Sinopsis Producer Episode 9

Baca sebelumnya sinopsis Producer episode 8.

Sinopsis Producer Episode 9

Kisah Romance – Seungchan riang mengendarai mobil, karena akan nonton film dengan Yejin. Di tengah perjalanan, hujan turun dengan deras. Cindy menelpon Seungchan. Saat diangkat, dia menyebutkan berada di depan rumah Seungchan untuk membicarakan sesuatu. Seungchan menyadari Cindy pasti kehujanan jika menunggunya di depan rumah. Dia menghubungi Yejin, tapi tidak tersambung. HP Yejin baru saja mati kehabisan daya.

Seungchan menghentikan mobilnya. Dia gamang. Apa yang akan diputuskannya? Apakah dia akan memilih ke tempat Cindy atau Yejin?”

Cindy yang sedang berjongkok melihat seseorang datang padanya – kita belum tahu siapa dia. Sementara itu, Yejin yang sedang menunggu Seungchan di bioskop melihat seseorang datang. Begitu kamera diputar, kita tahu orang itu adalah Seungchan. Yejin langsung mengajak Seungchan nonton filmnya, karena sudah diputar. Seungchan mengatakan, “Aku minta maaf senior, tapi kurasa kita nggak bisa nonton film sekarang.”

Yejin mengungkapkan perasaannya pada Seungchan ketika mereka berada di dalam perjalanan pulang. “Tentu saja ini akan terjadi,” katanya, “Apa yang telah terjadi pada hidupku? Kenapa akau nggak bisa santai dan nonton film? Aku bahkan udah beli popcorn ini untuk nonton, tapi... ah udahlah, Cindy nunggu, ya kan?”

Yejin bertanya-tanya apa alasan yang membuat Cindy mau repot-repot menemui Seungchan di malam berhujan? Apa doi bertengkar sama CEO Byun? Tiba-tiba Seungchan mengerem mobil secara mendadak, karena mobil di depannya berhenti mendadak. Secara refleks, Seungchan menahan tubuh Yejin yang otomatis maju ke depan. Itu membuat suasana menjadi canggung. Yejin menatap kikuk Seungchan. Begitu pula sebaliknya.

Seungchan meminta maaf telah mengerem mendadak dan mengejutkan Yejin. “Nggak apa-apa,” sahut Yejin sambil menyuruh Seungchan menyingkirkan tangannya dari dadanya. Dia mengalihkan topik dengan mengatakan, “Kenapa ada kemacetan di sekitar sini sih?”

Di depan rumah Seungchan, akhirnya kita tahu orang yang menghampiri Cindy adalah Joonmo. Dia bertanya apa gerangan yang Cindy lakukan di depan di hari berhujan? Apa menunggu seseorang? Cindy menyebutkan bahwa dirinya sedang menunggu Seungchan untuk mengatakan sesuatu padanya. Joonmo mengajak Cindy ke apartemennya sambil menunggu Seungchan datang. Dia takut Cindy kedinginan.

Di dalam, Joonmo kebingungan mencari teh. Di hari dingin seperti sekarang, teh panas sangat bagus untuk diminum dibandingkan kopi. Cindy yang menghangatkan diri dengan handuk memberitahu tempat teh, cokelat dan kopi ada di buffet bawah. Dia pun membuatkan teh panas untuk Cindy.

Setelah jadi, Joonmo menyodorkan segelas teh pada Cindy. Dia bertanya apa agensi Cindy tahu Cindy datang menemui Seungchan? Cindy menggeleng. Joonmo bertanya kembali apa ada yang terjadi saat Cindy kembali? Apakah CEO Byun memarahinya? Cindy tidak menjawab itu. Dan justru bertanya hal lain. “Apa kamu melihatku selalu berakting?” tanyanya, “Walaupun aku telah bersikap jujur?”

Joonmo tidak mengerti arah pembicaraan Cindy. Cindy mengatakan ada orang yang mengatakan hal itu padanya – melihat Cindy selalu berakting walaupun telah bersikap jujur. Dia merasa tidak mengetahui itu, karena memang tidak benar-benar mengenal dirinya. “Bisakah kamu ngebayangin akan jadi apa aku sepuluh tahun mendatang?” tanya Cindy, “Aku nggak bisa.”

Ucapan Cindy itu membuat Joonmo teringat kejadian lima tahun silam, ketika ada seorang artis Korea yang mengatakan hal sama persis seperti Cindy katakan – sepertinya itu artis Korea yang dibuang CEO Byun. “Aku nggak tahu akan jadi apa aku sepuluh tahun ke depan. Nggak, aku bahkan nggak tahu aku akan jadi apa setahun ke depan,” ungkap artis Korea itu. Dia merasa terjebak di dalam lubang yang sama dalam perjuangannya melepaskan diri.

Artis Korea itu bertanya apa yang akan terjadi bila dirinya keluar? Apakah CEO Byun hanya akan duduk manis melihatnya pergi? Dia menuntut Joonmo berada di sisinya sesuai janjinya. Joonmo menegaskan bahwa dirinya akan bertanggung jawab untuk artis Korea itu. Itu karena dirinya PD. Karena itu, dia minta artis Korea itu untuk tidak terlalu khawatir soal masa depannya. Dia berjanji akan menempatkan artis Korea itu di semua acaranya.

