Sinopsis Producer Episode 12 (Bagian 1)

Baca sebelumnya sinopsis Producer episode 11 - bagian 2.

Sinopsis Producer Episode 12 (Bagian 1)

Kisah Romance – Joonmo memutuskan tetap membuat Cindy berada di “1N2D”. Taeho dan Bos Divisi jelas tidak setuju tapi juga tidak menolak. Mereka berpikir biar bagaimanapun “1N2D” sudah berada di ujung tanduk pembatalan slot. Di satu wawancara, Taeho menggeleng untuk mengatakan bahwa kau takkan mengerti apa itu cinta (dalam hal ini rating) hingga kau kehilangan itu.

Di toilet, tiga penulis “1N2D” mengeluh kesal akan keputusan Joonmo itu. Mereka menyayangkan keputusan Joonmo yang telah menambahkan risiko tambahan, padahal mereka sudah berada dalam bahaya. Yejin mendengar obrolan mereka dari dalam bilik toilet, ketika mereka mengeluh Joonmo tidak memiliki rasa tanggung jawab.

Mereka tergeragap sewaktu Yejin muncul dan mengatakan kepada penulis utama yang telah bekerja bersama Joonmo selama lima tahun terakhir. Yejin sepakat bahwa tak ada acara yang berjalan dengan baik di bawah asuhan Joonmo, dan bertanya, “Apa kau pikir manajemen tidak meminta untuk mengganti penulis?” Joonmo bahkan coba mempertahankan mereka, karena beranggap mereka adalah keluarga. Yejin mendesah, bertanya-tanya apa maksud penulis utama dengan menyebut Joonmo tidak bertanggung jawab? Para penulis menundukkan kepala karena malu.

Seungchan mengajak Yejin bertemu di atap. Kali ini ada jurang pemisah yang cukup dalam di antara mereka, ketika mereka berdiri dengan jarak tertentu. Seungchan mengumpulkan keberaniannya untuk menceritakan bagaimana saat dirinya berpikir semuanya berakhir. Dia berpikir jika hidupnya sebuah pertunjukan, dia berharap bisa melakukan syuting ulang adegan itu. Dia merasa tidak yakin bagian mana yang harus diambil. Kemudian, dia mengatakan beberapa hal mulai dari ini lalu itu kemudian sana terus sini, sehingga pada akhirnya dirinya tidak “menembak” Yejin dan akhirnya ditolak.

Yejin bertanya apa itu berarti Seungchan lebih nyaman bila tidak menyukainya? Seungchan menjawab sebaliknya, “Bukan. Aku justru ingin menyukaimu sepenuhnya. Tanpa terlalu canggung, terburu-buru, dan tidak dewasa. Andai kata aku menemukanmu saat diriku lebih dewasa dan elegan mendekatimu... mungkin...”

Seungchan berharap dirinya bisa meng-cut adegan, mengedit semuanya, dan mengulang proses syuting.

Saat berjalan pulang di malam hari, Yejin terkejut sewaktu tiang lampu menyala. Dalam wawancara dia mengaku jika orang yang menghubungi kantor fasilitas umum adalah Seungchan. Dia berpikir Seungchan adalah tipe pria yang bertanggung jawab, yang berbeda dari Joonmo. Karena dia berpikir Joonmo bukanlah orang yang peduli.

Tim “1N2D” datang ke kamar Cindy di malam hari untuk mengejutkan Cindy. Dengan mata buram, dia menyadari jika dirinya tidak ditinggalkan. Melelehlah seluruh air matanya.

Lalu, Manajer Park mendorong Cindy untuk melakukan syuting. Seperti biasa, Cindy kembali mengasarinya, meskipun kata-katanya tidak terlalu “menggigit” ketika mencecar Manajer Park yang tidak mengingatkannya akan adanya surprise. Dia khawatir dirinya terlihat aneh di kamera. Namun, Manajer Park memuji bahwa itu wajah Cindy paling cantik yang pernah dilihatnya. Ketika Cindy mengkhawatirkan Manajer Park akan kena hukum lagi oleh CEO Byun, Manajer Park mengaku bahwa dirinya lebih takut pada Cindy.

Cindy terkejut. Manajer Park menjelaskan bahwa dirinya tidak peduli jika ada orang yang tidak disukainya marah besar. Sebaliknya, dia akan kelimpungan jika ada orang disukainya marah padanya. Aish, ini kata-kata termanis yang diucapkan manajer konyol, hahaha...

CEO Byun kaget sewaktu mengetahui Cindy masih menjadi pemain “1N2D”. Dia bertanya bagaimana dengan Jinhee, karena Jinhee telah latihan menyanyi untuk ikut “1N2D” – Jinhee sendiri sepertinya telah berpikir dirinya ikut acara itu, kekeke.

