Sinopsis Warm and Cozy Episode 2 (Bagian 2)

Baca sebelumnya sinopsis Warm and Cozy episode 2 - bagian 1.

Sinopsis Warm and Cozy Episode 2 (Bagian 2)

Kisah Romance – Di restorannya, Gunwoo tengah gundah gulana. Pasalnya makelar yang diminta datang Poongsan sudah datang. Sialnya, makelar itu dan memberitahu restoran takkan mungkin laku terjual. Gunwoo tidak mau ambil pusing. Dia berpikir jika tidak ada pelanggan, maka temannya takkan membuka juga di sana. Poongsan membenarkan. Toh hanya ajumma-ajumma pencari kerang saja yang mondar-mandir di sana.

Jungjoo membersihkan rumah tuanya. Bersamaan dengan itu, lewat turis-turis bule setelah turun dari dalam bis. Melihat itu, dia berpikir tentang potensi wisata yang ada di Jeju dan mulai berapa kiranya keuntungan yang akan didapat bila buka kafe di sana. Di restorannya, Gunwoo masih berpikir. Dia mengatakan kalau Jungjoo itu gegabah. Poongsan meminta Gunwoo untuk menghentikannya.

Gunwoo menghampiri Jungjoo yang tengah bebenah rumah. Saat Jungjoo hendak ke toilet di pusat kota, Gunwoo menahannya, mengajaknya ke tempat yang lebih dekat, yaitu rumahnya. Wealah, rumah Gunwoo terletak di sebelah rumah Jungjoo... Gunwoo meminta Jungjoo untuk datang bila membutuhkan sesuatu. Bahkan, dia memberikan kunci cadangan. Dia mengimbuhi supaya Jungjoo membahas renovasi rumah itu bersamanya. Jungjoo merasa sungkan. Gunwoo paham. Dia akhirnya pergi.

Di luar, Gunwoo bertemu dengan Pak Walikota Hwangwook yang mengingatkannya untuk memisahkan sampah berdasarkan jenisnya. Masuk kembali ke rumahnya, mengeluh kenapa juga Hwangwook mempersoalkan sampah?

Poongsan memberitahu kalau Gunwoo mendapatkan pesan singkat dari... Tuan Go. Huaaa... Ternyata Tuan Go melaporkan pada Junggun atas aksi tipu-tipu Gunwoo yang mau menikah dengan Jungjoo. Langsung Gunwoo menghubungi Junggun, eh ternyata Kakaknya itu sudah ada di Jeju. Dia memanik dan kembali berlari menuju rumah.

Selesai dari kamar mandi, Jungjoo mencari koinannya yang jatuh. Di luar, Junggun memperhatikan Jungjoo – membandingkannya dengan foto yang dibawanya. Ternyata benar, Jungjoo adalah wanita yang dicarinya.

Melihat Jungjoo dan Junggun sedang mengobrol, Gunwoo mendekat. Saat itu, Jungjoo sedang menjelaskan pada Junggun bahwa dirinya tidak tahu kesalahpamahaman apa yang terjadi. Toh, dirinya bukanlah penipu.

Gunwoo menggoda Junggun yang dirasanya suka sama Jungjoo dan mau mengajaknya berkencan. Junggun kesal, dan langsung menendang Gunwoo, wuahahaha... Dia minta Gunwoo tetap tinggal di Jeju hingga bisa melunasi utang pada Tuan Go tanpa kartu kredit.

Selepas Junggun pergi Jungjoo minta penjelasan kenapa Kakaknya Gunwoo melabraknya? Gunwoo hanya bisa meminta maaf. Jungjoo minta utang kamar mandi dianggap impas. Dia memberikan kunci lalu ngeloyor pergi.

Jungjoo baru ngeh tasnya hilang. Gunwoo bertanya apa yang terjadi? Jungjoo menjelaskan  tasnya hilang. Dia terus mencari sampai ada orang menghubunginya, memberitahu menemukan tas. Orang yang menghubungi Jungjoo adalah Hwangwook. Dia mengiranya tas itu barang buangan.

Jungjoo tak enak hati tasnya ditemukan Pak walikota Hwangwook. Dia berucap terima kasih atas kebaikan pak walikota telah mengembalikan tasnya, terlebih waktu diperkenalkan pada para ajumma. Ketika memperkenalkan dirinya, para ajumma tidak mengubrisnya. Tapi waktu Jungjoo mengeluarkan produk pakaian dalam perusahaannya, sikap para ajumma berubah antusias.

Hwangwook kaget melihat label perusahaan pakaian dalam yang dikeluarkan Jungjoo. Reaksi itu mengundang pertanyaan di benak Jungjoo. Hwangwook kaget begitu, karena ternyata dia adalah model pakaian dalam itu.

Sikap para ajumma dan ajussi berubah lagi waktu Gunwoo menyatakan akan buka kafe di Jeju. Mereka pun memutuskan tidak jadi membeli pakaian dalam dari Jungjoo.

Gunwoo datang dan memberitahu pada mereka kalau Jungjoo adalah temannya. Dia kemudian membantu membawa barang-barang Jungjoo. Mendapat reaksi tidak menyenangkan, Jungjoo bertanya kenapa mereka seperti itu? Gunwoo menegaskan orang-orang itu memang begitu.

Mereka berdua kembali ke rumah Gunwoo, membantu menata barang. Jungjo yang mendapat emas gara-gara dipecat berencana menjualnya. Dia tidak tahan godaannya. Gunwoo mencibir kalau dirinya pasti akan mendapat berlian jika dipecat setelah tujuh tahun bekerja. Pada akhirnya, Jungjoo memutuskan untuk menitipkan semua barang berharganya pada Gunwoo.

Jiwon makan sama pacarnya. Di situ, kita ketahui kalau Jiwon sepertinya tidak bahagia, karena pernikahan yang akan dilakukannya adalah pernikahan kepentingan bisnis. Jiwon menelpon Gunwoo, tapi Gunwoo yang sedang membantu membersihkan rumahnya Jungjo me-reject-nya.

Gunwoo bertanya di mana Jungjoo mau tidur? Jungjoo tidak menjawab mau tidur di mana, tapi hanya bilang mau melihat sunrise di Pulau Jeju. Well, Gunwoo pun menemaninya. Dia mengajak Jungjoo pergi ke suatu tempat naik mobil. Sampai di sana, mereka tidur di mobil sembari menunggu sunrise.

Eh bangunnya terlambat. Jungjoo kecewa. Daripada mereka melewatkan sunrise hari ini, Gunwoo menyuruh Jungjoo mengikutinya. Mereka berlari ke atas demi hanya bisa menyaksikan sunrise yang terlihat sangattt indahhhh...

Bersambung ke sinopsis Warm and Cozy episode 3.