“Bukan berarti kamu nggak berbakat atau kamu bintang ya,” ucap Joonmo, “Jadi kamu jangan takut!”

Lamunan Joonmo buyar saat Cindy memanggilnya. Cindy melihat lengan kanan Joonmo terluka. Dia bertanya kapan Joonmo terluka? Joonmo menjawab dia mendapat luka itu waktu main bola (baca episode 8). Cindy merawat luka Joonmo. Melihat Cindy terampil merawat luka, Joonmo bertanya di mana Cindy belajar hal-hal seperti itu? Cindy menyebutkan bahwa dirinya sering terluka waktu konser di luar kota atau daerah. Dia pun belajar mengobati diri sendiri.

Seungchan dan Yejin sampai. Joonmo menyapanya. Cindy menatap mereka berdua dengan sebuah pemahaman, terlebih waktu Yejin mengungkapkan bahwa dirinya datang bersama Seungchan karena habis nonton film. Joonmo juga mendapat pemahaman waktu Yejin bilang begitu.

Cindy menelpon Manajer Park, memerintahkannya untuk datang ke gedung apartemen Yejin. Dia mau pulang. Yejin bertanya kenapa Cindy buru-buru, bukannya tadi bilang ada perlu sama Seungchan? Sikap Cindy kembali mendingin. Dia menyebut tidak ada yang penting untuk disampaikan, kecuali permintaan maaf atas konflik kecil yang terjadi di antara mereka sebelumnya. Dia merasa perlu melakukan itu, karena dirinya adalah pemain dari program variety show “I Night, 2 Days”.

Cindy pamitan. Sebelum pergi, Yejin menahannya. Dia memberikan sesuatu yang disukai Cindy pada Cindy. Seperginya Cindy, Joonmo dan Yejin berkomentar kalau mood-nya Cindy sedang tidak bagus. Joonmo menyuruh Seungchan untuk menemani Cindy sampai Manajer Park datang menjemputnya.

Seungchan langsung berangkat, tapi dia kembali dan mengatakan pada Yejin, “Oh iya Senior tentang nonton film hari ini, aku kecewa sekali. Kau merasa seperti itu juga kan?” Dia membungkuk hormat dan pergi. Yejin terkejut Seungchan mengungkapkan hal itu. Dia mengatakan, “Kurasa Seungchan benar-benar suka... nonton film nih.” Hahaha... Joonmo mengatai Yejin bod*h karena berpikir seperti itu.

Seungchan menjejeri Cindy yang berdiri menunggu Manajer Park datang. Dia meminta maaf jika kata-katanya membuat Cindy marah. Cindy menenangkan Seungchan. Dia sadar bahwa dirinya benar-benar kasar, karena banyak orang mengatakan itu padanya. Karena itu, dia merasa pantas mendengar kata-kata Seungchan.

Seungchan memberi nasihat kalau Cindy tidak perlu mendengar omongan miring orang-orang yang tidak menyukainya. Dengan demikian, dia berharap Cindy tidak sakit hati. Dia berharap Cindy tidak memasukkan omongan itu ke dalam hati. Itu hal paling bod*h.

Cindy tidak berniat membahas hal tersebut. Dia bertanya apa yang Seungchan dan Yejin nonton film? Seungchan mengaku bahwa dirinya tidak tahu karena tidak jadi nonton film, meskipun Yejin telah membeli tiket bioskopnya. Cindy nembak kalau bagi Seungchan hal terpenting adalah ketemuan sama Yejin bukan nonton filmnya.

Cindy berkomentar kalau perasaan yang Seungchan kirimkan kepada orang yang ditaksir sangat mudah diterima. Berbeda dengan dirinya. “Aku? Nggak peduli berapa banyak aku mencoba, perasaan itu nggak tertangkap,” ucap Cindy lalu pergi bersama Manajer Park yang sudah datang membawa payung. Seungchan berdiri memperhatikan Cindy masuk.

Joonmo berdiri dekat jendela, menatap air hujan. Yejin memanggilnya. Joonmo duduk dan Yejin mencerewerkan Joonmo beberapa hal, terutama tentang kebutuhan membayar tagihan ini-itu – listrik, air, sampah, dll. Joonmo bertanya apa yang Yejin lakukan? Lalu, Yejin menjelaskan bahwa dirinya akan pindah ke apartemen barunya sekitar tiga minggu kurang. Dia merasa telah membuat Joonmo menderita selama empat bulan terakhir.

Joonmo menatap Yejin dan bertanya apa Yejin mau pindah besok? Dia merasa Yejin terlalu berisik. Yejin mengatakan bahwa dirinya harus membuat beberapa persiapan dulu. Joonmo mengatakan bahwa waktu tiga minggu adalah waktu yang lama. Yejin tertawa. Dia mengiyakan ucapan Joonmo.

Dua Minggu Kemudian...

Di kantor, Joonmo mencak-mencak sewaktu Taeho memberitahu satu episode “1 Night, 2 Days” ditiadakan – mereka baru saja memulai season baru. Taeho menjawab kalau dirinya tidak mengatakan membatalkan satu episode. Dia hanya memberikan jadwal tayang alternatif. Joonmo bilang itu sama saja. Hahaha... Taeho mengatakan ada masalah persetujuan tayang juga. Joonmo mendesah, karena season baru dipimpin oleh CP Taeho.