Di KBS, lima pemain “1N2D” lainnya bertanya-tanya apa benar Cindy kembali bergabung dengan mereka? Seperti biasa, pada diri Sandara mulai terlihat tanda-tanda  kecemburuan kecil. Pemain lainnya berpikir Cindy tak begitu buruk jika sudah mengenalnya, tapi Sandara berpikir jika itu topeng yang dipakai oleh Cindy – itu berbeda dari wajah aslinya. Ketika Cindy tiba, Sandara terlihat manis. Kini, dia yang terlihat memakai topeng.

Sandara pura-pura perhatian dengan bertanya apa pemberitaan tentang latar belakang Cindy adalah kesalahpahaman? Cindy tersenyum manis dan secara tajam memanggil Sandara dengan sebutan unni. “Terima kasih telah mengkhawatirkaku, Unni!” – ini menunjukkan perbedaan usia yang mencolok di antara mereka.

Para pemain “1N2D” diajak ke sebuah desa di pedesaan Korea. Di sana mereka akan menghabiskan malam dengan berada di rumah para nenek. Cindy dan Seungchan datang ke rumah seorang nenek. “Siapa di antara kalian yang seleb?” tanya nenek itu. Cindy mengatakan bahwa dirinya sering tampil di tv, tapi nenek tidak tahu. Dia malah mengira nama Cindy aneh dan lucu.

Dalam wawancara Cindy mengatakan bahwa dirinya telah malang melintang di dunia showbiz. Dia melakukan banyak hal, mulai dari iklan, drama, menyanyi, dll, dan beranggapan tak seorang pun tak mengenalnya. Tapi akhirnya, dia menemukan seseorang yang tak mengenalnya. Meski tidak suka, dia mengatakan bahwa dirinya merasa nyaman dan bebas.

Cindy bertanya pada nenek apakah mereka akan membuat makan malam dengan cara tradisional. Sang nenek mencibir, “Kau pikir ini zaman perang?” Dia menegaskan bahwa di tempatnya semua sudah serba listrik. Walaupun Cindy berurusan dengan semua kekacauan yang dimiliki nenek – selimut menumpuk yang belum dicuci sejak Piala Dunia 2002.

Pada akhirnya, Cindy mencuci selimut-selimut itu secara manual di dalam bak. Dia bertanya apa kamera selesai merekam? Ketika dijawab sudah dia minta Seungchan membantunya, meremas-remas selimut di dalam air. Ketika melakukannya, Seungchan tersentak ke depan hampir terjatuh menimpa Cindy.

Untuk membuat percakapan, Cindy dan Seungchan saling bertanya di mana mereka menonton pertandingan Piala Dunia 2002? Rupanya mereka menonton di taman yang sama: Yeouido. Cindy berpikir itu bukan bagian besar dari takdir. Seungchan mengimbuhi kalau itu tetap bagian kecil dari takdir. Itu membuatnya teringat obrolannya bersama Yejin tentang pertemuannya dulu di taman waktu kecil.

Seungchan mengatakan bahwa dirinya tahu Cindy tidak berbohong tentang latar belakang kehidupannya. Dia menjawab, “Tentu saja!” (masih ingat dia permainan Dangyunhaji yang sempat dimainkannya bersama Yejin). Cindy meminta Seungchan menjemurkan selimut tersebut untuknya. Seungchan mengiyakan.

Dalam wawancara Seungchan awalnya merasa khawatir soal Cindy, tapi sekarang dia senang melihat Cindy bisa bertahan dengan baik. Namun dia khawatir kekurangan waktu, karena para pemain lainnya telah melakukan kegiatan bersama para nenek masing-masing, bahkan saling mengunjungi. Sedangkan Cindy hanya melakukan pekerjaan rumah tangga seperti pembantu. Seungchan berhenti sejak, karena berpikir dirinya sudah bak seorang PD sejati.

CEO Byun datang menemui Bos Divisi untuk membahas masalah Cindy yang terus dipakai oleh “1N2D”. Dia menawarkan Jinhee untuk “Star Wars” sebagai gantinya, karena program ini akan menggantikan “1N2D” ke depannya. Dia puas karena merasa berada di atas angin.

Di luar dugaan, Bos Divisi marah mendengar perintah CEO Byun untuk ini-itu, mengatur mereka untuk membatalkan program ini dan memajukan program itu. Dia menegaskan mulai sekarang biar pihak stasiun saja yang memutuskan. CEO Byun marah dan pergi. Taeho bertanya apa Bos Divisi berencana tidak membatalkan “1N2D”? Bos Divisi tidak tahu. Yang diketahuinya, dirinya hanya marah.

