia berpikir untuk berjabat tangan saja dengan Yejin.

Di ruang siaran, beberapa menit sebelum “Music Bank” tayang, seseorang datang dan berkasak-kusuk dengan orang lainnya menceritakan kondisi Joonwo. Ini memberi Yejin ide. Dia akan memberikan kesempatan pada tim Joonwoo bahwa mereka memutuskan untuk melakukan pre-recording Miss A. Dia pun berbalik menghadap karyawan baru dan mengatakan kalau “Music Bank” memiliki kendali penuh di divisi variety. Dia menyebutkan saling membantu adalah solusi win-win. Tapi dia mengingatkan bahwa sebelumnya memang harus jual mahal dulu.

Yejin menghubungi Joonwo dan me-loud-speaker-kan HP-nya. Dia langsung menyatakan akan menyanggupi permintaan Joonwoo sebelumnya. Joonwo langsung menolak. Telpon ditutup. Yejin menjelaskan pada karyawan baru bahwa kadang-kadang kesanggupan permintaan ditolak juga. Dia berbalik menghadap monitor dengan perasaan dongkol. Hahaha.

Dan siaran langsung “Music Bank” pun berhasil dilakukan. Tampak Cindy tampil memakai jaket, sesuai permintaan Yejin. Tapi, itu hanya dipakai beberapa detik, karena selanjutnya Cindy melepas jaketnya. Yejin menyuruh meng-cut kamera untuk mendapatkan sudut yang tidak vulgar, tapi tetap tak bisa.

Selesai acara, Yejin menyuruh orangnya supaya menghubungi manajernya Cindy. Sayangnya manajernya Cindy sudah pergi untuk ke acara lain. Yejin menyuruh CEO Byun dari agensi Cindy untuk menemuinya. Kemudian, dia melimpah kemarahannya pada Seungchan, wkwkwk. Kena lagi...

Jurkam meminta kesan-kesan Seungchan di hari pertamanya bekerja. Seungchan menolak bicara.

Sewaktu di minimarket, Joonmo dihubungi seseorang. Dia menjelaska sedang ada pertemuan dengan anggota timnya. Manajernya Cindy muncul dan menyapanya. Joonwo bertanya apa manajer itu masih kerja dengan CEO Byun? Manajer mengiyakan dan sekarang sedang megang Cindy. Tidak lama kemudian, manajer kembali membawa dua mangkuk makanan instan. Joonmo bertanya untuk siapa itu? Manajer bilang untuk Cindy, karena buru-buru pergi ke tempat acara selanjutnya dan tidak punya waktu makan malam. Joonmo menyuruh manajer mengembalikannya. Di mobil Cindy menggerutu manajernya lama.

Joonmo memesankan makanan untuk Cindy – seperti kimbap maechu, kimbap daging sapi, dan sup ikan dibungkus. Setelah itu, dia minta manajer untuk menyampaikan kepada CEO Byun untuk memberi makan artisnya dengan layak jika memperkerjakannya bak budak. Dia mencak-mencak, membuat manajer kebingungan.

Setelah memberikan makanannya, Cindy malah memarahi manajer karena dibelikan makanan berlemak dan tinggi karbohidrat seperti itu. Manajer mengaku tidak bisa apa-apa, toh dia juga dibeliin oleh produser Joonmo. Cindy bertanya apa Joonmo itu fansnya? Manajer menjawab bukan, lalu mengklarifikasi kalau Joonmo adalah musuh bebuyutannya CEO Byun. Cindy ingat kalau CEO-nya memang kerap bertindak berlebihan.

Yejin masih coba menghubungi pemilik mobil. Ketika akhirnya diangkat dia lega. Pemilik mobil mengatakan bahwa dirinya juga baru akan tiba di parkiran. Yejin berbalik dan menemukan Seungchan tengah mengangkat telpon darinya. Mendadak air wajahnya berubah, wkwkwk. Dia memuji mobilnya Seungchan. Merendah, Seungchan mengatakan itu mobil Papanya.