Kepada Jurkam, Taeho berbisik, “Mereka itu sensitif. Ya, semacam merasa rendah diri sih kalau kubilang. Sulit bicara dengan tim yang memiliki rating rendah. Tiap kali kamu mengatakan sesuatu, pasti mereka bertanya, 'Kenapa kamu selalu memilih aku? Apa  karena programku ngga berhasil?'” Taeho mengedikkan bahu.

Di satu sisi, Joonmo yang bicara di depan Jurkam mengatakan bahwa dirinya sangat yakin acaranya dibatalkan, karena acaranya tidak berjalan dengan baik. Dia yakin hal serupa takkan terjadi pada acara sukses, seperti misalnya “The Return of Superman”.

Seungchan yang polos mengatakan kalau satu episode dibatalkan penayangan berarti itu tanda dirinya bisa beristirahat lebih banyak. Tapi kalau itu terjadi dirinya tidak mendapatkan apapun sejak debut sebagai rookie di “1 Night, 2 Days”.

Ilyong mengatakan pada Jurkam bahwa dirinya bisa beralih pekerjaan lebih dulu untuk mencukupi biaya hidup satu istri dan dua anaknya. Tapi, dirinya tak bisa sama sekali tidak bisa berbohong soal pembatalan siaran, karena se-Korea tahu acara ditiadakan satu episode.

Penulis “1 Night, 2 Days” mengatakan kepada Jurkam bahwa bagi beberapa orang sangat penting mendapatkan libur sedikitnya seminggu. Tapi bagi penulis acara seperti dirinya hal itu sangat tidak menguntungkan. Pasalnya, dia sama sekali takkan mendapatkan fee naskah bila ada satu episode dibatalkan sekalipun. “Menjadi penulis acara itu sial!” pikirnya, “Jika memiliki waktu luang, kita nggak punya uang. Jika kita punya uang, kita nggak punya waktu!”

Joonmo mengimbuhi biar bagaimanapun pembatalan siaran ini punya efek positif. Ini menjadi semacam kesempatan untuk membuktikan apakah acara ditunggu-tunggu pemirsa atau tidak. Sebuah acara yang sudah lama disiarkan akan menjadi acara yang keistimewaannya dinilai biasa. Karena itu, pembatalan siaran juga berfungsi sebagai tolak ukur sejauh apa pemirsa menunggunya.

Producer Episode 9 – Memahami Pembatalan Siaran

Cindy yang datang ke agensi berpapasan dengan CEO Byun. Kebetulan. CEO Byun menyatakan bahwa dirinya juga sedang mencari Cindy. Dia memperkenalkan seseorang talent baru yang berada di belakangnya. Talent itu bernama Jinhee, pemenang dari ajang pencari bakat bernama “Star Audition”. Cindy mengaku jarang nonton tivi, jadi tidak tahu.

CEO Byun mengatakan bahwa perusahaan telah mengontrak Jinhee. Dia memerintahkan Jinhee memberi salam pada Cindy. Dengan senyum manis, Jinhee membungkuk memberi salam pada Cindy. Cindy cemberut.

Di tempat terpisah, CEO Byun dan Cindy membicarakan program lain yang harus Cindy ikuti bersama Jinhee, karena acara “1 Night, 2 Days” tidak tayang minggu ini. Cindy melihat jadwal syutingnya yang harus dilakukannya dalam waktu dua hari. Melihat ekspresi Cindy, CEO Byun bertanya, “Ada yang salah? Kamu bilang suka main di variety show kan? Karena itu, Mamamu ini menjadwalkanmu untuk syuting variety show di tiga stasiun tivi berbeda.”

“Aku harus melakukannya bersama bocah itu?” tanya Cindy. CEO Byun membenarkan. Dia menyebutkan kalau Jinhee itu bagus urusan menyanyi, tapi urusan tampil di layar tivi masih nol. Dia minta Cindy mengajari Jinhee sebagai seorang kakak. Cindy sinis mengatakan, “Dalam kata lain, Anda ingin mengatakan padaku untuk menyiapkan karpet merah di jalannya begitu dan melakukan omong kosong ini?” CEO Byun membenarkan.

Cindy mengingatkan CEO Byun bahwa dirinya memiliki ide lain yang bagus ketika mereka memperbarui kontrak nanti. “Ide lain?” tanya CEO Byun mengangkat sebelah alisnya, “Kamu pasti telah memutuskan hal yang penting ya setelah banyak berpikir. Tapi apakah kontrak hanya diperbarui oleh dirimu sendiri? Aku juga akan melakukannya. Ide lain.” Cindy terdiam.

Yejin dan Seungchan datang ke apartemen membawa barang belanjaan. Joonmo bertanya apa yang mereka bawa? Yejin menjelaskan bahwa mereka baru saja membeli gorden – Seungchan yang mendapatkannya. Dia memberitahu bahwa gorden itu akan sempurna dipasang di ruangan apartemen Joonmo. Joonmo bertanya di mana Seungchan mendapatkan gorden-gorden itu?

Yejin berseloroh Seungchan itu seperti seniman. Dipuji seperti itu, Seungchan mesam-mesem. “Kamu tahu kan aku akan segera pindah ke apartemen baru?” ucap Yejin, “Seungchan membuat apartemenku seolah-olah rumah. Sekarang interior rumahku sudah selesai.” Ketika ditanya berapa banyak membayar semua itu, Yejin menjawab Seungchan mendapatkannya secara cuma-cuma.

