Sinopsis drama Korea, film, artis Korea, k-pop, k-movie, dan k-drama

July 5, 2015

Sinopsis My Beautiful Bride Episode 2 (Bagian 2)

Baca sebelumnya sinopsis drama Korea My Beautiful Bride ep 2 part 1.

Sinopsis My Beautiful Bride Episode 2 (Bagian 2)


Sinopsis My Beautiful Bride Episode 2 Sinopsis My Beautiful Bride Episode 2

Kisah Romance – Yunmi menemui Hyungshik untuk mengajak bicara kasus Haksu, yang berhasil mereka selesaikan tiga tahun silam, khususnya tentang informan yang memberikan bukti penting. Informan wanita itu, yang kita ketahui adalah Jooyoung, telah mengambil gambar Haksu dan data di HP Haksu. Informasi yang didapat Jooyoung diberikan pada Yunmi. “Sekarang informan itu menghilang,” ucap Yunmi.

Yunmi khawatir jika hilangnya Jooyoung itu disebabkan oleh Haksu. Hyungshik mengingatkan Yunmi jika Haksu saat ini sedang meringkuk di dalam penjara. Tidak mungkin Haksu menggarap itu dari penjara – melepas kemungkinan anak buah Haksu yang melakukan. “Kau dekat dengan informan itu?” tanya Hyungshik, yang kemudian mengingatkan jika seorang detektif tidak boleh terlalu dekat dari informannya.

Yunmi mengelak. Hyungshik membaca itu sebagai “iya” dan meminta Yunmi mundur supaya tidak terlibat kasus itu lebih jauh. Biar orang lain yang mengambil alih. Seolah tidak peduli peringatan Hyungshik, Yunmi meneruskan pemikirannya. Dia bertanya-tanya apa Dohyung itu cinta pertama yang Jooyoung sebutkan? Dia pernah menanyakan itu dulu waktu Jooyoung tiba-tiba memutuskan menjadi informan.

Jooyoung sedang berada di Bank Shin Gook dan melihat Dohyung yang sedang bersama temannya. Dia sempat memalingkan wajahnya, supaya Dohyung tidak menyadari keberadaannya. Selepas Dohyung menjauh, Jooyoung melihat kepergian Dohyung dari belakang dan tersenyum. Rupanya Dohyung benar-benar cinta pertamanya Jooyoung.

Di sini, kita kembali di hari hujan tiga tahun lalu itu yang ada di awal episode ini, tapi kali ini dari versi Jooyoung. Di dalam hujan, Jooyoung menatap Dohyung di kejauhan. Dia menarik napas. Setelah keberaniannya terkumpul, dia membuang payungnya lalu berlari ke arah Dohyung.

Hyungshik menebak Jooyoung bertemu dengan cinta pertamanya lagi tiga tahun silam, lalu jatuh cinta lagi. Jooyoung ingin bersama Dohyung dan memutuskan untuk membelot dari Haksu. Setelah itu, dia menyuplai informasi pada Yunmi. Tebakan Hyungshik cocok semuanya dengan titik poin yang ada. Ketika Jooyoung menghilang selama setahun, Hyungshik menebak Jooyoung takut pada Haksu yang mungkin bisa bebas lagi. Diduga Jooyoung menunggu Haksu dijatuhi hukuman oleh pengadilan. Sesudah itu Jooyoung datang lagi pada Dohyung.

Yang masih jadi keheranan Yunmi adalah jika benar Dohyung itu cinta pertamanya Joohyung seharusnya mereka berdua saling mengenal satu sama lain. Ini kan Dohyung mengaku tidak mengenal Jooyoung. Hyungshik berpikir itu cinta sepihak – Jooyoung diam-diam suka pada Dohyun. Yunmi tidak berpikir seperti itu. Dia justru berpikir jika Dohyung menyembunyikan sesuatu darinya.

Dohyung menemui teman sekerjanya, selepas cuti tiga hari – lima hari jika akhir pekan dihitung. Melihat wajah Dohyung yang muram, temannya bertanya apa masalahnya. Dohyung diam dan malah minum soj*. Dohyung menyerahkan pada temannya nomor telpon yang ditemukannya di mobil Jooyoung. Dia minta temannya melacak nomor itu berserta nama dan alamat. Dan memberitahu jika pemilik nomor telpon itu tidak ada hubungannya dengan nasabah bank mereka bekerja.

Dohyung meminta temannya mau melakukannya, sebab dirinya tidak memiliki banyak relasi. Dia akan mentraktir makan-minum mereka sekarang. Heran dengan tingkah Dohyung yang tidak biasa, temannya menebak pasti ada sesuatu yang besar sedang terjadi.

Dohyung menerima pujian dari kepala cabang dan mengajaknya minum nanti malam bersama klien. Teman Dohyung memanggil Dohyung untuk membicarakan tentang bayaran yang akan diterimanya jika berhasil menemukan nama dan alamat pemilik nomor.