Rekan kerja Yejin berkomentar terus mengenai kebohongan Cindy. Yejin mengatakan bahwa dirinya tidak berpikir Cindy berbohong. Seorang Jurkam mengimbuhi bahwa dirinya mendengar Cindy mengatakan yatim-piatu saat diwawancarai beberapa tahun lalu. Wawancara itu tidak jadi mengudara, karena CEO Byun menghentikan wawancara dan Cindy menangis, tapi dia menegaskan dirinya ingat betul soal itu. Yejin bertanya di mana rekaman itu tersimpan?

Jinhee tiba di ruang ganti. Dajung yang ada di sana tidak begitu terkejut. Dia justru membuat kesal Jinhee. Dengan datar, dia mengtakan jika Jinhee adalah penata rias – soalnya tidak memiliki aura selebritis. Jelas Jinhee kesal dikatai seperti itu. Dia berdiri. Dajung juga berdiri. Jinhee melihat tubuh Dajung lebih langsing darinya. Itu membuatnya mengempis.

CEO Byun datang. Dajung menyebutnya sebagai koordinator. Ketika CEO Byun menegaskan dirinya adalah bos agensi, Dajung tetap menyebutnya sebagai koordinator, lalu dia pergi.

Joonmo turun tangan sendiri untuk memeriksa Seungchan. Dia tidak yakin seberapa baik Seungchan menangani Cindy. Cindy sendiri sibuk membersihkan segala sesuatu. Seungchan berpikir bahwa rekaman tidak bisa dipakai, karena Cindy terlihat sibuk membersihkan segala sesuatu. Tiba-tiba, dia bertanya pada Joonmo bahwa dirinya sudah terlihat seperti PD sejati sekarang.

Seungchan berharap program “1N2D” tidak dibatalkan. Joonmo mengatakan tak ada acara variety show yang berakhir dengan tepuk tangan meriah. Berbeda dengan drama yang bisa berakhir dengan rating tinggi. Di dunia variety show tepuk tangan meriah berarti program bisa terus dijalankan. Namun, itu tidak selamanya, sebab para penonton bisa bosan yang akhirnya berpikir bahwa program hanyalah gangguan. Dia merasa lebih buruk menjadi salah satu orang yang melihat akhir programnya sendiri.

Producer Episode 12 – Memahami Program yang Bertahan Lama

Yejin pergi ke ruang arsip video rekaman. Dia mencari video wawancara Cindy antara 7-8 tahun lalu. Namun, dia berakhir dengan setumpuk rekaman tua. Malam akan panjang sepertinya untuknya meninjau masing-masing video.

Cindy duduk di luar rumah nenek bersama Seungchan dan Joonmo. Joonmo kemudian mulai bercerita tentang hantu yang mengganggunya dalam syuting di pedesaan. Seungchan terlihat ketakutan. Dia menutup telinganya untuk memblokir semua cerita Joonmo. Dia menjerit saat Joonmo berteriak untuk menakutinya. Itu memberi Joonmo ide untuk menayangkan 1N2D edisi Horror, kalau masih tayang.

Mood meredup ketika Cindy bertanya apakah pembatalan “1N2D” disebabkan olehnya. Dia sadar Joonmo terjebak antara dirinya dan tanggung jawab. Joonmo mengatakan harga ketenaran yang Cindy dapatkan itu seperti pajak – tidak adil dan menyakitkan –, tapi tetap harus dibayarkan. Bila Cindy ikhlas, maka akan semakin mudah membayarnya (menerimanya).

Joonmo mengimbuhi bahwa dirinya menemukan Yuna. Cindy menunggu dengan napas tertahan tentang apa yang Yuna lakukan sekarang. Dia menghela napas lega mendengar Yuna baik-baik saja dan menjalankan toko bunga. Dia bertanya diri sendiri apa akan mencoba juga nantinya, tapi dia menepis itu dan lebih memilih bisnis jasa pindah rumah. Sebab, dia sangat baik dalam mengatur rumah.

Seungchan mendadak tertidur di bahhu Joonmo. Joonmo mendorong kepala Seungchan dan mendarat tepat di bahu Cindy. Dia menyuruh Cindy masuk ke dalam untuk tidur. Namun Cindy mengatakan bahwa dirinya akan tetap keluar beberapa saat lagi. Joonmo pergi.

Cindy tetap terdiam di tempatnya. Ketika akhirnya bangun, Seungchan tergeragap minta maaf. Cindy bilang dirinya tidak mau membangunkan Seungchan. Dia bilang dirinya tahu siapa yang Seungchan suka. Meskipun tidak terima, tapi dia menyatakan takkan mengganggunya. “Aku tak mau berbohong tentang perasaanku padamu.”