Joonmo yang kesal mengatakan kalau Seungchan bekerja sekeras itu, karena memiliki banyak waktu luang sejak satu episode “1 Night, 2 Days” dibatalkan. Seolah tidak mendengarkan ocehan Joonmo, Seungchan duduk di depan Yejin dan mengatakan kalau dirinya akan coba mendapatkan lampu secara gratis besok.

Yejin nyengir dan memuji Seungchan itu pintar. “Siapa orang yang bilang kamu nggak pintar? Bilang sama aku, biar kujahit mulut mereka,” katanya sambil tertawa-tawa. Joonmo tidak mau ketinggalan andil. Dia bertanya kapan Yejin mau pindah? Dia akan membantunya bersih-bersih. Yejin menjawab itu tidak perlu, soalnya itu sudah diatasi oleh Seungchan.

Dalam kilas balik kita melihat Seungchan datang menemui ajumma yang tinggal di sana. Dia bertanya apa para ajumma tengah berencana melakukan pembersihan sebelum pindah? Ajumma itu bertanya apa Seungchan ingin tinggal di se-apartemen dengan mereka? Seungchan menggeleng. Dia menyebutkan temannya yang mau tinggal di apartemen itu.

Dengan cerdik, Seungchan menunjukkan selebaran jasa pembersihan yang ditemukannya di dekat apartemen. Dia menyebutkan jika jasa pembersihan dilakukan secara bersama-sama, maka harganya bisa ditekan. Makin banyak, makin murah. Secara para ajumma itu tertarik, mengingat diskon yang ditawarkan sangat menggiurkan.

Yejin bercerita jika Seungchan menemui sepuluh wanita. Hasilnya, dia akan mendapatkan tempatnya dibersihkan secara gratis, termasuk disinfeksi oksigen juga. Seungchan bercerita jika tetangga membantunya berhadapan dengan banyak orang dulu. Dia menambahkan Mamanya juga banyak membantu membawanya ke dalam lingkungan orang dewasa. Maklum Mamanya Seungchan itu ketua dari grup finansial, ketua klub wanita, dll.

Yejin berniat mengurus barang-barangnya. Joonmo berkomentar supaya dia memanggil jasa pindahan, karena itu cara termudah. Seungchan mengatakan kalau dirinya melihat, barang-barang Yejin di apartemen Joonmo tidak membutuhkan jasa pindahan. Dia merasa lebih baik Yejin memakai jasa pindahan untuk barang-barangnya yang ada di dalam kontainer penyimpanan saja.

Joonmo terlihat kesal. Dia pergi dan menolak membantu ketika Yejin meminta tolong, sambil berseloroh, “Kalian berdua bisa mengurusnya. Kau pikir berapa banyak bisa menghemat uang?” Seungchan sendiri siap membantu Yejin berkemas. Yejin senang dibantu Seungchan.

Yejin keluar kamar untuk mengambil kardus dan meminta Seungchan tetap di kamar. Saat Yejin pergi, Seungchan membuka-buka album foto tua milik Yejin. Di dalamnya, dia melihat Yejin kecil. Seungchan berkomentar Yejin sangat lucu waktu kecil. Dia terus membalik halaman demi halaman.

Di sana tampak jelas persahabatan antara Yejin-Joonmo, karena foto-fotonya kebanyaan Yejin-Joonmo. Tiba-tiba, dia menemukan sesuatu. Dia memanggil-manggil Yejin dan bertanya, “Senior, kamu tahu kapan kita pertama kali bertemu?” Yejin ingat, dan kalian semua tentunya, mereka bertemu di hari pertama Seungchan masuk kerja. Seungchan menjawab itu salah.

Seungchan duduk dan menyuruh Yejin melihat foto dirinya dan Joonmo. “Coba kamu lihat ini,” tunjuk Seungchan di salah satu foto Yejin-Joonmo. Yejin mengenali itu foto dirinya bersama Joonmo. Seungchan minta Yejin memperhatikan anak kecil di belakangnya. Itu dirinya! Yejin suprise! Dia benar-benar tidak menyangka! Dia akhirnya percaya Seungchan tinggal di sana sejak lahir.

“Kalau kamu sering main di taman ini, kurasa kita bisa bertemu di sini kan?” tanya Yejin. Seungchan mengimbuhi kalau itu takdir. Yejin tidak percaya pada takdir. Seungchan mengatakan bahwa dirinya sadar Yejin-Joonmo sudah mengenal lebih lama dan baru mengenal dirinya, tapi dia menyebutkan bahwa itu sesuatu. Dia minta izin untuk menyimpan foto itu. Yejin mengizinkannya sebagai hadiah.

Joonmo duduk di taman bermain. Dia mengingat masa lalu. Kilas balik. Di tahun 2002 silam, saat mereka masih berstatus mahasiswa, Joonmo membantu Yejin pindah apartemen. Begitu pula enam tahun kemudian, tahun 2008, ketika mereka di awal-awal bekerja di KBS. Juga empat tahun berikutnya, tahun 2012, ketika mereka berada di usia tiga puluhan. Dari tahun ke tahun uang sewa terus merangkak naik.

Malamnya Seungchan menatap foto Yejin di mana dirinya ikut terpotret secara tidak sengaja. Dia mesam-mesem sendiri dan melihat bagian Joonmo. Setelah itu, dia meletakkan foto itu di dalam kotak memori. Wuih, ini kebiasaan masyarakat Korea ya untuk memiliki kotak memori ini. Aku tidak punya, kalian punya?

