Sinopsis Warm and Cozy Episode 1 (Bagian 2)

Sebelumnya baca: sinopsis drama Korea Warm and Cozy episode 1 - bagian 1.

Sinopsis Warm and Cozy Episode 1 (Bagian 2)

Kisah Romance – Sepulangnya dari restoran, imajinasi Jungjoo terbang tinggi. Di penyeberangan jalan, dia melihat papan reklame Pulau Jeju. Dia berkhayal Gunwoo menjemputnya dengan kuda putih dan memujinya. Ketika dia memegang wajah Gunwoo, byarrr imajinasinya bubar. Dia kembali ke bumi sambil terus menatap papan reklame Pulau Jeju. Dia sama sekali tak menyadari kalau Gunwoo berada di dalam taksi yang berhenti tepat di sebelahnya berdiri.

Gunwoo menjemput Heera ke salon. Heera mengomeli Gunwoo telah meminjam duit dari Tuan Gong tanpa bilang-bilang sama Junggun, Kakak mereka. Gunwoo berencana menutup restorannya untuk menutup semua utangnya dan balik ke Seoul. Poongsan mengiriminya pesan, menginformasikannya ada orang yang mau melihat-lihat restoran. Gunwoo kembali ke Jeju.

Jungjoo mau ke Jeju naik pesawat. Sayangnya, tiket pesawat ke sana sudah habis. Jungjoo memelas, meminta penjaga tiket untuk memberikan tiket tambahan – berdiri atau di kargo boleh. Aih. Penjaga tiket malah menyuruh Jungjoo duduk di kursi tunggu. Tidak lama Gunwoo muncul dan duduk di belakang Jungjoo duduk.

Di meja pemesanan tiket, tampak pasutri baru bertengkar. Ketika naga-naganya mau membatalkan tiket, Jungjoo buru-buru menulis namanya di waiting list. Gunwoo mengikuti. Dia terdiam waktu melihat nama Jungjoo di atasnya. Dia berbalik dan menemukan kembarannya berdiri di dekat pasutri bertengkar itu sambil tersenyum – rupanya Jungjoo benar-benar pasutri itu batal beli tiket. Sewaktu penjaga tiket memberitahu tiket tidak dibatalkan, Jungjoo kembali ke kursi tunggu dengan masgul tanpa menyadari Gunwoo berdiri di sebelahnya.

Pasutri tadi sibuk mencari cincin kawin yang dihembaskan wanitanya. Jungjoo langsung menginjaknya, berharap pasutri itu benar-benar membatalkan pemberangkatannya. Gunwoo melihatnya dan mendekat. Jungjoo siap menyanggah, tapi kata-katanya tercekat di tenggorokan sewaktu Gunwoo melepas kacamata. “Hei kembaranku, ini aku Baek Gunwoo. Senang bertemu denganmu. Bagaimana kabarmu?”

Jungjoo belum sempat menjawab, ketika wanita dari pasutri itu berhasil menemukan cincin kawinnya dan mengeluh sakit perut. Tampaknya dia ingin melahirkan. Well, begitulah, Jungjoo dan Gunwoo dapat tempat duduk bersebelah-belahan ke Pulau Jeju.

Jungjoo bercerita sepupunya mau buka kafe di Jeju, ketika ditanyai alasannya datang ke Jeju oleh Gunwoo. Pembicaraan beralih saat Gunwoo mengaku kecewa, lantaran Jungjoo tak mengenalinya. Padahal tiap hari, dia kepikiran Jungjoo dan mengingatkan janji yang telah mereka buat dulu. Pernyataan Gunwoo terakhir membuat Jungjoo gugup, meski bibirnya berucap dirinya sama sekali tak ingat.

Di parkiran bandara, Poongsan menelpon Gunwoo, memberitahu calon pembeli tidak jadi membeli restoran. Gunwoo sedikit kebingungan, soalnya dia butuh cepat menjual restoran itu. Mendadak pikirannya teringat pada sepupu Jungjoo. Dia coba menawarkan restorannya itu supaya bisa dibeli sepupunya Jungjoo.

Gunwoo bergegas menuju hotel tempat Junggun, setelah Tuan Gong mengancam akan membeberkan soal utang Gunwoo pada Kakaknya. Beruntung, setibanya di sana, Tuan Gong belum menemui Junggun. Baru mau. Gunwoo menarik Tuan Gong keluar. Tuan Gong kesal betul dengan Gunwoo yang belum melunasi utangnya, padahal putrinya akan menikah bulan depan.

Jungjoo muncul. Kedatangan Jungjoo menyelamatkan Gunwoo. Tuan Gong bertanya apa Jungjoo pacarnya Gunwoo? Tanpa berpikir panjang, Gunwoo mengiyakan bahkan menambahkan akan menikah segala. Tuan Gong percaya hal itu dan memberi Gunwoo kesempatan. Sebelum pergi, Tuan Gong mengambil foto sepasang calon pasutri itu.

Seperginya Tuan Gong, Gunwoo langsung nembak apa sepupu Jungjoo mau beli restorannya? Akhirnya sadar juga Jungjoo pada niat baik Gunwoo mengantarnya untuk melihat-lihat restoran dekat pantai. Itu karena Gunwoo ingin menawarkan restorannya sendiri. Jungjoo menegaskan dia takkan membeli bahkan akan mencegah sepupunya membeli restoran Gunwoo. Dia pergi tanpa mempedulikan Gunwoo yang masih mengajaknya makan.

Jungjoo menemui sepupunya. Namanya Joongwon. Dia PD di salah satu stasiun televisi. Karena masih sibuk, dia memberi Jungjoo secarik kertas dan minta dia merahasiakannya dari Jung Min. Jungjoo mengomeli Joongwon karena telah memotivasi Jungmin resign dari tempat kerja. Joongwon berdalih Jungmin tak bisa beradaptasi dengan dunia orang-orang kantoran. Jungjoo balas mengatai Joongwon sebagai pecundang yang kabur dari kehidupannya yang berat dulu.

Dalam perjalanan ke rumah, Jungjoo melihat Honggap (pacarnya yang mengaku ada di Jepang) ingin menunggang kuda bersama seorang wanita. Dia memanggil Honggap. Melihat Jungjoo, Honggap memerintahkan penuntun kuda untuk bergerak. Karena tidak bergerak terlalu cepat, Jungjoo berhasil merapat Honggap dan menanyakan apa yang dilakukannya di Jeju? Selingkuhkah? Honggap salting, tapi akhir mengaku telah menikahi wanita yang bersamanya. Mereka berada di Jeju untuk honeymoon.

Untuk melampiaskan perasaan kesal dan marahnya, Jungjoo mengambil tombak dan melemparkannya pada Honggap. Sayangnya itu adegan hanya ada di dalam mimpi Jungjoo. Mimpi itu berakhir sewaktu dia terjatuh dari kuda dan wajahnya terbenam di ngengek kuda. Wkwkwk.

Ketika membersihkan wajahnya, Jungjoo menerima telpon dari kantornya yang memberitahu bahwa dirinya dipecat. Sontak sepatu yang dibawanya terjatuh dan terseret arus air. Gunwoo memungut sepatu itu sambil tersenyum.

Bersambung ke sinopsis Warm and Cozy episode 2 - bagian 1.