Yejin bertanya kenapa Seungchan tidak meresponsnya lebih cepat? Seungchan mengingatkannya kalau sebelumnya tidak diizinkan melihat HP. Yejin langsung minta Seungchan mengecek mobil yang katanya tergores sedikit. Seungchan mengecek dan berkomentar kalau itu bukan lecet sedikit. Yejin di belakang memberitahu kalau Seungchan tidak perlu bermurah hari, hanya gara-gara dirinya atasannya. Seungchan mengiyakan, tapi tidak langsung membuat keputusan karena itu adalah mobil Papanya. Dia akan memberitahu Yejin lagi nanti.

Yejin mengerti dan mempersilakan Seungchan keluar lebih dulu. Seungchan malah mempersilakan Yejin terlebih dulu. Yejin setuju dan kembali menggerutu tentang betapa sempitnya ruang yang tersisa bahkan untuk membuka pintu mobil. Itulah kenapa dirinya menggores pintu mobilnya Seungchan. Pas begitu, Seungchan berpikir untuk mengeluarkan mobilnya lebih dulu. Jelas saja Yejin nyap-nyap.

Joonmo menemui anggota timnya di warung makan. Pesta perpisahan. Tapi dia belum ngomong. Saat teman-temannya makan, sebagai awalan dia menanyakan penulis Choi yang belum datang jua. Salah seorang anggotanya lagi-lagi mengatakan penulis Choi ada di jembatan Mapo. Joonmo kesal, karena selalu saja penulis Choi beralasan sedang melewati jembatan itu, kayak tidak ada alasan lain saja.

Anggota timnya bertanya kenapa Joonmo tiba-tiba membelikan makanan hanwoo? Dia bertanya apa program berhenti? Joonmo bilang tidak, tapi mimik wajahnya mengatakan iya. Makanya, anggota timnya langsung bertanya ini-itu, sehingga Joonmo tidak bisa menjawabnya. Mereka akhirnya menarik kesimpulan kalau program memang dihentikan.

Reaksi anggota tim beragam. Ada yang menangis, ada yang memutuskan langsung pergi, ada yang minta soj*, ada sibuk menghubungi teman, dll. Bukan hanya Joonmo dkk yang punya masalah. Semua orang sibuk dengan masalahnya sendiri-sendiri.

Yejin harus menghadapi kenyataan bahwa “Music Bank” tercoreng setelah Cindy melakukan aksi di luar kebijakan. Dia bahkan menemukan artikel di internet yang berjudul “Staf Music Bank Kaget dengan Pakaian Transparan Cindy”.

Di saat Yejin kebingungan di depan kantor, Seungchan lewat dengan mobil mewahnya. Sesampainya di rumah, dia segera membuka buku “Cara menjadi Produser Variety” karya Taeho. Sementara itu, Taeho sibuk mengedit foto selfie dirinya bersama Cindy yang bermuka masam dan menjadikannya foto profil akun SNS-nya.

Joonmo akhirnya pulang ke rumah dan anggota timnya langsung sibuk mencari pekerjaan. Yejin juga pulang. Joonmo menjerang air panas dan masak mi. Sementara Yejin membuka kulkas, mengambil kimchi dan soj*. Dua orang ini lantas duduk di bangku meja makan. Joonmo bilang, “Jangan cari gara-gara sekarang!” Yejin membalas kalau Joonmo juga tidak seharusnya cari gara-gara dengannya. Tampak Joonmo - Yejin duduk satu meja. Loh, mereka ini suami-istri ya?

Di rumah, keluarga Seungchan menggelar syukuran keluarga karena Seungchan diterima di KBS. Papa mengucapkan selamat dan mendoakan kesuksesan Seungchan. Lalu Seungchan ditanya apa yang membuatnya tiba-tiba ingin menjadi produser? Seungchan mengaku tidak tahu. Adiknya yang bontot (sepertinya dia ini orang yang foto sama Cindy ya? Kalau begitu Papanya Seungchan Bos Divisi dong? Atau jangan-jangan aku salah? Please tell me... kurang ngeh sama muka Papanya Seungchan soalnya) bertanya apa Seungchan sekarang produser “Music Bank”? Dia bertanya apa dirinya dan teman-temannya bisa melihat GOT7 lebih dekat?