Sambil minum b*r, Joonmo bertanya pada Yejin apa Yejin bahagia bisa pindah rumah? Yejin mengiyakan. Setelah bekerja bertahun-tahun, akhirnya dirinya bisa memiliki rumah sendiri. Dia lelah harus pindah terus tiap habis kontrak selesai. Dia mengucapkan terima kasih kepada Joonmo, tapi Joonmo memintanya untuk mengucapkan nanti saja setelah Yejin pindah.

Yejin mengungkapkan bahwa dirinya menyesal pindah ke rumah Joonmo – mengganggu dan berkicau soal perasaannya ketika dirinya mabuk. Dia minta maaf dan berjanji itu takkan terjadi lagi setelah dirinya pindah. Joonmo bertanya andai kata mereka telah menikah, sementara pasangan masing-masing, tidak mengizinkan hubungan mereka apa yang akan Yejin lakukan?

Yejin berpikir apa yang Joonmo gelisahkan bisa terjadi. Tapi dia menegaskan mereka tetap akan berteman dan sering bertemu, karena mereka kerja di tempat yang sama, meskipun nanti hubungan mereka takkan seakrab dulu. Tiba-tiba mata Yejin melihat Cindy sedang mengikuti variety show lain di acara lain.

Kemudian, kita melihat Cindy harus bermain bersama seleb lain, termasuk Jinhee. Dia melakukan melakukan berbagai permainan yang cukup seru dan lucu. Tapi, Cindy tampaknya menikmati, entah pura-pura atau betulan. Juga ketika dirinya makan bersama temannya.

Cindy tertidur di dalam mobil yang disopiri oleh Manajer Park. Ketika itu, Manajer Park menerima telpon dari radio yang minta izin wawancara dari telpon radio. Dia membangunkan Cindy yang sedang tertidur. Seungchan berdehem beberapa kali sebelum menerima telpon agar terlihat ceria sewaktu menerimanya. Pihak radio mengatakan bahwa mereka minta pendapat Cindy soal Jinhee. Cindy menjawab Jinhee adalah gadis berbakat dan ceria, dan bla... bla... bla...

Kembali ke tempat Joonmo. Joonmo mengatakan kepada Yejin kalau itu metode klasik CEO Byun. Entah apa metode yang dimaksud. Yejin bertanya siapa seleb yang dulu menjadi anak buah CEO Byun? Joonmo menjawab itu Yoona. Ketika Yejin bertanya apa yang CEO Byun lakukan terhadap Yoona?

Joonmo berkicau CEO Byun memakai nama artis lama yang telah memiliki popularitas untuk mendongkrak artis pendatang barunya. Karena itu, girlband Pinky4 bisa populer. Begitu pula Cindy. Dia menyebutkan sebelum perpanjangan kontrak, CEO Byun memaksakan semuanya pada Yoona. Segera setelah, CEO Byun mencampakkan Yoona.

Yejin bertanya apa CEO Byun akan melakukan juga pada Cindy? Dia menjawab sendiri kalau itu tidak mungkin sebab saat ini Cindy adalah gula dan CEO Byun bukan orang gila. Kemudian, dia bertanya lagi pada Joonmo kenapa Yoona berani melawan CEO Byun dulu? Joonmo malas menanggapi pertanyaan Yejin. Dia memutuskan untuk masuk kamar dengan alasan capek.

Joonmo duduk di dalam kamar. Lima tahun sebelumnya, dia ingat pernah meyakinkan teman-teman sekantornya untuk menjadikan Yoona sebagai pembawa acara. Namun, tak seorang pun dari teman-temannya yang mau. Mereka beralasan citra Yoona sekarang benar-benar buruk sebagai artis yang sulit ditangani agensi.

Begitu pula dengan Taeho. Ketika Joonmo coba meyakinkannya untuk memakai Yoona. Taeho malah bertanya, “Apa kamu menyukainya?” Joonmo menegaskan maksudnya bukan seperti itu. Dia menegaskan sebagai PD tugas mereka adalah memperbaiki citra Yoona. Taeho mengingatkan PD itu tidak punya kekuatan apapun dibandingkan penonton. “Penonton nggak suka sama dia!” ingat Taeho.

Joonmo siap bertanggungjawab. Taeho menjawab, “Jika dia muncul di tivi dan pemirsa marah, kamu nggak mikir kalau nanti acaramu nggak sukses gara-gara kepedulianmu itu? Nggak satu pun dari tiga stasiun nasional mau memakainya, kenapa kita harus melakukannya?” Kilas balik selesai. Joonmo masih tercenung, ketika kata-kata Yoona teringang di benaknya, 'PD Ra, Anda benar mau membantuku?' Joonmo mengiyakan.

Hongsoon jalan dan melihat penjaga bagian administrasi bukan Yangmi. Dia mendekat bertanya di mana Yangmi? Wanita yang duduk di kursinya Yangmi bilang Yangmi tidak bisa datang, sehingga dirinya menggantikannya. Hongsoon hanya cengar-cengir. Sepertinya, dia kehilangan orang yang bisa mengerjainya. Hahaha...