Cindy mengimbuhi bahwa cinta bertepuk sebelah tangan itu seperti membangun rumah dan meruntuhkannya sendiri. Dia kemudian menghibur diri sendiri supaya Seungchan tidak perlu mengkhawatirkannya atau merasa kasihan padanya. Dia hanya minta Seungchan mengingatnya sebagai bintang yang pernah bersinar.

Meskipun Seungchan pernah tidak mau memberikan hotteok padanya, dia menegaskan dirinya sangat menyukai Seungchan. Dan bila penasaran rumah apa yang tengah dibangunnya, untuk dihancurkan, Seungchan bisa berbalik untuk melihatnya. Saat mengatakan itu, dia merasa seolah-olah telah berubah menjadi Cindy si Pengemis.

Cindy mengingatkan Seungchan kalau sebelumnya Seungchan pernah merasa buruk telah mengubah dirinya menjadi Cindy si Pengemis dan berjanji akan menebus kesalahan itu. Dia meminta Seungchan menggenggam tangannya sekembalinya ke Seoul, walau hanya sekali saja. “Apa kau mau menggenggam tanganku sekali, karena tanganmu hangat!” ucapnya. Seungchan melakukannya. Mereka duduk di sana, saling berpegangan tangan.

Yejin menghabiskan waktu sepanjang malam untuk meninjau kaset. Dia mengutuk dirinya mendengarkan kata-kata Jurkam itu. Namun, akhirnya dia menemukan rekaman itu, dan melihat Cindy seperti dijelskan oleh Jurkam.

Dajung melihat Yejin memakai pakaian yang sama dengan tadi malam. Dia mengasumsikan dilema romantis Yejin telah diselesaikan dengan cara yang baik. Yejin menjelaskan bahwa dirinya telah bekerja sepanjang malam. Dajung bisa mengerti, dan menyarankan Yejin untuk tidak berganti pakaian. Karena tidak seorang pun akan tahu. Yejin tidak mengerti kata-kata sindiran itu.

Tim 1N2D selesai mengambil gambar. Cindy memberikan pelukan hangat selamat tinggal pada nenek. Seungchan tersenyum melihatnya. Dia mengedit rekaman sewaktu Joonmo dan PD lainnya datang dan memberinya tugas untuk mendapatkan pesan video dari nenek selebritis favorit, yaitu Songhae. Ini adalah MC Korea sejak tahun 1980-an. Pesan video ini harus dimasukkan ke dalam episode berikutnya.

Songhae mengajak Seungchan untuk minum hanya segelas, lalu berubah menjadi sebotol, dan hingga Seungchan teler dan menyebut Songhae dengan sebutan hormat: Hae Hyung. Seungchan program yang telah malang-melintang selama 7 tahun, akhirnya akan berakhir. Songhae mengatakan itu berarti dirinya telah berusia 35 tahun?

Sementara Seungchan tertidur, Songhae melakukan wawancara. Di depan Jurkam dia mengatakan bisa membuat programnya dalam keadaan tidur. Tapi, dia mengatakan bahwa itu masih membuat hatinya berat, karena dirinya melakukannya atas dasar suka.

CEO Byun datang ke rumah Cindy. Jinhee mengekorinya. CEO Byun bertanya kenapa pihak agensi yang diharuskan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh Cindy? Di televisi ditayangkan acara “Entertainment Weekly” yang menayangkan wawancara Cindy tentang hidupnya sekitar 7-8 tahun silam.

Pembawa acara mengatakan bahwa kebohongan Cindy dibuat oleh pihak manajemen. Cindy telah mengikuti kebohongan itu tanpa membantah, dan membuat bagiannya untuk penipuan. Tapi sebelum mengudara informasi segar datang untuk mengatakan hal sebaliknya.

CEO Byun berdiri tegak karena mengenali rekaman wawancara tua itu, di mana Cindy menangis saat mengatakan tentang kematian orangtuanya. Kamera menangkap CEO Byun tengah memarahi Cindy karena bercerita di jalur yang berbeda. Dia menghina kecerdasan Cindy, dan meminta dilakukan pengambilan gambar ulang. Yes!!!

Cindy mengamuk pada CEO Byun. Dalam kilas balik, kita tahu jika Yejin telah memberikan salinan rekaman itu pada Cindy sebelum ditayangkan. Yejin menjelaskan bagaimana dirinya bisa mendapatkan rekaman itu (meyakinkan Cindy bahwa itu bukanlah perkara sulit untuknya menemukan itu). “Semuanya akan baik-baik saja. Aku mengatakan ini agar kau tenang. Oiya, beritahu CEO Byun bahwa dia perlu menemukan jasa bersih-bersih segera, oke?”

Bersambung ke sinopsis Producer episode 12 - bagian 2.