Belum dijawab Papa mengingatkan semua orang untuk berdoa. Lalu, dia berdoa untuk semua orang. Doanya pun sedikit lucu. Dia mengucapkan, “Bapa di surga, Seungchan telah dipekerjakan di KBS, stasiun televisi terbaik.” Seungchan memotong kalau KBS bukan stasiun televisi terbaik, tapi stasiun penyiaran publik. Papa mengiyakan saja, lalu melanjutkan doanya. “Seungchan dipekerjakan di KBS, ini kehormatan besar Tuhan. Kami berdoa agar dia bekerja baik di sana.”

“Juga anak sulung kami, Youngchan, yang akan mengikuti ujian CPNS  tahun 2017 mendatang – memang ini tahun kedua belasnya – jadi tolong tetap beri dia kekuatan dan melakukannya dengan baik kali ini.” Setelah doa itu, Kakak Perempuan Seungchan mencibir kalau Youngchan datang tidak bawa istrinya. Ketika dikatakan istrinya sakit, dia mengatakan itu hanya alasan. Youngchan membela istrinya memang benar-benar sakit. Duh...

Papa ingin melanjutkan ke putrinya, tapi putrinya (Kakak Perempuan Seungchan) minta dilewati. Papa setuju. Kemudian langsung mendoakan supaya menantunya, suami dari Kakak Perempuan Seungchan, menjadi urolog terbaik se-Korea. Papa belum berhenti. Dia menambahkan, “Juga demi kesehatan semua orang di negeri ini, semoga...”

Papa ditegur anggota keluarga lainnya supaya menyelesaikan doanya saja. Papa setuju. Adik bontot Seungchan protes karena lagi-lagi tidak didoakan, merasa tidak dianggap. Papa selesai berdoa dan mint Seungchan meniup lilin. Seungchan tersenyum kecil dan langsung meniup lilin. Papa merasa bangga dengan pekerjaan Seungchan yang dinilainya bergengsi. Mama bertanya kenapa produser dinilai sebagai pekerjaan bergengsi? Papa tidak mau tahu, pokoknya produser dinilainya bergengsi. Dia memekik, “Produser! Produser! Produser!”

Bersambung ke sinopsis Producer episode 2.

Komentar:
Jujur, awalnya aku tidak minat dengan drama ini, yeah walaupun bertabur bintang, tema yang diusung kurang suka. Tapi... sehabis menonton episode 1 pikiranku berubah. Aku mendadak suka.

Well, ada beberapa hal yang kusuka di sini. Rupanya peran Kim Soohyun di drama ini jadi anak baru di kantor, si Seungchan. Dia kerap diomeli atasannya, si Yejin itu. Eh, akhirnya dia harus menerima malu karena mobil yang dipenyokkannya rupanya punya Seungchan wkwkwk. Malu nggak tuh. Udah gitu, Yejin ini comel banget, sok berkuasa di kantor tapi akhirnya ya itu... malu-malu sendiri.

Akting Cha Taeyun pun keren. Aku menonton film My Sassy Girl dulu nggak ngeh sama dia. Tapi, belakangan karena itu film, namanya kan terangkat. Aku suka dia jadi orang yang agak sinis dan sering dipanggil KCC. Sementara IU aktingnya cukup menyebalkan. Aku tidak tahu dia akan berubah menjadi orang seperti apa nanti di drama ini.

Well, ini episode 1, masih ada 11 episode tersisa. Lumayan panjang serialnya 1 jam lewat 12 menitan. So, maklum ya kalau fotonya belakangan.

Nah, bagaimana menurut kalian episode ini?