Yejin kesal HP-nya ketinggalan. Meski begitu, dia terpaksa memutar balik mobilnya. Dia memarkirkan mobil dengan pantat mobil menghadap ke arah tanaman. Begitu, Yejin mau masuk ke apartemen, Mamanya Seungchan datang untuk menegurnya. Dia bertindak bak satpam apartemen, menyuruh Yejin untuk memperbaiki arah parkir mobilnya sekarang. Yejin berjanji takkan melakukannya. Dia hanya ingin mengambil HP dan pergi.

Mamanya Seungchan tidak percaya. Dia ingin Yejin mengubah arah parkir mobil sekarang. Yejin mengeluh, “Anda hanya memikirkan tanaman, bukankah Anda harus memikirkan tetangga juga?” Di saat seperti itu, Seungchan datang dan memanggil Mamanya.

Seungchan memperkenalkan Yejin sebagai seniornya di kantor kepada Mamanya dan memperkenalkan Mamanya kepada Yejin. Mama dan Yejin menjadi tidak enak hati. Hahaha... Mama bahkan menyuruh Yejin membiarkan saja mobilnya seperti itu dan menyelesaikan urusannya. Yejin meminta maaf karena tidak tahu wanita yang menegurnya adalah Mama dari juniornya.

Akhirnya, Seungchan nebeng dengan Yejin. Di tengah perjalanan, Yejin masih merasa kaget dengan kaki gemetaran. Seungchan memberitahu kalau Mamanya memang begitu. Mama sensitif dengan hal-hal berbau recycle dan polusi. Bahkan, tak jarang Mama harus bermasalah dengan tetangga gara-gara itu. Seungchan menyebutkan julukan Mamanya, yaitu “Si Usil dari Yeouido”. Yejin meminta Seungchan hal-hal baik pada Mamanya.

“Oiya, kenapa kamu masuk bekerja hari ini? Hyunggun dan anak-anak “1N 2D” lainnya cuti loh,” tanya Yejin. Seungchan merasa tidak enak untuk libur, karena dirinya adalah rookie. Meski begitu, dia mengaku akan pulang lebih awal untuk pergi ke apartemen baru Yejin. Soalnya, jasa pindahan barang akan datang. Seungchan ingin membantu memasukkan barang-barang. Yejin mau ikut serta. Dia merasa tidak enak Seungchan melakukan itu semua untuknya. Seungchan melakukannya dengan ikhlas, karena dirinya suka sama Yejin.

“Benarkah?” tanya Yejin. Seungchan mengiyakan. Yejin pun minta bantuan Seungchan lagi untuk membantu “Music Bank” yang akan menggelar siaran langsung spesial besok. Seungchan dengan senang hati mengiyakan. Yejin sebenarnya sudah mengajak beberapa orang di kantor untuk membantunya. Dia mengaku tidak mengajak Seungchan, karena dia berpikir Seungchan ingin bersantai. “Tapi, kamu kan junior favoritku, aku jadi nggak enak.”

Pernyataan terakhir Yejin membuat Seungchan girang. Dia minta Yejin memperjelas maksud ucapannya itu. Yejin menyebutkan di antara semua juniornya, dia paling suka dengan Seungchan yang bisa menjadi dekat dalam waktu dekat. Seungchan cengar-cengir.

Mama kembali. Kakaknya Seungchan yang ada di sana bertanya, “Kenapa Mama balik dengan tangan kosong? Katanya mau beli apel?” Mama mengatakan dirinya telah merusak karir Seungchan. Karena dia menemukan wanita yang disebutnya sampah lingkungan ternyata adalah seniornya Seungchan di kantor. Dia mengeluh kenapa wanita itu harus seniornya Seungchan?

Kakaknya Seungchan ingat kalau Seungchan pernah bilang habis pulang dari rumah seniornya. Dia berpikir jangan-jangan seniornya itu Yejin? Mama menolak percaya. Dia menegaskan Kakak bahwa Seungchan tidur di rumah seniornya yang cowok. Lagipula, dia tidak bisa percaya, Seungchan berperilaku seperti itu.

Joonmo berkeliaran di luar ruang konferensi, yang saat ini ditempati oleh tim “Star Wars” yang sedang melakukan episode pilot. Joonmo bertanya tentang pemain. PD “Star Wars” mengatakan kalau mereka berhasil mendapatkan Suzy Miss A dan Taeyang Big Bang. Ha.

Joonmo mengeluh kepada Taeho, karena dirinya kehilangan ruang rapat yang diberikan kepada tim dari acara pilot yang menggantikan siaran “1N 2D”. Dia menegaskan bahwa acaranya itu akan gagal. Namun, Taeho justru tersenyum. Itu karena ucapan Joonmo pasti akan bermakna sebaliknya.

Joonmo tidak lagi menyimak ucapan Taeho ketika dia melihat Yejin berjalan ke lobi bersama Seungchan. Kita mendengar ucapan Taeho supaya Joonmo berubah sebelum tempatnya diambil alih acara lain. Joonmo  menyembur marah, "Siapa yang berani mengambil  tempatku?! Itu tempatku! Aku nggak mau tempatku direbut! Aku tidak mau!"

Di mejanya, Joonmo mengatakan pada dirinya sendiri bahwa itu bukan pertama kalinya sesuatu seperti ini terjadi, tapi dia tidak bisa berpikir jernih. Hmm, dia ini lagi membicarakan acaranya atau masih Yejin sih?