Yunmi masih merasa ada yang mengganjal dari kasus Jooyoung. Dia bertanya pada Hyungshik apa Haksu akan benar-benar dihukum 10 tahun penjara? Hyungshik menenangkan Yunmi, Haksu akan keluar sebagai gelandangan sekeluarnya penjara nanti. Yunmi tetap masih tidak tenang dan memutuskan untuk menemui Haksu. Baru mau pergi, Kim masuk dan memberitahu jika Haksu sudah keluar penjara – mendapat pembebasan bersyarat seminggu sebelumnya. Yunmi pergi.

Dalam perjalanan, Yunmi menghubunggi anggota timnya yang lain untuk meneliti berkas-berkas Haksu untuk mengecek kemungkinan ke mana Haksu akan pergi.

Kim dan Ko pergi mengintai Dohyung. Kim kembali pada pemikiran jika Dohyung mencurigakan. Dalam keadaan pacarnya menghilang, Dohyung terlihat baik-baik saja. Ko paham. Tidak mungkin Dohyung bisa bekerja dengan baik jika pikirannya terganggu oleh masalah itu. Kecurigaan itu membawa Kim masuk ke dalam bank.

Di dalam bank, Presdir Jo yang marah meminta Dohyung untuk keluar. Ketika akhirnya Dohyung muncul, dia menyalahkannya karena anaknya hilang. Padahal, Dohyung sempat menjanjikan waktu sebulan lamanya untuk melunasi utang. Dohyung menjawab jika dirinya tidak ada hubungannya dengan menghilangnya anak Presdir Jo. Ini membuat Presdir Jo muntab. Dia menegaskan bank tidak bisa mengambil pabrik dan rumah yang telah didapatnya dari keringat dan darah.

Kesabaran Dohyung habis. Dia membalas teriakan Presdir Jo jika bank bukanlah badan amal, tapi badan jasa. Dan sekarang Presdir Jo telah melanggar perjanjian. Presdir Jo menggampar Dohyung. Kim yang melihat semuanya akhirnya turun tangan. Dia menegaskan Presdir Jo jika kekerasan tidak diizinkan. Dohyung pergi seusai mengatakan pada Kim jika dirinya baik-baik saja, dan takkan menuntut apapun pada Presdir Jo.

Dohyung ingat jika ucapan Presdir Jo tentang anaknya yang menghilang dan asetnya yang diambil bank. Dia menghela napas. Temannya datang untuk memberikan nama dan alamat pemilik nomor telpon. Setelah menerima itu, Dohyun langsung pergi ke alamat yang diberikan temannya.

Dohyung baru ingin mengetuk pintu, ketika terdengar suara orang mau membuka pintu dari dalam. Dia naik satu lantai ke atas untuk bersembunyi. Orang yang keluar dari dalam itu adalah seorang pria berwajah sangar dan gemuk. Dia keluar gedung dan pergi dengan mobilnya. Dohyung menyusulnya. Dia mengikuti mobil pria itu sampai ke sebuah tempat.

Dohyung mengekori pria itu ke mana pun berjalan. Ketika pria itu masuk lift, Dohyung ikut masuk lift. Keluar dari lift, Dohyung ikut keluar. Pria itu terus berjalan tanpa tahu Dohyung mengekorinya. Begitu, dia mengikat tali sepatunya, dengan ragu-ragu Dohyung berjalan melewatinya. Setelah Dohyung lewat, pria itu berjalan. Kini giliran pria itu yang mengekori Dohyung. Tatapannya terlihat curiga melihat Dohyung.

Pria itu masuk ke dalam ruangan. Dohyung langsung ngumpet, kemudian mendekati ruangan itu, mengintip ke dalamnya. Di dalam ruangan itu, ada Presdir Jo yang menanyai Junbum keberadaan putrinya. Junbum mengelak dan mengaku tidak tahu apa-apa. Dia mengancam akan memukuli Presdir Jo jika tidak segera pergi dari tempatnya. Setelah itu, Junbum mengantar Presdir Jo keluar. Dohyung melihat semua itu.

Begitu Junbum pergi melewatinya, tanpa menyadari keberadaannya, Dohyung mengenali orang yang ditelponnya itu adalah Junbum. Sewaktu Junbum turun naik lift, Dohyung lari secepat-cepatnya. Sayang Junbum keburu pergi naik mobil, tapi akhirnya Dohyung pergi membuntuti.

Teman Dohyung menghubungi Dohyung, mengingatkannya kalau Kepala Cabang meminta Dohyung ikut minum-minum bersama klien. Dohyung menolak dengan alasan ada urusan penting. Dia meminta temannya itu untuk menyampaikannya pada Kepala Cabang. Dohyung mengikuti Junbum sampai ke parkiran sebuah tempat karaoke. Dohyung diantar seorang wanita pelayan masuk ke ruangan yang Junbum datangi.

Dohyung mau membuka pintu, tapi seseorang sudah lebih membuka dulu dari dalam. Sempat Dohyung terkejut melihat temannya muncul dari balik pintu. Temannya menyuruh Dohyung masuk. Di dalam Dohyung melihat orang-orang yang datang. Dia baru melihat Junbum yang selesai membenamkan wajahnya di dada wanita. Dohyung duduk dan ikut menggabungkan diri dengan senang-senang itu.

