Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

May 15, 2015

Sinopsis Warm and Cozy Episode 2 (Bagian 1)

Baca sebelumnya: sinopsis drama Warm and Cozy episode 1 - bagian 2.

Sinopsis Warm and Cozy Episode 2 (Bagian 1)

Sinopsis Warm and Cozy Episode 2 - Bagian 1

Kisah Romance – Gunwoo melemparkan sepatu itu pada Jungjoo, kemudian mengajaknya ke restoran. Ini kan hari ultahnya, otomatis ini hari ultah Jungjoo juga. Jungjoo minta Gunwoo tidak belagak baik padanya. Gunwoo menyuruh Jungjoo memilih bagian tubuh mana yang ingin dipukulnya, sebagai hadiah, atau ingin memeluknya. Jungjoo malah mendampratnya. Daripada berlama-lama, Gunwoo langsung saja mengajak Jungjoo pergi dengan janji akan membuatkan sesuatu yang lezat.

Jungjoo memutuskan turut serta. Gunwoo menyuruh Jungjoo mengambil beberapa barang yang tertinggal di dalam mobilnya. Datang Poongsang dan mengira Jungjoo sebagai Jiwoon, makanya dia langsung mempersilakan Jungjoo duduk saja menunggu makanan datang. Jungjoo merasa tidak enak makan gratis dan berjanji akan bebenah.

Sinopsis Warm and Cozy Episode 2 - Bagian 1

Jungbae membawa dua orang tamu ke restoran Warm and Cozy. Dua orang itu adalah Jungmin dan Mina. Melihat Jungjoo ada di sana, Jungmin dan Mina tunggang langgang. Jungjoo segera mengejar mereka berdua. Ketika berhasil menangkap Jungmin, Jungjoo bertanya surat kontrak jual-belinya belum ditandatangani kan? Sayangnya sudah. Tapi Jungmin mengimbuhi kalau rumahnya hanya perlu diperbaiki sedikit.

Ketika datang ke guest house yang sudah dibelinya, Jungjoo terperangah. Bagaimana tidak? Rumah itu tidak ada airnya dan penuh lubang. Pokoknya tidak layak langsung huni. Jungjoo hampir saja terpeleset di depan lubang tersebut. Dia menghela napas sambil duduk, memperhatikan rumah tersebut dan tiba-tiba pintu rumah roboh. Sontak Jungjoo menjerit histeris, membuat Jungmin dan Mina kembali tunggang langgang.


Gunwoo dan Jungbae datang ke rumah itu. Tampak Jungjoo tengah memandangi sunset. Jungbae mengatakan tidak tahu menahu ada tipu muslihat dalam jual-beli rumahnya. Dia mengaku telah menunggu selama 15 tahun demi bisa menjual rumah tersebut. Mendengar hal itu, Gunwoo menggerutu kesal.

Jungjoo mengambil permen mint, Gunwoo melihatnya dan ingat kalau waktu di mobil sempat membaca botol permen itu bertuliskan oxycodone (obat pereda nyeri). Sempat dia menanyakan apa artinya para Poongsan yang sempat sekolah di jurusan farmasi. Poongsan menjelaskan kalau oxycodone merupakan jenis obat pereda nyeri untuk orang yang menderita penyakit parah – seperti kanker stadium akhir misalnya.


Gunwoo mengantar Jungjoo ke bandara. Dia memberi Jungjoo makanan dan memintanya tidak telat makan, sebab ini hari ultah Jungjoo. Emang kalau bukan hari ultah boleh makan telat ya?

Sesampainya di rumah, Jungjoo membuka makanan pemberian Gunwoo, yakni sup rumput laut. Dimakannya sup itu dengan lahap. Ketika mendengar suara pria bernyanyi, dia keluar dan menyuruh pria itu berhenti bernyanyi dan merokok. Pria itu mengikuti anjuran Jungjoo, tapi begitu Jungjoo balik badan mau masuk pria itu bernyanyi-nyanyi lagi, seolah meledek. Jungjoo yang pikirannya lagi kalut mengajak pria berkelahi. Untung pria itu masih memiliki pikiran warasnya dan masuk ke rumahnya. Jungjoo kembali ke rumahnya dan duduk dengan masgul.


Gunwoo berjemur, sambil menikmati keindahan Pulau Jeju. Jungjoo muncul dan menyapa beberapa orang, termasuk para ajumma pencari kerang. Gunwoo melepas kacamatanya, memastikan orang yang baru datang itu adalah Jungjoo. Melihat Gunwoo seolah menyambut kedatangannya, Jungjoo berdiri melambai-lambai. Begitu mendekat, Jungjoo menyatakan bahwa dirinya akan tinggal di Jeju.

Jungjoo kembali ke rumah bobroknya, mengecek beberapa hal, termasuk listrik yang ternyata tidak menyala. Gunwoo membuntuti Jungjoo. Sesampainya di depan rumah, dia ingat ucapan Poongsang lalu pergi. Tiba-tiba terdengar suara jeritan Jungjoo dari dalam rumah. Gunwoo balik badan dan segera masuk.


Di dalam, Jungjoo bilang ada ular di dalam rumah. Bukannya membantu Gunwoo malah kabur. Jiah. Jungjoo mengajak Gunwoo masuk lagi. Gunwoo membawa batang pohon yang cukup untuk memukul ular. Dengan nyali yang dibesar-besarkan, Jungjoo mengambil ular itu. Ketika dilihat lebih jelas, ternyata itu bukan ular, melainkan benda mirip ular. Sompret! Hahaha...

Jungjoo menegaskan pada Gunwoo bahwa dirinya akan menginvestasikan semua uangnya untuk merenovasi rumah bobrok yang dibelinya dari Jungbae tersebut karena potensi bisnis yang menjanjikan. Lagian, kalau kembali ke Seoul, mau kerja apa wong dia sudah dipecat. Hihihi.


Poongsang memberitahu Jungbae hanya ada satu alasan Gunwoo membuka restoran di Jeju, yaitu memikat seorang gadis yang ditaksirnya. Dia lantas bertanya kira-kira siapa yang mau membeli restoran Warm and Cozy.

Jungjoo mengatakan dirinya takkan ada di Jeju bila bukan karena Gunwoo. Pernyataan itu membuat Gunwoo tersipu-sipu. Kedua saling menyemangati.


Jiwoon menyapa Junggun. Dengan dingin, Junggun meminta Nyonya Kim mengurusnya dan pergi meninggalkan Jiwoon. Nyonya Kim mengatakan kalau Junggun tampak tergesa-gesa karena, mungkin, mau ke Jeju. Dia mengimbuhi kalau hotel baru akan dibuka di Jeju dan menyarankan Jiwoon bekerja disana sebagai salah satu personel tim publik relation.

Bersambung ke sinopsis Warm and Cozy episode 2 - bagian 2.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis Warm and Cozy Episode 2 (Bagian 1)

0 komentar:

Post a Comment