Seungchan datang membawakan teh, karena Joonmo tampak lelah. Itu juatru membuatnya kena omel Joonmo, yang menuding bahwa Seungchan pasti senang memiliki hari libur. Seungchan pergi ke gudang untuk membicarakan hal ini dengan sunbae yang suka memberinya wejangan, yang menjelaskan bahwa PD dengan acara berating rendah jelas merasa terancam oleh acara pilot yang melakukam  uji coba di waktu acaranya seharusnya siaran.

Temannya itu mengingatkan Seungchan untuk  mengubah suasana hati Joonmo, bukannya malah menghabiskan waktu bersama Yejin. Seungchan mengatakan bahwa dirinya telah coba menyemangati Joonmo, tapi sia-sia. Temannya menegaskan bahwa loyalitas Seungchan kepada Joonmo-lah yang paling penting. Di saat itu, dia ketahuan sedang mendapat pekerjaanaruh waktu di pilot acara "Star Wars" yang menggantikan acara "1N 2D".

Di depan Taeho, Hongsoon mengatakan kalau Yangmi pasti memalsukan sakitnya. Kemudian, dia datang menemui administrator pengganti Yangmi. Dia awalnya senang diizinkan untuk mendapatkan satu rim kertas. Dia mendekap kertas itu bak mendapatkan harta karun. Namun, kemudian para penulis program datang dan mengambil kertas sebanyak mereka mau. Hongsoon merasa tindakan mereka pasti tidak akan mendapatkan izin jika Yangmi ada.

Yejin mendesah melihat Dajung mengenakan rok mini lagi seperti biasa, tapi ternyata itu berguna ketika dia pergi mengambil poster acara sendirian dan kembali diiringi para cowok yang meneteskan air liur melihat Dajung dari belakang sambil membawakan poster. Yejin mendesah bahwa dia tidak pernah memperalat orang dengan cara seperti itu. Sepertinya Yejin lupa kalau Seungchan juga melakukan hal sama untuknya.

Yejin-Seungchan menuju apartemen baru Yejin dengan membawa beberapa buah kotak. Tetangga baru Yejin keluar dan mengeluhkan pembangunan yang terlambat. Seungchan meminta maaf. Ajusshi tetangga baru Yejin itu mengira Yejin-Seungchan adalah pasutri baru. Yejin protes, tapi Seungchan tersenyum seperti orang bodoh.

Mama Seungchan khawatir dengan pemikiran Kakaknya Seungchan tentang Yejin-Seungchan itu benar. Dia berpikir Yejin telah merayu putra tergantengnya. Mama meraung bahwa itu adalah kesalahan telah melakukan anak cowok yang sempurna. Saat dia menjelaskan semua kepribadian Seungchan yang bagus, kita harus bolak-balik antara Seungchan di apartemen Yejin dengan apa yang Mamanya gambarkan.

Mereka duduk di lantai untuk makan. Joonmo muncul. Seungchan kaget, karena tahu pass-code apartemen Yejin. Padahal Yejin telah menyebutkan bahwa hanya dirinya dan Yejin saja yang tahu. Joonmo mengatakan, “Apa yang kubutuhkan untuk mengetahui pass-code itu? Paling ulang tahunku atau ulang tahunnya?” Dia menyebutkan bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Hati Seungchan mencelos.

Besok pagi, Hongsoon mendengar Yangmi sudah masuk. Dia senang melihat Yangmi memerintahkan semua orang yang telah mengambil kertas untuk mengembalikannya. Yangmi bertanya berapa kertas yang sudah Hongsoon ambil? Hongsoon menyebut satu. Yangmi menggeleng kecewa dan memerintahkannya untuk mengembalikannya juga. Kekeke.

Seungchan ditugaskan untuk membantu “Music Bank” edisi spesial. Ketika datang ke ruang ganti, dia meminta Cindy bersiap-siap. Kita melihat Cindy kembali menjadi “putri es”. Dia bahkan tidak melihat Seungchan ketika menjawab.

CEO Byun datang bersama Jinhee, artis debutannya yang baru, yang digadang-gadang sebagai sebagai Cindy kedua. Cindy menolak berbagi ruang ganti bersamanya. Dia mengingatkan bahwa dulu dirinya adalah Yoona kedua, dan sekarang ketika Yoona sudah tidak ada, hanya ada dirinya.

Cindy memerintahkan Jinhee keluar dan tidak menyebut dirinya sebagai the next Cindy. CEO Byun marah dan mengatakan padanya nama Cindy adalah miliknya. “Kamu hanya pencitraan dari gambar yang kubuat!” tegas CEO Byun. Namun, dia menyadari Seungchan masih ada di sana. Seperti biasa, sisi jahil Seungchan muncul. Dia membalas perlakuan CEO Byun dengan menempatkan artis pendatang barunya di ruang ganti yang bisa berbagi, yaitu ruang komedi. Hahaha... adegan ini aku ingat betul!

CEO Byun bahkan mengganggu Cindy latihan untuk memperkenalkan penyanyi barunya kepada Yejin. Dia meminta Yejin untuk memberi perhatian khusus dan perawatan untuk artis debutannya itu.

Cindy terdiam. Yejin tertawa. Dia menyatakan akan tetap berfokus untuk memberikan perhatian khusus dan perawatan untuk Cindy, bukan the next Cindy. Dia bahkan berteriak, memberi semangat pada Cindy atas kerja bagus yang dilakukannya album terakhir.