Meskipun Dohyung duduk diam seperti patung. Junbum yang melihatnya langsung mendekat. Dia bertanya apa Dohyung sedang kesal gara-gara sesuatu? Dohyung menampik, dan menuangkan minum untuk Junbum lagi, mengajaknya minum-minum lagi.

Selepas senang-senang. Kepala Cabang dan teman Dohyung pergi duluan. Dohyung menahan Junbum yang telah berbalik pergi. Dohyung menahan tangan Junbum dan mengajaknya minum ronde kedua. Junbum menolak. Dia bilang akan menghubungi Dohyung lain waktu. Dikeluarkanlah HP-nya, dan mencari nomor Dohyung. Begitu ketemu, dia tersentak mengetahui nomor bodong yang menelponnya di HP satunya dulu adalah nomor Dohyung.

Junbum belagak pilon. Dia memancing dengan pertanyaan, “Apa ada sesuatu yang mau kau ketahui? Kenapa kau menelponku kemarin? Ah, akhirnya kau menemukan sesuatu kan?” Dohyung bertanya apa Junbum kenal Jooyoung? Junbum pura-pura baru mendengar nama itu. Anak buah Junbum datang. Dohyung bertanya siapa Junbum sebenarnya? Junbum pringas-pringis, dan memerintahkan anak buahnya menyerang Dohyung.

Yunmi berusaha menghubungi Dohyung, tapi Dohyung tak mengangkat panggilannya. Yunmi khawatir Haksu bakalan melakukan sesuatu pada Dohyung, karena Jooyoung telah membelot dari Haksu. Kim memberitahu Yunmi untuk tidak mengkhawatirkan Dohyung, karena Dohyung adalah anggota tim elite di angkatan laut Korea yang diketahui sanggup melawan 17 orang sekaligus. Wow, ini fakta mencengangkan. Terus kenapa dia berakhir kerja di bank? Hmm, makin banyak misteri.

Dua anak buah Junbum yang berusaha menghabisi Dohyung justru babak belur dihajar Dohyung. Junbum ketakutan. Dohyung minta Junbum menjawab pertanyaannya siapa Junbum sebenarnya? Kenapa Jooyoung punya nomor Junbum? Dengan tubuh gemetar ketakutan Junbum mengaku tidak kenal Jooyoung. Dia bertanya kenapa Dohyung melakukan hal itu padanya?

Sekuriti tempat karaoke datang. Ini memberikan kesempatan bagi Junbum untuk kabur naik mobil. Dohyung masuk ke mobilnya sendiri dan mengejar Junbum. Terjadilah kejar-kejaran di jalan. Junbum menghentikan mobilnya di dekat polisi yang sedang razia pengemudi mobil yang berada di bawah pengaruh alkoh*l.

Junbum keluar dari dalam mobil jika Dohyung minum alkoh*l. Dohyung putar balik. Polantas mengejarnya sekarang. Dohyung menghubungi Yunmi untuk minta bantuannya. Dia berhenti di pinggir jalan, dan terus diam ketika polisi menanyainya.

Yunmi datang dan memberi penjelasan pada polantas jika Dohyung adalah orang yang membantu investigasnya. Yunmi bertanya di mana orang yang dikejar Dohyung? Polantas bilang Junbum mungkin sudah berada di kantor polisi, karena diduga habis minum dan mengendarai mobil. Salah seorang polantas meminta Dohyung membuka bagasi mobil, karena dia melihat sesuatu yang aneh.

Awalnya Dohyung menolak, tapi begitu Yunmi memintanya, Dohyung membuka bagasi. Dua polantas itu kaget melihat apa yang ada di dalam bagasi. Mereka mengeluarkan Dohyung dari dalam mobil dan memborgolnya. Yunmi penasaran apa yang ada di dalam itu. Ketika ke sana, dia menemukan mayat di sana. Mayat Haksu. Dalam sebuah narasi, Yunmi menegaskan jika mereka tidak tahu semua hal tentang Shadow. Dia tadinya berpikir Haksu adalah bos terakhir, ternyata dia hanyalah awalan.

Bersambung ke sinopsis My Beautiful Bride episode 3 part 1.

Komentar:
Fakta bahwa Dohyung adalah bekas anggota tim elite angkatan laut Korea itu sangat mencengangkan. Dan itu menaikkan plot ke tingkat berikutnya. Hal ini akan makin membuat penonton penasaran dengan diakhirinya Haksu ditemukan di dalam bagasi mobil Dohyung. Kapan Haksu dimasukkan ke dalam bagasi mobil? Apa ada yang aku lewatkan? OMG, apa yang terjadi? Semoga tidak terjadi apa-apa pada Yunmi.

Apa yang kalian pikirkan tentang episode 2 ini?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sinopsis My Beautiful Bride Episode 2 (Bagian 2)

0 komentar:

Post a Comment