Kita langsung beralih ke akhir acara, di mana Cindy diumumkan sebagai pemenang, seperti yang diharapkan (akting cemerlang oleh Park Bo Gusi dan K.Will). Yejin memberi isyarat kamera untuk memotong ucapan Cindy pada kata “terima kasih”. Di luar dugaan, Cindy malah mengambil mic dan mulai memberikan pidato ucapan terima kasih yang panjang.

Suara Cindy mulai bergetar saat mengatakan bahwa dirinya belum pernah berkesempatan memberitahu mereka betapa suka dirinya pada mereka. Dia menyebutkan orangtuanya yang menonton dari kejauhan. Ketulusan tiba-tiba mengalir keluar darinya. Yejin bertanya-tanya apa yang tengah terjadi? Dia mencoba memerintahkan Seungchan untuk meng-cut ucapan Cindy.

Tapi kemudian Cindy berkata bahwa dirinya telah melakukan banyak kesalahan kepada Yejin dan mengucapkan terima kasih secara tulus untuk selalu melindunginya di belakang punggungnya. Cindy beralih pada Joonmo. Yejin langsung mengatakan Seungchan untuk meng-cut.

Di panggung, Cindy membuat kontak mata dengan Seungchan, yang memberi isyarat untuk mengakhiri pidatonya. Dia terus melakukannya, hingga Cindy mengatakan ucapan terima kasihnya terakhir kepada Seungchan. “Terakhirnya, kepada orang yang meminjamiku payung, ketika aku berdiri sendirian di malam berhujan, terima kasih. Aku ingin mengatakan itu benar-benar hangat.” Cindy menyanyi dan Seungchan terpesona.

Joonmo melihat penampilan Cindy di TV dan mendesah ketika Taeho bertanya apakah Cindy akan ditendang oleh CEO Byun digantikan artis baru. Taeho bertanya apakah “1N 2D” harus menyusun member kembali? Joonmo pergi tanpa kata-kata.

Cindy berjalan di tengah-tengah CEO Byun yang sedang memperkenalkan Jinhee sebagai artis pendatang barunya dengan kepala terangkat. Di mejanya, Joonmo mengeluarkan album lama Yoona. Dia tenggelam dalam pikirannya.

Hongsoon dan Yangmi bermesraan di kantor yang sudah sepi. Mereka berciuman dan memberserakkan kertas ke mana-mana. Hahaha. Buku Taeho terbuka, Bab 9: “Memahami Pembatalan Siaran; Pembuktikan Antara yang Lama dan yang Baru”.

Seungchan menyetir dan melewati kebun bunga yang menyala. Dia merenungkan beberapa saat sebelum akhirnya memutuskan pergi ke satu tempat.

Yejin menjawab telepon dari Seungchan untuk memberitahukan keberadaannya. Joonmo menemui Yejin terlebih dulu. Mereka berjalan bersama-sama. Yejin dia bertanya bagaimana project acara pilot? Joonmo mengatakan itu segar dan menarik, dan bertanya-tanya apakah dirinya harus gugup?

Yejin mengatakan bahwa acara Joonmo itu sudah lama, tapi berhadapan dengan kerikil tajam akhir-akhir ini, sedangkan project acara “Star Wars” merupakan sesuatu yang segar. Dia yakin Joonmo pasti gugup. Dia bertanya kenapa Joonmo tidak coba memblokir pembatalan siaran dengan meyakinkan Taeho dan Bos Divisi. Joonmo mendesah, “Pembatalan siaran adalah kesempatan bagi orang lain dan berbahaya untukku!”

Yejin bertanya balik kenapa Joonmo bicara berputar-putar? Dia berhenti dan berbalik pada Yejin. Dia mulai mengatakan bahwa Yejin terlalu banyak mendesain interior lagi rumahnya, padahal rumahnya sudah bagus. “Karena itu, ayo kita sewakan saja. Aku nggak mau kamu pindah ke sana!”

Yejin bengong menatap Joonmo yang mengimbuhi, “Kamu nggak ngerti maksud ucapanku? Tinggal-lah di apartemenku. Aku nggak ingin kamu pergi!” Yeah, akhirnya Joonmo memutuskan sesuatu juga. Meskipun, Seungchan yang sudah muncul sambil membawa bunga berwarna putih tersenyum getir. Dia kecewa terlambat satu langkah dari Joonmo.

Epilog

Kita kembali ke masa waktu foto Seungchan secara tidak sengaja ikut terpotret bersama Yejin dan Joonmo. Saat itu, Seungchan yang masih ingusan sudah terpikat oleh kecantikan Yejin. Makanya, dia bisa ikut kena potret.

Kemudian, sewaktu Yejin pindahan, secara tidak sengaja menjatuhkan satu ilustrasi. Seungchan memungutnya dan mengembalikannya pada Yejin. Yejin tersenyum dan mengatakan Seungchan anak yang baik. Dia menyuruh Seungchan menyimpan gambar itu dan mengelus kepala Seungchan seperti pernah dilakukannya sekarang.

Bersambung ke sinopsis Producer episode 10.

Komentar:
Sori sinopsisnya terkatung-katung. Hah.

Tapi kita sekarang tahu, akhirnya Joonmo sudah memutuskan. Yeay, selamat untuk Joonmo. Tapi kasihan Seungchan. Sudahlah oppa sama Cindy saja! Hahaha...